Material Erupsi Baru Runtuh 30%

YOGYAKARTA – Banjir lahar dingin dari Gunung Merapi masih akan terus terjadi dan sulit diketahui kapan berakhir. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menyatakan, saat ini baru sekitar 30% material erupsi Merapi yang turun sebagai lahar hujan.

Sementara material hasil erupsi Merapi 2010 lalu diperkirakan mencapai sekitar 140 juta meter kubik. “Material hasil erupsi Merapi yang masih berada di atas adalah sekitar 70%. Ini masih akan terus menjadi ancaman, selama musim hujan masih terjadi,” kata Kepala BPPTK Yogyakarta Subandriyo di Yogyakarta,kemarin. Menurutdia, hujan dengan intensitas kurang dari 20 milimeter per jam sudah mampu menghanyutkan material erupsi Merapi menjadi lahar hujan.

BPPTK telah memasang alat pemantau pergerakan lahar hujan di 12 sungai yang berhulu di Gunung Merapi,namun peralatan pemantau yang menjadi bagian dari sistem peringatan dini tersebut hanya sebagian kecil dari upaya penyelamatan yang bisa dilakukan. "Masyarakat harus terus waspada,khususnya masyarakat yang tinggal di daerah hilir, karena tebing sungai di hilir biasanya sudah rendah," katanya.

Jarak aman sekitar 300 meter dari bibir sungai, lanjut dia, perlu terus ditaati bahkan jika perlu harus disesuaikan dengan kondisi di masing-masing wilayah. Jangkauan terjauh material kasar hasil erupsi Gunung Merapi yang hanyut sebagai lahar hujan terjadi di Kali Putih dan Kali Pabelan, dengan jangkauan material halus di kedua sungai tersebut telah mencapai jarak 40-50 kilometer (km).

Sedangkan di Kali Gendol Sleman, jangkauan material kasar mencapai daerah pertemuan antara Kali Gendol dengan Kali Opak, dengan material halus mencapai sekitar Candi Prambanan. DiKlaten,banjirlahardingin mengancam sekitar 25 hektare lahan pertanian di Borangan, Manisrenggo, Klaten.Pasalnya tiga saluran irigasi yang berhulu dari Sungai Woro saat ini telah tertutup material lahar. Di Kulonprogo, banjir lahar telah membuat tanggul Sungai Progo di wilayah Banaran,Galur ambrol.

Panjang tanggul yang ambrol mencapai 200 meter dan mengancam pemukiman penduduk. Sebagian persawahan sudah berubah fungsi menjadi aluran sungai. Sementara pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban banjir lahar dingin di Jumoyo, Salam, Kabupaten Magelang telah mencapai 90%.

“Darirencanasebanyak100unit rumah,kini tinggal memasang listrik dan air bersih,”kata Kepala Desa Jumoyo,Sungkono.Di Yogya,pembangunan 2.613 huntara atau shelter bagi korban erupsi Merapi ditargetkan selesai bulan ini. Saat ini, pembangunan huntara di tujuh titik sudah mencapai 92,2%. kuntadi/ ary wahyu wibowo/ant

Translate using google Translate May Need Grammer Correction
New Eruption Materials Destroyed 30%

YOGYAKARTA - Flooding cold lava from Mount Merapi still will continue to occur and is difficult to know when to end. Center of Investigation and Technology Development Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta said that currently only about 30% of material Merapi eruption as lava raining down.

While the material results of the Merapi eruption 2010 and then estimated at about 140 million cubic meters. "The material results of eruption of Merapi is still above 70%. It still will continue to be a threat, during the rainy season is still going on, "said Chief BPPTK Subandriyo Yogyakarta in Yogyakarta, yesterday. Menurutdia, rain with an intensity of less than 20 millimeters per hour have been able to sweep the material into lava eruption of Merapi rain.

BPPTK has installed monitors the movement of lava rain in 12 rivers that disgorge at Mount Merapi, but the monitoring equipment that is part of an early warning system is only a small part of the rescue efforts that can be done. "People should continue to be vigilant, especially people living in downstream areas, because the river downstream is usually low," he said.

Safe distance of about 300 meters from the mouth of the river, he added, should continue to be obeyed even if it needs to be adapted to conditions in each area. Coarse material farthest reach of the eruption of Mount Merapi, which swept away as rain lahar occurred in White and Kali Kali Pabelan, with a range of fines on the two rivers has reached a distance of 40-50 kilometers (km).

While in Kali Gendol Sleman, material coverage area roughly between Kali Gendol meeting with Opak, with fines reaching around Prambanan. DiKlaten, banjirlahardingin threaten about 25 hectares of agricultural land in Borangan, Manisrenggo, Klaten.Pasalnya three irrigation channels that tipped from Woro River is now closed lava material. In Kulonprogo, lava floods have made the Progo River levee in the area Banaran, ambrol Lines.

Ambrol long dike that reaches 200 meters and threaten settlements. Some rice fields are changed into the river channel. While the construction of temporary shelters (huntara) for cold lava flood victims in Jumoyo, Salam, Magelang District has reached 90%.

"Darirencanasebanyak100unit home, now live install electricity and clean water," said village chief Jumoyo, Sungkono.Di Yogya, 2613 huntara building or shelter for victims of the Merapi eruption targeted for completion this month. Currently, the seven-point huntara development has reached 92.2%.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor