tag:blogger.com,1999:blog-68913729529680518822024-03-13T21:10:29.595+07:00Jogja Info [dot] net“Nderek Tumut Nguri-uri Kabudayan Jawi”jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.comBlogger3451125tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-66616859790330676382020-05-12T19:24:00.001+07:002020-05-12T19:24:49.105+07:00Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-QUfVf55dVZE/XrqVZYpJYlI/AAAAAAAAF-4/Ei3THZM0aiklja6XJEH9d_CDa1XHzo4zQCLcBGAsYHQ/s1600/covid-19-diy-12mei20.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="676" data-original-width="680" height="318" src="https://1.bp.blogspot.com/-QUfVf55dVZE/XrqVZYpJYlI/AAAAAAAAF-4/Ei3THZM0aiklja6XJEH9d_CDa1XHzo4zQCLcBGAsYHQ/s320/covid-19-diy-12mei20.jpg" width="320" /></a></div>
Yogyakarta - Kasus positif virus Corona (COVID-19) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hari ini bertambah 10 orang. Di antaranya berasal dari klaster gereja di Kota Yogyakarta dan klaster Indogrosir, Sleman.<br />
"Untuk hari ini ada penambahan sebanyak 10 kasus, sehingga jumlah kasus positif COVID-19 di DIY menjadi 169 kasus," kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih melalui keterangan tertulis, Selasa (12/5/2020).<br />
<br />
Berty menjelaskan, 10 kasus itu masing-masing adalah Kasus 162, laki-laki 76 tahun warga Kota Yogyakarta; Kasus 163, perempuan 48 tahun warga Kota Yogyakarta; Kasus 164, perempuan 33 tahun warga Bantul; Kasus 165, perempuan 43 tahun warga Bantul; dan Kasus 166, laki-laki 70 tahun warga Kota Yogyakarta.<br />
<br />
"Kasus 162 dan Kasus 163 terkait dengan klaster gereja, Kasus 164 ada kontak dengan kasus (positif), Kasus 165 terkait dengan klaster Indogrosir dan Kasus 166 habis dikunjungi anaknya dari luar kota," terang Berty.<br />
<br />
Selanjutnya, Kasus 167, perempuan 56 tahun warga Bantul; Kasus 168, laki-laki 49 tahun warga Sleman; Kasus 169, perempuan 52 tahun warga Bantul; Kasus 170, laki-laki 34 tahun warga Bantul; dan Kasus 171, perempuan 65 tahun warga Bantul.<br />
<br />
"Untuk Kasus 167 terkait kluster Indogrosir, Kasus 168 dan Kasus 169 terkait klaster gereja, Kasus 170 terkait klaster Indogrosir dan Kasus 171 ada kontak dengan kasus positif," katanya.<br />
<br />
Sedangkan untuk pasien yang sembuh hari ini bertambah dua orang. Pasien sembuh itu adalah Kasus 92, laki-laki 39 tahun warga Sleman dan Kasus 110, perempuan 39 tahun warga Bantul.<br />
<br />
"Laporan kasus sembuh hari ini bertambah dua, sehingga jumlah kasus sembuh dari COVID-19 di DIY menjadi 63 kasus," ucap Berty.<br />
<br />
Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) di DIY yang meninggal saat menjalani uji laboratorium ada penambahan empat orang.<br />
<br />
Hingga hari ini jumlah PDP di DIY ada 1.141 orang. Dari 1.141 PDP itu 169 dinyatakan positif COVID-19 dengan rincian 63 sembuh dan 7 orang meninggal dunia. Sedangkan sebanyak 817 orang dinyatakan negatif.<br />
<br />
Sisanya yakni, 155 orang PDP masih menunggu hasil laboratorium. Dari 155 orang tersebut, 14 di antaranya meninggal dunia. Sedangkan untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di DIY saat ini ada 5.661 orang.<br />
<br />
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-36370965767704929192020-05-08T22:25:00.001+07:002020-05-08T22:26:09.128+07:00Bertambah 1, Klaster Penularan Corona di DIY Jadi 4<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/--JKie8wSNZc/XrV55pvBVQI/AAAAAAAAF-k/j82ZBJdCMp8YqKC85cgnD8Ojk-HAFDhiwCLcBGAsYHQ/s1600/dr-andono-ahmad.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="348" data-original-width="620" height="179" src="https://1.bp.blogspot.com/--JKie8wSNZc/XrV55pvBVQI/AAAAAAAAF-k/j82ZBJdCMp8YqKC85cgnD8Ojk-HAFDhiwCLcBGAsYHQ/s320/dr-andono-ahmad.jpeg" width="320" /></a></div>
Yogyakarta - Tim Perencanaan Data dan Analisis Gugus Tugas Penanganan COVID-19 menyebut terdapat tambahan satu klaster penularan virus Corona (COVID-19) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sehingga saat ini ada empat klaster penularan Corona di DIY.<br />
"Klaster besar terbaru adalah klaster Supermarket Indogrosir. Klaster ini dimulai dengan ditemukannya satu kasus terkonfirmasi yang merupakan karyawan supermarket tersebut pada tanggal 24 April," kata anggota Tim Perencanaan Data dan Analisis Gugus Tugas COVID-19 DIY, dr Riris Andono Ahmad, di kantor BPBD DIY, Jumat (8/5/2020).<br />
<br />
Hasil investigasi kontak erat pertama didapatkan ada 10 kontak erat dengan kasus pertama. Dan hasil rapid test menemukan lima kontak erat tersebut reaktif terhadap rapid test screening lanjutan dilakukan dan data sampai dengan tanggal 7 Mei 2020.<br />
<br />
Kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman telah melakukan rapid test 338 karyawan Indogrosir dengan 57 di antaranya hasilnya adalah reaktif (16,8%). Screening akan dilanjutkan kepada masyarakat yang berkunjung pada periode 25 April-4 Mei.<br />
<br />
"Dengan adanya klaster besar keempat tersebut, menunjukkan indikasi adanya penularan lokal yang sudah meluas. Dengan skala penularan yang sudah meluas, maka penemuan kasus dilakukan dengan pendekatan screening dibandingkan dengan melakukan contact tracing," ucapnya.<br />
<br />
Dengan semakin meluasnya penularan di komunitas, maka masyarakat diimbau agar selalu waspada terhadap potensi penularan dengan melakukan social distancing secara konsisten. Imbauan juga diberikan kepada semua pelaku bisnis, terutama bisnis retail maupun layanan jasa lainnya yang berhubungan dengan masyarakat banyak.<br />
<br />
Hingga hari ini jumlah kasus positif Corona di DIY sudah mencapai 143 orang. Terjadi peningkatan jumlah kasus baru yang cukup tinggi pada tanggal 7 Mei, sebanyak 15 kasus. Peningkatan tersebut merupakan peningkatan yang sudah diantisipasi, mengingat semakin meningkatnya kapasitas diagnosis COVID-19 di DIY.<br />
<br />
"Ke depan, penambahan kasus masih akan terjadi dengan semakin meningkatnya kapasitas diagnosis tersebut, di samping semakin meluasnya penularan di komunitas dengan berjalannya waktu," katanya.<br />
<br />
Sebelumnya, Tim Perencanaan Data dan Analisis Gugus Tugas Penanganan COVID-19 menyebut ada tiga klaster di DIY. Masing-masing klaster terkait dengan kegiatan keagamaan.<br />
<br />
Tiga klaster itu terdapat di Sleman, Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta. Klaster di Kabupaten Sleman dan di Kabupaten Gunung Kidul, berawal dari anggota jemaah tablig yang baru pulang dari Jakarta.<br />
<br />
"Klaster di Kabupaten Sleman tersebar terutama melalui kegiatan pertemuan di tempat peribadatan, sementara klaster di Kabupaten Gunung Kidul disebarkan melalui kontak erat antarkasus," kata anggota Tim Perencanaan Data dan Analisis Gugus Tugas COVID-19 DIY, dr Riris Andono Ahmad, Jumat (1/5).<br />
<br />
"Klaster kasus di Sleman telah mencapai generasi ke-3. Klaster kasus di Gunung Kidul telah mencapai generasi ke-5," lanjutnya.<br />
<br />
Satu klaster di Kota Yogyakarta yakni Klaster Jemaah GBIP. Klaster tersebut berasal dari rombongan yang pulang dari pertemuan Sidone GBIP yang dilakukan di Hotel Aston, Kota Bogor pada bulan Maret.<br />
<br />
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-71704297729698981702020-05-06T16:27:00.001+07:002020-05-06T16:27:40.160+07:00Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-4rDhS4Vvue8/XrKC82Mt0YI/AAAAAAAAF-Y/ig2CGFKXrGIxNUK0xpQk3vk_IyYnpqW4QCLcBGAsYHQ/s1600/napi-asimilasi.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="179" src="https://1.bp.blogspot.com/-4rDhS4Vvue8/XrKC82Mt0YI/AAAAAAAAF-Y/ig2CGFKXrGIxNUK0xpQk3vk_IyYnpqW4QCLcBGAsYHQ/s320/napi-asimilasi.jpeg" width="320" /></a></div>
Sleman - Seorang narapidana (napi) program asimilasi berinisial RA (45) kembali berulah di Kabupaten Sleman. RA terekam kamera CCTV mencuri di salah satu pasar daerah Margoagung, Kecamatan Seyegan, Sleman.<br />
"Kami amankan RA, salah seorang napi asimilasi dari Lapas Cebongan karena mencuri. Motifnya ekonomi karena begitu dapat asimilasi tidak punya uang dan tidak punya pekerjaan," kata Kapolsek Seyegan AKP Samidi di Mapolsek Seyegan, Rabu (6/5/2020).<br />
Aksi pelaku tergolong nekat. Pasalnya pencurian itu dilakukan saat siang hari. Selain itu, Samidi mengungkapkan jika masa tahanan resmi RA berakhir dalam satu bulan lagi.<br />
<br />
"Dilakukan siang hari, saat keadaan kios terbuka dan tidak ada yang berjaga. RA ini merupakan napi asimilasi dengan kasus pencurian. Dia harusnya bebas satu bulan lagi," jelasnya.<br />
<br />
Kasus pencurian itu terungkap saat anak pemilik toko hendak menukarkan uang. Si anak kemudian meminta izin untuk membuka laci. Namun, saat dibuka laci yang seharusnya berisi uang itu kosong.<br />
<br />
"Yang tahu pertama itu anak korban. Dia awalnya mau menukarkan uang tapi di laci kosong. Si anak kemudian memanggil ayahnya dan kemudian merasa jika telah terjadi pencurian di tokonya," bebernya.<br />
<br />
Lebih lanjut, Samidi menjelaskan RA bisa ditangkap dalam selang satu hari. Pasalnya pemilik toko memasang kamera CCTV dan saat pelaku melancarkan aksinya terekam jelas di CCTV.<br />
<br />
"Jadi pelaku ini saat mencuri terekam di CCTV. Kami selanjutnya melakukan penelusuran dan bisa ditangkap satu hari setelah korban melapor. Tersangka kami tangkap di wilayah Kecamatan Sleman," terangnya.<br />
<br />
Polisi mengamankan barang bukti uang Rp 675 ribu, 11 bungkus rokok, kendaraan pelaku dan dompet pelaku. Total kerugian korban mencapai Rp 1 juta lebih.<br />
<br />
"Kepada pelaku kami kenakan pasal 362 KUHP," tutupnya.<br />
<br />
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-24739434509579779142020-05-02T16:53:00.001+07:002020-05-02T16:53:18.651+07:00Update Kasus Corona di Yogya 2 Mei: 114 Positif, 48 Sembuh, 7 Meninggal<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-UJQu-Q6GNLE/Xq1CztdS-mI/AAAAAAAAF-M/_mRQYo2Dfx8gmMrFXPcstU63EPbJdhgHgCLcBGAsYHQ/s1600/update-corono-diy-mei2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="676" data-original-width="680" height="317" src="https://1.bp.blogspot.com/-UJQu-Q6GNLE/Xq1CztdS-mI/AAAAAAAAF-M/_mRQYo2Dfx8gmMrFXPcstU63EPbJdhgHgCLcBGAsYHQ/s320/update-corono-diy-mei2.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>img source : humas pemda diy</i></td></tr>
</tbody></table>
Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkap ada penambahan 10 kasus positif virus Corona atau COVID-19 di wilayah ini. Sehingga total kasus virus Corona di DIY hingga saat ini mencapai 114 orang.<br />
"Untuk hari ini ada penambahan sebanyak 10 kasus, sehingga jumlah kasus positif COVID-19 di DIY menjadi 114 kasus," kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih melalui keterangan tertulis, Sabtu (2/5/2020).<br />
<br />
Berty menjelaskan, ke-10 orang itu adalah pasien kasus 107, perempuan (67) warga Gunungkidul; pasien kasus 108, perempuan (48) warga Gunungkidul; pasien kasus 109, laki-laki (44) warga Gunungkidul; pasien kasus 110, perempuan (39) warga Bantul dan pasien kasus 111, laki-laki (42) warga Kulon Progo.<br />
<br />
"Untuk kasus kasus 107, hasil kontak tracing Dinkes Gunungkidul pada kluster tabligh di Jakarta; kasus 108 hasil kontak tracing Dinkes Gunungkidul pada kluster tabligh di Jakarta; kasus 109 ada riwayat perjalanan dari Klaten; kasus 110 masih dalam penelusuran Dinkes Bantul dan jasus 111 pernah mengikuti tabligh di Gowa," jelasnya.<br />
<br />
Kemudian pasien kasus 112, laki-laki (23) warga Kulon Progo; pasien kasus 113, laki-laki (33) warga Gunungkidul; pasien kasus 114, perempuan, (23) warga Gunungkidul; pasien kasus 115, laki-laki (51) warga Bantul dan terakhir pasien kasus 116, perempuan (27) warga Bantul.<br />
<br />
"Sedangkan riwayat kasus 112 pulang dari pesantren Temboro; kasus 113 dari hasil kontak tracing Dinkes Gunungkidul pada kluster tabligh di Jakarta; kasus 114 hasil kontak tracing Dinkes Gunungkidul pada kluster tabligh Jakarta; kasus 115 ada riwayat perjalanan dari Semarang dan kasus 116 ada riwayat perjalanan dari Jakarta," katanya.<br />
<br />
Berty menjelaskan kasus 17 dikembalikan ke daerah asal yakni, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dengan status meninggal dunia. Kemudian atas kebijakan dari Public Health Emergency Operating Center (PHEOC), untuk kasus 37 dikembalikan ke daerah asalnya yakni, Pemalang, Jawa Tengah.<br />
<br />
Terlepas dari hal tersebut, Berty menyebut ada penambahan empat kasus yang sembuh dari COVID-19. Pasien itu adalah kasus 42, laki-laki (46) warga Sleman; kasus 58, perempuan (74) warga Gunungkidul; kasus 72, laki-laki (50) warga Gunungkidul dan kasus 73, perempuan (73) warga Gunungkidul.<br />
<br />
"Laporan kasus sembuh hari ini sebanyak 4 kasus, sehingga jumlah kasus sembuh dari COVID-19 di DIY menjadi 48 kasus," ujar Berty.<br />
<br />
Berty menambahkan hingga hari ini jumlah PDP di DIY ada 888 orang. Dari 888 PDP itu 114 dinyatakan positif Corona dengan rincian 48 sembuh dan tujuh orang meninggal dunia. Sedangkan sebanyak 686 orang dinyatakan negatif.<br />
<br />
Sisanya yakni, 88 orang PDP masih menunggu hasil laboratorium. Dari 88 orang tersebut, empat di antaranya meninggal dunia, sedangkan untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di DIY saat ini ada 4861 orang.<br />
<br />
<b><i>Sumber Berita : detikNews Yogyakarta</i></b><br />
<b><i>Sumber Gambar : Humas Pemda DIY</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-43542478680327457022020-04-29T15:07:00.002+07:002020-04-29T15:07:31.593+07:00Pelajar Yogya! Kamu Masih Harus Belajar di Rumah Hingga 15 Mei Nanti<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-1Jmi8f25wIE/Xqk1okE6J4I/AAAAAAAAF94/Zg7LGsenW3YD0QB07riji61SOLZi2xoSgCLcBGAsYHQ/s1600/belajar-di-rumah.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="523" data-original-width="700" height="239" src="https://1.bp.blogspot.com/-1Jmi8f25wIE/Xqk1okE6J4I/AAAAAAAAF94/Zg7LGsenW3YD0QB07riji61SOLZi2xoSgCLcBGAsYHQ/s320/belajar-di-rumah.jpeg" width="320" /></a></div>
Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) kembali memperpanjang masa belajar di rumah siswa hingga tanggal 15 Mei 2020. Ini dilakukan guna mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19 di DIY. "Memperpanjang waktu pembelajaran jarak jauh/online bagi peserta didik SMA, SMK, dan SLB di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta mulai tanggal 29 April 2020 sampai tanggal 15 Mei 2020," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Bambang Wisnu Handoyo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/4/2020).<br />
<br />
Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) No. 421/03143 tentang penambahan waktu masa pembelajaran jarak jauh/online dalam masa tanggap darurat bencana Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di SMA, SMK dan SLB di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selain itu, SE tersebut juga mengatur tentang bagaimana pembelajaran selama bulan Ramadhan.<br />
<br />
"Selama bulan Ramadhan, pembelajaran jenjang pendidikan SMA, SMK dan SLB di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta tetap dilakukan dengan model pembelajaran jarak jauh/online. Untuk materinya nanti lebih banyak berorientasi pada penumbuhan akhlak mulia dan pendidikan karakter," ucap pria yang karib disapa BWH ini. BWH menuturkan, SE ini juga mengatur kelulusan siswa kelas akhir. Lewat SE itu, pihaknya meminta merevisi tanggal pengumuman kelulusan SMA, SMK dan SMALB siswa kelas akhir yang semula dilaksanakan tanggal 6 Mei 2020 diganti menyesuaikan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemdikbud RI Nomor 5 Tahun 2020 tentang Spesifikasi Teknis, Bentuk, dan Tata Cara Pengisian Blangko ljazah Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun Pelajaran 2019/2020 bahwa pengumuman kelulusan tanggal 2 Mei 2020.<br />
<br />
"Kelulusan sepenuhnya menjadi kewenangan satuan pendidikan berdasarkan hasil rapat penentuan kelulusan oleh masing-masing satuan pendidikan," ujarnya.<br />
<br />
Kemudian untuk pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2020/2021 tetap dilaksanakan sesuai jadwal kalender pendidikan yang termuat dalam Peraturan Kepala Dinas Pendidikan, 1217/PERKA/2019 dengan revisi lampiran pada Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY nomor: 421/00690 tanggal 29 Januari 2020.<br />
<br />
"Ketentuan lebih lanjut tentang petunjuk teknis Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2020/2021 akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY dengan tetap berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 dan Peraturan Gubernur DIY," terangnya.<br />
<b><br /></b>
<b>Dear Pelajar Sleman, Masa Belajar di Rumah Diperpanjang Sampai 16 Mei</b><br />
<br />
Sleman - Pemkab Sleman kembali memperpanjang masa belajar di rumah bagi siswa SD dan SMP. Perpanjangan itu dilakukan hingga 16 Mei 2020. "Ini sudah perpanjangan sampai nanti 16 Mei 2020," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Arif Haryono saat dihubungi wartawan, Rabu (29/4/2020).<br />
<br />
Arif menuturkan proses pembelajaran di rumah ini menggunakan berbagai macam metode. Sebab, belum semua wilayah di Sleman terjangkau jaringan internet. "Terkait dengan pembelajaran di rumah kalau pelaksanaannya dengan berbagai macam metode. Karena memang ada yang belum ter-cover internet," ucapnya. Untuk itu, dia meminta agar setiap guru memberikan tenggang waktu dalam mengumpulkan tugas.<br />
<br />
"Karena kan juga ada keterbatasan gadget itu satu rumah hanya dimiliki orang tua, sehingga baru bisa mengerjakan tugas waktu sore hari. Jadi kami minta untuk pengumpulan tugas bisa lebih fleksibel," ucapnya.<br />
Arif juga menjelaskan untuk materi pembelajaran bisa melalui tayangan di TV. Tayangan itu, kata Arif bisa menjadi dasar bagi guru untuk memberikan penugasan kepada siswa. Untuk itu, dia meminta agar setiap guru memberikan tenggang waktu dalam mengumpulkan tugas.<br />
<br />
"Karena kan juga ada keterbatasan gadget itu satu rumah hanya dimiliki orang tua, sehingga baru bisa mengerjakan tugas waktu sore hari. Jadi kami minta untuk pengumpulan tugas bisa lebih fleksibel," ucapnya.<br />
Arif juga menjelaskan untuk materi pembelajaran bisa melalui tayangan di TV. Tayangan itu, kata Arif bisa menjadi dasar bagi guru untuk memberikan penugasan kepada siswa. Kebijakan untuk belajar di rumah ini akan terus dievaluasi dan melihat kondisi di lapangan. Pihaknya juga masih harus berkoordinasi dengan provinsi.<br />
<br />
"Nanti kan koordinasi dengan provinsi, ini juga terus dievaluasi. Kalau pemerintah kan menetapkan tanggap darurat itu sampai akhir Mei, sedangkan pembelajaran itu ada libur puasa dan Lebaran pada pertengahan Mei hingga Juni. Jadi nanti kami lihat lagi ke depan seperti apa," tutupnya.<br />
<br />
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-24420422261790472262020-04-27T16:41:00.001+07:002020-04-27T16:41:48.248+07:00Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-JE20gYbxpIg/XqaowWPDFcI/AAAAAAAAF9o/OXFD1y4fkP8mvoE54lJ2ZnFmpF1mFtk8ACLcBGAsYHQ/s1600/pencurian.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="394" data-original-width="700" height="180" src="https://1.bp.blogspot.com/-JE20gYbxpIg/XqaowWPDFcI/AAAAAAAAF9o/OXFD1y4fkP8mvoE54lJ2ZnFmpF1mFtk8ACLcBGAsYHQ/s320/pencurian.jpeg" width="320" /></a></div>
Yogyakarta - Belum lama menghirup udara bebas, seorang narapidana yang mendapat asimilasi, Randy Bagus Santoso (26) alias Mbendol kembali diciduk polisi. Eks penghuni Lapas Kelas II A Wirogunan diciduk karena mencuri motor dengan modus kunci palsu.<br />
Kasus ini bermula kala Mbendol dan rekan-rekannya memancing di Sungai Winongo pada Jumat (17/4) malam hingga Sabtu (18/4) dini hari. Sesampainya di parkiran motor, warga Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Bantul ini melihat satu unit motor RX-KING milik Apriyadi (43) terparkir di Gang Ledok Sari, Kelurahan Pakuncen, Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta.<br />
<br />
"Dengan menggunakan kunci palsu, tersangka ini berhasil membawa kabur motor korban," kata Kapolsek Wirobrajan, Kompol Endang Sri Widiyanti saat ditemui wartawan di Polsek Wirobrajan, Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Senin (27/4/2020).<br />
<br />
Apriyadi baru mengetahui motornya hilang pada Sabtu (18/4) sore dan langsung melapor ke Polsek Wirobrajan. Dari hasil penyelidikan polisi mendapat informasi terkait keberadaan tangki motor korban di salah satu bengkel daerah Wirobrajan.<br />
<br />
"Pemilik bengkel mengaku kalau dia hanya saling tukar menukar tangki motor dengan tersangka. Setelah ditelusuri lebih lanjut akhirnya tersangka ditangkap di rumahnya kemarin Sabtu (25/4)," ucapnya.<br />
<br />
Selain meringkus Mbendol, polisi turut mengamankan barang bukti berupa motor milik korban dengan kondisi pelat nomornya sudah diganti. Saat diinterogasi Mbendol mengakui perbuatannya.<br />
<br />
"Untuk motifnya, tersangka ini hanya ingin memiliki saja. Karena dia ini ternyata suka dengan motor RX-KING," jelas Endang.<br />
<br />
Dari catatan polisi, terungkap Mbendol kerap berurusan dengan hukum. Dia tercatat baru saja keluar dari penjara karena mendapat asimilasi.<br />
<br />
"Jadi tersangka ini baru keluar tanggal 2 April karena mendapat asimilasi. Dia ini sudah empat kali masuk (penjara) karena kasus narkoba, curat, jambret dan ini (mencuri motor)," ujarnya.<br />
<br />
Atas perbuatannya, Mbendol disangkakan pasal 363 KUHP. Mbendol terancam hukuman maksimal 7 tahun penjara<br />
<br />
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-87557052628782239742020-04-25T15:38:00.000+07:002020-04-25T15:38:13.143+07:00AP I Hentikan Penerbangan Komersial Melalui Yogyakarta<i>Layanan logistik melalui terminal kargo dan EMPU masih beroperasi seperti biasa.</i><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-_2aidqTMcl0/XqP2oxHupwI/AAAAAAAAF9Y/vCf0RBTJ3fsxQy7-qDLaM7nNBpgQtkAzwCLcBGAsYHQ/s1600/pjs-nyia-agus-pandu-purnama.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" height="213" src="https://1.bp.blogspot.com/-_2aidqTMcl0/XqP2oxHupwI/AAAAAAAAF9Y/vCf0RBTJ3fsxQy7-qDLaM7nNBpgQtkAzwCLcBGAsYHQ/s320/pjs-nyia-agus-pandu-purnama.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;"><i>Agus Pandu Purnama/Sumber AntaraNews</i></span></td></tr>
</tbody></table>
PT Angkasa Pura I menghentikan penerbangan komersial penumpang melalui Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, DIY, mulai Jumat pukul 20.00 WIB sampai 1 Juni 2020 dalam rangka mendukung aturan larangan mudik untuk mencegah penyebaran COVID-19.<br />
<br />
"Keputusan tersebut diambil oleh PT Angkasa Pura I (Persero), selaku operator Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan Bandara Adisutjipto (JOG) berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan RI (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19," kata Pejabat sementara General Manager Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) Agus Pandu Purnama dalam rilisnya di Kulon Progo, Jumat.<br />
<br />
Namun demikian, lanjut Pandu, layanan logistik melalui terminal kargo dan EMPU masih beroperasi seperti biasa.<br />
<br />
"Kami sampaikan bahwa, mulai hari Jumat, 24 April 2020, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan Bandara Adisutjipto (JOG) hanya melayani angkutan kargo dan penerbangan khusus sesuai Permenhub RI Nomor 25 Tahun 2020,” katanya.<br />
<br />
Ia mengatakan penerbangan khusus yang dimaksud adalah penerbangan berpenumpang yang dikecualikan, yaitu penerbangan yang membawa atau terkait, yakni pimpinan lembaga tinggi negara Republik Indonesia dan tamu/wakil kenegaraan dan perwakilan organisasi internasional.<br />
<br />
Selanjunya, operasional penerbangan khusus repatriasi (repatriation flight) pemulangan WN maupun WNA. Kemudian, operasional penegakan hukum, ketertiban, dan pelayanan darurat, serta operasional angkutan Kargo (kargo penting dan esensial). Terakhir, operasional lainnya dengan seizin dari Menteri Perhubungan dalam rangka mendukung percepatan penanganan COVID-19.<br />
<br />
"Pesawat konfigurasi penumpang dapat digunakan untuk mengangkut kargo di dalam kabin penumpang (passenger/cabin compartment) khusus untuk pengangkutan kebutuhan medis, kesehatan, dan sanitasi serta pangan," kata Agus Pandu.<br />
<br />
Agus Pandu juga mengatakan saat ini, YIA dan Adisutjipto telah mempersiapkan layanan pelanggan di area check in keberangkatan bagi masyarakat yang ingin melakukan proses refund, reroute, atau reschedule di bandara.<br />
<br />
"Kami mengimbau Masyarakat supaya menghubungi pihak maskapai terlebih dahulu untuk mengatur waktu kedatangan ke bandara agar tidak terjadi penumpukan di bandara," katanya.<br />
<br />
Selain itu, masyarakat diminta untuk tetap memperhatikan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 dengan menerapkan physical distancing, menggunakan masker, serta meminimalkan kontak fisik langsung dengan benda-benda yang merupakan fasilitas umum.<br />
<br />
Angkasa Pura I juga telah berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat dan telah memasang queue line supaya jarak fisik antar penumpang dapat diterapkan dan proses refund dapat berlangsung dengan tertib dan aman.<br />
<br />
Sejak Kamis (23/04) malam, di YIA sudah ada enam pesawat yang RON (remain overnight/ menginap di bandara). Selain itu, masih ada empat parking stand narrow body untuk penerbangan kargo dan 12 parking stand narrow body untuk berjaga-jaga apabila akan ada pesawat lain yang RON long stay. Sedangkan Bandara Adisutjipto juga menyiapkan tujuh parking stand untuk stand by pesawat sejenis ATR yang RON dalam waktu lama.<br />
<br />
"Khusus untuk YIA, kami juga mempersiapkan bandara untuk kebutuhan in-flight emergency, technical stop, humanitarian, medical evacuation, misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan global sesuai tindak lanjut dari Surat Secretary General of ICAO Headquarter dan Surat RegionalDirector of ICAO Asia Pacific Office,” kata Agus Pandu.<br />
<br />
<b><i>Sumber : AntaraNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-40499083046558538912020-04-23T17:43:00.000+07:002020-04-23T17:43:22.079+07:00Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Tiadakan Shalat Tarawih Berjamaah<blockquote class="tr_bq">
Kita masih dalam kondisi pandemi COVID-19, jadi kita tidak bisa berkerumun sehingga Ramadhan kali ini tidak menggelar tarawih berjamaah,</blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-9NOnLI2FgrY/XqFxHNSq0RI/AAAAAAAAF9M/XrjWGyjNIHkVlAjxSBCBzO1vjdknyrsEwCLcBGAsYHQ/s1600/masjid-gedhe-kauman.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" height="213" src="https://1.bp.blogspot.com/-9NOnLI2FgrY/XqFxHNSq0RI/AAAAAAAAF9M/XrjWGyjNIHkVlAjxSBCBzO1vjdknyrsEwCLcBGAsYHQ/s320/masjid-gedhe-kauman.jpg" width="320" /></a></div>
Yogyakarta (ANTARA) - Takmir Masjid Gedhe, Kauman, Yogyakarta, meniadakan kegiatan shalat tarawih berjamaah selama bulan Ramadhan 1441 Hijriah sebagai upaya ikut mencegah penularan COVID-19.<br />
<br />
"Kita masih dalam kondisi pandemi COVID-19, jadi kita tidak bisa berkerumun sehingga Ramadhan kali ini tidak menggelar tarawih berjamaah," kata Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman Azman Latif saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis.<br />
<br />
Keputusan itu diambil, karena meski pelaksanaan tarawih berjamaah mengikuti protokol kesehatan, yakni dengan menjaga jarak fisik, menurut Azman, tetap tidak ada yang dapat menjamin setiap individu jamaah terhindar 100 persen dari penularan virus corona jenis baru itu.<br />
<br />
Oleh seban itu, kata dia, fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta imbauan dari PP Muhammadiyah terkait pelaksanaan ibadah selama pandemi COVID-19 sejatinya sudah jelas dan bisa diikuti.<br />
<br />
"Ini untuk saling menjaga masing-masing jamaah karena tidak ada yang tahu. Mungkin juga kita orang tanpa gejala (OTG). Kita beribadah atau shalat yang banyak pahalanya adalah yang sesuai tuntunan, bukan sesuai kemantapan," kata dia.<br />
<br />
Meski demikian, kata Azman, secara umum kegiatan Ramadhan 1441 Hijriah tetap digelar dengan menggunakan metode yang berbeda.<br />
<br />
Ia mencontohkan untuk kegiatan pengajian menjelang berbuka puasa akan disiarkan melalui Radio Saka FM, milik Masjid Gedhe Kauman, serta melalui pengeras suara, sedangkan tadarus Al-Qur'an akan digelar melalui aplikasi zoom.<br />
<br />
Penyuguhan takjil atau makanan berbuka puasa yang populer dengan gulai kambingnya, menurut Azman, juga tetap dihadirkan Masjid Gedhe Kauman. Hanya saja, makanan berbuka puasa itu tidak disantap bersama-sama di masjid, melainkan dibagikan oleh pengurus masjid ke rumah-rumah warga.<br />
<br />
"Makanan berbuka puasa akan kami bagikan ke rumah-rumah warga. Intinya tidak ada kumpul-kumpul. Kami yang bekerja keras," kata dia.<br />
<br />
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) DIY Edi Gunawan telah memberikan panduan kepada warga di DIY dalam menjalankan ibadah Ramadhan, di antaranya agar shalat tarawih dilakukan secara individual atau berjamaah bersama keluarga inti di rumah.<br />
<br />
Selain itu, buka puasa bersama, baik di lembaga pemerintahan, lembaga swasta, masjid maupun musala ditiadakan.<br />
<br />
"Tilawah atau tadarus Al-Qur'an dilakukan di rumah masing-masing berdasarkan perintah Rasulullah SAW untuk menyinari rumah dengan tilawah Al-Qur'an," kata Edi.<br />
<br />
Panduan itu, menurut dia, berpedoman pada Surat Edaran Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di tengah Pandemi Wabah COVID-19.<br />
<br />
<b><i>Sumber : AntaraNews Yogyakarta</i></b><br />
<div>
<br /></div>
jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-63610292740938085452020-04-22T20:45:00.000+07:002020-04-22T20:45:20.989+07:009 WN India di Sleman PDP Corona, Kemenag Cek Masjid yang Didatangi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-G7lysYR3FRE/XqBJJRgMfHI/AAAAAAAAF88/aMEP4jW0t1s9hm6b35A9qMpPe3NrdtzvgCLcBGAsYHQ/s1600/Petugas-Satgas-covid-19.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="394" data-original-width="700" height="180" src="https://1.bp.blogspot.com/-G7lysYR3FRE/XqBJJRgMfHI/AAAAAAAAF88/aMEP4jW0t1s9hm6b35A9qMpPe3NrdtzvgCLcBGAsYHQ/s320/Petugas-Satgas-covid-19.jpeg" width="320" /></a></div>
Sleman - Sembilan dari 15 warga negara India yang menjalani rapid test dinyatakan pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona atau COVID-19. Saat ini Kementerian Agama (Kemenag) Sleman melakukan pendataan terhadap masjid-masjid yang sempat didatangi para jemaah tabligh itu.<br />
"Ini kita sedang melakukan pendataan, melalui organisasi majelis tablig yang berpusat di Masjid Jami' Al Ittihaad, masjid-masjid mana yang pernah dikunjungi, atau tokoh-tokoh mana yang sempat kontak," kata Kepala Kantor Kemenag Sleman, Saban Nuroni saat dihubungi wartawan, Rabu (22/4/2020).<br />
<br />
Saban menegaskan para jemaah tablig ini tidak termasuk klaster ijtima Gowa. Pasalnya sejak awal tujuan warga negara India itu ke Yogyakarta.<br />
<br />
"Nampaknya tidak (ke Gowa). Karena sudah sejak Januari mereka (WNA India) sudah tiba di Yogyakarta dan tidak melakukan kunjungan ke Gowa," jelasnya.<br />
<br />
Selama berada di Yogya, para jemaah tablig asal India ini sempat berkeliling di wilayah DIY. Dari penelusuran Kemenag Sleman, para WNA India itu sempat menyambangi wilayah Sleman dan Gunungkidul.<br />
<br />
"Mereka berkeliling cuma di DIY, di Sleman, Gunung Kidul. Tapi paling banyak di Kabupaten Sleman ada di Pakem, Prambanan dan Kalasan, tapi di mana saja waktu itu kami masih belum tahu," ungkapnya.<br />
<br />
Saban mengungkapkan 15 jemaah itu mulai tersentral Masjid Jami'Al-Ittihaad sejak bulan Maret dan tidak melaksanakan aktivitas tabligh.<br />
<br />
"Sejak awal Maret itu sudah tersentral di Masjid Jami' Al-Ittihaad," ucapnya.<br />
<br />
Selain mendata masjid yang sempat dikunjungi, pihaknya juga mendata warga sekitar yang sempat melakukan kontak. Untuk saat ini baru takmir masjid saja yang dilakukan rapid test.<br />
<br />
"Kami akan data warga atau jemaah yang aktif salat di situ. Untuk takmir masjid itu tadi dari laporan ada 14 orang yang dilakukan tes," terangnya.<br />
<br />
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b></div>
jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-20548279524083342122020-04-21T16:17:00.002+07:002020-04-21T16:17:49.410+07:00Pasien Corona Ikut Kerja Bakti, 87 Warga Perumahan di Sleman Diisolasi<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-qV0q2wRjlhw/Xp66CXGauyI/AAAAAAAAF8w/cdNbpg8Ry-gphpwOj-Xn5s5vjjmp0-OmwCLcBGAsYHQ/s1600/ilustrasi%2Bvirus%2Bcorona-edi-wahyono.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="395" data-original-width="700" height="180" src="https://1.bp.blogspot.com/-qV0q2wRjlhw/Xp66CXGauyI/AAAAAAAAF8w/cdNbpg8Ry-gphpwOj-Xn5s5vjjmp0-OmwCLcBGAsYHQ/s320/ilustrasi%2Bvirus%2Bcorona-edi-wahyono.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">ilustrasi - sumber detikNews Yogyakarta</td></tr>
</tbody></table>
Sleman - Sebanyak 87 warga dari 26 kepala keluarga (KK) di perumahan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjalani isolasi mandiri. Hal itu karena warga melakukan kontak dengan L (63 tahun) seorang positif virus Corona saat kerja bakti kampung.<br />
Kepala Dusun Jetis, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Wagiman membenarkan hal tersebut. Total ada 87 orang yang menjalani isolasi mandiri.<br />
<br />
"Berkaitan dengan pasien COVID-19 dari Perumahan Kanisius di Dusun Jetis, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, benar ada pasien COVID-19 di Perumahan Kanisius dan saat ini sedang dirawat di RS, yakni laki-laki inisial L (63). Total ada 87 orang yang menjalani isolasi mandiri dari 26 KK," kata Wagiman saat dihubungi wartawan, Selasa (21/4/2020).<br />
<br />
Informasi warga Dusun Jetis itu positif Corona diterima pada 14 April 2020. Sebelumnya, L diketahui sempat mengikuti kerja bakti penyemprotan disinfektan di perumahan pada 5 April lalu.<br />
<br />
"Tanggal 5 April ada kerja bakti, ada 26 warga yang kerja bakti dan L ikut dalam kegiatan tersebut. Ada acara-acara makan-makan dan minum di situ," ungkapnya.<br />
<br />
Seusai melakukan kerja bakti, L merasa kurang sehat dan perutnya sakit. Warga pun kemudian mengantarkan yang bersangkutan untuk pijat di daerah Minomartani, Ngaglik.<br />
<br />
"Nah setelah kerja bakti, yang bersangkutan merasa sakit, lalu diantar warga untuk pijat di Minomartani, Ngaglik," jelasnya.<br />
<br />
Namun, kondisi L justru semakin memburuk. Akhirnya dia diantar oleh warga untuk periksa di RS Panti Rapih.<br />
<br />
"Tapi setelah pijat justru malah badannya semakin sakit terus sore hari diantar tetangganya diantar ke Panti Rapih. Setelah dicek kesehatan menderita COVID-19," tuturnya.<br />
<br />
Sementara itu, Ketua RW 67, Trihusada Wardana menambahkan bahwa warga Perumahan Kanisius yang sempat melakukan kontak telah menjalani rapid test.<br />
<br />
"Rapid test pertama sudah untuk 29 warga yang kontak dengan yang bersangkutan. Hasil rapid test yang pertama negatif," kata Tri.<br />
<br />
Tri menjelaskan, sebelum adanya pandemi Corona, L diketahui sering keluar-masuk rumah sakit untuk perawatan kesehatan. L memang memiliki riwayat penyakit di perut.<br />
<br />
"L sudah keluar masuk RS menjalani perawatan terkait kondisi perut yang bermasalah," katanya.<br />
<br />
Saat ini, warga masih menunggu tes kedua yang akan dilakukan besok. Dia berharap agar nantinya hasil untuk rapid test kedua negatif.<br />
<br />
"Besok pagi oleh Puskesmas Ngemplak akan dilakukan rapid test kedua dan semoga hasilnya negatif agar semua bisa kembali beraktivitas," harapnya.<br />
<br />
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan L diduga terpapar Corona usai perjalanan dari zona merah.<br />
<br />
"Kalau tidak salah yang bersangkutan pernah perjalanan ke Jakarta atau Bogor," kata Joko.<br />
<br />
Saat ini warga yang menjalani isolasi diawasi oleh Puskesmas Ngemplak II. Untuk rapid test pertama hasilnya negatif dan tinggal menunggu test yang kedua.<br />
<br />
"Test pertama sudah, hasilnya negatif. Mereka (warga) sudah didata oleh Puskesmas dan diawasi oleh Puskesmas Ngemplak II," jelasnya.<br />
<b><i><br /></i></b>
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-40108676694482908542020-04-20T15:18:00.000+07:002020-04-20T15:18:08.114+07:003 Dokter dan 1 Perawat di RS Sardjito Yogya Positif Corona<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Qs-muFHMCSA/Xp1Y5WeCw0I/AAAAAAAAF8k/_HB79bXnsgMRKZEQICIBjXGIXqZqLdTzgCLcBGAsYHQ/s1600/thank-you-doctors-nurses-and-medical-workers.gif" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="461" data-original-width="1288" height="227" src="https://1.bp.blogspot.com/-Qs-muFHMCSA/Xp1Y5WeCw0I/AAAAAAAAF8k/_HB79bXnsgMRKZEQICIBjXGIXqZqLdTzgCLcBGAsYHQ/s640/thank-you-doctors-nurses-and-medical-workers.gif" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Thanks You Doctors, nurses and Medical Workers</td></tr>
</tbody></table>
Sleman - Sebanyak tiga dokter dan satu perawat di RSUP Dr Sardjito Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinyatakan positif terjangkit virus Corona atau COVID-19. Keempatnya diketahui terpapar virus Corona saat berada di Jakarta.<br />
"Kami sampaikan sampai saat ini tim medis kita sudah ada yang terpapar," kata Kabag Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan kepada wartawan, Senin (20/4/2020).<br />
<br />
"Dari dokter ada tiga. Namun kami informasikan tiga dokter ini terpapar ketika yang bersangkutan bersinggungan ketika di Jakarta. Jadi belum ada paparan lokal untuk ketiga tim medis kita," lanjutnya.<br />
<br />
Satu perawat yang juga dikonfirmasi virus Corona diketahui juga terpapar dari Jakarta. Banu menjelaskan para tenaga medis ini punya kontrol diri sehingga ketika merasa terpapar langsung dilakukan penanganan.<br />
<br />
"Kebetulan tenaga medis ini ada kontrol diri sendiri, dia merasa tidak enak kemudian terpapar kemudian kita lakukan penanganan agar tidak meluas," ungkap Banu.<br />
<br />
Saat ini kondisi para tenaga medis itu sudah mulai membaik. Namun saat dilakukan swab belum menunjukkan hasil negatif.<br />
<br />
"Kondisinya satu residen kita, kita lakukan swab lebih dari tiga kali belum negatif. Tapi secara klinis semakin membaik, dan tidak ada keluhan penyakit pemberat," ucapnya.<br />
<br />
RSUP dr Sardjito pun telah melakukan isolasi terhadap empat tenaga medis itu. Selain itu, rumah sakit tersebut juga masih merawat 5 pasien lain yang juga positif virus Corona.<br />
<br />
"Ini yang bersangkutan (tenaga medis) kita isolasi semua. Kita merawat positif lima. Keseluruhan pasien yang kami rawat (terkait virus Corona) ada 19 orang," tutupnya.<br />
<br />
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-77335996345469917502020-04-16T17:33:00.001+07:002020-04-16T17:33:41.336+07:00Kasus Corona di Sleman Dalam Sepekan Menunjukkan Grafik Naik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-ES6IBzebuyQ/Xpg0bL-UcjI/AAAAAAAAF8Y/b_bYdF_4l2Y8KmdFHeA-f4DCLPbYsl1TgCLcBGAsYHQ/s1600/Covid-19-sleman-15-April20.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-ES6IBzebuyQ/Xpg0bL-UcjI/AAAAAAAAF8Y/b_bYdF_4l2Y8KmdFHeA-f4DCLPbYsl1TgCLcBGAsYHQ/s320/Covid-19-sleman-15-April20.jpeg" width="320" /></a></div>
Sleman, DIY (ANTARA) - Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat penanganan kasus penyebaran virus corona jenis baru di wilayah setempat dalam sepekan menunjukkan grafik yang terus naik.<br />
<br />
"Memang dalam sepekan terhitung mulai 9 hingga 15 April kasus COVID-19, baik itu orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) terus menunjukkan grafik yang meningkat," kata Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Sleman Shavitri Nurmala Dewi di Sleman, Kamis.<br />
<br />
Menurut dia, hingga 15 April 2020 di Sleman tercatat ada 1.200 ODP dan selesai pemantauan dengan dinyatakan sehat sebanyak 184, sementara yang masih dalam pemantauan sebanyak 1.016 orang.<br />
<br />
"Sedangkan untuk PDP tercatat sebanyak 198 orang, 34 orang terkonfirmasi positif, 12 orang sembuh, 17 orang PDP meninggal dunia, empat orang meninggal dunia positif, 31 negatif dan 100 orang proses pengawasan," katanya.<br />
<br />
Ia mengatakan, jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada 9 April 2020 yang tercatat jumlah ODP sebanyak 990 orang, PDP 162 orang, terkonfirmasi positif 19 orang, sembuh satu orang.<br />
<br />
"Kemudian PDP meninggal dunia 10 orang, meninggal dunia terkonfirmasi positif empat orang dan negatif sebanyak 31 orang," katanya.<br />
<br />
Ia mengatakan, sebaran kasus COVID-19, baik ODP dan PDP di Kabupaten Sleman merata di 17 kecamatan yang ada dengan jumlah kasus tertinggi di Kecamatan Depok, Kecamatan Ngaglik dan Kecamatan Kalasan.<br />
<br />
"Di Kecamatan Depok tercatat ada sebanyak 244 ODP, selesai pemantauan sehat 29 orang, dalam pemantauan 215 orang, PDP 30 orang, terkonfirmasi positif enam orang, sembuh tiga orang, PDP meninggal dunia tiga orang, meninggal dunia positif satu orang, negatif tujuh orang dan masih proses pengawasan 10 orang," demikian Shavitri Nurmala Dewi.<br />
<br />
<b><i>Sumber : AntaraNews Yogyakarta</i></b></div>
jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-47904823572425908032020-04-15T20:10:00.000+07:002020-04-15T20:10:04.439+07:00Update Corona di Yogyakarta: Positif 62 dan PDP Meninggal 14<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-8U3J3yrlOf0/XpcHGa_qN4I/AAAAAAAAF8M/M3eZUqTxoH0Y9iIc97OOTysPNIL0NCIaQCLcBGAsYHQ/s1600/data-covid-19-15apr-20.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-8U3J3yrlOf0/XpcHGa_qN4I/AAAAAAAAF8M/M3eZUqTxoH0Y9iIc97OOTysPNIL0NCIaQCLcBGAsYHQ/s320/data-covid-19-15apr-20.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Data corona-19 DIY | Humas Pemda DIY 15 April 2020</td></tr>
</tbody></table>
Yogyakarta - Juru bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih mengatakan kasus virus Corona atau COVID-19 di DIY saat ini bertambah 2 jadi 62 orang. Selain itu, tercatat ada 14 pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona yang meninggal dunia.<br />
"Penambahan kasus positif pada hari ini sebanyak 2 kasus, sehingga jumlah kasus di DIY menjadi 62 kasus. Kenapa 62 kasus, karena kasus nomor 37 atas kebijakan dari PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) dikembalikan ke daerah asal (Pemalang)," ujar Berty melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (15/4/2020).<br />
<br />
Tambahan dua orang positif Corona itu adalah pasien Kasus 63, laki-laki (70), warga Sleman, dan pasien Kasus 64, laki-laki (74), warga Bantul. Keduanya memiliki riwayat perjalanan ke luar DIY.<br />
<br />
"Yang nomor 1 (Kasus 63) ada riwayat dari Batam dan Jabar dan yang nomor 2 (Kasus 64) pulang dari Jakarta," ucapnya<br />
<br />
Selain itu, Berty melaporkan ada tambahan empat orang PDP meninggal dunia di DIY hari ini.<br />
<br />
"Untuk PDP yang meninggal ada 4 orang, 2 warga Gunungkidul dan 2 orang warga Sleman. Beberapa meninggal karena memiliki comorbid dan lainnya masih menunggu laporan (dari Dinas Kesehatan Kabupaten)," katanya.<br />
<br />
Total ada 14 PDP virus Corona yang meninggal dunia di DIY.<br />
<br />
Berty menambahkan, PDP yang sudah dinyatakan negatif virus Corona berjumlah 244 orang dan PDP yang masih menunggu hasil swab ada 275 orang. Sedangkan ODP di DIY berjumlah 3.652.<br />
<br />
Selain itu, terdapat tambahan 4 orang pasien Corona di DIY yang dinyatakan sembuh. Keempat orang itu adalah pasien Kasus 20, perempuan 70 tahun warga Bantul; pasien Kasus 27, laki-laki 45 tahun warga Sleman; pasien Kasus 34, laki-laki 30 tahun warga Sleman; dan pasien Kasus 40, perempuan 30 tahun warga Sleman. Sehingga jumlah pasien Corona yang sembuh di DIY 22 orang.<br />
<br />
Sumber : detikNews Yogyakartajogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-24089394369513531352020-04-14T21:22:00.001+07:002020-04-14T21:22:19.613+07:00Pemotor Tewas Terlindas Bus di Kulon Progo<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-oqnwkLHvqeY/XpXG_icIfAI/AAAAAAAAF8A/7lboUje-ukks4XN8kvCn4fgkZjsdgiTvgCLcBGAsYHQ/s1600/evakuasi-kecelakaan.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="395" data-original-width="700" height="180" src="https://1.bp.blogspot.com/-oqnwkLHvqeY/XpXG_icIfAI/AAAAAAAAF8A/7lboUje-ukks4XN8kvCn4fgkZjsdgiTvgCLcBGAsYHQ/s320/evakuasi-kecelakaan.jpeg" width="320" /></a></div>
Kulon Progo - Pengendara sepeda motor Ria Indah Kusumaningrum (38), warga Kelurahan Margosari, Pengasih, Kulon Progo, tewas tertabrak bus di Jalan Wates-Yogyakarta Km 4, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ria diduga kaget setelah disalip bus dari sisi kiri hingga terjatuh dan terlindas roda belakang bus.<br />
Peristiwa itu terjadi tepatnya di Jalan Wates-Yogyakarta Km 4, tepatnya di Dukuh Karangasem, Desa Kedungsari, Pengasih, Kulon Progo, Selasa (14/4) pagi tadi. Kala itu korban mengendarai sepeda motor Honda Scoopy dengan nopol AB-2046-QY dari arah barat.<br />
<br />
Di belakangnya, ada bus Raffal Trans dengan Nopol AD-1455-CG yang dikemudikan Adi Laksana (45), warga Klaten, Jawa Tengah. Bus ini menyalip korban dari sisi kiri.<br />
<br />
Korban yang kaget lalu oleng dan terjatuh. Nahas, saat terjatuh, korban lantas terlindas roda belakang bus hingga meninggal di lokasi kejadian.<br />
<br />
"Korban meninggal di lokasi kejadian setelah terjatuh dan tertabrak," kata Kanit Laka Satlantas Polres Kulon Progo Iptu Agus Kusnendar kepada wartawan, Selasa (14/4/2020).<br />
<br />
Agus mengatakan, di lokasi kejadian, ada proyek perbaikan jalan. Lalu lintas pun diberlakukan buka-tutup satu arah. Dia meminta masyarakat yang melintas agar berhati-hati.<br />
<br />
"Kami minta masyarakat lebih berhati-hati, karena ada proyek perbaikan jalan," pesan Agus.<br />
<br />
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b><br />
<br />jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-55234048224923877212020-04-13T17:36:00.001+07:002020-04-13T17:36:29.621+07:00Belajar Nyetir Mobil, Pria di Gunungkidul Tabrak Pemotor dan Sepeda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-AC7x62UQQfQ/XpRAl2zYxsI/AAAAAAAAF7w/nZRXK9pqvCMUQMqn2JxXt2GGmjZZYL2ywCLcBGAsYHQ/s1600/belajar%2Bsetir%2Btabrak.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-AC7x62UQQfQ/XpRAl2zYxsI/AAAAAAAAF7w/nZRXK9pqvCMUQMqn2JxXt2GGmjZZYL2ywCLcBGAsYHQ/s320/belajar%2Bsetir%2Btabrak.jpeg" width="320" /></a></div>
Gunungkidul - Bermaksud latihan mengemudikan mobil, seorang pengemudi, Sukadi (55) warga Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, kehilangan kendali dan menabrak motor, sepeda dan pembatas. Akibatnya 2 orang mengalami luka-luka.<br />
<br />
Kanit Laka Satlantas Polres Gunungkidul, Iptu Sony Yuniawan mengatakan kejadian yang terjadi kemarin, Minggu (12/4) sore itu bermula saat Sukadi latihan mengemudikan mobil di halaman parkir Pasar Hewan Siyono, Desa Logandeng, Kecamatan Playen. Mobil bernomor polisi B 1482 ZEP ini selanjutnya melaju tak terkendali.<br />
<br />
"Dari informasi, begitu mobil langsung distater langsung melaju lurus, mungkin posisi persneling tidak nol (netral) saat itu dan kemungkinan yang bersangkutan (Sukadi) lupa mengerem," papar Sony saat dihubungi detikcom, Senin (13/4/2020).<br />
<br />
Mobil melaju lurus dan menabrak motor jenis matic bernomor polisi AB 3009 PW, 3 unit sepeda kayuh yang terparkir di kompleks Pasar tersebut. Laju mobil pun baru terhenti setelah menabrak pembatas parkir.<br />
<br />
"Dari kejadian itu ada 2 orang yang cedera yaitu penumpang mobil di samping sopir dan pengendara Vario. Kalau yang sepeda-sepeda itu hanya penyok, karena hanya kebetulan sepeda itu terparkir di lokasi kejadian," ujar Sony.<br />
<br />
Adapun penumpang mobil yang mengalami cedera bernama Tri Suharmanto (39) warga Playen, Gunungkidul dan Dita Khaerunisa (15), warga Desa Piyaman, Wonosari. Sony menyebut, usai kejadian nahas itu keduanya telah mendapatkan pertolongan medis.<br />
<br />
"Tidak ada korban jiwa, tapi yang (pengendara motor) Vario patah kaki, tapi masih dalam proses observasi. Kalau yang (penumpang) di mobil mengalami patah tangan kiri, tapi untuk sopirnya malah tidak apa-apa," ucapnya.<br />
<br />
Lebih lanjut, saat ini kasus tersebut ditangani oleh Unit Laka Satlantas Polres Gunungkidul. Bahkan, polisi telah mengamankan barang bukti terkait kejadian tersebut. "Sementara sudah ditangani dan BB (barang bukti) dibawa ke unit laka semua," katanya.<br />
<br />
Berkaca dari kejadian tersebut, Sony mengimbau agar masyarakat yang hendak berlatih mengemudikan mobil benar-benar didampingi oleh orang yang berkompeten. Atau, setidaknya masyarakat berlatih di lembaga pelatihan khusus mengemudi mobil.<br />
<br />
"Imbauannya, kalau latihan mengemudikan mobil ya mending ke ahlinya langsung, atau kalau tidak ke LPK, karena LPK kan dirancang untuk program latihan," ucapnya.<br />
<b><i><br /></i></b>
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-67755677049518368882020-04-12T16:45:00.000+07:002020-04-12T16:45:00.084+07:00Matahari Godean Grup : Belanja Online via WhatsappUntuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian dan tanpa perlu datang ke toko maka <b>Matahari Godean Grup</b> (<b>Toserba Matahari Godean & Mth Fashion</b>) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut :<br />
<br />
<b><u>Toserba Matahari Godean :</u></b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-VI6lLqZTiWM/XpLZmWpY3TI/AAAAAAAAF5w/oDkqTiEXuNU4avK66YuadSKo7_qnPdAhACLcBGAsYHQ/s1600/belanja-online-wa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="941" data-original-width="1280" height="235" src="https://1.bp.blogspot.com/-VI6lLqZTiWM/XpLZmWpY3TI/AAAAAAAAF5w/oDkqTiEXuNU4avK66YuadSKo7_qnPdAhACLcBGAsYHQ/s320/belanja-online-wa.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut :<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-Xtm1W2wj-EY/XpLb8uPxv4I/AAAAAAAAF58/uatkPPv-YLo59LrPC7o6zeRYgN9fV9roACLcBGAsYHQ/s1600/paket-50rb.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="944" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-Xtm1W2wj-EY/XpLb8uPxv4I/AAAAAAAAF58/uatkPPv-YLo59LrPC7o6zeRYgN9fV9roACLcBGAsYHQ/s320/paket-50rb.jpg" width="236" /></a></div>
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-uMF721Mfo6A/XpLcD3Rwz9I/AAAAAAAAF6A/GaYCA8rEhwgmFq5a30wF90uPKEYH4zicwCLcBGAsYHQ/s1600/paket-75rb.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="944" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-uMF721Mfo6A/XpLcD3Rwz9I/AAAAAAAAF6A/GaYCA8rEhwgmFq5a30wF90uPKEYH4zicwCLcBGAsYHQ/s320/paket-75rb.jpg" width="236" /></a><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-8E_b5efj8iA/XpLcPc2JbcI/AAAAAAAAF6I/4xu7syvfQHopAmicyzwTfhUuTLJUbAhtwCLcBGAsYHQ/s1600/paket-150.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="944" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-8E_b5efj8iA/XpLcPc2JbcI/AAAAAAAAF6I/4xu7syvfQHopAmicyzwTfhUuTLJUbAhtwCLcBGAsYHQ/s320/paket-150.jpg" width="236" /></a><a href="https://1.bp.blogspot.com/-GsG_Z00U8Yw/XpLcHqrbxCI/AAAAAAAAF6E/XHmH5YwntyY38K33Qe3Zj6mWQXHpOpjkACLcBGAsYHQ/s1600/paket-100rb.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="944" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-GsG_Z00U8Yw/XpLcHqrbxCI/AAAAAAAAF6E/XHmH5YwntyY38K33Qe3Zj6mWQXHpOpjkACLcBGAsYHQ/s320/paket-100rb.jpg" width="236" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-ezookmDgHL0/XpLdczAhqbI/AAAAAAAAF6c/WGVM7tJSSKkcihcszC76V3nj6PSGN_HRgCLcBGAsYHQ/s1600/paket-200.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="944" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-ezookmDgHL0/XpLdczAhqbI/AAAAAAAAF6c/WGVM7tJSSKkcihcszC76V3nj6PSGN_HRgCLcBGAsYHQ/s320/paket-200.jpg" width="236" /></a><a href="https://1.bp.blogspot.com/-r1CPpwvmQ9g/XpLdgXCVzdI/AAAAAAAAF6g/_DTb-DWdLEAELCJQE50z0hCajRDLC_3zgCLcBGAsYHQ/s1600/paket-250rb.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="944" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-r1CPpwvmQ9g/XpLdgXCVzdI/AAAAAAAAF6g/_DTb-DWdLEAELCJQE50z0hCajRDLC_3zgCLcBGAsYHQ/s320/paket-250rb.jpg" width="236" /></a><b>Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp)</b></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-G3Z9VmIeyZ0/XpLd2i_akUI/AAAAAAAAF6s/FvsJsIuWeY0pIjWb1Je8tlRuGWGf9fSvACLcBGAsYHQ/s1600/paket-sembako.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><b><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="856" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-G3Z9VmIeyZ0/XpLd2i_akUI/AAAAAAAAF6s/FvsJsIuWeY0pIjWb1Je8tlRuGWGf9fSvACLcBGAsYHQ/s320/paket-sembako.jpg" width="214" /></b></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<br />
<br />
<b><u><br /></u></b>
<b><u>Mth Fashion :</u></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-2leezrhZcL4/XpLecFjSsdI/AAAAAAAAF60/D8oyvwb1stcIgDzxGdTA0TIk5Hx4zhNxwCLcBGAsYHQ/s1600/cara-belanja-online.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1139" data-original-width="1280" height="284" src="https://1.bp.blogspot.com/-2leezrhZcL4/XpLecFjSsdI/AAAAAAAAF60/D8oyvwb1stcIgDzxGdTA0TIk5Hx4zhNxwCLcBGAsYHQ/s320/cara-belanja-online.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram :<br />
<b><a href="https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/" rel="nofollow" target="_blank">https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/</a> (updated)</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-D5A5hqC1i7Y/XpLhtY4Pk5I/AAAAAAAAF7I/l1NqpmT-qJoZaLAWYQeDcU_Sh4Ql_uoXgCLcBGAsYHQ/s1600/mth-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="602" data-original-width="647" height="297" src="https://1.bp.blogspot.com/-D5A5hqC1i7Y/XpLhtY4Pk5I/AAAAAAAAF7I/l1NqpmT-qJoZaLAWYQeDcU_Sh4Ql_uoXgCLcBGAsYHQ/s320/mth-1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-ICJz1kYVYps/XpLhtaOKd2I/AAAAAAAAF7E/Qvyvng41JjkRcPKYU6KaubhmH3_eEIbMACLcBGAsYHQ/s1600/mth-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="605" data-original-width="637" height="303" src="https://1.bp.blogspot.com/-ICJz1kYVYps/XpLhtaOKd2I/AAAAAAAAF7E/Qvyvng41JjkRcPKYU6KaubhmH3_eEIbMACLcBGAsYHQ/s320/mth-2.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-x9gAy14omnc/XpLhtd0T7UI/AAAAAAAAF7A/ojvBHexQP8E52lWj86iJ7QYgamUZ0IYiwCLcBGAsYHQ/s1600/mth-3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="605" data-original-width="640" height="302" src="https://1.bp.blogspot.com/-x9gAy14omnc/XpLhtd0T7UI/AAAAAAAAF7A/ojvBHexQP8E52lWj86iJ7QYgamUZ0IYiwCLcBGAsYHQ/s320/mth-3.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-PwgEZI5EBzs/XpLhuC0LKtI/AAAAAAAAF7M/Ict0SzbZHXAyTelF6NYaD0kkek_tosAcQCLcBGAsYHQ/s1600/mth-4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="611" data-original-width="640" height="305" src="https://1.bp.blogspot.com/-PwgEZI5EBzs/XpLhuC0LKtI/AAAAAAAAF7M/Ict0SzbZHXAyTelF6NYaD0kkek_tosAcQCLcBGAsYHQ/s320/mth-4.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/--wTKXRWqEMk/XpLhubHhZJI/AAAAAAAAF7Q/u6_aX7liA7UpgGyuDI1iyofJZifB_F-IwCLcBGAsYHQ/s1600/mth-5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="612" data-original-width="638" height="306" src="https://1.bp.blogspot.com/--wTKXRWqEMk/XpLhubHhZJI/AAAAAAAAF7Q/u6_aX7liA7UpgGyuDI1iyofJZifB_F-IwCLcBGAsYHQ/s320/mth-5.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-gUHc1bNSV_4/XpLhuzh5U8I/AAAAAAAAF7U/-c6k2h7DtIQuEAUuvPdKZ3ZNkvP4RUVuACLcBGAsYHQ/s1600/mth-6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="623" data-original-width="635" height="313" src="https://1.bp.blogspot.com/-gUHc1bNSV_4/XpLhuzh5U8I/AAAAAAAAF7U/-c6k2h7DtIQuEAUuvPdKZ3ZNkvP4RUVuACLcBGAsYHQ/s320/mth-6.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing.<br />
Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-36497532552531945862020-04-10T21:16:00.001+07:002020-04-10T21:16:40.079+07:00Mobil Tabrak Pohon di Kulon Progo, Sopir dan Penumpang Terjepit Bodi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-hY9V8JrTA_o/XpB_q6HgGfI/AAAAAAAAF5k/ZlmwyqNpbFQZ5BXx93KaLu5CewaOqh01gCLcBGAsYHQ/s1600/mobil-tabrak-pohon-kp.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="178" src="https://1.bp.blogspot.com/-hY9V8JrTA_o/XpB_q6HgGfI/AAAAAAAAF5k/ZlmwyqNpbFQZ5BXx93KaLu5CewaOqh01gCLcBGAsYHQ/s320/mobil-tabrak-pohon-kp.jpeg" width="320" /></a></div>
Kulon Progo - Kecelakaan tunggal terjadi di jalan nasional Wates-Purworejo KM 3 tepatnya di Pedukuhan Seworan, Kalurahan Triharjo, Wates, Kulon Progo. Sebuah mobil Grand Max menabrak pohon Mahoni hingga tumbang. Pengemudi dan penumpangnya terjepit bodi kendaraan.<br />
<br />
Sebuah mobil Grand Max dengan Nopol AA 1695 ZW menabrak pohon Mahoni hingga tumbang, Jumat (10/3/2020) siang. Pengemudi dan penumpangnya terluka dan membutuhkan waktu hingga satu jam untuk mengeluarkan karena terjepit bodi kendaraan.<br />
<br />
"Benturannya keras, saya langsung ke situ tetapi tidak berani mendekat karena ada uap dan bau alkohol menyengat," jelas salah seorang saksi, Hasto Yuwono, di lokasi kejadian.<br />
<br />
Melihat hal itu, Hasto tidak berani mendekat. Selain baunya menyengat juga takut terjadi kebakaran. Setelah asap hilang dia mendekat dan mendapati dua korban dalam kondisi terjepit.<br />
<br />
Banit Lakalantas Polres Kulon Progo, Aiptu Heru Saefudin, mengatakan dari hasil olah TKP dan keterangan saksi, mobil ini meluncur dari utara ke selatan dengan kecepatan tinggi. Mobil kemudian oleng ke kanan dan menabrak pohon di sisi kanan jalan hingga tumbang<br />
<br />
"Melihat kondisi pohon sebesar itu tumbang, pasti cukup kencang,"ujarnya.<br />
<br />
Upaya untuk mengevakuasi korban berjalan lama. Kedua korban tidak sadarkan diri dan terjepit bodi kendaraan bagian depan. Petugas kepolisian dibantu PMI yang melakukan upaya evakuasi hingga kemudian didatangkan tim dari Basarnas Yogyakarta. Menggunakan spreader dan hidrolik jack pump, kedua korban akhirya bisa dievakuasi.<br />
<br />
"Untuk data-data kita belum dapatkan, kita fokus evakuasi korban," jelasnya.<br />
<br />
Setelah berhasil dikeluarkan, kedua korban dilarikan RSUD Wates untuk penanganan medis. Keduanya mengalami luka patah tulang kaki dan paha. Sopirnya merupakan laki-laki dengan perawakan tinggi besar agak gemuk. Sedangkan penumpang yang berada di kiri sopir perempuan.<br />
<br />
Mobil ini membawa aneka jenis sangkar burung dan pakan burung, bahkan ada beberapa burung yang lepas. Selain itu ada beberapa jerigen yang diduga ethanol dengan bau menyengat.<br />
<br />
Rescuer Basarnas Yogyakarta, Adi Fahroni, mengatakan tidak ada kendala untuk evakuasi korban. Hanya lokasinya yang sempit menyebabkan proses evakuasi agak lama. Namun dengan menggunakan spreader dan hidrolick jack keduanya bisa berhasil dievakuasi.<br />
<br />
"Kendala sebenarnya tidak ada, kita gunakan spreader dan hidrolik jack,"terangnya.<br />
<br />
<b><i>Sumber :detikNews Yogyakarta</i></b></div>
jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-83030129626945707742020-04-07T17:17:00.003+07:002020-04-07T17:17:52.441+07:00Registrasi Online Peserta SNMPTN Lolos Masuk UNY Dibuka hingga 31 Mei<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-eedOlLNBfQs/XoxTKaHvLOI/AAAAAAAAF5Y/mEhEVU92vFQeuh5UfSy5LreiYM6ys8V1ACLcBGAsYHQ/s1600/prof-dr-sutrisna-wibawa.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-eedOlLNBfQs/XoxTKaHvLOI/AAAAAAAAF5Y/mEhEVU92vFQeuh5UfSy5LreiYM6ys8V1ACLcBGAsYHQ/s320/prof-dr-sutrisna-wibawa.jpeg" width="320" /></a></div>
Sleman - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menerapkan registrasi online untuk peserta yang lolos SNMPTN. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona dan menjalankan anjuran pemerintah untuk melakukan pembatasan jarak dan mencegah kerumunan.<br />
Rektor UNY, Prof Sutrisna Wibawa menjelaskan hasil SNMPTN akan diumumkan pada 8 April 2020. Alur registrasi juga akan diumumkan di tanggal yang sama.<br />
<br />
"Jadi registrasi SNMPTN itu diatur oleh PTN masing-masing, untuk UNY ini kita sudah mengeluarkan pengumuman yang nanti akan dibersamakan pengumuman SNMPTN tanggal 8 April 2020," kata Sutrisna, Senin (6/4/2020).<br />
<br />
"Intinya untuk alur, tahap pertama nanti mengisi data sosial, ekonomi karena akan digunakan untuk dasar penentuan UKT. Setelah itu melakukan registrasi," lanjutnya.<br />
<br />
Sutrisna menjelaskan, setelah mengisi data maka tahap selanjutnya yakni membayar UKT. Pembayaran dilakukan mulai tanggal 20 April hingga 5 Mei.<br />
<br />
"Untuk proses registrasi paling akhir dilakukan 31 Mei," jelasnya.<br />
<br />
Lebih lanjut, Sutrisna menjelaskan untuk registrasi tahun ini seluruhnya dilakukan secara online dan tidak perlu mengumpulkan berkas fisik ke kampus. Sebab hal ini demi mengantisipasi merebaknya COVID-19.<br />
<br />
"Semuanya tinggal di-scan, seperti surat keterangan dokter, surat pernyataan tata tertib, itu menyerahkan berkas sekarang cukup online, termasuk mencetak kartu mahasiswa itu semuanya online," tuturnya.<br />
<br />
Sutrisna mengatakan di UNY disediakan kuota untuk SNMPTN sebanyak 1.550 kursi untuk jenjang S1. Jika nantinya hingga batas waktu yang ditentukan ada yang tidak melakukan registrasi maka kursi kosong itu akan diisi melalui jalur SBMPTN.<br />
<br />
"Kalau sampai 31 Mei itu tidak registrasi maka kami anggap mengundurkan diri dan kursi itu akan diisi melalui jalur SBMPTN," paparnya.<br />
<br />
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-89319695602486480222020-04-05T15:49:00.001+07:002020-04-05T15:49:25.493+07:00Ini Lokasi yang Dipilih Jadi Makam Jenazah Pasien Corona di Sleman<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-a2GOawyQTbQ/XombbyarDUI/AAAAAAAAF5I/wewGZIkXi70BGL48jMZVv9oFchG5WM38QCLcBGAsYHQ/s1600/TPU%2BMadurejo.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="392" data-original-width="700" height="179" src="https://1.bp.blogspot.com/-a2GOawyQTbQ/XombbyarDUI/AAAAAAAAF5I/wewGZIkXi70BGL48jMZVv9oFchG5WM38QCLcBGAsYHQ/s320/TPU%2BMadurejo.jpeg" width="320" /></a></div>
Sleman - Pemkab Sleman akhirnya memilih Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan untuk mengubur jenazah pasien virus Corona (COVID-19). Petugas makam juga turut dibekali dengan alat pelindung diri (APD) serta diberi bimbingan teknis (bimtek).<br />
Pj Sekda Sleman, Harda Kiswaya menuturkan sebelumnya Pemkab Sleman menyiapkan TPU Seyegan dan TPU Madurejo sebagai calon lokasi makam jenazah pasien Corona. Namun, akhirnya dipilih makam di Madurejo.<br />
<br />
"TPU Madurejo, seluas 7 hektare berada relatif jauh dari pemukiman penduduk dan masih cukup luas," kata Harda, Sabtu (4/4/2020).<br />
<br />
Harda menjelaskan, penyiapan makam khusus jenazah pasien Corona ini untuk mengantisipasi apabila terjadi penolakan warga. Dalam rapat koordinasi tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 menyampaikan bahwa Pemkab Sleman harus mengantisipasi segala kemungkinan fenomena penolakan ini.<br />
<br />
"Ini mengantisipasi, semoga tidak perlu digunakan. Pemkab bersama dengan kecamatan dan desa bahu-membahu untuk mengedukasi masyarakat," jelasnya.<br />
<br />
Selain penyiapan lokasi pemakaman, pihaknya juga memberi bimtek kepada petugas pemakaman. Petugas juga dilengkapi dengan APD sebagai alat perlindungan saat melaksanakan tugas.<br />
<br />
Lokasi pemakaman TPU Madurejo sementara ini dikhususkan bagi penduduk Sleman yang meninggal dengan status positif maupun untuk suspect Corona. Untuk proses penanganan jenazah positif maupun suspect, harus sesuai dengan prosedur atau protokol pemulasaran jenazah Corona yang berlaku.<br />
<br />
"Misalnya, jenazah tidak boleh dibalsem, harus dibungkus dengan plastik yang tidak tembus air, kemudian dimasukkan ke dalam kantong mayat, sebelum masuk ke dalam peti kayu. Dan juga proses persemayaman dan pemakaman jenazah maksimal dilakukan maksimal 4 jam setelah dinyatakan meninggal," jelas Harda.<br />
<br />
Harda mengharapkan dengan adanya prosedur dan protokol penanganan jenazah positif dan suspect Corona, masyarakat seharusnya dapat menerima apabila ada pasien yang meninggal dan akan dimakamkan pada pemakaman umum setempat.<br />
<br />
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo menambahkan, perlakuan terhadap jenazah pasien Corona berbeda dengan jenazah pasien virus lainnya, misalnya virus Antraks. Jenazah yang terkena Antraks harus dikuburkan dengan lapisan dinding semen.<br />
<br />
"Kalau pasien COVID-19, begitu pasien meninggal, virus juga mati. Seharusnya sudah tidak menjadi kekhawatiran apabila menjalankan prosedur pemulasaran dan pemakaman jenazah yang telah ditetapkan," jelasnya.<br />
<b><i><br /></i></b>
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-16002547597246666352020-04-02T15:47:00.001+07:002020-04-02T15:47:55.328+07:00Tangkal Corona, Gedung BUMDes di Bantul Disulap Jadi Karantina Pemudik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-heoOvykGY0s/XoWmPeTCVyI/AAAAAAAAF48/rhzqFH0OdcY3TQIqgcUWKgs72NI_LUXdwCLcBGAsYHQ/s1600/gedung-bumdes-bantul.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="390" data-original-width="700" height="178" src="https://1.bp.blogspot.com/-heoOvykGY0s/XoWmPeTCVyI/AAAAAAAAF48/rhzqFH0OdcY3TQIqgcUWKgs72NI_LUXdwCLcBGAsYHQ/s320/gedung-bumdes-bantul.jpeg" width="320" /></a></div>
Bantul - Pemerintah Desa (Pemdes) Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul mengalihfungsikan gedung BUMDes menjadi tempat karantina bagi pemudik yang datang ke desa tersebut. Langkah ini diambil karena masyarakat keberatan dengan kedatangan para pemudik.<br />
Pengalihfungsian gedung ini dilakukan usai satu keluarga yang beranggotakan lima orang pulang dari Bandung, Jawa Barat. Kepulangan keluarga itu menimbulkan polemik di masyarakat, mengingat selama wabah COVID-19 ini masyarakat sepakat tidak menerima kedatangan orang asing.<br />
<br />
"Jadi mereka bukan warga kami, satu keluarga ini ngontrak di salah satu dusun (di Desa Sumbermulyo). Kemudian hari Kamis mereka ke Bandung karena ada urusan dan hari Minggu pulang," kata Kepala Desa Sumbermulyo, Ani Widayani saat ditemui wartawan di gedung BUMDes Sumbermulyo, Kamis (2/4/2020).<br />
<br />
"Warga tidak bisa menerima mereka karena sudah ada kesepakatan tidak menerima orang dari luar," lanjut Ani.<br />
<br />
Ani menyebut pihaknya lalu menggelar mediasi dengan warga dan sepakat untuk mengalihfungsikan gedung BUMDes sebagai tempat karantina para pemudik. Merujuk Surat Edaran dari Kemendes PDTT No. 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap COVID-19 dan Penegasan Padat Karya Tunai Desa yang meminta setiap desa harus memiliki ruang isolasi guna menghadapi COVID-19.<br />
<br />
"Kemudian kami, Tim Satgas Siaga COVID-19 Kelurahan Sumbermulyo menjadikan gedung BUMDes ini sebagai tempat karantina. Apalagi gedung ini jauh dari permukiman dan dekat dengan tempat pelayanan masyarakat yakni Puskesmas Bambanglipuro," jelasnya.<br />
<br />
Saat ini, kelima orang itu telah menempati tempat karantina di Desa Sumbermulyo. Ani menyebut selama karantina, pemerintahan desa menanggung makan sehari-hari hingga pemeriksaan medis terhadap keluarga tersebut hingga selama 14 hari.<br />
<br />
"Untuk konsumsi, atau makan sehari-hari ditanggung satgas Desa Sumbermulyo, makan tiga kali sehari pagi, siang dan sore. Saat ini kondisi mereka sehat dan selalu dipantau Puskesmas (Bambanglipuro)," ucapnya.<br />
<br />
Ani menyebut ada berbagai fasilitas pelengkap di tempat karantina tersebut. Seperti kamar mandi, dapur hingga ruang tamu. "Kalau karantina 14 hari selesai dan tidak menunjukkan gejala mereka boleh kembali (ke kontrakannya)," imbuh Ani.<br />
<br />
Ani menambahkan, selain pengalihfungsian gedung BUMDes, pihaknya telah menyiapkan dua tempat karantina lagi bagi para pemudik yang datang ke Desa Sumbermulyo. Mengingat gedung tersebut tidak bisa menerima semua pemudik yang datang.<br />
<br />
"Gedung ini punya lima kamar dan bisa menampung 20 orang. Tapi tidak semua bisa dimasukkan serentak di gedung ini, tentunya ada pembatasan," ucapnya.<br />
<br />
"Karena itu kita tambah dua rumah karantina lagi untuk jaga-jaga, satu yaitu rumah penduduk yang sudah tidak ditempati dan satunya gedung serbaguna Desa Sumbermulyo," sambung Ani.<br />
<br />
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bambanglipuro, Tarsisius Glory mengaku terus melakukan pemantauan terhadap lima orang tersebut. Pihaknya juga akan mendata para pemudik yang datang untuk memastikan kondisi kesehatannya.<br />
<br />
"Tujuan gedung ini untuk menyiapkan tempat bagi pelaku perjalanan dari daerah terjangkit (COVID-19). Setiap pemudik kami pantau selama 14 hari. Kalau ada gejala, nanti kita periksa dan beri pengobatan, kalau perlu rujukan nanti kami yang koordinasikan," katanya.<br />
<br />
Selain itu, pihaknya juga melakukan pemantauan pemudik yang datang di Desa Sumbermulyo, Desa Mulyodadi dan Desa Sidomulyo. Jika ada pemudik yang datang, pihaknya akan meminta yang bersangkutan untuk mengisi google form sebagai langkah memantau kondisi kesehatannya.<br />
<br />
"Per hari laporkan dan kami pantau bergejala atau tidak selama 14 hari. Selain itu, kita koordinasi dengan tiga desa (di Kecamatan Bambanglipuro), semua pemudik yang datang didata lewat form google form. Initnya tim kami akan bekerja secara simultan untuk memantau kesehatan para pemudik," ujar Glory.<br />
<br />
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-74208422002267420452020-03-30T20:44:00.001+07:002020-03-30T20:44:17.977+07:00Viral Pemotor Kejang Lalu Meninggal di Titik Nol Yogya, Ini Faktanya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-CiuJflZeKbE/XoH3lyUOCxI/AAAAAAAAF4w/YPpAfEnGA7k1S7fh-8to5R9Qa_QfyyqLACLcBGAsYHQ/s1600/viral%2Bpemotor%2Bkejang.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="178" src="https://1.bp.blogspot.com/-CiuJflZeKbE/XoH3lyUOCxI/AAAAAAAAF4w/YPpAfEnGA7k1S7fh-8to5R9Qa_QfyyqLACLcBGAsYHQ/s320/viral%2Bpemotor%2Bkejang.jpeg" width="320" /></a></div>
Yogyakarta - Seorang pria, DH (50), warga Desa Mejing Lor, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Titik Nol Kilometer Yogyakarta. DH meninggal diduga karena memiliki riwayat sakit jantung dan epilepsi.<br />
Kasat Lantas Polresta Yogyakarta, AKP Imam Bukhori menjelaskan kejadian berawal saat DH mengendarai motor bernomor polisi AB 4467 XZ dari timur ke barat sekitar jam 16.00 WIB. Ketika berhenti di lampu APILL depan Kantor Pos Kota Yogyakarta tiba-tiba DH terjatuh.<br />
<br />
"Jadi korban ini (DH) sementara mengantre lampu merah, tiba-tiba korban jatuh hingga motornya menimpa si korban," kata Imam saat ditemui wartawan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, Senin (30/3/2020).<br />
<br />
"Dari informasi masyarakat yang melihat, sempat si korban jatuh kejang-kejang kemudian sempat sesak napas," lanjut Imam.<br />
<br />
Mendapati hal tersebut, polisi yang berjaga di Pos Lantas langsung menelepon ambulans untuk datang ke lokasi. Ini dilakukan karena melihat DH tak kunjung bergerak.<br />
<br />
"Kemudian dicek (petugas medis), setelah dicek korban sudah meninggal. Saat ini sudah dirujuk ke RS Sardjito. Kebetulan adik kandungnya tadi datang," ujarnya.<br />
<br />
Imam mengaku tidak tahu secara pasti penyebab meninggalnya DH. Dari keterangan adiknya, DH bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Kota Yogyakarta. Selain itu, DH memang kerap pingsan.<br />
<br />
"Sempat saya tanyakan bahwa ada histori riwayat sakitnya tidak, ternyata penyampaian dari adik kandungnya bahwa yang bersangkutan suka pingsan dan korban ini bekerja di RS Bethesda di bagian perawatan mayat," tutur Imam.<br />
<br />
Petugas medis yang mengevakuasi DH terlihat mengenakan alat pelindung diri (APD). Imam menyebut hal itu sesuai dengan protokol yang berlaku saat ini, mengingat saat ini COVID-19 mewabah.<br />
<br />
"Itu tadi dilakukan penyemprotan disinfektan, sesuai protokolnya, kita sudah koordinasi juga tadi dengan PMI dan BPBD. Jadi semua itu (evakuasi menggunakan APD) untuk antisipasi dan waspada saja," ucapnya.<br />
<br />
Sementara itu, Kapolsek Gondomanan Kompol Purwanto mengatakan selain kerap pingsan secara tiba-tiba, korban memiliki riwayat penyakit lain. Hal itu terungkap dari pengakuan adik korban yang datang ke TKP.<br />
<br />
"Riwayat sakit epilepsi, jantung dan sering pingsan, itu (keterangan) dari adik kandungnya. Adik kandungnya juga dari TKP tadi," ucapnya saat dihubungi wartawan, Senin (30/3).<br />
<br />
"Mungkin pas di jalan itu ayane kumat, terus semaput (pingsan) dan akhirnya meninggal. Terus, karena musim seperti ini (COVID-19) tidak ada yang berani mendekat dan diterapkan protokol seperti itu (petugas evakuasi pakai APD)," imbuh Purwanto.<br />
<br />
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-24384748029053719372020-03-28T18:44:00.002+07:002020-03-28T18:44:42.595+07:00Tentang Kampung-kampung di Sleman Kompak 'Lockdown' Demi Tangkal Corona<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-rrbHKSqJXDE/Xn84jo6ZQOI/AAAAAAAAF4g/blsESm8NwpYgXaAyjbK0h7eQ5MdNy_f3wCLcBGAsYHQ/s1600/lockdown.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="394" data-original-width="700" height="180" src="https://1.bp.blogspot.com/-rrbHKSqJXDE/Xn84jo6ZQOI/AAAAAAAAF4g/blsESm8NwpYgXaAyjbK0h7eQ5MdNy_f3wCLcBGAsYHQ/s320/lockdown.jpeg" width="320" /></a></div>
Sleman - Sejumlah kampung di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menerapkan 'lockdown' untuk menangkal penyebaran Virus Corona atau COVID-19. Tulisan seruan 'lockdown' dipasang di jalanan masuk kampung mereka.<br />
Pantauan detikcom, selain memasang tulisan-tulisan seruan 'lockdown', warga juga memalangkan kayu dan bambu di akses kampung mereka.<br />
<br />
Salah satu dusun yang menerapkan pembatasan akses keluar masuk ini yakni Dusun Randu, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman. Akses jalan yang ada di dua RT yakni RT 01 dan RT 02 Dusun Randu oleh warga ditutup dan diberi tulisan 'lockdown'<br />
<br />
Ketua RT 01 Dusun Randu, Wantoro mengungkap tulisan itu merupakan spontanitas dan kesepakatan dari warga di RT 01 dan 02.<br />
<br />
"Lockdown ini jangan disalahartikan seperti lockdown di luar negeri, hanya istilahnya saja kami pinjam. Ini bertujuan untuk mengantisipasi bebasnya orang luar seperti pemulung, sales dan warga luar masuk di wilayah kami," jelasnya saat ditemui, Jumat (28/3).<br />
<br />
Wantoro menyebut untuk masuk ke dusunnya, ada empat jalan yang menjadi akses utama. Dua jalan ditutup dan dua jalan lagi dibuka. Hal itu agar mempermudah pemantauan siapa saja yang keluar masuk dusun.<br />
<br />
Warga yang akan masuk ke dusun, juga melewati pemeriksaan ketat agar tak ada penyebaran Virus Corona di kampungnya. Termasuk melalui penyemprotan dengan menggunakan disinfektan.<br />
<br />
"Siapapun yang masuk tetap kami semprot untuk antisipasi," tegasnya.<br />
<br />
Selain di Dusun Randu, hal yang sama juga dilakukan oleh warga di Dusun Baratan, Candibinangun, Pakem dan Dusun Kadilobo, Purwobinangun, Pakem, Sleman.<br />
<br />
Gerbang masuk di dua dusun tersebut juga ditutup dengan menggunakan bambu. Selain itu tulisan lockdown dan peringatan terkait Corona juga ada di gerbang tersebut.<br />
<br />
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-35261557618633964732020-03-27T17:30:00.000+07:002020-03-27T17:30:19.962+07:00Analisis BPPTKG soal Erupsi Gunung Merapi Siang Ini<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-q7n5QFkF6Xc/Xn3VrzSR64I/AAAAAAAAF4U/AMFmCXDUf7cLJbxZ4gjqFGmwet5V8f4uACLcBGAsYHQ/s1600/Hanik%2BHumaida.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="394" data-original-width="700" height="180" src="https://1.bp.blogspot.com/-q7n5QFkF6Xc/Xn3VrzSR64I/AAAAAAAAF4U/AMFmCXDUf7cLJbxZ4gjqFGmwet5V8f4uACLcBGAsYHQ/s320/Hanik%2BHumaida.jpeg" width="320" /></a></div>
Yogyakarta - Gunung Merapi kembali meletus dengan tinggi kolom erupsi setinggi 5 km, siang ini. Letusan itu terekam di seismograf dengan amplitudo 75 mm dan durasi 7 menit.<br />
Dampak letusan itu mengakibatkan hujan abu vulkanik. Berdasar laporan dari BPPTKG, sebaran abu vulkanik mencapai 20 kilometer.<br />
<br />
"Hujan abu dilaporkan terjadi dalam radius 20 km dari puncak terutama pada sektor barat," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Jumat (27/3/2020).<br />
<br />
Abu vulkanik itu menjangkau wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Bahkan dalam laporan juga ada hujan abu bercampur pasir halus.<br />
<br />
"Hujan abu menjangkau wilayah Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Hujan abu bercampur pasir halus dilaporkan terjadi di wilayah Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang yang berjarak sekitar 15 km dari puncak Gunung Merapi," katanya.<br />
<br />
Menurut pengamatan BPPTKG, erupsi Gunung Merapi ini tidak didahului prekursor yang jelas. Dari data observasi menjelang letusan pukul 10.56 WIB tadi juga tidak terbentuk tekanan yang cukup kuat.<br />
<br />
"Letusan tidak didahului prekursor yang jelas. Seismisitas pada tanggal 26 Maret 2020 terdiri dari gempa MP 2 kali dan RF 1 kali. Demikian juga deformasi tidak menunjukkan perubahan yang signifikan," jelas Hanik.<br />
<br />
"Data observasi ini menunjukkan bahwa menjelang letusan tidak terbentuk tekanan yang cukup kuat karena material letusan didominasi oleh gas vulkanik," sambung Hanik.<br />
<br />
Hanik mengingatkan letusan semacam ini masih dapat terus terjadi. Berdasarkan data drone 19 Februari 2020, volume kubah lava di Merapi mencapai 291.000 m3. Ancaman bahaya masih tetap sama yakni 3 kilometer dari puncak.<br />
<br />
"Kejadian letusan semacam ini masih dapat terus terjadi sebagai indikasi bahwa suplai magma dari dapur magma masih berlangsung. Ancaman bahaya letusan ini berupa awan panas dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan kurang dari 3 km," jelasnya.<br />
<br />
Oleh karena itu, Hanik meminta masyarakat tetap tenang dan patuh pada rekomendasi jarak aman. Warga juga tidak diperkenankan beraktivitas hingga tiga kilometer dari puncak.<br />
<br />
"Masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi," pintanya.<br />
<br />
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-34874599108968256612020-03-20T12:55:00.000+07:002020-03-20T12:55:09.760+07:00Alhamdulillah, Kabar Baik! Balita Pasien Corona di Yogya Dinyatakan Sembuh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-zpFY5hsEmC8/XnRZXDJ_2yI/AAAAAAAAF4E/dregaWs7fGkamt5Lng5Ts6PDW0rJyNRQACLcBGAsYHQ/s1600/rsup%2Bdr%2Bsardjito.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="394" data-original-width="700" height="180" src="https://1.bp.blogspot.com/-zpFY5hsEmC8/XnRZXDJ_2yI/AAAAAAAAF4E/dregaWs7fGkamt5Lng5Ts6PDW0rJyNRQACLcBGAsYHQ/s320/rsup%2Bdr%2Bsardjito.jpeg" width="320" /></a></div>
Yogyakarta - Balita pasien berusia 3 tahun positif virus Corona atau COVID-19 dinyatakan sembuh. Balita tersebut sudah diperbolehkan pulang dari RSUP dr Sardjito.<br />
"Kabar gembira hari ini. Kasus 1 (balita umur 3 tahun) telah dinyatakan negatif dua kali, kondisi sehat dan telah diperbolehkan pulang oleh RSS (Rumah Sakit dr. Sardjito)," ucap Juru Bicara Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) untuk penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih melalui keterangan tertulisnya, Jumat (20/3/2020).<br />
<br />
"Pasien kasus 1 pulang kemarin (Kamis, 19/3) sore, sudah diberikan edukasi dan masih dalam pemantauan oleh RSS," lanjutnya.<br />
<br />
Selain itu, orangtua balita yang sebelumnya ikut dirawat di Sardjito juga telah diperbolehkan pulang. Hal itu karena hasil uji laboratorium keduanya negatif virus Corona.<br />
<br />
"Karena (orang tua pasien balita) sudah terbukti negatif," katanya.<br />
<br />
Meski telah diperbolehkan pulang, balita tersebut masih dalam pengawasan RSUP dr Sardjito. Hal itu untuk memantau kondisi pasien pasca dinyatakan negatif virus Corona.<br />
<br />
"Isolasi mandiri dalam pengawasan RSS, seperti kalau misalnya ada hal yang perlu ditanyakan diminta menghubungi RSS," ucapnya.<br />
<br />
Jika merunut pada data kemarin, maka pasien positif Virus Corona di Yogyakarta saat ini tinggal tiga orang. Ketiganya kini dirawat di RSUD Kota Yogyakarta, RS Panembahan Senopati (RSPS Bantul), dan RSUP dr Sardjito Yogyakarta.<br />
<b><i><br /></i></b>
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891372952968051882.post-46981931838364830782020-03-19T17:13:00.001+07:002020-03-19T17:13:36.154+07:00Seorang Guru Besar UGM Positif Corona, Bagaimana Kondisi Terakhirnya?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-Qyv9jJ3YwzE/XnNFqh54osI/AAAAAAAAF34/_hxrms7r7BEq2n6r702uVA4X1rVoyFw-QCLcBGAsYHQ/s1600/pembajun-setyaningastutie.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="394" data-original-width="700" height="180" src="https://1.bp.blogspot.com/-Qyv9jJ3YwzE/XnNFqh54osI/AAAAAAAAF34/_hxrms7r7BEq2n6r702uVA4X1rVoyFw-QCLcBGAsYHQ/s320/pembajun-setyaningastutie.jpeg" width="320" /></a></div>
Yogyakarta - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Pembajun Setyaningastutie mengungkapkan kondisi terkini seorang guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) yang positif terjangkit virus Corona (COVID-19). Menurutnya, kondisi guru besar berusia 58 tahun itu stabil tapi masih menjalani perawatan di ruang ICU karena memiliki komorbid.<br />
"Beliau punya komorbid kesehatan pendukung yang membuat beliau harus di ICU. Kondisi terakhir stabil kondisi beliau, kita doakan agar kondisi beliau semakin baik," kata Pembajun saat ditemui di kompleks kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta, Kamis (19/3/2020).<br />
<br />
Komorbid adalah istilah dalam dunia kedokteran yang menggambarkan kondisi bahwa ada penyakit lain yang dialami pasien selain dari penyakit utamanya.<br />
<br />
Diberitakan sebelumnya, salah seorang guru besar UGM berinisial ID dinyatakan positif virus Corona. Informasi ini disampaikan oleh pihak UGM dan RSUP Dr Sardjito atas persetujuan keluarga.<br />
<br />
"UGM memberikan dukungan sepenuhnya bagi perawatan beliau dan keluarganya. Kami selalu berkomunikasi dengan keluarga secara intensif dan keluarga sangat menghargai perhatian dan atensi yang diberikan oleh kolega, kerabat, dan media atas kondisi beliau," tutur Wakil Rektor UGM Bidang Kerja Sama dan Alumni Prof Dr Paripurna melalui keterangan tertulis yang dikirim Humas UGM, Rabu (18/3/2020).<br />
<br />
Guru besar UGM tersebut dirujuk ke RSUP Dr Sardjito pada Minggu (15/3) dan selanjutnya pihak rumah sakit melakukan perawatan isolasi serta pemeriksaan dengan standar COVID-19. Salah satunya dengan mengirimkan sampel swab ke Balitbangkes pada Senin (16/3). Selama menjalani perawatan, pasien dikelola di ruang isolasi khusus.<br />
<br />
<b><i>Sumber : detikNews Yogyakarta</i></b>jogjainfodotnethttp://www.blogger.com/profile/09147966546063006060noreply@blogger.com0