Bus Rombongan Khitanan Masuk Jurang

GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Sebuah minibus yang mengangkut lima anak peserta khitanan massal bersama orangtuanya masuk jurang sedalam 30 meter di Desa Tancep, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sabtu (2/7/2011). Dua orang di antara 17 penumpang meninggal dunia di lokasi kejadian, dan sisanya mengalami luka berat dan ringan. Pengemudi minibus selamat dan melarikan diri.

Saat kejadian, minibus "Antar Anda" bernomor polisi AB-7043-CD itu sedang menuju lokasi khitanan massal di Kecamatan Karangmojo. Tepat di tanjakan Desa Tancep, minibus yang dikemudikan Sugeng (40) itu tidak kuat menanjak dan bergerak mundur hingga akhirnya terperosok ke jurang.

"Saya berusaha menolong dengan mengeluarkan korban dari dalam minibus, dan mendapati dua penumpang sudah meninggal," kata Sulamto (42), saksi peristiwa tersebut. Dua korban meninggal adalah Sugeng (55) warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari, dan Satimin (12) warga Trembana, Kecamatan Gedangsari. Sementara korban lainnya dilarikan ke Puskesmas Tancep dan Rumah Sakit Islam Cawas, Klaten.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Gunungkidul, AKP Suryo Hutomo mengatakan, selama ini jalur tanjakan Tancep tidak boleh dilalui kendaraan umum, mengingat terjalnya tanjakan. "Saat ini kami masih melakukan pencarian terhadap sopir minibus yang setelah kecelakaan malah melarikan diri," kata Suryo.


Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Bus Group of Circumcision Sign Ravine

Gunungkidul, KOMPAS.com - A minibus carrying five children with her parents participant mass circumcision as deep as 30 meters into a ravine in the village of Tancep, District Ngawen, Gunungkidul regency, Yogyakarta, on Saturday (07/02/2011). Two among the 17 passengers died at the scene, and the rest suffered severe injuries and minor. Minibus driver survived and fled.

Time of the incident, minibus "Take You" police numbered AB-7043-CD was heading for mass circumcision in sub-district site Karangmojo. Right in the hill village of Tancep, minibus driven by Sugeng (40) was not strong climb and move backwards until finally plunging into the abyss.

"I'm trying to help by removing the victim from inside the minibus, and found two dead passengers," said Sulamto (42), witness the event. Two deaths were Sugeng (55) Village residents Tegalrejo, District Gedangsari, and Satimin (12) residents Trembana, District Gedangsari. While other victims were rushed to a health center and the Islamic Hospital Tancep Cawas, Klaten.

Head of Traffic Police Gunungkidul, AKP Hutomo Suryo said, during this path climbs Tancep public service vehicles should not be passed, given the steep incline. "Currently we are still searching for the minibus driver who fled after the accident actually," said Suryo.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor