Kejujuran UN DIY Tertinggi

YOGYAKARTA– Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali memperoleh predikat terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia untuk kejujuran dalam pelaksanaan ujian nasional.

“Predikat tersebut diberikan berdasarkan penilaian dari tim independen yang tidak banyak memperoleh keluhan atau melakukan teguran selama ujian nasional (UN),”ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY Baskara Aji kemarin. Selain itu, predikat tersebut berdasarkan analisis terhadap pola jawaban peserta ujian nasional.“ Jika ada pola jawaban dengan kesalahan yang kembar, maka ada kemungkinan terjadi sesuatu yang berhubungan dengan kecurangan UN.”

Sementara itu,berdasarkan penggabungan nilai ujian nasional dan ujian akhir sekolah, maka di Provinsi DIY terdapat 198 siswa dari 41.700 siswa Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah dan Sekolah Menengah Kejuruan yang dinyatakan tidak lulus. Sementara Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan mengawasi secara khusus tujuh provinsi yang memiliki tingkat ketidaklulusan Ujian Nasional (UN) 2011 tertinggi.

Provinsi yang persentase ketidaklulusannya tertinggi itu adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) dari 32.532 peserta UN ada 1.813 siswa yang tidak lulus atau 5,57 %, Bangka Belitung dari 6.035 siswa ada 250 siswa tidak lulus (4.14 %), Kalimantan Tengah dari 14.880 peserta ada 595 siswa tidak lulus atau (4 %). Selanjutnya,Papua dari 13.090 peserta ada 430 siswa tidak lulus (3,38 %), Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dari 53.387 peserta ada 1.701 siswa tidak lulus (3,19 %), Sumatera Barat dari 43.211 ada 1.167 tidak lulus (2,7 %), dan Sulawesi Tengah dari 19,071 siswa ada 487 siswa tidak lulus (2,55 %).

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh mengatakan,Kemendiknas akan mengintervensi ketujuh provinsi dengan tingkat ketidaklulusan UN tinggi tersebut. Tahun lalu, ujarnya,Kemendiknas menggelontorkan dana Rp1 miliar kepada 100 daerah yang memiliki tingkat ketidaklulusan UN tinggi. “Pemerintah kan tugasnya membina,jadi saya tidak boleh membiarkan begitu saja.

Pembinaan akan terus berlanjut hingga dia (daerah) memperoleh yang terbaik,”tegas Nuh di Gedung Kemendiknas,Jakarta, kemarin. Mendiknas menjelaskan, dana Rp1 miliar tersebut dapat dimanfaatkan untuk perbaikan gedung sekolah yang rusak,penambahan infrastruktur baru,pembelian buku,ataupun renovasi perpustakaan dan peningkatan kualitas guru dengan pelatihan serta sertifikasi. neneng zubaidah/ maha deva


Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction
UN Top of Honesty Is DIY

YOGYAKARTA, Yogyakarta Special Region (DIY) again obtained the best title of all provinces in Indonesia for honesty in the implementation of the national exam.

"The predicate is given based on the assessment of an independent team that not many get a complaint or conduct warning for a national exam (UN)," said Head of Education Youth and Sports DIY Baskara Aji yesterday. In addition, the predicate is based on analysis of patterns of national examinees answer. "If there is a pattern of responses with a twin fault, then there may be something to do with cheating the UN."

Meanwhile, based on the incorporation of national test scores and school final exams, then in the province of DIY there are 198 students from 41,700 high school students / Madrasah Aliyah and Vocational High School who did not pass. While the Ministry of National Education (Events Calendar) will specifically oversee the seven provinces that have a failure rate of National Exams (UN) in 2011 the highest.

Province which was the highest percentage ketidaklulusannya East Nusa Tenggara (NTT) of 32 532 UN participants there are 1813 students who did not pass or 5.57%, the Pacific Islands from 6035 students there are 250 students did not pass (4:14%), Central Kalimantan than 14,880 participants have 595 students have graduated or (4%). Furthermore, Papua than 13,090 participants have 430 students did not pass (3.38%), Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) of 53,387 participants have not graduated 1701 students (3.19%), West Sumatra from 1167 does not pass there are 43 211 (2, 7%), and Central Sulawesi from 19.071 students have not graduated 487 students (2.55%).

Minister of National Education (Education Minister) Mohammad Nuh said the Events Calendar will intervene in the seven provinces with such high-level UN failure. Last year, he said, funds poured Events Calendar Rp1 billion to 100 regions that have high-level UN failure. "The government is not it his duty to foster, so I should not let it alone.

Construction will continue until he (the region) to obtain the best, "said Noah Events Calendar Building, Jakarta, yesterday. Minister explained, Rp1 billion fund can be used to repair damaged school buildings, adding new infrastructure, purchase of books, or the library renovation and upgrading of teachers with training and certification.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor