Sekaten : Pemkot Dinilai Tak Tegas Tertibkan Pedagang Liar

JOGJA—Sejumlah pedagang di Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) merasa terganggu dengan keberadaan pedagang liar. Mereka menilai penertiban yang dilakukan oleh pemerintah harus lebih tegas di masa datang.

Alek Suhardi, 38, pedagang jam tangan di pasar malam Sekaten mengaku penyelenggaraan pada tahun ini tidak lebih baik dari tahun lalu.

Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dibenahi dari panitia pengelola. Di antaranya penertiban pedagang kaki lima dan perbaikan fasilitas seperti saluran air hujan.

Ditemui di lokasi jualan, Selasa (7/2), Alek mengaku penindakan terhadap pedagang liar yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal. Dia menilai Dinas Ketertiban hanya menertibkan dan mengawasi pada jam tertentu saja. Sementara pada jam yang dinilai longgar, pedagang liarmuncul.

“Menurut pengamatan dan informasi dari kawan-kawan, pelaksanaan Sekaten tahun ini memang tidak lebih baik dari tahun lalu. Harapan kami pada pelaksanaan tahun mendatang bisa lebih baik lagi. Misalnya penertiban pedagang liar kaki lima lebih digiatkan,” kata pedagang asal Lampung itu.

Menurutnya, penertiban pedagang liar yang dilakukan Dinas Ketertiban hanya antara pukul 19.00 WIB hingga 20.30 WIB.

Alek mengaku jika penertiban pedagang liar tidak ditingkatkan, dalam penyelenggaraan Sekaten tahun depan pedagang liar akan makin menjamur.

Hingga Selasa (7/2) siang, sejumlah stand di Alun-alun utara masih tampak berdiri. Bahkan sebagian di antaranya memanfaatkan perpanjangan waktu untuk melariskan barang dagangan.

Sesuai rencana para pedagang yang masih berjualan akan membereskan barang dagangan dan standnya Selama malam.

Ketua Panitia Sekaten Eko Suryo Maharso, mengakui banyak yang harus dievaluasi dalam penyelenggaraan Sekaten. Di antaranya penertiban pedagang liar. Dia mengaku keberadaan pedagang liar sangat mengganggu kenyaman pengunjung.

“Ke depan ada beberapa evaluasi salah satunya ialah penertiban pedagang liar. Karena keberadaan mereka kerapkali mengganggu pengunjung Sekaten,” katanya.(Rina Wijayanti)

Sumber : Harian Jogja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor