Mahasiswa UMY Ciptakan Alat Ukur Tubuh Ideal

Alat itu akan mengukur apakah orang punya tubuh ideal, terlalu kurus, atau terlalu gemuk.

Yogyakarta - Pengukuran tubuh ideal secara manual draws merepotkan karena harus ada operator yang mengukur berat dan tinggi badan. Untuk mengukur tubuh ideal, misalnya saat seleksi calon TNI, Polisi, atau para pencari kerja, tentunya akan lebih praktis jika dilakukan dengan alat digital.

Bila ada alat yang dapat secara otomatis melakukan pengukuran bobot tubuh yang ideal, selain lebih praktis, datanya pun akan lebih akurat.

Melihat kebutuhan tersebut, Yudi Kristian, salah seorang mahasiswa jurusan Teknik Elektro, Univeritas Muhammadiyah Yogyakarta melakukan penelitian tentang Implementasi Micro Controller pada Alat Deteksi Postur Tubuh Ideal.

Yudi, mahasiswa yang akan diwisuda pada Februari tahun ini berhasil mengembangkan alat digital yang berfungsi mengukur postur tubuh seseorang. Micro controller atau pengendali mikro adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip.

Menurut Yudi, alatnya akan mengukur secara otomatis apakah seseorang memiliki tubuh ideal, terlalu kurus, atau terlalu gemuk.

“Dalam alat tersebut ada dua macam sensor. Yang pertama, sensor tinggi badan, dan yang kedua adalah sensor berat badan,” kata Yudi, Sabtu 4 Februari 2012. “Alat pengukur tinggi dan berat badan konvensional terlebih dahulu dimodifikasi dengan diberi potensiometer multiturn,” ucapnya.

Nantinya, kata Yudi, data yang diterima oleh sensor tersebut akan terkonversi otomatis dan muncul dalam bentuk angka pada layar LCD. “Kedua sensor tersebut dihubungkan dengan timbangan, berat badan, dan tinggi badan,” paparnya.

Penelitiannya tersebut, lanjut Yudi, berhasil ia selesaikan selama kurang lebih delapan bulan. “Termasuk kegagalan selama proses penelitian," ucapnya.

Yudi menambahkan, alat itu juga dapat langsung disambungkan ke PC, sehingga data yang muncul dapat terekam secara otomatis. “Kalau disambungkan ke komputer, dengan software tertentu, data itu dapat terekam otomatis menjadi file. Sehingga kita dapat langsung mencetaknya, tanpa harus mencatat terlebih dahulu,” ujarnya. (art)

Sumber Berita & Gambar: Vivanews

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor