E- KTP Masih Kacau

GUNUNGKIDUL– Program e- KTP di Gunungkidul benar-benar kacau balau. Setelah peralatan yang terlambat datang, kali ini peralatan e-KTP belum bisa difungsikan.

Rendahnya daya listrik di setiap kecamatan menjadi pemicu sehingga kecamatan belum bisa melaksanakan simulasi. Dari data di Dinas Kependudukan dan catatan Sipil (Disdukcapil) terdapat 15 kecamatan yang belum bisa melakukan operasionalisasi peralatan e- KTP.”Daya listrik menjadi kendala utamanya karena memang kebutuhan daya untuk operasional alat sangat besar,” kata Kepala Disdukcapil Gunungkidul Tommy Harahap kepada wartawan kemarin. Menurutnya, saat ini pihaknya akan menggunakan anggaran daerah untuk menambah daya listrik bagi 15 kecamatan.

”Target kita akhir Desember e- KTP sudah selesai,” ucapnya. Untuk menaikkan daya listrik, pihaknya sudah membuat estimasi anggaran senilai Rp30 juta. Anggaran tersebut akan digunakan menaikkan daya termasuk instalasi listriknya. Agus Kanton,Camat Semin, mengatakan untuk dapat melaksanakan program e-KTP dengan lancar, setiap kecamatan harus memiliki daya listrik sebesar 5500 watt. ”Alat-alat e- KTP membutuhkan daya listrik yang besar, banyak kecamatan yang daya listrik kurang dari itu,kecamatan kami hanya 3500 Kwh,”paparnya.

Di Kulonprogo, tujuh kecamatan sudah melakukan ujicoba pelaksanaan e-KTP.Ketujuh kecamatan tersebut adalah Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Nanggulan, Lendah, Galur,dan Sentolo.Di Sleman e-KTP mulai memasuki tahap uji coba di seluruh kecamatan.Pembuatan massal e-KTP itu diprediksikan paling lambat akhir September ini,setelah uji coba dilakukan. suharjono/ridwan anshori/ ratih keswara

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

E-ID Card Still Garbled

Gunungkidul-e-ID card program in Gunungkidul really chaotic. After the equipment arrived late, this time an e-ID card equipment can not be enabled.

Low power in each district to be triggered so that districts can not carry out simulations. From the data in the Department of Population and Civil records (Disdukcapil) there are 15 districts that have not been able to perform the operation of equipment e-ID card. "The electric power became the main obstacle because it is the power requirements for the operational equipment is huge," said Chief Tommy Disdukcapil Gunungkidul Harahap told reporters yesterday . According to him, this time it will use the local budgets to increase the electrical power for the 15 sub-districts.

"Our target last December of e-ID cards are finished," he said. To increase power, it had made ​​an estimated budget worth Rp30 million. The budget will be used to raise resources including electrical installation. Agus Canton, Head Semin, said to be able to implement e-ID card program smoothly, each district must have a power of 5500 watts. "The tools of e-ID card requires a large electric power, many districts are less electrical power than that, we were only 3500 Kwh district," he explained.

In Kulonprogo, seven kecamatansudahmelakukanujicoba implementation of e-KTP.Ketujuh districts are Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Nanggulan, Lendah, strain, and Sleman Sentolo.Di e-ID card enters test phase began around kecamatan.Pembuatan bulk e-ID card that is predicted no later than the end of this September, after trials carried out.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor