Gempa Tak Pengaruhi Wisatawan Jepang ke Yogya

Bulan Mei-Juni adalah puncak wisatawan Jepang ke Yogyakarta.
VIVAnews - Bencana gempa dan tsunami yang melanda Jepang akhir pekan lalu disinyalir tak berpengaruh pada kunjungan wisatawan negara tersebut ke Yogyakarta. Sebab, menurut Ketua Association of Indonesian Tour and Travel Agents (ASITA) Daerah Istimewa Yogyakarta, Edwin Esmedi Himna, belum ada agen perjalanan yang membatalkan kunjungan wisatawan Jepang ke Yogya.

"Hingga saat ini belum ada yang membatalkan kunjungannya," kata Edwin saat ditemui di Yogyakarta, Rabu 16 Maret 2011

Menurut Edwin, belum adanya pembatalan perjalan turis dari Jepang ini juga terkait dengan asal turis Jepang yang kebanyakan dari Osaka dan Tokyo, daerah yang tidak dilanda bencana gempa yang disusul tsunami pekan lalu.

"Bulan Mei-Juni adalah puncak wisatawan Jepang ke Yogya, dan hingga hari ini belum ada pembatalan kunjungan dari sana," tutur Edwin.

Namun, Edwin mengakui, dikhawatirkan pemerintah Jepang mengeluarkan anjuran atau larangan agar warganya tidak berwisata ketika bencana sedang melanda negara tersebut. "Kalau ada himbauan tidak bepergian ke luar negeri, khususnya berwisata, dipastikan wisata Yogya akan mengalami penurunan drastis," ujarnya.

Lebih lanjut, Edwin mengatakan kebanyakan wisatawan Jepang yang datang ke Yogyakarta merupakan wisatawan one day trip dan kembali lagi ke Bali.

"Yogyakarta masih menjadi tujuan kedua setelah Bali. Sedangkan obyek wisata yang menjadi favorit wisatawan Jepang adalah Candi Prambanan, Borobudur dan Keraton Yogyakarta," tuturnya.

(Laporan: Juna Sanbawa | Yogya)

Earthquake Not Affect Japanese Tourists to Yogya

May-June is the peak of Japanese tourists to Yogyakarta.

VIVAnews - The earthquake and tsunami that struck Japan last weekend was allegedly no effect on tourists visiting the country to Yogyakarta.

Because, according to Chairman of the Association of Indonesian Tour and Travel Agents (ASITA), Yogyakarta, Edwin Esmedi Himna, no travel agent that Japanese tourists cancel visit to Yogyakarta.

"Until now no one has canceled his visit," Edwin said when met at Yogyakarta, Wednesday, March 16, 2011

According to Edwin, not a cancellation of tourists from Japan trip is also related to the origin of Japanese tourists, mostly from Osaka and Tokyo, areas not hit by the earthquake that followed the tsunami disaster last week.

"In May-June is the peak of Japanese tourists to Yogyakarta, and to this day there has been no cancellation of the visit from there," said Edwin.

However, Edwin admit, it is feared the government of Japan issued a recommendation or no travel restrictions for its citizens when disaster has engulfed the country. "If there is an appeal no foreign travel, particularly travel, tourism certainly Yogya will decline drastically," he said.

Furthermore, Edwin said most Japanese tourists who come to Yogyakarta is a tourist one day trip and come back to Bali.

"Yogyakarta is still the second destination after Bali. While tourism is a favorite of Japanese tourists is the temple of Prambanan, Borobudur and Yogyakarta Palace," he said.

(Report: Juna Sanbawa | Yogya)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor