Warga Jual Gaplek Untuk Beli Air

GUNUNG KIDUL--MICOM: Warga Dusun Kamal, Desa Wunung, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjual gaplek atau singkong yang dikeringkan dengan cara dijemur untuk membeli air bersih.

Salah seorang warga Dusun Kamal, Desa Wunung, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Teguh (46) di Wonosari, Sabtu (9/7), mengatakan warga menjual gaplek untuk membeli air sejak tiga bulan lalu.

"Kami menjual puluhan kilogram gaplek ke Pasar Mulo dan Legi Wonosari untuk memenuhi kebutuhan air pada musim kemarau ini. Satu kilogram gaplek kami jual dengan harga Rp1.000," katanya.

Ia mengatakan warga dusun setempat membeli air yang berasal dari sumur bor milik swasta karena belum mendapatkan distribusi air dari pemerintah.

"Dalam satu keluarga rata-rata membeli sebanyak 5.000 liter air untuk memenuhi kebutuhan air selama 15 hari. Warga harus mengeluarkan biaya sebesar Rp60 ribu untuk pembelian air sebanyak 5.000 liter," katanya.

Menurut dia, warga biasa membeli dalam jumlah yang banyak sebagai stok untuk kebutuhan minum, memasak, dan mandi.

"Sebenarnya warga telah mengusulkan distribusi air kepada pemerintah sejak beberapa waktu lalu, tetapi belum disetujui. Kemungkinan karena transportasi yang sulit sehingga belum ada distribusi air hingga kini," katanya.

Warga Dusun Kamal lainnya, Kemin (55) mengatakan, warga kini harus menekan kebutuhan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan air.

"Kami harus menyisihkan uang untuk membeli air sehingga biaya kebutuhan lain, seperti makan harus ditekan," katanya.

Menurut dia, sumur galian warga setempat sejak tiga bulan yang lalu telah kering, sehingga tidak ada pilihan lain kecuali membeli air karena sumur dan sungai tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Air untuk minum ternak juga harus dibatasi.

Sebelumnya, Kepala Seksi Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul, Irfan Ratnadi mengatakan, telah menyiapkan 2.470 tanki air tahun ini. Setiap kecamatan mendapatkan air sebanyak 5.000 liter. (Ant/ip/X-12)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Sell ​​Cassava Residents To Buy Water


Gunung Kidul - MICOM: Residents Kamal, Village Wunung, Wonosari Subdistrict, Gunung Kidul, Yogyakarta, selling cassava or cassava is dried by drying to buy clean water.

One of Hamlet Kamal, Wunung Village, District Wonosari, Gunung Kidul, Teguh (46) in Wonosari, Saturday (9 / 7), said people sell cassava to buy water since three months ago.

"We sell tens of kilograms of dried cassava to the market Mulo and Legi Wonosari to meet water needs in this dry season. One kilogram of dried cassava we sell at a price of Rp 1,000," he said.

He said local villagers buy water from private wells drilled for water distribution has not received from the government.

"In an average family to buy as much as 5,000 liters of water to meet water needs for 15 days. Residents must pay Rp60 thousand for the purchase of as much as 5,000 liters of water," he said.

According to him, the ordinary citizen to buy in large quantities as a stock for drinking, cooking, and bathing.

"Actually, people have proposed the distribution of water to the government since some time ago, but not yet approved. Possibly because transportation is difficult, so there is no water distribution until now," he said.

Hamlet another Kamal, Kemin (55) said, residents now have to press the need to meet the daily water needs.

"We must set aside money to buy water so that the cost of other needs, such as eating must be suppressed," he said.

According to him, dug wells of local residents since three months ago has dried, so there is no other choice but to buy water because the wells and the river is used for daily needs. Drinking water for livestock should also be restricted.

Previously, Section Head Social Security Assistance and Social Services, Manpower and Transmigration, Gunung Kidul, Irfan Ratnadi said, has prepared a 2470 water tanks this year. Each district get as much as 5,000 liters of water.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir