144.660 Korban Merapi Dapat Jamkesmas

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 144.660 jiwa korban erupsi Merapi di Kabupaten Sleman mendapatkan Jaminan Kesehatan Masyarakat. Mereka dapat berobat di 13 rumah sakit yang telah ditunjuk Pemerintah Kabupaten Sleman.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan, dr Mafilindati Nuraeni, Jumat (8/4/2011) di Sleman. "Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) ini telah diatur dengan Surat Keputusan Bupati 367/Kep.KDH/A/2010 tentang peserta Jamkesmas akibat Gunung Merapi yang meliputi tujuh kecamatan dan 31 desa di Sleman," ujarnya.

Menurut Mafilindati, mulai tanggal 7 Maret 2011, korban erupsi Merapi yang sebelumnya menggunakan Pusat Penjaminan Krisis (PPK) dapat mulai memanfaatkan Jamkesmas. Rujukan dan jenis pelayanan yang didapatkan peserta Jamkesmas telah diatur melalui Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas.

"Untuk mendapat layanan kesehatan, peserta Jamkesmas bisa menuju ke Puskesmas. Kemudian, jika dibutuhkan rujukan ke rumah sakit, warga dapat berobat ke rumah sakit-rumah sakit yang telah ditunjuk," kata Mafilindati.

Sebanyak 13 rumah sakit ditunjuk Pemerintah Kabupaten Sleman sebagai tempat rujukan pengobatan warga korban erupsi Merapi. Beberapa rumah sakit tersebut antara lain, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman, RS Grhasia, RSUD Prambanan, RS Bhayangkara, dan RS Panti Rini.

Dari total 144.660 jiwa korban erupsi Merapi, sampai saat ini baru 1.670 warga yang memanfaatkan Jamkesmas. Dari jumlah tersebut, 43 orang menderita luka bakar akibat awan panas Merapi, sedangkan 1.627 orang lainnya mengalami gangguan kesehatan pascaerupsi, seperti sesak nafas, infeksi saluran pernapasan akut, dan sebagainya.

Masih mengungsi

Sampai dengan bulan April, dari total 2.613 keluarga yang ada, baru 2.290 keluarga yang dapat menghuni hunian sementara (huntara). Sebanyak, 323 keluarga lainnya masih mengungsi di barak-barak pengungsian.

"Selama satu bulan terakhir, setiap keluarga yang tinggal di huntara mendapat jatah hidup sebesar Rp 5.000 per orang per hari. Selain itu, mereka juga mendapat bantuan 17 jenis barang, seperti mi, peralatan masak, teh, gula, hingga pakaian," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial Sleman Kriswanto.

Sementara itu, korban erupsi Merapi yang masih tinggal di barak pengungsian tetap mendapatkan bantuan logistik dengan pengadaan dapur umum di Desa Glagaharjo, Singlar, Besalen, Kepuharjo, Pagerjurang, dan Glagah Malang. Bantuan yang ada berupa beras, minyak, gula, mi, dan uang lauk pauk Rp 3.000 per orang per hari.

Sebelumnya, Bupati Sleman Sri Purnomo telah mengajukan perpanjangan penyaluran jatah hidup kepada Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Perpanjangan diusulkan hingga Desember 2011.


Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

144 660 Victim Merapi Get Jamkesmas

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - As many as 144 660 lives of victims eruption of Merapi in Sleman get the Community Health Insurance. They can seek treatment at 13 hospitals who had been appointed government of Sleman District.

Thus disclosed Chief Medical Officer, Dr. Mafilindati Nuraeni, Friday (4/8/2011) in Sleman. "Implementation of the Community Health Insurance (Assurance) has been regulated by Decree 367/Kep.KDH/A/2010 of participants due to Mount Merapi Jamkesmas covering seven districts and 31 villages in Sleman," he said.

According Mafilindati, starting on March 7, 2011, eruption of Merapi earlier victims uses Guarantee Crisis Center (PPK) can begin to utilize Jamkesmas. Reference and type of services obtained Jamkesmas participants was arranged through Jamkesmas Implementation Guidelines.

"To get the health services, participants can go to Health Assurance. Then, if necessary referral to the hospital, residents can be treated at the hospital-designated hospital," said Mafilindati.

A total of 13 hospitals designated as a place of Sleman District Government of treatment referral Merapi eruption victims. Some hospitals, among others, Regional General Hospital (Hospital), Sleman, RS Grhasia, hospitals Prambanan, RS Bhayangkara, and Panti Rini.

Of the 144,660 total victims soul eruption of Merapi, has been only 1670 residents who utilize Jamkesmas. Of these, 43 people suffered burns from hot clouds of Merapi, while 1627 others pascaerupsi experience health problems, such as shortness of breath, acute respiratory infections, and so forth.

Still displaced

As of April, of which there are a total of 2613 families, only 2290 families who can inhabit temporary shelters (huntara). A total, 323 other families are still displaced in refugee barracks.

"During the past month, every family who lived in huntara life gets a small amount of Rp 5,000 per person per day. In addition, they also received help 17 types of goods, such as noodles, cooking utensils, tea, sugar, to clothing," said Head Department of Labor Social Kriswanto Sleman.

Meanwhile, the Merapi eruption victims who still live in refugee barracks still get help with the logistics of procurement public kitchen in the village of Glagaharjo, Singlar, Besalen, Kepuharjo, Pagerjurang, and Glagah Malang. The assistance is in the form of rice, oil, sugar, noodles, and the money side dishes Rp 3,000 per person per day.

Previously, Sleman Regent Sri Purnomo has proposed an extension of the distribution of rations to live on the Coordinating Ministry for People's Welfare. Proposed an extension until December 2011.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor