Mahasiswa UMY Bikin Detektor Pembuluh Darah Bayi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Fajar Harianto, Mahasiswa semester VIII Tehnik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ( UMY ), berhasil menciptakan alat pendeteksi pembuluh darah bayi.

Ide pembuatan alat ini muncul ketika Fajar Harianto melakukan praktek lapangan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pada waktu itu, para perawat mengeluh kesulitan mencari pembuluh darah bayi untuk penyuntikan atau infus.

"Saya sering mendengar keluhan tersebut. Para tenaga medis terkadang jarum sudah masuk tetapi ternyata salah, tidak tepat pada pembuluh darah sehingga harus menyuntik tempat lain. Akibatnya pembuluh darah pecah dan berdarah," ungkap Fajar di Kampus UMY di ringroad barat Yogyakarta, Sabtu (11/6/2011).

Setelah selesai praktek lapangan, Fajar kemudian melakukan penelitian dan melakukan beberapa kali ujicoba membuat alat deteksi pembuluh darah bayi. Selama 2 bulan Fajar melakukan serangkaian percobaan yang dibantu dosen pembimbing Iswanto dan Fathul Qodir. Akhirnya, ditemukan satu rangkaian yang paling baik dan aman bagi bayi.

Fajar, merangkai alatnya dengan menggunakan lampu Light Emiting Diode ( LED) superfluks 4 pin, resistor dan saklar on/off serta baterai sebagai sumber listrik untuk menyalakan led. Rangkaian tersebut dipasang dalam sebuah kotak berukuran 12,5 cm x 8,5 cm x 5,2 cm, sesuai ukuran tangan bayi pada umumnya.

Cara kerja alat ini sangat sederhana. Yakni ditempelkan pada tangan bayi yang akan disuntik atau dipasang infus dan diikat dengan perekat agar tidak bergerak-gerak. Kemudian LED dinyalakan maka akan terlihat pembuluh darah bayi. "Alat ini sudah diujicobakan terhadap 12 bayi di RS PKU Muhammadiyah dan tembus. Dapat dengan mudah mendeteksi pembuluh darah bayi. Pembuluh darah bayi terlihat jelas saat lampu LED dinyalakan" ujar pemuda asal Tangerang ini.

Dia berharap, alat sederhana ciptaannya ini dapat membantu dunia kedokteran, khususnya tugas tenaga medis ketika harus menangani bayi dengan cepat dan akurat ketika akan memasang suntik infus pada bayi. "Temuan alat ini juga saya gunakan untuk judul skripsi saya untuk meraih S1 di teknik elektro UMY. Dalam waktu dekat ini akan pendadaran," katanya.

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Students in UMY Make Babies Blood Vessels Detector

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dawn Harianto, Electrical Engineering VIII semester students Muhammadiyah University of Yogyakarta (in UMY), succeeded in creating detectors baby's blood vessels.

The idea of ​​making this tool appears when Dawn Hari field practice PKU Muhammadiyah Hospital in Yogyakarta. At that time, the nurses complained of having trouble finding the baby's blood vessels for injection or infusion.

"I often hear the complaint. The medical staff is sometimes the needle had entered but were wrong, not just in the blood vessels so that must be injected elsewhere. As a result, blood vessels rupture and bleed," said Dawn on Campus in St. Louis in Ringroad west of Yogyakarta, on Saturday (11 / 6 / 2011).

After finishing the practice field, Dawn and then do research and made several trials to make the baby's blood vessel detection tool. Dawn Over the past 2 months conducting a series of experiments that aided lecturers and Fath Iswanto Qadir. Finally, found one set of the best and safe for the baby.

Dawn, stringing lights appliance using Light Emitting Diode (LED) superfluks 4 pins, resistors and switches on / off and battery as a power source to power the LED. The series is set in a box measuring 12.5 cm x 8.5 cm x 5.2 cm, according to the size of a baby in general.

How it works is very simple tool. That is attached to the hand the baby to be given by injection or infusion set and tied with adhesive to keep moving. Then the LED is turned on it will show the baby's blood vessels. "This tool has been tested on 12 infants at PKU Muhammadiyah Hospital and translucent. It can easily detect the baby's blood vessels. The baby's blood vessels clearly visible when the LED light is turned" says this young man from Tangerang.

He hoped that his creation is a simple tool can help the medical world, especially the task of medical workers when they have to handle the baby quickly and accurately when it will put an IV injection in infants. "The findings of this tool I use for my thesis title to reach S1 in electrical engineering in UMY. In the near future this will final thesis," he said.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor