Tanah Ambles Terus Meluas

GUNUNGKIDUL – Peringatan tanah ambles oleh Badan Kesatuan Bangsa Politik Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana (Bakesbangpolinmas dan PB) benar- benar terjadi.

Setelah terjadi di Telaga Moto Indro, Dusun Temuireng II, Girisuko,Panggang, beberapa waktu lalu, kini tanah ambles terjadi di Kecamatan Rongkop.Tepatnya di halaman rumah milik Sowirejo, 60,warga Dusun Tirisan RT 26/7, Karangwuni, Rongkop. Sebuah lubang dengan diameter sekitar 3 meter dengan kedalaman hampir lima meter terbentuk, Sabtu (7/1) dini hari.

Menurut Karsitem,anak Sowirejo, Jumat (6/1) siang, tempat tersebut masih digunakan anak-anak bermain. Beruntung kejadian yang aneh ini terjadi saat dini hari.”Kami kaget di pagi hari tiba-tiba ada lubang di halaman rumah kami,” ujarnya kepada wartawan kemarin. Sabtu (7/1) siang,warga berdatangan untuk melihat kejadian yang langka ini.Sebuah lubang dengan dinding tidak beraturan menganga dan terus melebar karena kikisan tanah.

” Ini kan kelihatan melebar ke samping. Kami khawatir juga jika mengenai corblok jalan dusun ini,” katanya. Untuk menghindari bahaya bagi warga dan anak-anak, pemilik rumah memasang tanda dengan beberapa kayu dan ranting di atas kubangan tersebut. Sementara itu,Sowirejo mengaku sempat mendengar suara pada Sabtu (7/1) dini hari. Suaranya seperti dentuman,tapi dikatakan sangat dalam.

” Suaranya mak glung, kaya suara mercon besar.Kemudian,saya juga merasa rumah saya sedikit bergetar,” ujarnya. Hingga kini warga membuat pembatas areal secara melingkar di lokasi tersebut. Bahkan jalan dusun juga ditutup dan hanya memberikan jalan untuk pengendara sepeda motor. Kepala Dukuh Tirisan, Sutarno menjelaskan, hampir semua warga di RT 26 mendengar suara amblesan tersebut.

” Awalnya hanya selebar 2 meter, sekarang sudah 3 meter. Tanahnya setiap saat semakin bergerak dan melebar,serta semakin mendalam,” ucapnya. Dia mencatat ada rumah milik 7 KK yang terancam tanah ambles ini.Rumah tersebut adalah milik Satino, Sowirejo, Sutarno,Tulus,Giyo,Sukadi, dan Sarmo.

”Kemungkinan akan kita timbun dengan batu keprus.Namun kita lihat dulu kalau sudah tidak ada gerakan,” papar Sutarno. Kemarin Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi meninjau lokasi. Dia berharap warga tetap tenang sambil menunggu ahli pertambangan dan juga geologi. suharjono  

Sumber : Seputar Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor