Isi Pensiun, Hendarman Jadi Abdi Dalem

YOGYAKARTA– Sebanyak 260 orang, sebagian di antaranya pejabat dan mantan pejabat publik mengikuti prosesi wisuda kenaikan pangkat abdi dalem di Bangsal Ksatrian Keraton Yogyakarta, kemarin.

Wisuda yang dipimpin oleh Pangageng Kawedanan Hageng Panitraputra Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat GBPH Joyokusumo ini diikuti 120 abdi dalem Keprajan atau dari instansi pemerintahan dan140 Punokawan atau dari masyarakat umum. Yang menarik, salah satu tokoh yang diwisuda sebagai abdi dalem keraton adalah mantan Jaksa Agung Hendarman Supandji. Hendarman kemarin mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Panjiwidura. Tokoh asli Magelang ini mengaku, keinginan untuk menjadi abdi dalem muncul sudah lama,tepatnya saat sebagai Jaksa Muda Pidana Khusus.

Bahkan saat sebagai Jaksa Agung,dia juga pernah mendapat tawaran untuk menjadi abdi dalem.Namun karena waktu belum tepat, tawaran itu baru bisa terwujud saat ini. Hubungannya dengan keraton juga sudah terbilang cukup dekat lantaran sang istri kebetulan masih keturunan kerabat keraton. Keinginan menjadi abdi dalem diperkuat setelah ada tawaran dari mantan anak buahnya yakni Kardi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Yogyakarta. Kemarin,Kardi juga mendapat gelar sebagai abdi dalem bergelar Mas Wedana Nitikastyasa.

Menurut Hendarman, jabatan sebagai abdi dalem tak bisa dianggap remeh. "Tentunya saya bersedia tidak hanya 100% tapi juga 1.000%,karena ini merupakan jabatan besar saya setelah menghadapi gejolak penegakan masalah hukum pada saat masih menjabat sebagai Kejagung,“ ujar Hendarman yang mengakhiri tugasnya sebagai jaksa agung sekitar setahun lalu itu. Jabatan sebagai abdi dalem, menurutnya, merupakan kebahagiaan yang mendalam dan juga tidak bisa dianggap remeh.

“Karenanya saya merasa mantap mendapat kepercayaan ini," tandasnya. Selain Hendarman, beberapa pejabat yang menjadi abdi dalem adalah Kepala Kejaksaan Tinggi DIY Muh Ali Muthohar dengan gelar Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Nitiwidyaksa, Kepala Kanwil Pajak DIY Djangkung Sudjarwadi dengan gelar KMT Wasitapranadipuro. Tokoh lain yang turut diwisuda adalah Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto. Setelah hampir 10 tahun melayani masyarakat Yogyakarta langsung, Hery akhirnya berani mengajukan permohonan untuk mendapatkan gelar dari keraton.

Menurut dia, gelar yang dia terima adalah tahta untuk rakyat yang diberikan dalam budaya keratin dan sebagai bentuk pengabdian. "Saya mendapat kekancingan gelar KRT Wasesadipraja sebagai abdi dalem keraton. Mohon doanya semoga memberi manfaat dalam kiprah saya di masyarakat selanjutnya, ujarnya. Selain itu Kepala Dinas Perizinan Kota Yogyakarta Heri Karyawan bergelar Kanjeng Raden Tumenggung Wiryatmaja. Bupati Sleman Sri Purnomo juga turut diwisuda. Dia mendapat bergelar Kanjeng Mas Tumenggung Purnamapradipta, dan Bupati Bantul Sri Suryawidati mendapatkan gelar abdi dalem Nyai Kanjeng Raden Tumenggung Suryawati.

GBPH Joyokusumo yang mewakili Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan, sebelum sejumlah tokoh itu mendaftar untuk menjadi abdi dalem, keraton terlebih dulu melakukan penelitian khususnya soal perilaku kurang lebih sekitar tiga bulan. Menurut Gusti Joyo, dasar pengangkatan para pendaftar adalah antara lain dilihat dari kriteria kepangkatan seperti kejari, kejati maupun instansi pemerintahan lainnya yang masuk dalam Keprajan. Sedangkan kriteria Punokawan diperuntukkan masyarakat biasa atau umum yang nantinya mendapat kekucah atau gaji.

"Wisuda pengangkatan abdi dalem sendiri dalam setahun dilakukan dalam dua kali yakni pada bulan Syawal dan Ba'da Mulud setiap Selasa Wage.Tidak semua yang mengajukan bisa mendapat gelar dari keraton," ungkapnya. fefi tri kurniasih
Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Fill Retirement, Hendarman Become Abdi Dalem

YOGYAKARTA-A total of 260 people, some of which offices and public offices to follow a procession of former promotion man graduation ceremony at the Barns Ksatrian palace of Yogyakarta Kingdom, yesterday.


Graduation led by Pangageng KAWEDANAN Hageng Panitraputra Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Joyokusumo GBPH is followed 120 slaves from the palace Keprajan or dan140Punokawan government agencies or from the general public. Interestingly, one of the men who inaugurated the palace is the former palace slaves Attorney General Hendarman Supandji. Hendarman yesterday received a Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Panjiwidura. Magelang original figure is admitted, a desire to be a man of old palace appeared, precisely when the Youth Criminal Justice Specialist.

Even when the Attorney General, he has received an offer to become the man dalem.Namun since time has not been accurate, offer new can be achieved at this time. Relationship with the palace has also been close enough distinction because his wife happened to have family lineage palace. The desire to be fortified palace slave after there is an offer from former nephews that ISME is currently serving as Head of the State Prosecutors Office in Yogyakarta. Yesterday, ISME also called as the man called Mas Wedana Nitikastyasa palace.

According to Hendarman, the department as a palace slave can not be taken for granted. "Of course I am ready not only 100%, but also 1000%, because it is a large department I once faced the turmoil of the law enforcement problems at the time still serving as Attorney General," said Hendarman that ended his duties as attorney general was about a year ago. Department as a palace slave , he said, a deep happiness and can not be taken for granted.

"I feel strong reason for this belief," the toilet. Hendarman addition, several offices of the palace is the head man of the High Prosecutors DIY Muh Ali Muthohar with degree Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Nitiwidyaksa, Head of Tax Kanwil DIY Djangkung Sudjarwadi the KMT holds Wasitapranadipuro. others who also inaugurated the Mayor of Yogyakarta Herry Zudianto. After 10 years of serving people Yogyakarta directly, Hery finally dare to make an application for a degree from the palace.

According to him, the title, which he received was given the throne to the people in the keratin and culture as a form of slavery. "I got a call kekancingan KRT Wasesadipraja in slavery palace palace. Please prayer may be helpful in my progress in the society further, he said. In addition the Head of Department of Yogyakarta Heri Employee License Kanjeng called Raden Tumenggung Wiryatmaja. Sleman Regent Sri Purnomo also inaugurated. He have called Mas Tumenggung Kanjeng Purnamapradipta, and the Regent of Bantul Sri Suryawidati man earned his palace Nyai Kanjeng Suryawati Raden Tumenggung.

GBPH Joyokusumo representing Sri Sultan Hamengkubuwono X to speak, before a man was registered to a man palace, palace to do research beforehand, especially the question of behavior more or less about three months. According to Gusti Joyo, the registrar of the adoption of policies are among the criteria for stratification according to rank as seen from kejari, kejati and other government agencies in the Keprajan. While the criteria provided PETRUK ordinary or general community who will get kekucah or salary.

"Graduation lifting the man himself in the palace is done in two times a year ie in the month of Shawwal and Ba'da Mulud every Tuesday Wage.Tidak all that apply can obtain a degree from the palace," recalls.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor