Per Hari 1000 Orang Kunjungi Kaliadem

images : panduanwisata.id
SLEMAN—Wisata lava tour Kaliadem Kepuharjo Cangkringan ramai dikunjungi wisatawan. Meskipun ramai namun tidak sampai membludak karena lokasi ini infrastrukturnya sulit. Akses untuk menjangkau cukup sulit membuat pengunjung tidak mau 'nyasar' di kawasan yang rusak parah akibat erupsi ini.

Pada dasarnya lokasi ini hanya berjarak sekitar satu kilometer arah timur dari Kinahrejo, kampung Mbah Maridjan. Namun tidak bisa diaksses jika menggunakan kendaraan roda empat. "Ini sudah ada jalan sambungan jalan tanah, namun tetap saja kalah ramai dibandingkan Kinahrejo," kata warga Kepuharjo, Kamari, Sabtu (3/9).

Meski tidak terlalu banyak pengunjung, lebaran ini lebih banyak dibandingkan hari biasa yang hampir sama sekali tidak ada wisatawan. Ketua Kelompok Jaga Wisata Lava Tour Kepuharjo, Sarjono, 35, mengatakan kunjungan paling banyak pada Rabu 31 Agustus  dan Kamis 1 September. Dua hari itu mencapai sekitar 1000 pengunjung dalam satu hari. "Cukup banyak tapi lebih sedikit dari Umbulharjo," imbuhnya.

Wisatawan ditarik retribusi oleh desa Rp3000 per orang. Tarif itu lebih rendah dari biasanya satu orang Rp5000. Alasannya untuk lokasi wisata dengan tarif Rp5000 cukup tinggi sehingga diturunkan tarif retribusinya. Parkir mobil Rp5000 dan sepeda motor Rp2000.

Di kawasan Kepuharjo menjual pemandangan alam padang pasir Merapi. Perkampungan yang sudah terkubur dan aliran Kali Gendol yang menjadi jalur utama lahar Merapi. Relawan juga menyediakan gardu pandang dengan ketinggian 7 meter untuk melihat kota Jogja dan puncak Merapi. Yang perlu diperhatikan cuaca sangat panas saat siang hari.

Seperti halnya di Kinahrejo, Kaliadem menyediakan ojek Merapi. Namun harganya tergantung jarak. Jika sampai Kaliadem yang bisa melihat Merapi dari dekat Rp30 ribu. Kalau mau menyeberang Kali Opak sampai Kinahrejo Rp50 ribu. Paling banyak pengunjung melihat Merapi dari gardu pandang. Mereka hanya sekedar foto di titik-titik tertentu kemudian meninggalkan lokasi. (Harian Jogja/Akhirul Anwar)


Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

1000 People Per Day Visit Kaliadem

SLEMAN-week tour of lava Kaliadem Kepuharjo Cangkringan crowded by tourists. Although crowded but not overcrowded because of this location until the infrastructure is difficult.Access is quite difficult to reach out to make visitors do not want to 'stray' in areas badly damaged by this eruption.Basically, this location is only about one kilometer east of Kinahrejo, Mbah Maridjan village. But can not diaksses if using four-wheeled vehicles.

"This is an existing dirt road path connection, but still less crowded than Kinahrejo," said resident Kepuharjo, Kamari, Saturday (3 / 9). Although not too many visitors, Eid is more than ordinary days are almost no tourists at all. Keep Travel group chairman Lava Tour Kepuharjo, Sarjono, 35, said the most visits on Wednesday, August 31 and Thursday, September 1st. Two days it reached about 1000 visitors in one day. "Quite a lot, but less than Umbulharjo," he added.

Tourists drawn by the village Rp3000 levy per person. Rates were lower than the usual one Rp5000. The reason for the tourist sites with Rp5000 rates high enough so that lowered tariff charges. Car parking and bike Rp5000 Rp2000. In the area Kepuharjo sell Merapi desert landscapes. Settlements that have been buried and the flow of time, which became the main route Gendol Merapi lava.

Volunteers also provide a viewing post with a height of 7 meters to see the city of Yogyakarta and the peak of Merapi. To note the weather is very hot during the day. As in Kinahrejo, Kaliadem provide ojek Merapi. But the price depends on distance. If until Kaliadem can see Merapi from near Rp30 thousand. If you want to cross Opak until Kinahrejo Rp50 thousand. Most visitors see the Merapi from viewing post. They're just photos in certain points and then leave the premises.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor