Dikira Joki, Peserta SNMPTN di UGM Diperiksa


YOGYAKARTA– Ujian tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) hari kedua di Yogyakarta kemarin sempat diwarnai dugaan praktik perjokian.

Panitia Lokal mencurigai seorang peserta ujian tulis di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM). “Kecurigaan panitia bermula ketika seorang peserta perempuan berjilbab selama menjalani ujian bertingkah mencurigakan,”kata Ketua Panitia Lokal SNMPTN 2012 Yogyakarta Budi Prasetyo Widyobroto di Yogyakarta,kemarin. Kecurigaan muncul karena pengawas mengetahui ada seorang peserta yang tingkahnya tampak tidak wajar. Panitia lantas mencatat identitasnya dan mengawasi ketat. Peserta itu mendaftar pada salah satu program studi kelompok IPA.

“Namun peserta tersebut tetap diberikan kesempatan untuk menjalani ujian. Setelah selesai ujian,peserta tersebut dibawa ke ruang khusus untuk diverifikasi. Seluruh dokumen juga disiapkan untuk mencocokkan data peserta,”katanya. Namun setelah panitia memeriksa peserta tersebut, dugaan praktik perjokian tidak terbukti. “Maaf setelah kami interogasi tidak terbukti,” ungkap Budi.

Selain dugaan adanya praktik perjokian,pihaknya juga menemukan ada seorang peserta ujian tulis di Fakultas Hukum UGM yang gerak-geriknya seperti orang bingung.Peserta tersebut berkali- kali mengganti kode soal secara sengaja,sehingga harus dihampiri panitia. “Panitia juga menemukan seorang peserta asal Papua yang seharusnya mengikuti ujian di daerahnya, tetapi malah datang ke UGM.Namun,panitia tetap memberi kesempatan untuk menjalani ujian tulis di UGM,”katanya.

Ribuan Peserta Mangkir

Masih terkait dengan pelaksanaan SNMPTN jalur ujian tulus, pada wilayah Panitia Lokal (Panlok) Semarang tercatat ada 1.992 peserta tidak mengikuti tes. Di Panlok Semarang jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 27.682 orang. Sekretaris Panlok SNMPTN Semarang Edi Riyanto mengatakan dari rekap yang sudah masuk ke panitia,pada hari pertama peserta yang tidak hadir sebanyak 1.975 orang.

Lalu di hari kedua jumlah peserta yang mangkir bertambah menjadi 1.992.“Jadi pada hari kedua pelaksanaan ada penambahan jumlah peserta yang tidak hadir sebanyak 17 orang,”katanya kemarin. Belum diketahui alasan tidak hadirnya peserta yang cukup besar tersebut. Namun faktor seperti peserta enggan meneruskan ikut ujian disebut menjadi salah satu alasan.

“Bisa jadi pada hari pertama merasa ujiannya sulit dan sudah pesimistis tidak diterima. Lalu, pada hari keduanya memutuskan untuk tidak ikut,”katanya. priyo setyawan/ susilo himawan/ant

Sumber : Seputar Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir