MOS Masih Diwarnai Perpeloncoan

YOGYAKARTA– Pelaksanaan masa orientasi siswa (MOS) di sejumlah sekolah di Kota Yogyakarta masih ditemukan pelanggaran yang dinilai tidak mendidik siswa. Pelanggaran MOS ini dilakukan sekolah-sekolah negeri dengan berbagai bentuk dan aturan yang memberatkan siswa baru.

”Kami melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SMAN 9 dan SMAN 6 Yogyakarta. Secara garis besar kedua sekolah ini menyelenggarakan MOS denganbaik, tidak ada lagi kekerasan. Namun saat kami teliti aturan tentang penyelenggaraan MOS, ternyata masih ditemukan beberapa pelanggaran,”ungkap anggota Komisi D DPRD Fatchiyatul Fitri kemarin.

Di SMAN 9, dalam tata tertib MOS disebutkan,siswa baru diharuskan datang ke sekolah dengan menggunakan sabuk khusus yang menandakan mereka adalah siswa sekolah tersebut. Ketentuan ini melanggar Peraturan Wali Kota (Perwal) yang telah melarang pihak sekolah menjual apa pun perlengkapan sekolah.

”Hal ini jelas melanggar aturan dan kami sudah menegur pihak sekolah.Perlengkapan sekolah memang dilarang untuk dijual.Sekolah hanya sebatas boleh menyediakan melalui koperasi namun tidak boleh memaksa membeli,” papar Fitri. Fitri juga mengungkapkan adanya perlakuan yang tidak mendidik pada siswa baru.

Perlakuan ini terjadi pada saat kakak kelas memberikan sanksi kepada adik kelasnya, seperti mencabut rambut atau mencubit pipi kakak kelas lainnya. ”Pemberian sanksi seperti ini jelas tidak mencerminkan pendidikan yang baik,” paparnya. Pelaksana tugas (Plt) Kepala SMAN 9 Matiana membenarkan adanya peraturan dalam pelaksanaan MOS di sekolahnya yang mengharuskan anakanak menggunakan ikat pinggang berlogo khas SMAN 9.

Namun, diamenyangkaladanya pemaksaan pembelian alat perlengkapan sekolah. ”Maksud aturan tersebut ialah ingin melatih kreativitas,”paparnya. Menurut Mariana, kegiatan tersebut akan lebih membuka dan menampilkan bakat seni kreativitas anak,bukannya untuk melanggar aturan.

Diawasi Ketat

Pemkot Tegal meminta kepada sekolah mengawasi jalannya MOS. ”Sekolah harus bertanggung jawab dalam pelaksanaan MOS,” kata Wakil Wali Kota Tegal Habib Ali Zaenal Abidin saat meninjau MOS di sejumlah sekolah. Di SMKN 8 Semarang, para siswa baru ini dilatih bagaimana berkendara dengan baik dan aman di sekolah tersebut.

Kegiatan ini melibatkan jajaran Polrestabes Semarang. ”Sebelum praktik,para siswa dibekali terlebih dahulu dengan teori di ruang sekolah,” kata Kepala SMK N 8 Bambang Tjiptadi. Sedang di SMAN 1 Kaliwungu, Kendal, siswa baru dan peralatan sekolah semuanya bermotifkan batik. ratih keswara/akrom hazami/susilo himawan/ zaenal alimin

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

MOS Still Colored hazing

YOGYAKARTA-Implementation of the orientation period students (MOS) in a number of schools in the city of Yogyakarta is still considered a violation is found does not educate students. MOS breach was carried out into public schools with various forms and rules are burdensome new students.

"We make unannounced (sidak) at SMAN SMAN 6 9 and Yogyakarta. Broadly speaking, two schools held a MOS denganbaik, no more violence. But when we examine the rules on the administration of the MOS, was still found some offense, "said a member of Commission D of the DPRD Fatchiyatul Fitr yesterday.

In SMAN 9, in order MOS mentioned, students are required to come to school by using a special belt that signifies they are the students of these schools. This provision violates Rule Mayor (Perwal) which have banned the school to sell any school supplies.

"This clearly violates the rules and we've been admonished parties are prohibited from school sekolah.Perlengkapan dijual.Sekolah may provide only limited by the cooperative but should not be forced to buy," said Fitri. Fitri also revealed the presence of treatment that does not educate the new students.

This treatment occurs when the upperclassmen gave sanction to the younger class, like pulling hair or pinching the cheek the other upperclassmen. "The granting of such sanctions is obviously not reflecting a good education," he explained. Executing the task (Acting) Chief SMAN 9 Matiana confirmed the existence of regulations in the implementation of MOS in the school which requires children to use a belt bearing the distinctive SMAN 9.

However, coercion diamenyangkaladanya purchase of school supplies. "The purpose of these rules is to exercise your creativity," he explained. According to Mariana, these activities will be more open and display the artistic talents of creativity of children, rather than to violate the rules.

Strict supervised

Tegal city administration requested the school supervise the MOS. "Schools should be responsible for the implementation of the MOS," said Deputy Mayor of Tegal Habib Ali Zaenal Abidin when reviewing the MOS in a number of schools. SMKN 8 Semarang, new students are trained how to drive properly and safely at the school.

This activity involves a range Polrestabes Semarang. "Before practice, students are provided in advance with the theory in the school," said Chief Bambang Tjiptadi SMK N 8. Being in SMAN 1 Kaliwungu, Kendal, new students and school equipment are all motivated by batik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor