Soal "E-Learning", Contohlah Yogyakarta

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 500 SD dan SMP di DI Yogyakarta jadi model program pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan mutu pendidikan nasional. Tiap sekolah kini diharapkan memperoleh pembelajaran tanpa terikat ruang dan waktu.

"Ini kesempatan belajar tanpa batas pertama yang diterapkan di tingkat SD dan SMP. DIY jadi pelopor e-learning di Indonesia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring pada peresmian program E-education Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Peningkatan dan Pemerataan Mutu Pendidikan di SMPN 1, Bantul, Sabtu (26/3/2011) lalu.

Saat ini, 110 SD dan SMP di DIY sudah menerapkan program pemanfaatan TIK. Tahun 2012, total 500 sekolah (300 SD dan 200 SMP) di DIY akan menerapkan program itu.

Program TIK terdiri dari penyediaan perangkat, konten pembelajaran, dan pelatihan. Setiap sekolah akan mendapat 21 komputer. Melalui Internet Data Center di Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan, jaringan komunikasi antarsekolah akan tersambung.

Ada pula dana block grant dan pelatihan bagi guru ke Jepang. Perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA) Kohara Motofumi mengatakan, sejak tahun 2010, Jepang memberikan pinjaman lunak Rp 315 miliar untuk program TIK di DIY.

"Seluruh dana untuk penyediaan instalasi dan fasilitas jaringan. Proyek berakhir tahun 2015," katanya.

Penerapan program TIK di SD dan SMP DIY merupakan kelanjutan gagasan Pemerintah Provinsi DIY, yang tahun 2007 mencanangkan diri sebagai cyber province dengan pelaksanaan Jogja Learning Gateway. Program itu diterapkan di 500 SD dan SMP DIY di 5 kabupaten/kota. (ABK)



Translate using Google Translate May Need Grammar Correction

About "E-Learning", Best Model is Yogyakarta

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - A total of 500 elementary and junior high school in Yogyakartabe a a model program utilization of information and communication technologies to improve the quality of national education . Each school is now expected to acquire the learning without being tied to space and time.

"This is an opportunity to learn without limits applied first at the elementary and junior high schools. DIY became the pioneer of e-learning in Indonesia," said Minister of Communications and Information Tifatul Sembiring at the inauguration of E-education program Information and Communication Technology (ICT) for Improvement and Equality Quality Education at SMPN1, Bantul, Saturday (3/26/2011) ago.

Currently, 110 elementary and secondary schools in DIY has implemented a program of ICT utilization. In 2012, a total of 500 schools (300 elementary and 200 junior high school) in DIY will implement the program.

ICT Programme consists of providing tools, learning content, and training. Each school will receive 21 computers. Through the Internet Data Center at the Institute for Communication Technology Education, communication networks between schools will be connected.

There is also a block grant funds and training for teachers to Japan. Representatives of Japan International Cooperation Agency (JICA) Motofumi Kohara said, since the year 2010, Japan provides soft loans of Rp 315 billion for ICT programs in DIY.

"All funds for the supply and installation of network facilities. The project ended in 2015," he said.

Application of ICT programs in elementary and junior high schools is a continuation of ideas DIY DIY Provincial Government, who in 2007 proclaimed itself as a cyber Yogyakarta province with the implementation of Learning Gateway. The program was implemented in 500 elementary and junior DIY in 5 districts.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor