Calo Tiket Keliaran di Stasiun Tugu

YOGYAKARTA– Mendekati musim mudik lebaran, calo tiket Kereta Api (KA) mulai bergentayangan di Stasiun Tugu, Yogyakarta. Mereka menawarkan tiket dengan harga mencapai dua kali lipat dari harga normal.

Dari pantauan SINDO di lapangan, pada hari pertama pemesanan tiket KA Ekstra Lebaran kemarin, warga mulai berdatangan untuk memesan tiket. Jumlah pemesan masih normal dan belum terlihat antrean panjang.Beberapa warga terlihat memesan tiket untuk arus balik usai mudik Lebaran.

Namun demikian, untuk tanggal-tanggal tertentu tiket kereta baik untuk kelas eksekutif maupun bisnis sudah terlihat mulai menipis bahkan sebagian terlihat habis. Di luar ruang reservasi tepatnya di dekat parkiran sepeda motor,para calo tiket ini beraksi. Begitu terlihat warga yang akan masukdankeluarruangreservasi mereka langsung menawarkan tiket.Cara yang digunakan pun dengan sembunyi-sembunyi, menawarkan kepada warga yang melintas di dekatnya.

Anehnya, meski di layar informasi untuk tanggal-tanggal tertentu semisal tanggal 3 dan 4 September tiket sudah terjual habis,namun calo mengaku masih bisa menyediakannya. Salah seorang calo tiket, sebut saja namanya Bejo mengaku sudah jauh hari memesan tiket, baik dari wilayah Yogyakarta maupun Solo.

Pemesanan tiket dilakukan dengan menggunakan jasa orang lain,dikarenakan adanya kebijakan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk satu orang hanya bisa memesan maksimal dua tiket. ”Ada 50 tiket, untuk dapat sebanyak itu saya juga bayar Rp100 ribu untuk satu orang yang saya suruh ngantre,” akunya.

Untuk harga tiket kelas bisnis, misalnya dari harga normal antara Rp180.000 sampai Rp 220.000 dijual calo dengan harga Rp400.000. Kepada calon korbannya, Bejo mengatakan tiket yang dijualnya dipatok harga sebesar itu karena untuk mendapatkannya dia harus mengeluarkan sampai Rp320.000. ”Saya dapat untung Rp80 ribu satu tiket,”katanya. Para calo tiket ini terus berpindah- pindah dan kucing-kucingan dengan petugas PT KAI.

Terbukti, dengan aksi yang tertutup mereka dapat lancar menawarkan tiket kepada warga yang membutuhkan, meski dengan harga yang dipatok terlampau tinggi. Terpisah, beberapa warga yang ditemui mengaku tetap berusaha mencari tiket secara resmi,meski harus mengundur jadwal pemberangkatan. Sarpan, 43, salah seorang warga Yogyakarta mengaku sebelumnya berniat memesan tiket KA bisnis untuk tanggal 5 September.

Namun karena tiket sudah habis terpaksa membeli untuk pemberangkatan tanggal 9 September.”Karena tidak bisa tanggal 5 terpaksa mundur, ini kebetulan juga pesan tiket yang kelas eksekutif untuk tanggal 9 nanti,”akunya. Menurut Sarpan, pemesananan tiket dilakukan jauh hari sebelum pemberangkatan ditujukan untuk mengantisipasi tiket habis. Selain itu pemesanan awal dilakukan supaya terhindar dari praktik percaloan.” Kalau dari calo biasanya kan lebih tinggi,”tegasnya.

Terpisah,Kepala Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto sebelumnya menyatakan, guna mengamankan jalannya angkutan mudik dan mengatasi maraknya percaloan tiket, maka PT KAI sudah melakukan kerjasama dengan kepolisian. ”Kami juga menghimbau masyarakat untuk melapor apabila mengetahui adanya praktek pencaloan tiket. Bagi masyarakat yang melapor adanya calo akan mendapat hadiah,” ujarnya. muji barnugroho

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Ticket Brokers Wildness at Tugu Station

YOGYAKARTA-Approaching Lebaran season, ticket scalpers Railway (KA) began wandering at Tugu Station, Yogyakarta. They offer tickets at a price reached twice the normal price.

From the observation SINDO in the field, on the first day of Lebaran Extra railway ticket booking yesterday, residents began arriving to reserve tickets. The number of subscribers is still normal and have not seen the queue panjang.Beberapa citizens look to book a ticket for the return flow back and forth after Lebaran.

However, for certain dates train ticket for both executive and business class is already visible thinning out even partially visible. Outside the room reservation is precisely near the motorcycle parking, ticket scalpers are in action. Once seen people going in and out of their room reservations directly offer tiket.Cara used were furtively, offered to the residents that pass nearby.

Surprisingly, despite the on-screen information for certain dates such as on 3 and September 4 tickets already sold out, but brokers can still claim to provide it. One ticket scalpers, let's call him Bejo admitted that he had booked tickets in advance, either from the territory of Yogyakarta and Solo.

Booking tickets is done by using the services of others, due to the policies of PT Kereta Api Indonesia (KAI) for one person can only book a maximum of two tickets. "There are 50 tickets, to be as much as I also paid 100 thousand to one person who I ordered ngantre," he admits.

For the price of business class tickets, for example, from the normal price of up to Rp 220.000 Rp180.000 brokers sold at a price Rp400.000. To prospective victims, Bejo said he sold tickets cost about that much because to get him to spend up to Rp320.000. "I can fortunately Rp80 thousand one ticket," he said. The ticket scalpers continue to move and the cat and mouse with the officers of PT KAI.

Evidently, they closed by the action which can be smoothly offer tickets to people in need, even though the price is pegged too high. Separately, some residents who claimed permanent encountered trying to find tickets officially, although they had to postpone scheduled departure. Sarpan, 43, a resident of Yogyakarta earlier confessed railway ticket booking business intend to September 5.

But because gone are forced to buy tickets for departure on September 9. "Because not be forced to retreat on 5, this also happened to be an executive class ticket message to the 9th day," he admits. According Sarpan, pemesananan tickets done well in advance of departure intended to anticipate the tickets run out. Besides the initial reservation made in order to avoid the practice of brokering. "If the broker is usually not higher," he said.

Separately, Head of Public Relations of PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto previously stated, in order to secure the freight back and forth and tackle rampant ticket brokering, PT KAI has been cooperating with police. "We also urge people to report if aware of any practice pencaloan tickets. For people who report to the brokers will get a prize, "he said.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor