Puncak Musim Hujan di Yogyakarta Hingga Maret

YOGYAKARTA : Belakangan hari ini, Daerah Istimewa Yogyakarta diguyur hujan secara terus menerus.
Walau demikian, Stasiun Geofisika Badan Meteorogi dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksikan puncak musim hujan di wilayah itu akan terus terjadi hingga Maret.

"Puncak musim hujan diprediksi akan terjadi sampai bulan Maret," terang Kepala Stasiun Geofisika Kelas I BMKG Yogyakarta, M Riyadi, Minggu (26/2).

Pada saat itu, curah hujan mencapai 350 mm per bulan, dan tergolong intensitas tinggi.

Dari catatan BMKG Yogyakarta, peningkatan intensitas hujan sudah dirasakan pada Februari ini. Rata-rata curah hujan Februari ini di DIY mencapai di atas 350 milimeter (mm), sedangkan di Kabupaten Kulon Progo sebelah Utara curah hujan mencapai 392 mm.

Intensitas curah hujan tersebut akan turun saat memasuki April dengan intensitas sedang. Pada Mei, intensitas curah hujan akan terus turun.

Pada saat itu pula, musim hujan diperkirakan akan berakhir. "Musim hujan akan berakhir di awal bulan Mei pada minggu kedua," ucapnya.

Ia pun memperingatkan masyarakat agar waspada terhadap ancaman bahaya banjir. Selain banjir lokal, ancaman banjir lahar dingin juga masih ada karena masih ada material erupsi Merapi yang tersisa. (AT/OL-3)

Sumber : Media Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor