Lebaran, Sampah Menggunung di Yogya

Petugas pengangkut sampah libur, akibatnya sampah menumpuk

VIVAnews - Malioboro menjadi tempat favorit bagi wisatawan dan pemudik di Yogyakata. Libur lebaran ini diperkirakan puluhan ribu wisatawan lokal dan asing berkunjung ke jantung Kota Yogyakarta ini.

Akibatnya sepanjang jalan yang menuju arah Kawasan Malioboro penuh dengan sampah yang dibuang sembarangan oleh para wisatawan. Irfan Susilo, Kepala Bidang Sampah Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, mengatakan pasca hari H Lebaran, volume sampah di Kota Yogyakarta sudah mulai mengalami kenaikan.

Diperkirakan sampah Kota Yogyakarta akan naik sekitar 15 persen dari hari biasa yang mencapai 700 meter kubik. "Dibanding hari biasa kenaikan sampah di kawasan Malioboro ini mencapai 15 persen dari hari biasanya," katanya, Kamis, 1 September 2011

Menurutnya pada hari Lebaran para tukang gerobak sampah libur sehingga sampah terus menggunung dan baru akan diambil ambil oleh para tukang sampah usai libur Lebaran. "Praktis sampah tampak menggunung karena tidak ada tukang gerobak sampah yang beroperasi."

Titik-titik peningkatan sampah katanya biasa terjadi di beberapa tempat wisata, seperti Gembiraloka, Malioboro, hingga Alun-Alun Utara Yogyakarta. Untuk mengantisipasi sampah yang kian menggunung, ratusan para petugas penyapu jalan Kota Yogyakarta tidak libur meski saat Lebaran, dan tetap bekerja seperti biasa.

Laporan Juna Sanbawa | Yogyakarta


Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Lebaran, Garbage Piled in Yogya

Officers garbage off, resulting in garbage piling up

VIVAnews - Malioboro a favorite place for tourists and travelers in Yogyakata. Lebaran holiday is estimated tens of thousands of local and foreign tourists visiting the heart of Yogyakarta.

As a result along the road toward the direction of Malioboro area full of garbage carelessly discarded by tourists. Irfan Susilo, Head of Environmental Waste Agency of Yogyakarta, said the day after Idul Fitri, the volume of garbage in the city of Yogyakarta have started to rise.

It is estimated that waste the city of Yogyakarta will rise about 15 percent of a normal day that reached 700 cubic meters. "Compared to regular day rise this rubbish Malioboro area reaches 15 percent of the usual day," he said, Thursday, September 1, 2011

According to the builders on the day of Idul Fitri holiday garbage carts so that a new rubbish continues to build up and will be taken to take the garbage after Lebaran holiday. "Practical garbage because there are no visible mounting garbage carter operating."

These points increase in garbage he says is common in some tourist attractions, such as Gembiraloka, Malioboro, to the North Square of Yogyakarta. To anticipate the growing garbage mounting, hundreds of officers the city of Yogyakarta is not a street sweeper during Lebaran holiday though, and still work as usual.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor