Pantai Selatan Yogya Dilanda Gelombang Pasang

”Kondisi sangat parah. Baru kali ini gelombang pasang akibatkan abrasi yang hebat."

VIVAnews - Gelombang pasang yang berlangsung hampir satu pekan di kawasan Pantai Selatan Yogyakarta khususnya pantai Kuwaru, Kabupaten Bantul mengakibatkan ratusan pohon cemara udang di tepi pantai tumbang, kolam permainan anak hancur, posko SAR mengalami kerusakan parah dan lapak-lapak pedagang porak-poranda.

”Gelombang pasang yang terjadi sejak hari Jumat minggu lalu hingga hari ini telah merusak tanaman, bangunan bahkan aspal jalan di bibir pantai Kuwaru,” kata Gambos, 34, salah seorang warga di Pantai Kuwaru, Kabupaten Bantul, DIY, Rabu 19 Oktober 2011.

Gambos mengatakan terjangan gelombang pasang merusak pemandangan pantai. Kawasan yang dulu teduh, kini panas akibat tidak ada lagi pepohonan yang menaungi. Ditambah lagi, pohon yang tumbang belum dibersihkan. Begitu pula dengan sampah yang menumpuk hingga 50 meter dari bibir pantai.

”Kondisi sangat parah. Baru kali ini gelombang pasang mengakibatkan abrasi yang begitu hebat,”paparnya


Lebih lanjut Gambos mengatakan gelombang pasang sendiri terjadi saat malam hari sehingga warga maupun pemilik lapak-lapak tidak bisa berbuat banyak. ”Para pedagang belum sempat menyelamatkan dagangan yang disimpan di lapak,” jelasnya.

Para wisatawan yang datang ke Pantai Kuwaru kata Gambos juga kaget melihat kondisi pantai Kuwaru yang hancur setelah dihantam gelombang pasang selama beberapa hari terakhir ini. ”Meski kondisinya mengenaskan, namun wisatawan masih banyak yang berdatangan ke Pantai Kuwaru,” kata Gambos lagi.

Poniman, warga lain di Pantai Kuwaru menyatakan gelombang pasang ini disebabkan oleh faktor alam yang sering melanda di kawasan Pantai Selatan Yogyakarta ini.

”Saat ini gelombang pasang tidak saja terjadi di Pantai Kuwaru, namun hampir semua pantai selatan Yogyakarta dilanda gelombang pasang,”katanya

Poniman yang berprofesi sebagai nelayan sejak gelombang pasang dan angin kencang bertiup minggu lalu, dia dan nelayan lainnya tidak berani melaut. ”Nelayan tidak mungkin melaut karena gelombang diatas 4 meter. Apalagi kondisi angin bertiup sangat kencang,” kata Poniman. (Laporan: Juna Sanbawa | Jogjakarta)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Yogya South Coast Tidal Wave Hit

"The condition is very severe. This is the first tidal wave causes the abrasion is superb. "

Vivanews - A tidal wave that lasted nearly a week in the South Coast region, especially the beach Kuwaru Yogyakarta, Bantul regency shrimp resulted in hundreds of pine trees uprooted by the beach, pool games kids shattered, the SAR command post suffered severe damage and shanties in the palm merchants ruins.

"A tidal wave that occurred since Friday last week until today it has ruined crops, buildings and even asphalt road on shore Kuwaru," said Gambos, 34, a resident at the Beach Kuwaru, Bantul regency, Yogyakarta, Wednesday, October 19, 2011.

Gambos said the brunt of the tidal waves destroy coastal scenery. The area is used to shade, now no more heat due to the trees that shade. Plus, a fallen tree has not been cleaned. Similarly, the garbage that piled up to 50 meters from the beach.

"The condition is very severe. This is the first tidal wave resulting abrasion is so great, "he explained

Gambos further said the tidal wave itself occurs at night so that residents and owners of shanties in the palm can not do much. "The merchants have not had time to save the merchandise that is stored in the stalls," he explained.

The tourists who come to the beach Kuwaru said Gambos also surprised to see the condition of coastal Kuwaru destroyed after being hit by a tidal wave over the last few days. "Although the condition is pathetic, but still a lot of tourists who flock to beach Kuwaru," said Gambos again.

Poniman, residents of other states Kuwaru Coast tidal wave is caused by natural factors that often occurs in the South Coast region of Yogyakarta.

"At this time the tide is not just happening in Kuwaru Coast, but almost all the beaches south of Yogyakarta hit by tidal waves," he said

Poniman who is a fisherman from the tidal waves and strong winds blew last week, he and other fishermen did not dare go to sea. "Fishermen are not likely go to sea because the waves over 4 meters. Moreover, the condition of the wind was blowing hard, "said Poniman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor