Jutaan Rupiah dari Bisnis Cacing

YOGYAKARTA--MICOM: Dari keinginannya mencukupi kebutuhan di masa pensiun, Suyatmin malah mendapatkan lebih. Pendapatannya kini naik berkali-kali lipat dibandingkan dengan gajinya sebagai pegawai pada 1999.

Saat menjadi pegawai di salah satu perusahaan swasta, pendapatannya hanya 800 ribu per bulan. Sekarang, pendapatannya melompat menjadi Rp8 juta.

Suyatmin, warga Kresen, Kabupaten Bantul, DIY, meraup keuntungan besar dari bisnis umpan untuk memancing, yaitu cacing kristal dan cacing tanah. Usaha tersebut mulai dirintis pada 1999. "Awalnya saya mencoba lima kilogram. Per kilogramnya saat itu Rp175 ribu," terangnya.

Baru 8 bulan, 5 kilogram cacingnya telah berkembang biak 16 kali lipat menjadi 80 kilogram. Suyatmin pun lalu mencari pasaran untuk cacing-cacingnya tersebut. Pasar burung Ngasem, di Kota Yogyakarta, menjadi pilihannya.

Di sana ia mendapatkan respon pembeli yang sangat bagus. Dalam jangka waktu sebulan 80 kilogram cacing habis.

Setelah habis, ia sadar, produksi cacingnya tak mampu mencukupi kebutuhan para pembeli cacing. Untuk itu, ia perlu lebih banyak cacing untuk usahanya tersebut.

Caranya, Suyatmin mencari pengusaha cacing yang bisa menyuplai cacing dalam jumlah besar. Berbagai cara dilakukannya, seperti membuat iklan di media cetak dan poster.

Setelah itu, ia pun mandapatkan suplier yang dibutuhkan. "Saya mendapatkan suplier dari tiga kota, yaitu Purwokerto, Bandung, dan Semarang," terangnya.

Selain itu, dia juga memberdayakan petani di lingkungannya untuk beternak cacing. Ia pun berhasil memberdayakan masyarakat dengan bisnis cacingnya.

Saat ini, ia bisa melayani permintaan hingga 8 kuintal cacing per bulan yang dipasarkan ke DIY, Klaten, Boyolali, Magelang, hingga Purworejo. (AT/OL-9)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Millions of Worm Business

YOGYAKARTA - MICOM: From intention ends meet in retirement, Suyatmin even get more. Her income has increased many times more than his salary as an employee in 1999.

When an employee in one of private enterprise, its income is only 800 thousand per month. Now, its revenue jumped to Rp 8 million.

Suyatmin, residents Kresen, Bantul regency, Yogyakarta, reap huge profits from the business for fishing bait, namely crystal worms and earthworms. The effort initiated in 1999. "At first I tried five pounds. Rp175 per kilogram at the time of thousands," he explained.

Just 8 months, 5 kilograms of the worm has multiplied 16 times to 80 pounds. Suyatmin was then scoured the marketplace for these worm-worm. Ngasem bird markets, in the city of Yogyakarta, became his choice.

There he got a very good buyer response. Within a month 80 kilos of worms out.

Once finished, he realized, the production of worm is unable to meet the needs of buyers worms. For that, he needed more worms for his business.

How, Suyatmin seeking entrepreneurs who could supply the worms worms in large numbers. Various ways to do, like create an ad in print media and posters.

After that, he needed mandapatkan suppliers. "I get the suppliers of the three cities, namely Purwokerto, Bandung, and Semarang," he explained.

In addition, he also empower farmers in the environment for raising worms. He also succeeded in empowering the community with the worm business.

Currently, he can serve the demand of up to 8 worms per month quintal marketed to the DIY, Klaten, Boyolali, Magelang, until Purworejo.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor