Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2009

GUBERNUR-WALIKOTA SERAHKAN SPT TAHUNAN ; Jumlah Wajib Pajak di DIYTerus Bertambah

YOGYA (KR) - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) DIY Djangkung Sudjarwadi mengungkapkan, dalam beberapa minggu terakhir ini jumlah wajib pajak (WP) orang pribadi yang tercatat di Kantor-kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama seluruh DIY meningkat cukup pesat. Bahkan untuk wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, dalam seminggu terakhir peningkatannya bisa mencapai 2.500-3.000 WP. Akhir-akhir ini jumlah WP di DIY memang meningkat cukup besar. Bahkan khusus untuk Sleman dan Yogyakarta, peningkatan WP dalam seminggu terakhir bisa mencapai 2.500-3.000. Selama tiga bulan pertama 2009 ini ada kenaikan sekitar 15.000 WP baru, ujar Djangkung Sudjarwadi usai mendampingi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan WP orang pribadi di KPP Pratama Yogyakarta, Senin (30/3). Selain Sultan HB X, dalam waktu bersamaan turut menyerahkan SPT pula Walikota Yogyakarta, Kapolda DIY, Kajati DIY, serta sejumlah pengusaha di Yogyak

Caleg Perempuan Harus Bersaing

HARIAN JOGJA - DEPOK: Hampir 60% calon pemilih di seluruh Indonesia adalah perempuan. Hal itu berarti peluang calon legislatif (caleg) perempuan menduduki kursi parlemen semakin besar. Namun, besarnya jumlah pemilih perempuan belum tentu membuat caleg perempuan melenggang dengan mudah ke kursi parlemen. Ada bebrapa faktor mengapa caleg perempuan belum tentu dipilih oleh perempuan. Pertama, budaya patriarki yang masih melekat. Kedua, pengaruh dogma agama yang memunculkan anggapan hanya laki-laki yang pantas menjadi pemimpin. Sehingga, ada legitimasi bahwa perempuan tidak pantas menjadi pemimpin, kata Sisparyadi, peneliti dari Pusat Studi Wanita (PSW) UGM, pada Senin (30/3) di kantornya. Menurut Sisparyadi, perempuan menjadi pemimpin tidak ada masalah. Isu-isu perempuan, bukan hanya menjadi milik perempuan, melainkan juga menjadi isu laki-laki. Selain adanya faktor budaya dan dogma agama, kualitas caleg perempuan juga berpengaruh terhadap upaya perempuan menduduki kursi parlemen

RT Rp 500 Ribu, RW Rp 700 Ribu

RADAR JOGJA- Pemkot Jogja menyalurkan dana hibah pengelolaan untuk RT dan RW. Sebanyak 614 RW dan 2.523 RT se Jogja masing-masing akan menerima Rp 700 dan Rp 500 ribu. Dana bantuan dengan total Rp.1.691 miliar ini akan dikucurkan dalam dua termin, yakni Maret dan Juli mendatang. Menurut Kasubag Bina Kecamatan dan Kelurahan, Bagian Tata Pemerintah Kota Jogja Dra Polana, dana ini diberikan untuk kepentingan administrasi RT dan RW dengan komponen pembelanjaan barang pakai habis seperti pembelian alat tulis kantor (ATK), biaya fotocopy, dan fasilitas rapat. "Jadi, bukan sebagai honor pengurus RT / RW tetapi untuk biaya kepentingan administrasi," terang Polana di depan para ketua RT dan RW se Kota Jogja.Dengan bantuan ini diharapkan para ketua RT-RW bisa meningkatkan kinerja kelembagaan dan optimalisasi pelayanan kepada masyarakat. Usai menerima bantuan ini, masing-masing lurah diwajibkan menyusun laporan pertanggungjawaban pendistribusian kepada camat. Selanjutnya, diteruska

Tambah Bidang Hubungan Bilateral

RI-Libya Tandatangani MoU SLEMAN- Pemerintah Indonesia dan Libya kembali menandatangani MoU dalam rangka mengingkatkan hubungan bilateral dua negara. Penandatanganan dilakukan usai sidang komisi bersama (SKB) yang dilangsungkan pada 23-24 Maret 2009 di Ball Room Hotel Hyaat, Sleman, Jogjakarta. Pihak Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda. Sedangkan delegasi Libya diwakili Menteri Sosial Ibrahim A.M Al Sharif. Sebagai tindak lanjut MoU, Menteri Perdagangan Indonesia (Marie Elka Pengestu) diagendakan berkunjung ke Libya pada tanggal 3-5 april mewakili Indonesia. Diharapkan, dari pertemuan itu akan dilanjutkan pada penandatanganan kerja sama proyek perdagangan dan investasinya. Ditemui usai menandatangani SKB, Hassan Wirajuda mengatakan bidang baru dalam kerjasama tersebut, diantaranya dalam hal sosial. Menurut Hassan, pemerintah Libya tertarik terhadap program rehabilitasi orang-orang cacat di Indonesia. Salah satunya di Rumah Sakit Orthopedi, Solo, Jawa Tengah.

Sleman Kekurangan 33 Dokter

Gambar
BERNAS - SLEMAN-- Hingga tahun 2010 mendatang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman masih kekurangan tenaga medis, khususnya dokter. Dari kebutuhan 128 dokter, saat dinas kesehatan Sleman baru memiliki dokter 95 dokter sehingga masih kekurangan 33 dokter. "Jumlah itupun sudah termasuk 24 dokter yang ditugaskan di Sleman bekerjasama dengan pihak UGM. Kami memang masih kekurangan tenaga medis, khususnya dokter," kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman drg Intriati Yudatiningsih M. Kes kepada Bernas Jogja di kantornya, Selasa (24/3) kemarin. Dia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan di Puskemas. Puskesmas yang ada di Sleman pihaknya saat ini masih harus mengandalkan kerjasama dengan pihak UGM. Namun ke depan, ia berharap akan ada penambahan personil tenaga medis khususnya dokter melalui rekruitmen pegawai baru. Dijelaskan, kurangnya tenaga medis khususnya dokter ini dipengaruhi oleh tingginya jumlah tenaga medis yan mutasi keluar daerah dengan berbagai alasan. Selain itu, tidak sedi

Program KB Mundur, "Baby Boom" Mengancam

Gambar
BERNAS JOGJA -- Kepala BKKBN Pusat dr H Sugiri Syarief MPA menyatakan tahun 2008 penduduk Indonesia sekitar 227 jiwa, 40 persennya merupakan remaja yang siap menikah. Oleh para ahli demografi dinilai sebagai ancaman potensi baby boom bila upaya program KB dilaksanakan secara biasa saja atau bahkan mengalami kemun­duran. Survai Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan Program KBN mengalami stagnasi, angka Total Fertility Rate (TFR) nasional 2007 tetap berada di angka 2,6 = tahun 2003. Mengemukakan hal itu pada pembukaan Rapat Pertemuan Konso­lidasi Kepala Seksi (Kosi) Bidang KB - Kesehatan Repoduksi (KB-KR) dan Keluarga Sejahtera - Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) ting­kat provinsi se Indonesia di Hotel Garuda Minggu (22/3) ma­lam, dr Sugiri Syarief mengajak seluruh jajarannya mening­katkan komit­men dan kerja keras dalam penggarapan program KB agar tetap berjalan baik. Meski di tengah hiruk pikuk politik di tanah air, tetapi harus pantang menyerah dan tampil lebih ga

Para Caleg Merasa Dilecehkan

Anggap Persiapan RSJ untuk Mereka Mengada-ada RADAR JOGJA - Para calon legislatif (caleg) merasa dilecehkan dengan langkah pemerintah provinsi (pemprov) DIJ yang menyiapkan sarana lebih di rumah sakit jiwa (RSJ). Pemprov dinilai keterlaluan karena secara tak langsung dianggap membangun wacana yang kurang mendidik di masyarakat. ''Terlalu mengada-ada kalau sampai berpikiran seperti itu. Caleg-caleg sebelum memutuskan untuk maju kan sudah dibekali persiapan matang. Siap untuk menang dan juga siap untuk kalah,'' tutur MB Indah Yulianti, caleg dari Partai Golkar saat dihubungi Radar Jogja kemarin (23/3). Dikatakan Indah, sebelumnya dia dan teman-teman seperjuangannya sudah dibekali oleh parpolnya tentang pemahaman peluang jumlah kursi. Pikiran sudah dibentuk bahwa peluang menang adalah satu banding ribuan. ''Kami memang wajib optimistis, tapi peluang kalah itu kami sadari jauh lebih besar ketimbang peluang menang,'' imbuhnya. Agar tak terlalu merasak

Terban Disulap Jadi Taman Terbuka

RADAR JOGJA - Sejumlah aset Pemkot Jogja yang selama ini mangkrak, bakal dioptimalkan. Optimalisasi aset itu dilakukan dengan mengubah fungsi aset tersebut. Setelah bekas Terminal Umbulharjo dijadikan Pasar Seni Kerajinan (PSK), kali ini gantian bekas Sub-Terminal Terban yang digarap. ''Kami akan jadi kawasan Terban sebagai Taman Terbuka,'' ungkap Wali Kota Herry Zudianto usai menghadiri Milad Ke-28 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kemarin (23/3). Didampingi Tenaga Ahli Bidang Aset Syauki Soeratno, Herry menjelaskan, luas total Taman Terbuka itu mencapai 4.000 meter persegi. Cakupannya meliputi bekas Sub-Terminal Terban dan Pasar Terban. Awalnya, wali kota merancang pembenahan kawasan Terban diadakan tahun ini. Tapi karena menumpuknya agenda pemkot, seperti pengambilalihan pengelolaan Terminal Giwangan dan PSK, rencana itu terpaksa ditangguhkan. ''Kami realisasikan 2010,'' katanya. Tahun ini, Herry mengaku lebih memprioritaskan pembangu

BELASAN RUMAH RUSAK ; Angin Lesus ’Mengamuk’ di Siang Bolong

BERBAH (KR) - Angin lesus yang datang beserta hujan deras yang sudah seminggu ini tak pernah turun di Kabupaten Sleman, mendadak mengamuk di siang bolong, Sabtu (21/3) pukul 14.00. Walaupun dilaporkan tidak mengakibatkan korban manusia, namun belasan rumah warga rusak akibat tertimpa pohon besar, masing-masing di Kecamatan Berbah (Sleman Timur) dan Kecamatan Minggir (Sleman Barat). Di Kecamatan Berbah, angin lesus menyebabkan rumah milik Kistanto (65), warga RT 07 RW 32 Dusun Pocung, Desa Jogotirto rusak berat. Sebatang pohon jati berdiameter 60 cm dan panjangnya sekitar 25 cm jatuh menimpa atap rumahnya dan merusak tembok. Padahal rumahnya ini belum lama dibangun, setelah rusak parah saat gempa bumi 2006 lalu. Selain rumah, lokasi kandang ayamnya yang tengah dikosongkan juga ikut rusak. Kerugian yang diderita Pak Kistanto sekitar Rp 25 juta. Karena banyaknya rumah yang tertimpa pohon di wilayah Sleman, kami bersama warga, Minggu (22/3) dari pukul 08.00 sampai 14.00 baru dapat me

TERIMA 1.827 MABA JALUR PBU ; Utul UM-UGM, 5 April di 12 Kota

YOGYA (KR) - Ujian tulis (utul) Ujian Masuk (UM) UGM akan dilaksanakan Minggu, 5 April 2009 secara serentak di 12 kota terbanyak sekitar 22.000 dari sekitar 43.000 peserta. Pendaftaran peserta Utul UM-UGM, sejak 18 hingga 25 Maret, bila ada yang tersisa akan dilayani hari libur, Kamis (26/3). Khusus Yogyakarta Utul UM-UGM, selain digelar di UGM juga pinjam tempat di UNY. Menurut Direktur Akademik UGM Dr Ir Budi Prasetyo DESS DEA selaku Ketua Ujian Masuk Universitas Gadjah Mada (UM UGM), ke-12 kota yang akan digunakan untuk Utul ini di antaranya, Yogyakarta, Jakarta, Tangerang, Semarang, Palembang, Pekan Baru, Balikpapan, Lhokseumawe, Batam, Bandar Lampung, Cirebon dan Madiun. K epada wartawan di Ruang Fortakgama Budi Prasetyo, Senin (23/3) memberikan informasi, sebanyak 1.827 calon diterima sebagai mahasiswa baru UGM melalui Penelusuran Bibit Unggul (PBU). Mahasiswa baru yang diterima melalui jalur PBU UM UGM ini telah diumumkan Sabtu (21/3). Jalur PBU ini diikuti lebih dari 6.000 p

Partai Golkar Bagi-Bagi Doorprize

HARIAN OGJA: Dalam kampanye di Alun-Alun Utara pada Selasa (24/3) ini, Partai Golkar juga memberikan doorprize berupa 10 tv berwarna 14 inc, 10 HP, dan tiga sepeda motor. Tidak hanya itu, Partai Golkar juga membagikan bantuan langsung kepada para simpatisan yang telah mengirimkan proposal. Bantuan itu diserahkan kepada pedagang kaki lima (PKL), Rohis Yogyakarta, atlet tinju Yogyakarta, dan pembangunan masjid serta gedung Sidoarum. Besaran dana bantuan bervariasi mulai dari Rp500.000 hingga Rp 10 juta. Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman, menilai pembagian doorprize itu tidak termasuk politik uang. Dia mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Pengawas Pemilihan Umum. “Kami sudah biasa kalau mengadakan event seperti ini selalu memberikan kenang-kenangan atau cindera mata,” kata Gandung Pardiman kepada wartawan usai kampanye. Sementara, Ketua Panwaslu DIY, Agus Triyanto menegaskan kamapnye dengan membagikan doorprize bukan termasuk kategori politik uang. “Kal

Empat Kecamatan Rawan DPT Ganda

HARIAN JOGJA - SLEMAN: Daftar Pemilih Tetap (DPT) di tiga kecamatan yakni Cangkringan, Ngemplak, Berbah dan Prambanan perlu diwaspadai karena rawan timbul DPT ganda. Pasalnya, perbatasan keempat kecamatan itu dengan Kabupaten Klaten tidak terlalu jelas patokannya. Ketua Panitia Pengawasa Pemilu (Panwaslu) Sleman, Sunardi berkata pemisah empat kecamatan itu hanya berupa jalan, bukan sungai, seperti perbatasan dengan daerah-daerah lainnya. Sehingga, hal itu berpotensi menimbulkan adanya DPT ganda jika tidak mendapatkan perhatian. Saya kira daerah yang rawan cuma yang empat itu karena perbatasannya bukan sungai. Sementara dengan perbatasan lainnya saya kira tidak ada masalah. Dengan wilayah Magelang misalnya, kemungkinan timbulnya DPT sangat kecil, karena perbatasannya sangat jelas,” ujar pada Selasa (24/3) ini di kantornya. Menurutnya, pihaknya telah memerintahkan Panwascam di empat kecamatan itu untuk melakukan pengawasan secara intensif guna mengantisipasi kemungkinan terjadin

AKSI DAMAI DUKUNG PARIWISATA ; Kampanye, Hunian Hotel Turun 20%

YOGYA (KR) - Masa kampanye yang sudah berlangsung beberapa waktu ini, ternyata berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel di Yogyakarta. Selama kampanye, tingkat hunian hotel turun hingga 20%. Penurunan tersebut karena wisatawan yang akan datang melihat kondisi keamanan di Yogyakarta selama masa kampanye, termasuk wisatawan asing khususnya dari Malaysia dan Eropa. Biasanya wisatawan ingin melihat dulu situasi keamanan tempat yang akan dikunjungi. Jika benar-benar aman, mereka baru mau datang. Dan ini cukup berdampak pada turunnya tingkat hunian hotel di Yogya sampai 20%, ucap Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono di Balaikota Yogyakarta, Sabtu (21/3). Penurunan 20% itu, kata Deddy, terlihat untuk hotel berbintang yang biasanya tingkat huniannya 80-90% saat ini hanya sekitar 60% saja. Sedang hotel melati yang pada hari biasa tingkat huniannya 40%, sekarang rata-rata hanya 20% yang terisi. Dikatakan, ekonomi di Yogyakarta sangat tergant

UNTUK PASAR LOKAL; Penjualan Barang Antik Masih Jalan

YOGYA (KR) - Dampak krisis finansial global dirasakan para pengusaha termasuk usaha barang antik lawasan yang rata-rata mengalami penurunan omzet 25%. Apalagi pengusaha furniture dan barang antik dengan pasar ekspor, kebanyakan omzetnya turun drastis. Namun untuk pasar lokal, masih jalan. Pemilik MAC-GEN Antique Pangeran Cinta, Genduk Yuli Hartono mengatakan, pemasaran barang antik seperti kursi risban, meja lampu, almari, dan setrika banyak diminati. Bahkan pasar rumah joglo dan limasan masih lumayan. Peminat barang antik dan rumah joglo kebanyakan seniman perupa, pengusaha, pejabat dan artis. Selain Yogya, pembeli barang antik banyak yang berasal dari Jakarta, Bandung, Bogor, Bali dan lainnya. “Saya usaha jual beli barang antik sudah 5 tahun ini dan memilih melayani pasar lokal. Asal bisa membangun relasi dan mengutamakan pelayanan, bisa jalan. Namun pelanggan barang antik dari Italia dan Perancis sampai kini juga masih dilayani, cerita Genduk di Pilahan Jalan Retno Dum

Tiga Kabupaten Rawan Kekeringan

HARIAN JOGJA - UMBULHARJO: Tiga kabupaten di Provinsi DIY masuk dalam kawasan rawan kekeringan. Ketiganya adalah Kabupaten Gunungkidul, Kulonprogo, dan sejumlah daerah di Kabupaten Bantul. Untuk Bantul daerah yang rawan kekeringan ada di wilayah pegunungan di sekitar Piyungan, terang staff Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Agus Triyanto pada Senin (23/3) ini di kantornya. Dia memperkirakan musim kemarau akan mulai berlangsung pada April mendatang. Saat ini curah hujan juga sudah mulai menurun. Setiap dasarian (10 hari) rata-rata curah hujan dibawah 50 milimeter, jelasnya. Menurutnya, musim kemarau terjadi jika selama tiga dasarian curah hujan lebih rendah dari 50 mm. Selain itu, awan juga didominasi oleh awan cumulus dan awan hujan yang jarang. (Yuspita Anjar Palupi)

Ribuan Umat Hindu Bersihkan Jiwa Raga

HARIAN JOGJA - KRETEK: Ribuan umat Hindu, khususnya dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan beberapa kawasan Jawa Tengah, Minggu (22/3), melaksanakan upacara Melasti di kawasan Pantai Parangkusomo, Parangtritis, Kecamatan Kretek. Bantul. Upacara Melasti, yang merupakan rangkaian dalam perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1931 ini, dipimpin oleh Romo Bengawan Manuabe. Dimulai tepat pukul 15.00 WIB, ribuan umat Hindu dua jam sebelumnya sudah berdatangan dari tujuh pura besar di Kota Jogja dan sekitarnya. Mereka berasal dari Pura Jagadnatha Banguntapan, Pura Eka Dharma Kasihan, Pura Karang Gede Kasihan, Pura Widya Dharma Dero, Pura Sir Gading Sayegan, Sanggar Pemujaan Kalasan dan satu pura baru di kawasan kompleks TNI AU. “Melasti bermakna menghilangkan kotoran Buana Agung (jagat raya) dan Buana Alit (diri sendiri). Kami memperkirakan umat yang datang kali ini mencapai kurang lebih seribu hingga lima ribu orang,” jelas ketua umum panitia perayaan Nyepi 1931 Saka, AAK

Pindah Lokasi, Pedagang Kirab

RADAR JOGJA - BANTUL - Para pedagang pasar tradisional tak hanya pintar menjual barang, tapi juga pandai menyuguhkan pertunjukan. Kemarin, para pedagang tradisional di Pasar Imogiri unjuk kebolehan dalam kirab budaya. Acara tersebut merupakan serangkaian prosesi kepindahan pedagang dari pasar lama menuju pasar baru. Dalam arak-arakan tersebut, para pedagang membawa sayur-sayuran seperti kacang panjang, terong, bayem, sawi dan kangkung. Ada juga yang membawa bumbu masak seperti bawang merah, cabai dan bawang putih, daging ayam, pisang dan pakaian. Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Gatot Suteja mengatakan, Pasar Imogiri baru akan ditempati 1.274 pedagang lama. Sedangkan 311 pedagang baru akan segera dibangunkan los baru April mendatang. Gatot menjamin seluruh pedagang di pasar lama akan mendapatkan tempat. "Pedagang arahan atau baru untuk sementara menempati pojok-pojok los," katanya kemarin. Dalam seminggu ke depan, seluruh pedagang langsung pindah menempati los yang te

RSJ VIP untuk Caleg Stres

RADAR JOGJA - Setelah pemungutan suara pemilu legislatif (pileg) 9 April mendatang, diperkirakan bakal banyak orang yang mengalami gangguan jiwa. Terutama para caleg yang gagal meraih kursi menjadi anggota dewan. Mengantisipasi hal itu, Pemprov DIJ (daerah istimewa Jogja) menyiapkan sejumlah langkah. Di antaranya, meminta RS Grhasia menyiapkan segala sarana dan prasarana untuk melayani para mantan caleg yang stress karena tak siap kalah pemilu legislatif. "Ada 10 kamar VIP yang sudah kami siapkan," ungkap Asisten Administrasi Umum Setprov DIJ dr Andung Prihadi Santoso Mkes saat dihubungi kemarin. Andung memahami bila usai pemilu nanti jumlah orang yang mengalami stres cukup besar. Dengan sistem suara terbanyak memaksa setiap caleg berjuang keras mendapatkan suara sebanyak-banyaknya. Keadaan ini otomatis menguras logistik anggaran tidak sedikit bagi setiap caleg. Karena itu, bila ada yang gagal, dampaknya akan sangat terasa. "Jadi wajar bila kemudian ada yang tiba-

BLT Gunungkidul Tak Kunjung Cair

HARIAN JOGJA - WONOSARI: Dana Bantuan langsung tunai (BLT) untuk wilayah Kabupaten Gunungkidul tak kunjung cair. Kantor Pos Wonosari hingga saat ini belum menerima daftar penerima BLT tersebut. Kepala Kantor Pos Wonosari Yulius Drajat mengatakan pihaknya masih menunggu data penerima BLT dari pusat. Yulius menambahkan besaran penerima BLT tahun ini akan disesuaikan dengan realisasi pencairan BLT 2008 tahap I. Dengan mengacu itu kami perkirakan sebanyak 95.350 KK [kepala keluarga],” kata Yulius pada Harian Jogja kemarin. Tahun lalu dari 95.350 KK penerima BLT, sebanyak 24 KK tak mencairkan dana bantuan ini. Yulius mengatakan penerima BLT akan memperoleh bantuan sebesar Rp200.000 per KK. Mekanisme pencairan BLT tahun lalu berbeda dengan mekanisme pemberian BLT yang diberlakukan tahun ini. Tahun lalu penerima BLT memperoleh kartu sebagai tanda bukti bahwa yang bersangkutan berhak menerima BLT. Namun, tahun ini mekanisme seperti itu tidak diberlakukan lagi. Y u l i u s mengatakan ta

PDIP Merahkan Sleman

SLEMAN: Selain di Kabupaten Bantul, ribuan kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga memerahkan Kabupaten Sleman pada Sabtu (21/3) ini. Mulai sekitar pukul 10.00 WIB, ribuan peserta kampanye PDIP memadati Lepangan Denggung, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman. Sebagaimana yang terjadi di Bantul, konvoi sepeda motor peserta kampanye PDIP juga menimbulkan kebisingan. Peserta kampanye yang bersepeda motor banyak yang tidak mengenakan helm. Mereka juga meraung-raungkan bunyi knalpot dan klakson sepeda motor. Meski demikian, petugas kepolisian tidak bertindak tegas, meski raungan knalpot dan klakson sepeda motor cukup mengganggu kenyamanan warga. Salah satu warga Sleman, Didik berkata konvoi sepeda motor peserta kampanye mulai memadati Jalan Magelang sekitar pukul 09.30 WIB. "Bunyi klakson mereka sangat keras. Sebenarnya cukup mengganggu. Tapi saya juga tidak tahu mengapa polisi tidak menertibkan peserta kampanye yang membunyikan knalpot keras-keras, padaha

Ketika Tiket Pertandingan Tak Menjadi Sumber Pemasukkan

Lainnya Bisa Ditekan, Jatah Keamanan Tak Bisa Penjualan tiket pertandingan menjadi salah satu lumbung pemasukkan untuk pembiayaan bagi tim PSS. Tapi itu dulu, sebelum musim kompetisi Liga Indonesia tahun ini. Kini, Panpel PSS yang dibebani target mengurus sumber pendanaan itu harus berupaya tidak terus nombok. SEJAK putaran kedua kompetisi Divisi Utama musim ini lalu, Panpel PSS harus mengetatkan ikat pinggang. Hasil yang diperoleh dari hasil tiket menonton laga PSS itu tak lagi mampu menutup biaya operasional pertandingan. Setiap laga sejak putaran kedua, pemasukkan dari penonton di Stadion Maguwoharjo tak pernah lebih dari angka Rp 100 juta. Beruntung, satu laga saat PSS menjamu Persibom Bolaang Mongondow Senin (9/3) silam, Panpel mengantongi uang tontonan sebesar Rp 103 juta. "Biaya operasional panpel memang cukup besar dengan menyewa stadion total sekitar Rp 120 juta. Dulu memang ditarget, tapi dengan kondisi seperti ini, bak-bok (impas) saja sudah bagus," papar S

Nuansa Bali di Prambanan

Umat Hindu Sinergikan Ritual Agama dan Seni SLEMAN - Umat Hindu di Jogja menyambut Hari Raya Nyepi dengan menyatukan ritual keagamaan dan seni. Mereka menggelar Prambanan Happening Art 2009 dan Santri Ratri di halaman komplek candi Hindu terbesar di Indonesia ini. Dalam pentas itu, sinergi antara ritual ibadah dan kesenian budaya bisa terbentuk. Pagi itu cuaca cerah saat ratusan penari sedang bersiap untuk tampil di salah satu halaman Candi Prambanan. Tak lupa berbagai pernak-pernik dikenakan oleh setiap penari untuk menunjukkan kekhasan jenis tarian yang akan dibawakan. Alunan musik tradisional Bali mengalun pelan menghibur para pengunjung yang telah datang lebih awal. Di meja pendaftaran, dua orang panitia sibuk mencatat siapa saja yang akan mengisi dan terlibat secara langsung dalam acara Prambanan Happening Art 2009 dan Santi Ratri. Tidak ada batasan, siapa saja boleh mengisi acara dalam rangkaian Perayaan hari Raya Nyepi Tahun Saka 1931 atau tepat pada 26 Maret mendatang.

Tips Ber-Facebook

Gambar
SEMAKIN hari semakin banyak orang bergabung ke Facebook atau sering disingkat FB saja. Baru beberapa tahun lalu dunia internet diramaikan oleh munculnya blog yang lebih komunikatif dibanding website atau portal, namun kini blog mulai tersaingi oleh Facebook. Beberapa alasan mengapa Facebook dapat menyaingi blog adalah sebagai berikut. Pertama, membuat FB jauh lebih praktis, karena hanya mengisi nama pribadi, alamat e-mail, password, dan kode konfirmasi. Sedangkan blog mengharuskan kita memilih alamat unik, yang tidak boleh ada kembarannya. Apabila nama anda adalah nama yang banyak dipakai orang, maka biasanya sudah dipakai sebagai alamat blog oleh orang yang namanya sama dengan anda, sehingga anda terpaksa harus memakai nama lain, misalnya dari nama Ari menjadi OmAri. Kedua, dengan FB, anda tidak perlu membuat artikel panjang-panjang. Bahkan cukup menuliskan satu kalimat pendek yang menceritakan perasaan hati atau pekerjaan di FB, seseorang bisa menulis statusnya beberapa kali d

KULINER BARU GAYA BANTUL, Bonggol Pisang Jadi Keripik

BONGGOL pisang yang selama ini hanya dianggap limbah ternyata dapat diolah menjadi keripik yang tidak hanya enak dikonsumsi, tapi juga mengandung serat tinggi. Ini pula yang dikerjakan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Sedya Rahayu Desa Argorejo Sedayu Bantul. Sejak tahun 2006, ibu-ibu anggota KWT mengembangkan home industri keripik bonggol pisang. Inilah kuliner baru ala Bantul. Mencicipi keripik yang namanya masih terdengar aneh ini rasanya memang cukup nikmat. Meski bahan bakunya berasal dari pohon pisang bagian akar, tapi keripik ini tetap renyah dan tidak terasa pahit. Orang yang belum tahu pun tidak akan mengira bahwa panganan tersebut dibuat dari limbah pohon pisang. Mengkonsumsi keripik ini juga tidak perlu takut keracunan karena sudah mendapat izin dari Depkes. Keberhasilan warga mengolah bonggol pisang bermula dari coba-coba. Tahun 2004, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Argorejo, Sumarjan mengikuti temu petani nasional di Samarinda. Di acara tersebut dipamerk

Andya Dewakinara, Pemenang Lomba Komik Polisi Idola

Ide Dari Pengalaman Ditilang Polisi RADAR JOGJA - Dari hobinya membuat komik, Andya Dewakinara berhasil memenangkan lomba membuat komik polisi idola. Indonesian Idol, judul komik buatannya, bercerita tentang polwan cewek yang idealis, cantik, dan tegas. Rupanya, itu adalah kritik halus Andya terhadap tingkah polisi lalu lintas yang tidak ramah, arogan, dan tidak mengayomi. Tokoh utama dari komik Andya adalah serang polwan muda yang enerjik. Dia dengan sabar menjelaskan aturan tentang surat tilang kepada dua pengendara remaja yang berkendara tanpa helm. Di saat bersamaan, sang polwan juga membantu seorang nenek tua menyebrang jalan, memanggil tukang derek untuk membantu seseorang yang ban kendaraannya bocor, dan menengahi pertengkaran antar pengendara jalan. Di mata Andya, itulah sosok polisi yang sebenarnya. Seorang polisi haruslah sabar, peduli terhadap pengendara motor di jalanan, dan tidak jadi "pemalak" di jalan. Komik setebal sepuluh halaman itu memenangkan lomba p

Pemdes Wajib Membuat APBDes

RADAR JOGJA - BANTUL - Sejak ditetapkannya peraturan daerah (Perda) nomor 2/2009 tentang pengelolaan keuangan desa pada 2 Maret lalu, maka setiap desa se-Bantul diwajibkan untuk membuat anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes). Sejak disahkannya raperda tersebut otomatis ada sejumlah perubahan dalam pemdes yakni terkait lembaga kemasyarakat desa (LKD), pengelolaan keungan desa serta pengelolaan tanah kas desa. "Pembentukan perda baru ini sesuai amanat UU nomor 32 tentang pemerintah daerah. LKD tidak sama dengan LKMD, sebabm LKD sebagai payung hukum yang akan melindungi lembaga-lembaga yang ada di desa seperti LPMD, PKK, Karang Taruna, RT dan lembaga lainnya," kata Kepala Bagian Pemerintah Desa Pemkab Bantul Misbakhul Munir kemarin (20/3). Munir menjelaskan perda tersebut mengamanatkan kepada sekretaris desa beserta pamong desa yang lain untuk membuat APBDes. Setelah APBDes dibuat kemudian badan perwakilan desa (BPD) melakukan rapat untuk membahas Rancangan APBDes ya

Kecamatan Jetis Akan Tertibkan PKL

RADAR JOGJA - JETIS: Usai menertiban bangunan permanen milik pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Pakuningratan dan Jalan Poncowinatan pada Mei mendatang, Kecamatan Jetis berencana menertibkan PKL di Jalan Magelang yang selama ini buka hampir 24 jam. Menurut Camat, Jetis Sisruwadi, sesuai ketentuan PKL hanya boleh buka pukul 06.00-18.00 EIB atau 18.00-04.00 WIB. Menurutnya, sebelum menertibkan PKL di seputaran jalan itu, pihaknya akan memakai prosedur yang berlaku, yaitu dengan mengirim surat peringatan tertulis terlebih dulu. Kalau sampai tiga kali peringatan tidak ada perubahan,kami akan langsung menertibkan, katanya. Selain itu, imbuhnya, Kecamatan Jetis juga sedang merencanakan untuk merelokasi pedagang yang berjualan di luar areal Pasar Kranggan ke Pasar Pingit. Pasalnya, keberadaan pedagang di luar pasar membuat pendapatan pedagang di dalam Pasar Kranggan menjadi menurun. (Galih Eko Kurniawan)

Partipasi Pemilih DIY Rendah

HARIAN JOGJA - UMBULHARJO: Partisipasi pemilih di DIY masih rendah. Berdasarkan simulasi pemungutan suara di sejumlah kabupaten, jumlah pemilih yang menghadiri simulasi tergolong sedikit. Simulasi di Kabupaten Bantul hanya dihadiri 71% pemilih, sedangkan di acara serupa di Kabupaten Kulonprogo hanya diikuti 69% pemilih. Partisipasi memang rendah, tetapi ini tidak menandakan tingkat golput, ujar Sapardiono, Ketua Divisi Sosialisasi KPU DIY, pada Jumat (20/3) ini. Menurutnya, golput merupakan sikap sengaja tidak menggunakan hak pilih, dan berbeda dengan tidak memilih akibat kendala teknis, semisal lokasi jauh dari TPS. Berdasar evaluasi hasil simulasi, pekerjaan dan kegiatan di luar kota menjadi penyebab utama ketidakhadiran pemilih dalam simulasi. Indikasi pemilih tidak hadir akibat bekerja terlihat sejak pemberian undangan. Setidaknya, sebanyak 90 orang di Kulonprogo saat menerima undangan menyatakan tidak ikut simulasi karena tengah berada di luar kota.Di Kulonprogo, simulasi pe

Jamkesda Dinilai Setengah Hati Layani Orang Miskin

RADAR JOGJA - Jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) dinilai belum mampu meringankan warga miskin dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Masyarakat pemegang kartu Jamkesda belum mendapat jaminan 100 persen pembayaran rumah sakit (RS) dari pemerintah setempat. Mega Center Provinsi DIJ yang berkonsentrasi pada advokasi kesehatan masyarakat menemukan, sekitar 100 pasien pemegang Jamkesmas mengeluhkan besarnya biaya rumah sakit yang harus mereka bayarkan. Bantuan yang diberikan Jamkesda masih sangat kurang untuk menutup biaya tersebut. ''Rumah sakit juga tidak tegas menindak ulah dokter yang memberikan obat paten pada pasien pemegang Jamkesmas,'' ungkap Ketua Mega Center Krispantoro kemarin (19/3). Mega Center saat ini sedang mendampingi sejumlah pasien untuk bisa mendapatkan hak-hak mereka. Pasien tersebut antara lain Sariyem Budi Utomo, 71, warga Pujokusuman yang menderita kanker kandungan dan sempat dirawat di RS Sardjito. Dari total biaya perawatan sebanyak Rp 5.973

Setiap Keluarga Dapat 105 Ekor

Kampung Bebek Berdiri di Bangi RADAR JOGJA - BANTUL - Kampung bebek berdiri di Bantul. Kampung ini digagas PT Telkomsel Tbk untuk kembali mendekatkan diri kepada masyarakat. Bantuan modal usaha senilai Rp 450 juta pun diberikan kepada 24 kepala keluarga di Dusun Bangi, Desa Timbulharjo, Sewon, untuk mendirikan usaha ternak bebek. ''Untuk mendukung kelancaran usaha, juga dibangun gudang pakan yang dilengkapi mesin penepung pakan, rumah penetasan berikut empat unit mesin tetas dan enam kandang anak bebek, kandang pembesar induk dan ruang telur asin," kata Direktur Keuangan Telkomsel Triwahyusari saat meresmikan kampung bebek kemarin (19/3). Peresmian kampung bebek dilakukan Wabup Bantul Sumarmo disaksikan pejabat pemkab seperti Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Edi Suharyanto dan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Yahya. Menurut Triwahyusari, pemberian bantuan itu sebagai wujud kepedulian Telkomsel untuk memberdayakan masyarakat terutama kaum per

OLIMPIADE MEMBACA APBN SMA DIY ; Mendidik Pelajar Suka Baca Koran

YOGYA (KR) - Pemahaman masyarakat tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) perlu ditingkatkan. Dengan demikian, diharapkan dari kerangka APBN yang disusun tiap tahun tersebut benar-benar bisa berimbas dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Demikian harapan Asmono Wikan dari Executif Direktur Serikat Penerbit Surat Kabar Pusat, Kamis (19/3), terkait akan diselenggarakannya Olimpiade Membaca APBN tingkat SMA di UPN ˜Veteran (24-25/4). Olimpiade terbagi menjadi dua kategori lomba, yaitu lomba penulisan artikel dan debat. Disebutkan, adanya lomba tersebut ternyata membuat pelajar SMA lebih sering membaca koran. Dalam surveinya, kalau semula ada yang tak suka membaca media cetak, setelah ikut mereka getol membaca. Ini mencerdaskan mereka katanya. Menurut Asmono Wikan, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keberadaan APBN dilakukan sejak dini di kalangan anak-anak SMA. Sehingga, selain dapat memberikan pelajaran seputar APBN pada anak-anak juga dapat m

DI CANDI PRAMBANAN ; Shanti Ratri Sambut Nyepi

YOGYA (KR) - Panitia Nyepi Tahun Saka 1931 DIY bekerja sama dengan Aliansi Jogjakarta untuk Indonesia Damai (AJI Damai) akan menggelar Shanti Ratri atau malam perdamaian di pelataran Candi Prambanan Yogyakarta, Sabtu (21/3). Kegiatan ini mengusung tema ‘Persaudaraan dalam Perbedaan menuju Perdamaian. Ketua Umum Perayaan Nyepi Tahun Saka 1931 DIY Dr AAK Suryahadi MEdCA menyatakan, perayaan Nyepi tahun ini berada dalam konteks berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mengingat di lingkup nasional bangsa Indonesia akan menghadapi pemilu. Tema tersebut dipilih karena dalam menghadapi perbedaan dan keragaman yang terjadi dalam proses demokrasi, dibutuhkan kebersamaan dan persaudaraan antarumat manusia maupun anak bangsa. Melalui persaudaraan itulah, kita sesungguhnya membangun perdamaian sejati, kata AAK Suryagadi kepada wartawan di Pura Jagatnatha Yogya, Kamis (19/3). Koordinator AJI Damai Muhammad Subkhi Ridho mengatakan, kegiatan Shanti Ratri meliputi renungan dan dialog bersama se

Busari, Pemain PSS yang Mulai Bersinar

RADAR JOGJA - Keberhasilan PSS medulang poin penuh di kandang tidak terlepas dari meningkatnya penampilan Busari. Dari lima kali pertandingan di kandang, pemain didikan BSA Tama ini terus menunjukkan grafik peningkatan. Bukan hanya permainan semakin matang, Busari juga berhasil membukukan empat gol pada putaran kedua Nama Busari mungkin tidak asing di telinga public Slemania. Pemain kelahiran Kendal 23 Oktober 1986 sudah mulai bergabung dengan PSS sejak tahun 2002. Awal karir sepakbola Busari pertama kali dimulai dari PSS Junior. Sebelumnya, pemain bertinggi badan 173 ini bergabung dengan PS BSA Tama. Setelah bergabung di PSS Junior selama dua tahun, bakat bermain bola yang dimiliki Busari membuatnya masuk ke skuad inti PSS. Dari sinilah awal karir sepakbola Busari di ajang profesional dimulai. Masuk dalam kancah liga professional membuat pemilik tendangan kaki kanan keras ini tidak langsung mampu menyesuaikan diri. Apalagi, saat masuk ke tim PSS, banyak nama besar bergabung di ti

Hari Pertama Bagikan Rp 181,1 Juta

Total yang dibagikan Sebanyak Rp 3,819 Miliar RADAR JOGJA-Sebanyak 909 rumah tangga sasaran (RTS) di tiga kelurahan yang ada di Kecamatan Kraton menerima Bantuan Tunai Langsung (BTL) di hari pertama kemarin. Ketiga keluarahan tersebut adalah Kadipaten, Panembahan dan Patehan. "Hari pertama ini (kemarin, red) total Rp 181,1juta untuk 909 penerima BTL," kata Wakil Kepala Kantor PT Pos Indonesia Kantor Pos Besar Jogjakarta M Rosyad di kantornya kemarin. Selanjutnya, hari ini hingga 31 Maret mendatang, Kantorr Pos masih membagikan Bantuan Tunai Langsung (BTL) kepada 18.186 lainnya di 7 kecamatan lainnya. Total dana yang dibagikan sebesar Rp 3,819 miliar. Rosyad meneruskan, data penerima bantuan periode kali ini sedikit di bawah data tahun lalu yang mencapai 19.111 RTS. Penurunan itu dikarenakan beberapa RTS meninggal atau pindah alamat. Ada 1.164 penerima BTL yang diblokir dan telah diganti sekitar 1.148 RTS. Sedangkan Manager Pemasaran PT Pos Indonesia Kantor Pos Besar

PAN Siap Terima Sultan HB X; Partai Demokrat Mulai Mendekat

YOGYA (KR) - Peluang Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi calon presiden (capres) yang diusung Partai Golkar, belum tertutup, meski mayoritas Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I se-Indonesia mengusung Jusuf Kalla sebagai calon presiden. Sampai saat ini, belum ada aturan main terhadap penentuan siapa capres yang diusung, ditentukan dalam Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnasus) yang akan digelar pasca Pemilu Legislatif. Kita menyambut baik sikap Sultan tidak akan mundur dalam persaingan Capres di Golkar. Ini menunjukkan Sultan punya jiwa petarung, tidak akan lempar handuk,” ujar Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman MM kepada KR, Selasa (17/3) terkait dengan pernyataan Sultan tidak akan mundur dalam persaingan Capres yang akan diusung Partai Golkar. DPD Golkar DIY sendiri dalam nominasi Capres yang disurvei, salah satunya mengajukan nama Sultan. Pihaknya berharap perjuangan untuk menjadi Capres terus dilakukan. Menurut Gandung, aturan main dalam Rapimnasus, belum ada. Karena

Suplai Ikan dari Baron Hanya 30 Persen

TANJUNGSARI (KR) - Paceklik ikan di Pantai Baron terus berlanjut. Meski beberapa hari terakhir ada peningkatan hasil tangkapan tetapi masih jauh untuk bisa memenuhi kebutuhan pasar. Sekarang ini hanya mampu mensuplai kebutuhan konsumen sekitar 30 persen. Sehingga banyak pedagang keliling yang biasanya mengambil ikan di Baron tak kebagian ikan. Hanya 20 kapal dari 65 kapal yang melaut dengan hasil tangkapan satu kapal 20 kg, kata Ketua Unit Nelayan Baron, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari Sunardi kepada KR Selasa (17/3). Untuk memenuhi kebutuhan ikan bagi wisatawan yang datang, pedagang terpaksa mendatangkan ikan dari Jawa Timur atau Semarang. Minimnya hasil tangkapan ikan ini tidak hanya terjadi di Baron, tetapi hampir seluruh wilayah pantai selatan. Seperti di Pantai Sadeng Girisubo, meski hasil tangkapan ikan lebih banyak karena menggunakan kapal besar, namun belum seperti yang diharapkan. Karena pedagang ikan di Baron tetap mendatangkan dari luar daerah. Bahkan sekitar 50

Harga Rempah-Rempah di Jogja Stabil

HARIAN JOGJA: Harga rempah-rempah di sejumlah pasar tradisional di Kota Jogja saat ini masih bertahan di kisaran yang sama dengan beberapa hari lalu. "Harga rempah-rempah tidak berubah karena pasokan lancar dan persediaan di pasar mencukupi. Persediaan komoditas itu masih dapat memenuhi permintaan atau kebutuhan konsumen," kata Sulastri, pedagang di Pasar Sentul Jogja, pada Rabu (18/3) ini. Selama ini, menurut dia, pasokan rempah-rempah tidak mengalami hambatan sehingga barang selalu tersedia di pasar. Apalagi, dalam beberapa hari terakhir permintaan akan komoditas itu tidak mengalami lonjakan. "Pasokan rempah-rempah cukup lancar dan persediaan mencukupi, permintaan konsumen juga relatif normal. Kondisi itu menyebabkan harga rempah-rempah tidak mengalami perubahan, relatif stabil sejak pekan lalu," katanya. Harga lada saat ini masih bertahan Rp23.000 per kilogram, ketumbar Rp19.000 per kilogram, pala Rp16.000 per kilogram, dan jahe Rp5.000 per kilogram. Hal

SMPN Bantul Akan Gelar Lomba 3 Mata Pelajaran

HARIAN JOGJA - BANTUL: Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Bantul akan menggelar lomba 3 mata pelajaran Sekolah Dasar pada 29 Maret mendatang. Ketua panitia, Wiharno mengatakan lomba itu bertujuan untuk memacu prestasi siswa. Tiga materi lomba meliputi pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Ilmu Pengetahuan Alam tingkat SD. Dengan lomba itu, Wiharno berkata sekolah dapat melihat bibit-bibit unggul dari sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) se Kabupaten Bantul. Menurutnya peserta terdiri dari siswa kelas 5 dan kelas 6 SD dan MI se Kabupaten BantulBantul. "Persyaratan peserta cukup mudah, hanya mengisi formulir dan membayar biaya pendaftaran. Peserta dengan peringkat 1 hingga 30 akan mendapatkan prioritas untuk menjadi siswa baru SMP N 1 Bantul apabila lulus ujian dan jika SDnya mendapat peringkat terbaik," ujarnya pada Selasa (17/3) tadi siang. (Shinta Maharani)

DIKATAKAN KAMPANYE TERSELUBUNG ; Apdesi Sesalkan Pernyataan Anggota DPRD

BANTUL (KR) - Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bantul menyesalkan pernyataan salah seorang anggota DPRD Bantul, yang mengatakan sarasehan yang digelar Apdesi beberapa waktu lalu sebagai kampanye terselubung. Kami kira justru DPRD Bantul berterima kasih kepada kami, karena telah meringankan beban dengan ikut menyerap aspirasi warga dan menyampaikan kepada pihak yang berwenang, tandas Ketua Apdesi Bantul Jiyono SSos, didampingi sejumlah pengurus, Selasa (10/3), menanggapi pernyataan anggota dewan tersebut. Menurutnya sarasehan pembangunan yang digelar Apdesi merupakan mediasi antara masyarakat dengan Pemkab Bantul. Dengan demikian akan bisa muncul komunikasi langsung antara kedua belah pihak, terkait pemberdayaan pembangunan. Dalam ajang itu masyarakat bisa langsung mengajukan proposal pembangunan yang telah diprogramkan dan tak bisa diakomodir di Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Sedang dana stimulan pembangunan tak hanya berasal dari AP