Lahar Dingin Sumbat Tiga Selokan

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Aliran lahar dingin yang terus-menerus turun dari puncak Gunung Merapi berulang kali menyumbat pintu air selokan Mataram, selokan Van Der Wijck, dan selokan Kalibawang yang berhulu di Sungai Progo. Akibatnya, pasokan air ke empat daerah, meliputi Sleman, Kota Yogyakarta, Bantul, dan Kulon Progo tersendat.

Peran ketiga selokan yang pasokan airnya bertumpu pada Sungai Progo ini sangat vital. Selokan Mataram dan Van Der Wijck mengaliri sekitar 19.900 hektar lahan pertanian yang tersebar di Sleman, Kota Yogyakarta, dan Bantul. Adapun selokan Kalibawang menjadi tumpuan bagi 11 kecamatan dari 12 kecamatan di Kulon Progo dengan total luas lahan pertanian sekitar 7.152 hektar.

Meski tak berhulu langsung di Gunung Merapi, Sungai Progo turut menjadi alur aliran lahar dingin. Sebab, beberapa sungai yang berhulu di Gunung Merapi, seperti Kali Putih, Kali Pabelan, dan Kali Krasak bermuara ke Sungai Progo.

Di perbatasan Desa Banjarharjo dan Desa Banjarasri, Kalibawang, misalnya, aliran lahar menerjang ratusan hektar lahan pertanian. Bahkan, lahan pertanian di kanan kiri Sungai Progo juga turut ambrol dihantam lahar dingin.

Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY Asikin Chalifah mengatakan, tersumbatnya beberapa selokan akibat sedimen lahar dingin Merapi berpotensi mengurangi areal tanam. Namun demikian, saat ini masyarakat Yogyakarta turut terbantu dengan musim hujan.

Meski aliran selokan tersendat, hujan yang masih akan terjadi hingga Maret mendatang dapat dimanfaatkan para petani untuk bercocok tanam. Situasi ini juga bisa dimanfaatkan para petani di daerah-daerah yang biasanya tak bisa ditanami, seperti Gunung Kidul. "Panen di sana bisa menutup kekurangan panen di area terdampak lahar dingin, ujar Asikin, Senin (7/2/2011) di Yogyakarta.

Meski terdampak lahar dingin, Asikin optimistis target produksi padi Yogyakarta 2011 sebanyak 816.000 ton akan tercapai. Dari lima daerah di Yogyakarta, hanya Kabupaten Gunung Kidul dan Bantul yang sistem irigasinya tak terdampak terjangan lahar dingin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor