Sekolah Swasta Bisa Curi Start

HARIAN JOGJA: Sekolah swasta yang tidak terdaftar dalam sistem Real Time Online (RTO) berhak untuk melakukan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2010 lebih awal ketimbang sekolah negeri. Disdik berharap, input siswa baru pun juga berkualitas dan tidak sembarangan.

Adapun, dalam PPDB itu, Disdik melarang pungutan biaya pendaftaran pada siswa. “PPDB sekolah swasta ini bisa mendahului bahkan mundur dari PPDB dengan sistem RTO. Untuk waktu kapannya, paling 1 minggu sebelum PPDB Kota Jogja dimulai 28 Juni mendatang. Tapi terkait hal ini masih dibicarakan lagi,” papar Kepala Dinas Pendidikan Jogja, Syamsury, Jumat (4/6).

Waktu pendaftaran sekolah swasta yang lebih awal ketimbang sekolah negeri dilakukan agar sekolah swasta memiliki akses yang luas untuk memperoleh siswa baru. Meskipun aksesnya lebih luas, namun Syamsury berharap input yang disaring di sekolah swasta harus baik dan berkualitas.

Terkait dengan proses PPDB nantinya, Syamsury mengimbau agar sekolah swasta tidak melakukan tarikan biaya pendaftaran kepada siswa. Hal ini dilakukan agar orangtua tidak semakin terbebani dalam mengeluarkan biaya pendidikan.

Pungutan boleh dilakukan ketika siswa baru tersebut sudah mengikuti proses KBM. “Kami memang tidak berwenang untuk membatasi pungutan. Namun kami harapkan, pungutan jangan disalahgunakan,” tegas Syamsury.

Lebih lanjut Syamsury mengatakan, pungutan yang akan dilakukan sekolah swasta sebaiknya juga diperuntukkan bagi perbaikan mutu sekolah. Oleh karena itu, kebijakan pungutan sekolah swasta perlu mendapatkan kesepakatan bersama.

Kepala SMP Budya Wacana, Suharto Yustinus Edyst, mengaku tetap akan menarik biaya pendaftaran kepada siswa lantaran untuk mencukupi kebutuhan administrasi pendaftaran. Berdasarkan tahun lalu, biaya pendaftaran sekitar Rp25.000-Rp30.000 tidak memberatkan bagi orangtua.

Sementara itu, untuk menentukan kualitas siswa baru yang akan diterima nanti, Edyst mengaku akan memberlakukan tes masuk. Tes masuk tersebut digunakan untuk melakukan pemetaan terhadap kemampuan siswa.

“Tes masuk sangat penting dilakukan agar anak yang diterima benar-benar sesuai dengan yang kami harapkan, atau dalam artian kualitasnya sesuai yang kami harapkan. Nilai UASBN tidak bisa jadi jaminan, ” tandasnya.

Dalam PPDB mendatang, selain ikut sistem RTO, pihaknya pun akan membuka pendaftaran reguler pada Juli mendatang. Meski masih dilakukan Juli, jumlah calon siswa yang nitip sudah banyak. Oleh karena itu, dirinya mengaku tidak khawatir jika tidak mendapatkan siswa baru.

Sumber : Harian Jogja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor