Siaga,Magma Merapi ke Permukaan


YOGYAKARTA(SINDO) – Status Gunung Merapi di perbatasan DIY-Jawa Tengah yang terus menunjukkan peningkatan aktivitas dinaikkan dari waspada menjadi siaga terhitung mulai pukul 18.00 kemarin.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta mencatat, deformasi (pemendekan jarak puncak gunung), guguran serta gempa di Gunung Merapi meningkat tajam. Kepala BPPTK Yogyakarta Subandrio mengatakan, semua parameter untuk menaikan status menjadi siaga sudah terpenuhi. Pihaknya segera menyiapkan seluruh perangkat untuk menghadapi situasi tersebut. “Benar, status Merapi sudah naik menjadi siaga,”ujarnya saat dihubungi tadi malam. Implikasinya, seluruh seluruh aktivitas penambangan pasir di lereng gunung setinggi 2.968 meter di atas permukaan laut (dpl) tersebut harus dihentikan. Demikian juga seluruh aktivitas pendakian juga harus ditutup.

Subandrio menjelaskan,deformasi terus berkembang dan hingga kini Merapi sudah mengalami deformasi hingga 1,7 meter ke arah selatan. Namun, secara visual belum ada kubah lava baru yang terbentuk dan guguran-guguran yang terjadi selama ini cenderung masih kecil dengan jarak luncur yang masih cukup pendek. “Atas kondisi tersebut, sudah memenuhi syarat untuk dinaikan statusnya, sehingga kami memberikan rekomendasi peningkatan status merapi dari waspada menjadi siaga,”tandasnya.. Dia berharap,warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III harus meningkatkan kewaspadaan jika sewaktu-waktu terjadi situasi yang membahayakan.

Sebelum status dinaikan,lanjut dia, pergerakan magma di puncak (kubah) Gunung Merapi sudah mendekati permukaan. Aktivitas gunung paling aktif di dunia tersebut semakin semakin menunjukan peningkatan dengan seringnya guguran material lava yang terdengar dari pos pengamatan terdekat. Pergerakan magma tersebut sudah bisa dirasakan dengan semakin banyaknya guguran lava dari puncak Merapi.Luncuran guguran lava tersebut jaraknya semakin jauh dari puncak. Sehingga, kondisi itu menunjukan energi yang dibangun Merapi semakin mendekati permukaan. Subandrio menambahkan, pihaknya memperkirakan energi (magma) berada di sekitar 1 km di bawah permukaan puncak Merapi.

Berdasarkan catatan data seismograf pos pengamatan Merapi pada 20 Oktober,diketahui bahwa telah terjadi gempa vulkanik dalam (VA) sebanyak 11 kali, gempa vulkanik dangkal (VB) 28 kali, gempa multi phase (MP) 479 kali, dan guguran material lava sebanyak 85 kali. Sedangkan kemarin mulai dari pukul 00.00 hingga 07.00 tercatat terjadi gempa vulkanik dalam sebanyak 1 kali, gempa vulkanik dangkal 69 kali,gempa multi phase 69 kali dan guguran material lava sebanyak 32 kali. Tentang arah erupsi,Subandrio menjelaskan bahwa BPPTK Yogyakarta belum bisa memperkirakan. Saat ini semua kemungkinan arah erupsi masih bisa terjadi.

“Kami hanya memperkirakan arah erupsi Gunung Merapi saat ini cenderung menuju ke tiga jalur. Yakni ke selatan,barat daya atau ke utara,”jelasnya. Dia memaparkan, pada erupsi 2006 lalu,jarak luncur lava dengan volume material sekitar 15 juta meter kubik mencapai 7 km dari puncak Merapi.Namun,erupsi Merapi juga bisa mencapai jarak sejauh 15 km dengan volume sekitar 30 juta meter kubik. Kabid Penanggulangan Bencana, Badan Kesbanglinmas Sleman Taufiq Wahyudi mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan menghadapi ancaman Merapi. Persiapan itu terutama untuk posko bencana, maupun barak pengungsian.

Meskipun untuk beberapa barak masih ada fasilitas yang belum sempurna dan perlu penambahan sarana dan prasana lainnya. Taufiq menjelaskan, dengan peningkatan status Merapi menjadi siaga maka pihaknya mengimbau kepada warga untuk melakukan pengungsian secara mandiri. Selain itu, segera akan melakukan koordinasi dengan camat dan satkorlak setempat untuk menyikapi naikknya status ini. Letusan besar gunung jenis stratovolcanoini terjadi pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa dtertutup abu.

Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 diperkirakan menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1.400 orang. (mn latief/ priyo setyawan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor