Paket 'Bom' Gegerkan Warga Mergangsan Yogyakarta

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Warga seputaran Mapolsek Mergangsan Yogyakarta geger didatangi tim gegana Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (13/10) sekitar pukul 19.30 WIB. Pasalnya, ada warga Keparakan Kidul Mergangsan Yogyakarta membawa paket kotak tanpa identitas, yang diduga berisi bom.

Informasi yang dihimpun Tribun Jogja di Mapolsek Mergangsan, warga bernama Aramaniko dan istrinya Andamari Ramhawati, warga Keparakan Kidul, mendatangi Mapolsek seraya membawa paket kotak warna hitam dibungkus kertas koran, Kamis sekitar pukul 18.00 WIB. Keduanya menyerahkan paket yang semula diantar seseorang tak dikenal, Kamis (13/10) sekitar pukul 10.15.

Paket itu ditujukan kepada Farid (Sela) dengan alamat sama dengan Armaniko. Karena alamat sama persis, dan kebetulan keluarga ada nama panggilan yang sama, paket diterima begitu saja. Selanjutnya, sebelum ditanya siapa pengirim paket, orang yang mengantarkan paket langsung pergi. Di kotak juga tak disebutkan siapa pengirimnya. Selidik punya selidik,anggota keluarga tak ada yang memesan paket barang. Karena itulah mereka kemudian melapor ke polisi.

"Lantaran tidak merasa memesan barang, dia kemudian membawa ke Mapolsek Mergangsan untuk dilaporkan," kata Kasat Intel Polresta Yogyakarta, Kompol Supriyadi.

Apalagi pengantar barang langsung pergi setelah menyerahkan paketan kotak tersebut. "Hal itu yang mungkin membuat mereka makin khawatir," imbuh Kapolsek Mergangsan, Kompol Ani Narmawati.

Mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan, Kepolisian Mergangsan kemudian menghubungi tim Gegana Polda DIY guna mengecek isi paket barang yang dibawa ke Polsek.
Sekitar pukul 19.00 WIB, Tim Gegana Brimob Polda DIY yang dipimpin oleh Iptu Suripto kemudian melakukan pengecekan terhadap paket. Setelah dilakukan scanning tampak rangkaian elektronik dalam paket.

Namun setelah dibuka diketahui paket berisi satu ponsel BlackBeery Curve warna hitam. "Kami dihubungi habis maghrib oleh Polsek. Setelah dicek isinya negatif bahan peledak atau semacamnya," kata Suripto. (*)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Package 'Bomb' appalling Citizens Mergangsan Yogyakarta

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Residents around of Mapolsek Mergangsan Yogyakarta commotion Gegana Police team visited Yogyakarta Special Region (DIY), Thursday (13/10) at around 19:30 pm. The reason is, there are residents of South Keparakan Mergangsan Yogyakarta carrying boxes without identity package, which allegedly contained a bomb.

Information compiled in Mapolsek Mergangsan Tribune Jogja, citizen and his wife named Aramaniko Andamari Ramhawati, residents of South Keparakan, came Mapolsek while carrying a black box package wrapped in newspaper, on Thursday around 18:00 pm. Both were handed the package which was originally delivered an unknown person, Thursday (13/10) at around 10:15.

The package was addressed to Farid (Sela) with the same address with Armaniko. Because the exact address, and coincidentally there are families the same surname, packages taken for granted. Furthermore, before the packages were asked who the sender, the person who delivered the package straight away. In the box also does not mention who the sender. Quizzed had inquired, no family members who book the package of goods. That's why they then report to the police.

"Because not feel ordering goods, he then brings to Mapolsek Mergangsan to be reported," said Intel visible Yogyakarta Police, Commissioner Supriyadi.

Moreover, direct delivery to go after submitting paketan box. "It might make them more worried," added Kapolsek Mergangsan, Kompol Narmawati Ani.

Anticipate things not desirable, then contact the Police Mergangsan Gegana Yogyakarta police team to check the contents of the package of goods brought to the Police.
At around 19:00 pm, Tim Gegana Yogyakarta police Mobile Brigade, led by Iptu Suripto then to check the package. After scanning electronic circuits appear in the package.

But after opening the package known to contain one phone BlackBeery Curve black. "We were contacted by the police out maghrib. Having checked the contents of negative explosives or something," said Suripto. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir