Awas Merapi : 4.000 Warga Sleman akan Dievakuasi, Termasuk Mbah Maridjan

DETIKNEWS | Sleman - Pemerintah Kabupaten Sleman mulai melakukan evakuasi terhadap 4.000 warga di sekitar lereng Gunung Merapi. Semuanya diharapkan bersedia dibawa ke tempat aman, termasuk Mbah Maridjan.

"Semua warga di dusun kita harapkan mau pindah, termasuk Mbah Maridjan," kata Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu kepada detikcom, Senin (25/10/2010).

Meski demikian, Yuni mengaku akan fokus terlebih dulu terhadap warga lainnya. Dia tidak akan memaksa jika Mbah Maridjan ingin melaksanakan ritualnya di lokasi tersebut.

"Mbah Maridjan memang warga Sleman, kalau mau menjalankan ritual monggo. Tapi menurut saya, ini warga yang lain dulu menjadi pokok perhatian kita," tambahnya.

Ada sekitar 4.000 warga dari tiga kecamatan yang akan dievakuasi ke barak-barak pengungsian. Mereka berasal dari kecamatan Turi, Cangkringan dan Pakem.

Yuni menegaskan, warga yang dievakuasi adalah mereka yang tinggal dalam radius teraman. "Kalau letusannya eksplosif, maka radius 12 Km, kalau meleleh, 7-8 Km," tutupnya.

Merapi semakin meningkat aktivitasnya sejak pekan lalu. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono menegaskan arah luncuran lava pijar bakal lebih dominan menuju ke arah selatan Merapi. Pihaknya meminta warga di Kabupaten Sleman dan Klaten untuk meningkatkan kewaspadaannya.

Sejak pukul 06.00 WIB tadi pagi, status Merapi dinaikkan jadi 'awas', dari sebelumnya 'siaga'. Pemerintah kabupaten Sleman menerima informasi ini dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta lewat surat bernomor 2044/45/BGL.V/2010, tanggal 25 Oktober 2010.

Meski demikian, pihaknya juga belum bisa memastikan waktu munculnya lava ke
permukaan. Sedang gejala-gejala adanya tekanan magma dari perut bumi ke atas
sudah muncul.

(mad/mei)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor