Baru 10 Persen Material Merapi Dibawa Banjir

Yang dihanyutkan turun dari Merapi adalah material hasil erupsi tahun 2010.

VIVAnews - Ancaman banjir lahar dingin Merapi makin tinggi di musim hujan tahun 2011 ini. Apalagi, ternyata masih banyak material vulkanik, dari total 30 juta meter kubik, yang masih berada di puncak.

"Estimasi saya baru 10 persen material yang terbawa banjir. Masih banyak di puncak," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), Subandriyo, saat dihubungi VIVAnews.com, Jumat, 7 Januari 2011.

Ia menjelaskan, material yang telah dihanyutkan turun dari Merapi adalah material hasil erupsi tahun 2010, bukan sisa erupsi 2006 yang diperkirakan beberapa ahli. "Tahun 2006 letusan Merapi ke arah selatan, khususnya Kali Gendol, dan bersifat sektoral. Sisa materialnya sudah habis."

BPPTK terus memantau aliran lahar Merapi dan memberikan peringatan dini pada masyarakat. "Yang harus diutamakan adalah keselamatan penduduk di bantaran sungai. Apabila banjir datang, harus menghindar dari daerah aliran maupun luapannya," kata dia.

Subandriyo menegaskan, semua sungai yang berhulu di Merapi berpotensi dihantam banjir lahar. Ancaman kini meningkat karena material vulkanik telah memenuhi aliran sungai.

"Sudah over. Harus jadi tugas PU (Pekerjaan Umum) untuk melakukan upaya struktural, misalnya membangun tanggul-tanggul. PU lebih paham masalah konstruksi," kata Subandriyo.

Pada 3 Januari 2011 lalu, banjir lahar dingin menerjang Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah. Arus air membawa lumpur dan bebatuan besar memenuhi sungai dan membelokkan aliran air. Itu adalah banjir terbesar pasca erupsi Merapi 2010 lalu. (kd)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor