PAD dari Stadion Maguwoharjo Hanya Rp350 juta/tahun

SLEMAN—Pendapatan retribusi Kabupaten Sleman dari Stadion Maguwoharjo dinilai masih minim. Dalam satu tahun, kontribusi dari stadion megah kebanggaan Sleman ini ditargetkan hanya mencapai Rp350 juta. Padahal biaya perawatannya tembus Rp1,3 miliar.

Hal tersebut disampaikan Ketua Fraksi PPP DPRD Sleman, Farchan Hariem, saat penyampaian nota pengantar Raperda APBD 2012, Senin (14/11) di DPRD Sleman. Ia meminta agar Pemkab Sleman meningkatkan kontribusi PAD dari sektor tersebut. Pasalnya, jika biaya perawatan lebih besar dari retribusi yang masuk, ia khawatir hal tersebut akan menjadi beban Pemkab di tahun-tahun ke depan.

Farchan menyarankan pengelolaan bisa dilimpahkan ke pihak swasta jika pemerintah tidak mampu sehingga pemanfaatan stadion senilai Rp80 miliar ini bisa maksimal. Ia juga menyinggung mengenai pemasangan lampu stadion yang tidak kunjung terealisasi.

"Kalau tidak mampu mengelola bisa diswastakan saja agar aset yang dimiliki lebih produktif," imbuh Farchan.

Terpisah, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) Sleman, Samsidi menjelaskan, perawatan Stadion menjadi tanggung jawab Pemkab. Retribusi berapapun, pemerintah tetap mengeluarkan biaya operasional.

"Dipakai atau tidak tetap dipelihara karena stadion aset pemerintah. Jika dibandingkan perawatan dan retribusi selisihnya jauh tapi ini bukan rugi, biaya pemeliharaan harus dikeluarkan," jelas Samsidi.

Biaya operasional lebih dari satu miliar ini meliputi untuk perawatan rumput. Perawatan fasilitas, perbaikan berbagai kerusakan seperti lantai, atap dan untuk menggaji cleaning service serta petugas keamanan yang berjumlah 38 orang.
(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

info komputer
Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction
PAD of the Stadium Maguwoharjo only Rp350 million / year

SLEMAN-levy Revenue from Stadium Maguwoharjo Sleman still considered minimal. In one year, the contribution of pride Sleman magnificent stadium is targeted only reached Rp350 million. Though the cost of maintenance through Rp1, 3 billion.

It was delivered by PPP faction chairman of Parliament Sleman, Farchan Hariem, when delivering introductory memorandum draft budget 2012, Monday (14/11) in Parliament Sleman. He requested that the increasing contribution of PAD Sleman regency of the sector. Because, if the cost of care is greater than the entry fees, he feared it would be a burden Regency in the years ahead.

Farchan recommend management be delegated to the private sector if the government is not capable of making use of the stadium worth Rp80 billion this can be a maximum. He also mentioned the installation of stadium lights that never realized.

"If you are unable to manage could be privatized in order to more productive assets," added Farchan.

Separately, Head of Finance and Wealth Management Areas (DPKKD) Sleman, Samsidi explained, maintenance becomes the responsibility of Regency Stadium. Any levy, the government issued a fixed operating costs.

"Used or not maintained because the stadium government assets. When compared treatment and charges much difference but this is not a loss, maintenance fees must be paid," explains Samsidi.

Operational costs over a billion is included for lawn care. Maintenance facilities, repair various damages such as floor, roof and to hire a cleaning service and security personnel, amounting to 38 people.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor