Hujan Es Turun di Gunungkidul, Mengapa?

Hujan deras dan angin kencang menyapu sebagian wilayah DIY Senin petang. Juga hujan es.

Gunungkidul - Pada Senin 2 April 2012 petang, hujan deras dan angin kencang menyapu sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sejumlah titik di Gunung Kidul bahkan dilaporkan terjadi hujan es. Bongkahan es kecil menimpa atap rumah.

Terkait peristiwa itu, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, Toni Agus Wijaya, mengatakan, petang kemarin memang terjadi cuaca buruk di sebagian wilayah DIY, khususnya Gunung Kidul. "Akibat pancaroba. Sekarang musim pancaroba atau musim peralihan," kata dia kepada VIVAnews.com, Selasa 3 April 2012.

Pada musim pancaroba, dia menjelaskan, hampir setiap hari hujan deras turun, meski tidak sepanjang hari. "Paginya cerah, siang panas, nanti sore tiba-tiba hujan deras. Waktunya singkat," kata dia.

Bulan depan, Toni menambahkan, akan memasuki musim kemarau. Lalu, mengapa bisa sampai turun hujan es? Dia menjelaskan, hujan es atau dikenal dengan istilah hail, berasal dari awan bersel tunggal berlapis atau awan cumulus nimbus atau CB. Awan ini berada dalam jarak 10 kilometer dari permukaan Bumi.

"Awan ini menjulang ke atas vertikal, memiliki ketinggian lebih dari 10 kilometer. Dia melewati lapisan udara yang dingin," kata dia. Di atas awan itu air bisa membeku dan membentuk butiran es, yang lalu turun ke Bumi.

"Tapi, itu tidak berbahaya, di DIY dan Indonesia umumnya, hujan es tidak terlalu berbahaya," kata dia.

Hujan es, dia menambahkan, turun dalam waktu singkat. "Maksimal 15 menit terjadinya. Hal itu wajar karena massa peralihan," tuturnya. (art)

Sumber Berita & Gambar : Vivanews

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor