Gara-gara Lapar, Pembantai Pasutri di Gunungkidul Tertangkap

Gunungkidul - Yogyakarta, Saking laparnya, Sudiman (50) pembantai pasutri warga Panggang, Gunungkidul, keluar dari hutan tempat persembunyiannya. 'Godaan' itulah yang membuatnya tertangkap polisi. Karena melawan, ia ditembak.

Sudiman menjadi tersangka penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya Samidi (60) dan Musilah (50) warga Dusun Temuireng II, Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, Gunungkidul, pada tanggal 26 Januari 2012 lalu. Ia ditangkap di hutan Turi Desa Girisuko sekitar 10-an kilometer dari lokasi pembantaian. Selama pelarian, tersangka bersembunyi di hutan berpindah-pindah di wilayah perbukitan Kecamatan Panggang.

"Beberapa hari sebelum pelaku sempat terlihat membeli makanan dan minuman, tapi tidak ada warga yang berani karena pelaku mengancam dengan sabit. Pelaku langsung lari masuk hutan dengan medan berbukit terjal dan tebing tinggi," kata Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Heru Muslimin, Rabu (1/2/2012).

Heru mengatakan bersama warga setempat, polisi berusaha melakukan pengejaran dan pencarian di hutan-hutan sekitar Panggang hingga wilayah perbatasan Bantul di hutan Desa Selopamioro, Imogiri. Polisi juga melakukan pagar betis di sepanjang jalan utama Kecamatan Panggang.

"Pelaku sempat minta buah semangka di daerah hutan Turunan, tapi kemudian tidak kelihatan lagi," katanya.

Pelaku baru berhasil ditangkap di daerah Banyumeneng, Girisuko pada hari Selasa (31/1/2012) petang. Saat itu pelaku kelaparan dan sempat jajan mie instan dan permen senilai Rp 14 ribu di warung milik warga. "Karena masih lapar, pelaku minta nasi warga Banyumeneng," kata Heru.

Setelah ada laporan warga mengenai keberadaan tersangka, lanjut Heru, polisi langsung turun. Namun pelaku tidak bisa begitu saja ditangkap. Ia berusaha melawan, sehingga polisi terpaksa menembak paha kanan pelaku.

Setelah mendapatkan perawatan medis di RSUD Wonosari, pelaku masih menjalani pemeriksaan di mapolres. Petugas belum mengetahui motif utama penganiayaan yang menyebabkan korban tewas dan luka parah. Namun dari penuturan warga atau tetangga korban, ada dugaan bermotif dendam atau asmara.

"Pemeriksaan masih berlangsung. Masih kita dalami motifnya, termasuk adanya dugaan pernah sakit jiwa," pungkas Heru.(try/nrl)

Sumber : Detiknews

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor