Pengungsi Diintimidasi, Sultan Turun Tangan

VIVAnews - Puluhan pengungsi korban bencana Merapi yang mengungsi di tempat ibadah Ganjuran, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dibuat resah dengan intimidasi yang dilakukan organiasi massa tertentu dengan mendatangi lokasi pengungsian tersebut.

Ormas itu meminta kepada para pengungsi yang beragama muslim untuk segera pindah dari lokasi pengungsian.

Kondisi yang menjurus ke permasalahan sara ini langsung mendapatkan respon cepat dari Gubernur Sultan HB X. Raja Keraton Yogyakarta ini meminta masalah ini agar tidak membesar dan menjadi bencana kedua bagi para pengungsi yang saat ini hidupnya sudah menderita

Sultan yang datang bersama dengan istrinya Ratu Hemas langsung melakukan pertemuan bersama pejabat Bantul.

Usai menggelar rapat dengan para pejabat Pemerintah Kabupaten Bantul, Sultan menyatakan setiap pengungsi harus mendapatkan jaminan keamanan. Jangan sampai ada pihak-pihak yang memaksa pengungsi dipindah.

"Bencana Merapi belum selesai, jangan sampai timbul masalah baru," terang Sultan, Selasa 9 November 2010

Untuk itu, Sultan meminta aparat kepolisian bernegosiasi dengan pihak ormas yang meminta pengungsi pindah. Jangan sampai urusan kemanusiaan akan berkembang dan menjadi masalah sara.

"Jangan sampai masalah kemanusiaan ini menjadi masalah sara," tandasnya

Sementara Kapolres Bantul AKBP Joas Feriko Panjaitan menjamin keberadaan pengungsi di Ganjuran. Ia meminta kepada pengungsi untuk tidak resah dengan adanya isu tersebut.

"Kita harap pengungsi tenang dan jangan terpancing isu-isu menyesatkan," tegas Joas.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Samsul Maarif meminta kepada aparat keamanan untuk memberikan jaminan keamanan kepada para pengungsi Merapi yang diintimidasi saat mereka mengungsi.

"Saya jamin keamanan para pengungsi yang saat ini mengungsi di Ganjuran. Saya minta kepada Kapolda DIY untuk memberikan jaminan keamanan para pengungsi dari intimidasi siapapun," kata Samsul Muarif

Menurutnya dalam UU penanganan bencana itu ada ayat yang menyatakan bahwa penanganan bencana tidak boleh ada penyebaran agama, tidak boleh membeda-bedakan agama dan tidak boleh ada kegiatan politik praktis. Semuanya adalah faktor kemanusian tidak ada unsur yang lainnya.

"Akan segera saya cek informasi tersebut dan saya akan jamin keamanannya bagi pengungsi yang mengungsi di Ganjuran," tegasnya

Samsul menyatakan dalam penanganan bencana ada standar sendiri dan agama apapun juga akan memberikan perlindungan kepada yang membutuhkan dan tidak dipisah-pisah dari mana saja.

"Sekali lagi saya sebagai kepala BNPB menjamin kemanan para pengungsi,"pungkasnya

Laporan: juna sanbawa| Jogyakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor