Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2009

Bangun Under Pass Di Bawah Jalan Senopati

Akses Pengunjung Ke Taman Pintar RADAR JOGJA - Dalam rangka memberika kemudahan bagi para pengunjung, Pemkot Jogja akan membangun sebuah "under pass" (terowongan bawah tanah) yang mengubungkan Taman Parkir Senopati dengan Taman Pintar. Lalu lintas Jalan Senopati yang terlalu padat dan demi kenyamanan para pengujung, menjadi alasan mengapa terowongan ini dibangun. Ditargetkan, pembangunan under pass yang memerlukan anggaran awal sekitar Rp 90 juta ini akan dilakukan perencanaan tahun 2010. "Tahun 2011 diharapkan akan selesai pembangunannya," terang Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Jogja Agus Sularto kemarin. Menurut dia, pembangunan "under pass" tersebut dilakukan karena Taman Pintar sudah menjadi sebuah ikon pariwisata di Kota Jogja. Dengan tambahan fasilitas ini, diharapkan semakin memberikan kenyamanan pengunjung saat mengunjungi tempat wisata edukasi itu. Under pass ini direncanakan dengan

Unas Bukan Penentu Kelulusan

RADAR JOGJA - Sejumlah kalangan menilai, pelaksanaan Ujian Nasional masih relevan untuk diselenggarakan. Hanya, mereka berharap agar ujian nasional tidak digunakan untuk pertimbangan utama menentukan kelulusan seorang siswa. Ani Sudarmi, seorang guru di SMKN 7 Jogja mengatakan, sejauh ujian nasional hanya untuk pemetaan nilai dan melihat kemampuan akademik siswa dia menyambut baik.Dia pun sepakat saja jika ujian nasional tetap diadakan. "Hanya, jangan sampai itu menjadi pertimbangan utama untuk menentukan lulus tidaknya seorang siswa," katanya kemarin.Sebab, jika ini dilakukan, akan sangat memberatkan siswa yang bersangkutan. Senada disampaikan Retno Tri Septiana. siswa SMKN 7 Jogja ini sepakat dengan gurunya itu. Jika memang Unas tetap diberlakukan, ia berharap agar hasilnya tidak semata-mata yang diperhitungkan sebagai syarat seorang siswa lulus dari sekolah."Saya kira tidak apa-apa kalau unas tetap dilaksanakan. Hanya, jangan sampai menjadi syarat untuk menentuka

Animo Tinggi, Prameks Butuh Tambahan Gerbong

DANUREJAN: Kereta Prameks yang menghubungkan Kutoarjo-Jogja-Surakarta saat ini butuh tambahan kereta. Pasalnya, jumlah penumpang yang memanfaatkan sistem transportasi berbasis kereta api yang menghubungkan daerah bisnis pusat di perkotaan dengan kawasan-kawasan pinggiran kota saat ini terus meningkat tajam. Kepala Humas PT KAI Daop VI, Eko Budianto menyatakan pada hari biasa penumpang Prameks tetap tinggi. Pada tanggal merah [hari libur] jumlah penumpang semakin meningkat. “Kereta komuter sudah sangat diminati. Pas hari-hari biasa tinggi. Apalagi tanggal merah. Kami akui jika kami kekurangan armada,” jelas Eko pada Harian Jogja, kemarin. Dia menguraikan, PT KAI Daop VI kini baru memiliki Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) yang berwarna kuning sebanyaknya 3 set kereta dengan kapasitas 400 kursi. Bila sedang penuh, kereta jenis ini juga dapat menampung penumpang tanpa kursi atau berdiri. Sementara itu Kereta Rel Diesel (KRD) berwarna merah, Daop VI hanya memiliki 5 kereta. Tetapi y

Desa Wisata : Mang Engking Jadi Daya Tarik

MINGGIR: Bukan isapan jempol belaka jika pemerintah Desa Sendangrejo, Minggir, Sleman sebentar lagi akan menjadi incaran investor. Bahkan investor asal Surabaya telah melakukan penanaman modal untuk membuat desa wisata di tempat tersebut. Menurut Kepala Desa Sendangrejo Waldjono, selama ini memang belum banyak investor yang masuk ke Desa Sendangrejo. Baru ada 1 investor yakni Mang Engking, yang terkenal dengan budi daya udang galah yang sudah melakukan investasi bertahun-tahun dan menyerap tenaga kerja yang cukup besar dari sekitar desa. “Tahun depan, sudah ada investor yang masuk untuk membangun desa wisata, bahkan izinnya untuk menempati lokasi tanah sultan ground (SG) sudah mendapat persetujuan dari Gubernur pada 6 November yang lalu,” ujar Waldjono. Dengan masuknya investor, tentu saja akan menjadi keuntungan tersendiri dari pihak desa. Konsep desa wisata yang akan dibangun itu nantinya menempati tanah SG seluas 2 hektare di Dusun Jonggrangan, Sendangrejo, Minggir. Yang menj

72 Pembalap Speedy Tour d'Indonesia Melaju ke Madiun

YOGYA (KRjogja.com) - Sebanyak 72 pembalap sepeda dari 9 negara termasuk Indonesia, mengikuti etape keenam seri Speedy Tour d'Indonesia, dengan rute Yogyakarta-Madiun, Sabtu (28/11). Para pembalap dari 19 tim ini akan menempuh jarak 175,3 km, berangkat dari Yogyakarta sekitar pukul 09.00 WIB dan diperkirakan tiba di Madiun sekitar pukul 13.00 WIB nanti. Di dalam ajang ini, sebanyak 41 pembalap tanah air turut ambil bagian dalam etape ini. Dalam ajang yang dilangsungkan dari tanggal 22 November hingga 3 Desember ini, sebelumnya pembalap telah melalui beberapa kota, dimulai dari Jakarta, Bandung, Purwokerto Semarang dan Yogyakarta. Sebelumnya, 94 pembalap mengikuti lomba ini dan yang bertahan 72 orang. Pemberangkatan dilakukan dari depan gedung KONI DIY di Jalan Trikora. Tampak melepas rombongan pembalap Wakil Gubernur DIY, Sri Paku Alam IX. Sebelum meninggalkan garis start, dilakukan acara awarding ceremony bagi para tim pemenang di etape Semarang-Yogyakarta yang tiba di Yogyak

Mengalap Berkah Dari Grebeg Besar Kraton Yogyakarta

YOGYA (KRjogja.com) - Prosesi Grebeg Besar sebagai tradisi keraton Yogyakarta dalam memperingati hari raya Idul Adha, digelar di pelataran Masjid Agung Kauman Yogyakarta, Sabtu (28/11). Ribuan warga Yogyakarta nampak antusias mengikuti ritual budaya ini, masyarakat Jawa percaya, jika bisa mendapatkan bagian dari gunugan yang diarak, maka segala keinginannya akan mendapatkan berkah. Dikatakan seorang abdi dalem Kraton Yogyakarta, Riyo Yoso Kanawa, prosesi garebeg ini dikawal oleh bergodho (prajurit. red) dari 10 kesatuan prajurit keraton, Bergodho Wirobrojo, Daeng, Patangpuluh, Jogokaryo, Prawirotomo, Nyutro, Ketanggung, Mantrijero, Bugis dan Surokarso. Total personil ini diperkirakan berjumlah sekitar 550-600 orang. Dari 10 kesatuan prajurit tersebut, yang bertugas mengawal jalannya gunungan adalah Bergodho Bugis dan Surokarso. Gunungan yang diarak terdiri dari 5 jenis, yakni Gunungan Kakung (pria. red), Putri (perempuan. red), Gepak, Darat dan Papuan. Dimana masing-masing jenisny

Festival Upacara Adat Akan Digelar

RADAR JOGJA - Untuk pertama kalinya di Jogja, sebuah peristiwa budaya yang langka mengangkat berbagai upacara adat yang dipertunjukkan dalam sebuah kemasan atraksi budaya dengan koreografi yang menarik. Kegiatan ini adalah untuk memperkuat nilai-nilai kearifan lokal, pewarisan semangat pelestarian pada generasi muda, mendukung ruang ekspresi budaya bagi kaum adat, meningkatkan kualitas dan tampilan upacara adat yang akan menjadi atraksi budaya rutin tahunan serta menunjang kepariwisataan di Jogjakarta. Dalam jumpa pers dengan media di Dinas Kebudayaan DIJ, Rabu (25/11) kemarin, Djoko Dwiyanto selaku Kepala Dinas Kebudayaan Propinsi bahwa rangkaian kegiatan ini adalah salah satu puncak kegiatan upaya pelestarian adat. "Upaya pelestarian ini dimaksudkan agar penggarapan upacara adat agar memenuhi standar, agar upacara adat itu nantinya bisa diselenggarakan sebaik-baiknya, tidak berlebihan dan tetap pada ruhnya. Maka dari itu akan diadakan penilaian. Tetapi, harap dicatat ini

Unas Maju, Bimbel Dibanjiri Peminat

RADAR JOGJA - Beberapa lembaga bimbingan belajar (bimbel) di kota Jogja diminati siswa kelas XII SMA/SMK yang ingin mengikuti program intensif menjelang ujian nasional (Unas) Maret mendatang. Unas yang maju satu bulan membuat para siswa tingkat akhir ini melirik bimbel sebagai alternatif untuk menyiapkan materi unas. Majunya Unas juga diikuti majunya kelas intensif di beberapa bimbel. Kelas intensif persiapan Unas di Lembaga Bimbingan Belajar Primagama yang biasanya dimulai bulan Januari, tahun ini dimulai bulan Desember. Durasi program intensif ini memang ditetapkan tiga bulan sebelum Unas. "Kami menyesuaikan. Kalau memang Unas maju jadi Maret, kami memajukan juga mulainya paket intensif. Bagi kami pribadi, tidak ada masalah karena materi dan rencana program satu tahun sudah kita susun jauh-jauh hari," ujar Kepala Bidang Marketing dan Humas Primagama Hary Nuryanto kemarin (25/11). Tahun lalu, program intensif untuk siswa kelas ujung (XII, kelas IX, dan kelas VI) diiku

Sabtu & Minggu Malioboro `ditutup`

HARIAN JOGJA: Penataan kawasan di sejumlah tempat terus direncanakan. Jika di Jombor akan dibangun fly over dan under pass, wacana menutup Malioboro dari kendaraan bermotor kembali dikemukakan. “Soal Malioboro pada hari Sabtu dan Minggu akan kita terapkan green area, jadi Malioboro akan bebas dari kendaraan roda dua maupun roda empat,” ungkap Direktur lalu lintas (Dirlantas) Polda DIY, Kombes M. Ikhsan, saat ditemui seusai acara sosialisasi Undang-undang (UU) No.22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, di aula Plaza Informasi, Rabu (25/11). Ikhsan yakin, penerapan green area tersebut dapat berjalan, meski pada satu tahun sebelumnya, di Malioboro juga pernah diberlakukan hal serupa pada Minggu pagi dan gagal.Meski begitu, pada permulaannya, kata dia, green area mungkin dapat diterapkan pada Sabtu dan Minggu Pagi, atau Sabtu dan Minggu Sore. “Minimal green area dapat dilakukan. Kalau Malioboro ikonnya wisata Kota Jogja, monggo itu digunakan sebagai tempat wisata, sehingga har

Seabad Muhammadiyah, Film Sang Pencerah Dirilis

JOGJA: Sutradatra muda Hanung Bramantyo akan rilis film Sang Pencerah sebagai bentuk kenduri atas Milad Seabad Muhammadiyah. Film ini menceritakan tentang perjalanan sosok KH. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah. "Saya sengaja mengambil periode pra hingga Muhammadiyah berdiri saja. Kisah sesudah Muhammadiyah berdiri tidak saya masukkan,” ungkap Hanung ketika melakukan jumpa pers yang dihadiri Walikota Jogja, Herry Zudianto dan Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsudin. Film bernuansa religi kedua yang dibuat Hanung ini berawal dari riset yang cukup panjang tentang Muhammadiyah dan tokoh pendirinya, KH. Ahmda Dahlan. "Saya melakukan riset terlebih dahulu. Karena saya lihat banyak versi dari perjalanan seorang KH. Ahmad Dahlan yang belum tentu tepat,” ujar Hanung. Hanung mengaku belum menemukan tokoh yang pas untuk memerankan KH. Ahmda Dahlan. “ Untuk peran KH. Ahmad Dahlan saya ingin yang betul-betul mirip secara fisik. Kalau pemain lain saya akan melibatkan publik fig

Rumah Zakat Indonesia Serius Garap Superqurban

YOGYA (KRjogja.com) - Dalam Idul Adha mendatang, Rumah Zakat Indonesia sudah pasti akan membuka layanan pengolahan hewan qurban menjadi produk makanan kaleng dalam bentuk kornet yang dinamai Superqurban Kepastian ini dipastikan Manager Rumah Zakat Indonesia Cabang Yogyakarta, Awal Purnama di Yogyakarta, Selasa (24/11). Dikatakannya, di Indonesia peredaran uang selama Idhul Adha pada hari H hingga 3 hari Tasyrik sekitar Rp 10 triliun. Untuk DIY, angka yang beredar sekitar Rp 4 miliar hingga Rp 5 Miliar. Selama ini, banyak terjadi fenomena kemubadziran daging qurban, karena ada daerah yang berlebih menerima daging, namun banyak yang tidak mendapatkan jatah. "Melihat hal tersebut, kami menghadirkan Superqurban sebagai solusi ibadah kurban efektif dan efisien, yang mampu menjangkau berbagai pelosok, dan tahan hingga jangka waktu 3 tahun," ujarnya. Untuk dapat berkurban lewat Rumah Zakat Indonesia, kata Awal, satu ekor kambing dihargai Rp 995.000 dan seekor sapi dihargai Rp 9

Sosialisasi KTP Digital Disambut Baik

YOGYA (KRjogja.com) - Sejumlah 26 ribu wajib KTP di kecamatan Gondokusuman Yogyakarta terpilih menjadi lokasi uji petik KTP digital bersama dengan 3 kota dan 2 kabupaten lain di Indonesia, masing-masing Makasar, padang, Denpasar, Cirebon dan Jembrana. KTP digital dengan biaya pembuatan sebuahnya Rp30ribu dari APBN dilengkapai dengan smart chip yang berfungsi untuk menyimpan data pribadi termasuk data biometric yang dapat dibaca menggunakan reader dimanapun serta dilenglapi dengan pengaman data. Dikemudian hari dapat digunakan sebagai ID Card, kartu ATM dan lain-lain yang mudah diintegrasikan dengan sistem lain. KTP digital tersebut tanpa dibubuhi tanda tangan maupun cap. Hal itu diungkapkan Kasubit Pendaftaran Perngungsi dan Penduduk Rentan Ditjen Administrasi dan Kependudukan, DinasKependudukan dan Catatan Sipil Propinsi DIY, Tri Yatmanta dalam seminar "Sosialisasi Kebijakan dan Peraturan Administrasi Kependudukan Kepada Masyarakat" di Hotel Cakra Kembang, Jalan Kaliura

Hindari Kutu Loncat, Seleksi CPNS Akan Serentak Nasional

Gambar
RADAR JOGJA - Pendaftaran CPNS dan pelaksanaan ujian yang tidak serempak di seluruh tanah air, memungkinkan masih terjadinya kutu loncat pendaftar. Apalagi, dalam seleksi penerimaan CPNS kali ini tidak membatasi domisi pendaftar. Mereka bebas mendaftar dimana saja dan dilakukan secara online. Karena itulah, pada seleksi CPNS tahun mendatang, muncul wacana untuk menyelenggarakan seleksi penerimaan secara bersamaan secara nasional. Selain untuk menghindari seorang pendaftar bisa mendaftar di banyak lokasi, ini juga untuk memberikan kesempatan bagi pendaftar lain. "Ini juga dalam rangka pemerataan kesempatan," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Jogja Tri Widayanto kemarin (22/11) usai pemantauan pelaksanaan ujian CPNS 2009 di sejumlah lokasi di Kota Jogja.

Sedang Rekrut CPNS, Minta Rasionalisasi PNS

GUNUNGKIDUL - Di tengah berlangsungnya perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS), permintaan nyeleneh dilontarkan dari gedung dewan, yakni permintaan adanya rasionlaisasi PNS. Pada hal, perekrutan CPNS sudah sesuai aturan dan ada standarisasinya. Ketua Fraksi PKS DPRD Gunungkidul Imam Taufik mengatakan, rasionalisasi itu sangat diperlukan agar pembiayaan pegawai tidak menjadi beban daerah. Dikatakan, Dana Alokasi Umum Gunungkidul 2010 sebesar Rp 521 miliar. Dari jumlah terebut, Rp 496 miliar di antaranya habis untuk belanja pegawai. Ia membandingkan dengan Kota Madiun di Jawa Timur. Di kota tersebut, jumlah pegawainya hanya 8.000. Padahal, secara geografis dan tipologi kedaerahan, Gunungkidul tidak berbeda jauh dengan Madiun. Dengan demikian, ada selisih 4.000 pegawai yang juga berimbas pada selisih anggaran. "Dengan kondisi ini, Pemkab seharusnya berani melakukan kebijakan baru untuk merasionalisasi jumlah PNS yakni dengan tidak menerima pegawai baru dalam beberapa tahu

Tender Trans Jogja Akan Diulang

HARIAN JOGJA: Permintaan mengulang kembali lelang bantuan 20 bus Trans Jogja agaknya akan dipenuhi oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi DIY. Tender akan diulang dengan alasan, sampai pada pendaftaran terakhir proses lelang, hanya ada satu perusahaan yang berminat, yakni PT Jogja Tugu Trans (PT JTT). “Karena hanya ada satu perusahaan, proses lelang kita nilai gagal dan kita akan mengulangnya,” ujar Ketua UPT Trans Jogja Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi DIY, Agus Minah, saat dikonfirmasi Harian Jogja, Jumat (20/11). Kendati begitu, Agus menyatakan proses lelang masih belum dapat dipastikan. Alasannya, pengulangan lelang itu bukan keputusan sepihak, namun hasil dari kesepakatan bersama. Ini belum pasti, secara pribadi lelang harus diulang, tetapi saya tentu harus koordinasi dengan panitia dan kepala dinas, terangnya. Menurutnya, keputusan resmi tersebut akan dipastikan pada Selasa (24/11) mendatang. Setelah diperoleh kesepakatan, pihaknya

Kembalikan Jazz ke Rumah

BANTUL: Ngayogjazz ke 3 dengan mengangkat tema Jazz Besuki Mawa Beya memang telah berlangsung sejak Jumat, 20 November lalu di Tembi Rumah Budaya. Namun untuk penampilannya di atas panggung baru dibuka oleh Wakil Bupati Bantul Sumarno, Sabtu (21/11) di Pasar Seni Gabusan, Bantul. Ada sekitar 76 musisi asal Indonesia maupun dari luar negeri seperti Malaysia dan Austria mengisi acara malam di Pasar Seni Gabusan ini. Meski sempat hujan, alunan musik jazz menjadi dapat menghangatkan suasana malam yang dingin. Pada pukul 18.30 WIB, di panggung Condrolukito penampilan I Wayan Sandra & Sonoseni Essamble menarik perhatian ratusan penonton di Pasar Seni Gabusan, Bantul. Dari empat lagu yang dibawakan mereka menyita mata dan telinga pengunjung malam ini yang diiwarnai turunnya hujan. Usai penampilan mereka ini, dilanjutkan Albert Yaph & BassGroove 100. penampilan cukup menawan dengan dominasi betotan bass. Alberth Yaph sang pemimpin ternyata benar-benar ingin berkontribusi tak sek

Sumur Mataram Kuno Ditemukan

SLEMAN, KOMPAS.com - Sebuah sumur yang diduga sumur pada zaman kerajaan Mataram Kuno ditemukan warga di kawasan persawahan, Dusun Cibuk Kidul, Margoluwih, Seyegan, Sleman, DI Yogyakarta. Sumur tersebut diduga bagian dari permukiman masyarakat kuno Mataram pada abad ke-7 hingga ke-8 Masehi. Sumur itu terkubur sekitar 1 meter di dalam tanah. Seorang warga, Parman, menemukannya secara tidak sengaja saat menggali tanah liat untuk usaha batu bata, sekitar dua minggu lalu. ”Dia tidak memberitahukan kepada siapa pun soal penemuan itu sampai kemarin,” kata Karsinah (58), pemilik lahan yang menyewakan tanahnya kepada Parman, ketika ditemui di lokasi, Jumat (20/11). Mulut sumur berdiameter sekitar 50 cm, kedalaman sekitar 1 meter. Tak seperti sumur umumnya, pinggirannya berlapis gerabah—bahan untuk membuat kendi. Di sekitarnya ada puluhan batu bata merah berukuran tiga kali lebih besar dari bata biasa dan dua arca kepala Nandi. Beberapa bata dibiarkan berserakan di tepi kali kecil, seki

Mahasiswa Hukum Sepakat Bentuk Alansi

YOGYA (KRjogja.com) - Ratusan mahasiswa Fakultas Hukum dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia menggelar Lokakarya dan seminar di Gedung MM UGM, Sabtu (21/11). Isue yang diangkat oleh para mahasiswa ini, yakni perjuangan melawan korupsi. Hasil dari kegiatan ini, ditandai dengan dideklarasi aliansi mahasiswa hukum nasional peduli Indonesia. "Wajah hukum akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Perseteruan yang terjadi antar institusi penegak hukum menjadikan masyarakat sebagai pihak yang dirugikan, sementara para koruptor justru yang diuntungkan. Kondisi inilah yang mendasarkan kami untuk mendeklarasikan aliansi ini," tutur Tito Sulu, mahasiswa Universitas Brawijaya Malang yang menjadi juru bicara aliansi mahasiswa hukum seluruh Indonesia. Kedepan, meski aliansi ini baru terbentuk, mereka akan melakukan berbagai kajian yang mendalam perihal penegakan hukum serta transparansi birokrasi di negeri ini. Rumusan dari berbagai kajian tersebut tentunya akan direkomendasikan ke

Band Kampus Jogja Dukung KPK

YOGYA (KRjogja.com) - 15 band dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Yogyakarta unjuk gigi mendukung Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK) dalan event “Kampanye Mall 2 Mall” yang digelar di Lantai pertama Atrium Malioboro Mall, Jumat (20/11). “ KPK tidak sendirian, mereka menggandeng band-band kampus yang ada diYogyakarta. Sebanyak 15 Band dari beberapa universitas negeri dan swasta Yogyakarta tampil untuk lebih mendekatkan keberadaan KPK kepada masyarakat,” kata Fungsional Direktorat Pendidikan Pelayanan KPK, Dotty Rahmatiansih saat ditemui dilokasi Kampanye, Jumat (20/11). Lebih lanjut, Dotty Rahmatiasih mengatakan dengan menggunakan musik diharapkan kampanye sosialisasi antikorupsi bisa lebih mengena kepada masyarakat. Dengan menggunakan musik pula, sosialisasi antikorupsi bisa tersampaikan lebih menarik. “Setiap band diwajibkan menampilkan jingle KPK,” katanya. Pada hari pertama, Jumat (20/11) event “Kampanye Mall 2 Mall” akan tampil delapan band lagu dari Amikom,

Persiapan Tes CPNS Kulonprogo, Soal Ujian Datang Hari Ini

KULONPROGO-Berbagai persiapan untuk menghadapi tes CPNS pada Minggu (22/11) besok sudah dilakukan. Setidaknya sembilan sekolah sudah dipersiapkan oleh penyelenggara di Kulonprogo, dan pada hari ini soal ujian rencananya sampai ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kulonprogo. Kabid Perencanaan dan Pengembangan BKD Kulonprogo Sudarmanto mengatakan ujian yang dilaksanakan besok menempati sejumlah sekolah diantaranya di SMA I Wates dengan menggunakan 20 ruangan, SMP I Wates 12 ruangan, SMP IV Wates 15 ruangan, MAN I Pengasih 6 ruangan, SMP I Pengasih 10 ruangan, SMK I Pengasih 15 ruangan, SMK II Pengasih 20 ruangan dan SMK Maarif Wates 276 ruangan. Sedangkan pengawas ujian diambilkan dari para guru di sekolah terkait dan pegawai di lingkungan pemkab yang ditunjuk. "Pengawas sudah kami tunjuk, mereka berasal dari BKD, Bappeda, Inspektorat Daerah, Diknas, DInkes dan Bagian Organisasi Setda Kulonprogo,"ujarnya. Untu materi soal yang diujikan, Sudarmanto mengungkapkan pembuatanny

Pemkab Harus Rasionalisasi PNS

RADAR JOGJA - GUNUNGKIDUL - Anggaran Gunungkidul 2010 akan tersedot untuk kebutuhan gaji pegawai. Dalam APBD 2010, anggaran belanja langsung dialokasikan sebesar Rp 190 miliar (24 persen). Ini turun sebesar 2,77 persen dari tahun sebelumnya. Selain diakibatkan meningkatnya belanja tidak langsung, juga karena menurunnya Silpa dari tahun sebelumnya. Di sisi lain, proporsi gaji pegawai dalam APBD Gunungkidul 2010 membuat program pembangunan infrastruktur, termasuk penanggulangan bencana menjadi minim. Dampak dari minimnya anggaran belanja pembangunan tersebut adalah tak akan adanya pembangunan jalan baru pada tahun 2010 mendatang. Selain itu, infrastruktur yang sifatnya inovatif tak mungkin dibangun. "Ini menjadi keprihatinan kita bersama," ungkap ketua Fraksi PKS Imam Taufik. Dari segi anggaran pada 2010 nanti relatif berat. Padahal, sejumlah infrastruktur yang mengalami kerusakan, khususnya bendungan dan irigasi mendesak untuk diperbaiki. Ia meminta pemkab merasionalisasi

Dana Jaminan Pendidikan `Disunat`

HARIAN JOGJA - SLEMAN: Anggaran jaminan pendidikan bagi siswa-siswa SD-SMA di Sleman jumlahnya sangat memprihatinkan dan jauh dari biaya standar operasional pendidikan (BSOP) seperti yang digariskan oleh pemerintah. Wakil ketua DPRD Sleman Rohman Agus Sukamta mengatakan seharusnya jika sesuai dengan standar BSOP, anggaran pendidikan bagi para siswa jumlahnya bisa mencapai Rp28miliar. Namun dalam APBD 2010, yang teranggarkan hanya sebesar Rp16 miliar, itu pun baru setengahnya saja yang teranggarkan. “Jaminan pendidikan di Sleman masih jauh dari batas BSOP. Yang dianggarkan juga baru untuk setengah tahun saja. Untuk kekurangan itu, menurut rencana akan dimasukkan ke dalam anggaran perubahan,” ungkap Agus di Gedung Dewan, kemarin. Menurut dia, minimnya anggaran jaminan pendidikan tersebut diakibatkan karena tidak maksimalnya asupan Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang disuplai serta membengkaknya pos anggaran lain seperti pengadaan mobil dinas. Hal itu menyebabkan, anggaran terpaksa

Simulasi Kebakaran Novotel, Pengguna Jalan Panik

HARIAN JOGJA: Simulasi kebakaran yang digelar di Hotel Novotel sempat membuat panik pengguna jalan yang melintasi Jalan Urip Sumoharjo, Kamis (19/11). Beberapa pengendara motor menghentikan kendaraan mereka diseberang hotel untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. "Saya sempat panik karena ada asap yang keluar dari jendela lantai 2, tapi setelah tahu ternyata hanya simulasi saya lega,” ungkap Ahmad yang berada di dekat lokasi. Simulasi yang melibatkan aparat kepolisian dan pemadam kebakaran ini merupakan program rutin yang dilaksanakan pihak hotel. "Setiap tahun kami selalu mengadakan simulasi semacam ini. Tamu hotel sudahkami infokan sebelumnya, sedangkan untuk karyawan beberapa kami beritahukan karena ini merupakan bagian dari penilaian kesiapan karyawa menghadapi kondisi darurat,” jelas Public Relation Novotel, Diah Nugraheni.(Harian Jogja/Intaningrum)

CPNS Sleman Sediakan Tempat Khusus Untuk Difabel

SLEMAN (KRjogja.com) - Pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) penyandang cacat fisik (difabel) di Kabupaten Sleman, disediakan tempat khusus untuk memudahkan mereka dalam mengikuti tes tertulis. Setidaknya, dalam CPNS Sleman, terdapat 5 prang pelamar difabel. "Peserta tunanetra akan didampingi seorang panitia, atau bisa juga didampingi salah seorang keluarganya," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sleman Iswoyo Hadiwarno, Rabu (18/11). Iswoyo mengatakan pelamar CPNS yang dinyatakan lolos seleksi administrasi sebanyak 5.884 orang, terdiri untuk tenaga pendidikan 1.642 orang, tenaga kesehatan 1.558 orang, dan tenaga teknis 2.655 orang. "Sedangkan formasi yang tersedia sebanyak 367 terdiri tenaga pendidikan 200, tenaga kesehatan 105, dan tenaga teknis 64 formasi," katanya. Ditambahkannya, dari jumlah pelamar yang lolos seleksi administrasi sebanyak itu tidak hanya berasal dari wilayah DIY, tetapi ada beberapa orang dari luar daerah seperti J

PNS Sleman Terima Satyalancana Karya Satya

RADAR JOGJA - SLEMAN- Sebanyak 559 PNS di lingkungan Pemkab Sleman menerima penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dari presiden RI , kemarin (17/11). Pengahargaan atas pengabdian 30 tahun dan 20 tahun itu diberikan dalam rangka peringatan HUT ke 38 KORPRI, di pendopo kabupaten Sleman. Penghargaan diserahkan oleh Sekda Sleman Sutrisno didampingi Ketua DPRD Sleman Koeswanto dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Iswoyo Hadiwarno. Iswoyo mengatakan penghargaan pengabdian selama 30 tahun dibagikan kepada 162 orang pegawai negeri sipil (PNS), sedangkan 20 tahun bagi 437 orang. "Selain penghargaan, para PNS juga mendapat uang tunai sebesar Rp 375.000 untuk pengabdian 30 tahun dan Rp 275.000 bagi PNS yang telah 20 tahun mengabdi," jelasnya. Bagi sebanyak 32 keluarga ahli waris PNS yang meninggal dunia tahun 2009, pemkab membagikan santunan, masing-masing sebesar Rp 750 ribu. Sutrisno mengatakan pemberian penghargaan bukan puncak dalam pengabdian. "Pen

Kampanye Anti Rokok, Dinkes Anggarkan Rp 900 juta

Dewan Ingatkan Jangan Jadi Proyek JOGJA- Terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub) No 42 Tahun 2009 tentang Kawasan Dilarang Merokok direspon cepat oleh sejumlah instansi di lingkungan Pemprov DIJ. Bahkan Dinas Kesehatan Provinsi DIJ telah merancang beberapa kegiatan untuk mendukung pergub tersebut. Salah satunya, berupa kampanye anti merokok. Untuk membiayai kegiatan itu, instansi yang dikepalai Bondan Agus Suryanto itu berniat mengajukan anggaran Rp 900 juta. "Anggaran itu kita ajukan pada APBD 2010," ucap Bondan di Kepatihan kemarin, Selasa (17/11). Kegiatan kampanye itu menjadi bagian dari sosialiasi Pergub No 42 Tahun 2009. Diakui Bondan, selama ini instansinya kerap menggelar kegiatan serupa. Dibandingkan 2008 dan 2009, anggaran kampanye 2010 dipastikan bakal meningkat. "Untuk detilnya saya nggak hafal," kilahnya. Fokus kampanye dinas kesehatan itu antara lain menyampaikan pesan pentingnya kesehatan bagi warga yang tak merokok. Untuk mengefektifkan pesan lay

227 PNS Tunggu Sanksi PAK

HARIAN JOGJA - WATES: Setelah bergulir hampir satu tahun, Pemkab Kulonprogo akhirnya memberi kepastian akan memberikan hukuman disiplin kepada 227 pegawai negeri sipil (PNS) yang terbukti menggunakan penetapan angka kredit (PAK) palsu untuk mendongkrak jabatannya. Kepala Bidang pengawasan Badan Kepegawaian Pemkab Kulonprogo Nining Kunwantari membenarkan bahwa dalam waktu dekat PNS yang terlibat PAK palsu akan menerima hukuman administrasi mulai dari teguran tertulis hingga penurunan jabatan. “Dipastikan dari ke 227 PNS yang terlibat dalam penggunaan PAK palsu tidak ada yang lolos dari hukuman, namun berat ringannya disesuaikan dengan andil mereka,” tegas Nining, Jumat (13/11). Pemberlakuan hukuman, lanjutnya, tinggal menunggu tanda tangan Bupati. Sesuai dengan penyidikan yang dilakukan oleh Inspektorat Daerah Kulonprogo, kata Nining, berat ringannya hukuman disiplin didasarkan empat kategori yakni penghubung, koordinator, pengepul, dan pengguna sesuai dengan peran beredarnya PAK p

Vietnam Belajar Tentang PPAUD di Kulonprogo

HARIAN JOGJA - WATES: Delegasi Vietnam, kemarin (17/11) berkunjung ke Kabupaten Kulonprogo dalam rangka studi banding Program Pendidikan Anak Usia Dini (PPAUD). Kegiatan ini bertujuan mengetahui pelaksanaan PPAUD di Indonesia. Delegasi dari Vietnam terbagi menjadi dua tim yakni tim pertama diketuai Deputy Direktur Early Chilhood Educatian and Development (ECD) Ngo Thi Hop dan tim kedua oleh Expert ECD Thi Thu Hoa bersama dengan World Bank dan USAID. Dalam kunjugannya, delegasi Vietnam menyempatkan melihat secara langsung pembinaan PPAUD di Tim Pengelola Kegiatan (TPK) PAUD Anak Bangsa Kecamatan Sentolo dan TPK PAUD Permata Hati di Desa Tawangsari Kecamatan Pengasih. Mereka tertarik dengan perkembangan PPAUD di Kulonprogo sebagai salah satu kabupaten di Indonesia yang mampu mengembangkan PPAUD secara cepat dan mendapat respon baik di masyarakat. “Pemerintah Vietnam akan mengadopsi sistem PAUD yang paling baik. Perkembangan PAUD di Kulonprogo termasuk salah satu referensi yang sang

60% Masyarakat Sleman Belum Paham Cara Pemotongan Hewan Qurban

SLEMAN (KRjogja.com) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Bidang Peternakan Kabupaten Sleman mengadakan sosialisasi di 17 kecamatan di Sleman dengan cara menerbitkan buku tentang tata cara pemotongan hewan qurban. Langkah ini ditempuh, karena menurut data dari dinas terkait, sekitar 60% masyarakat Sleman belum memahami tata cara pemotongan hewan qurban dengan benar. Kebanyakan masyarakat melakukan kesalahan teknis pada saat memotong hewan kurban. “Sebetulnya masyarakat hanya kurang paham terhadap tata cara pemotongan hewan qurban, maka kami melakukan sosialisasi terkait hal itu, supaya masyarakat juga bisa mendapatkan pengetahuan tentang cara memotong hewan kurban dengan tepat,” terang Kabid Peternakan, Suwandi Azis di ruang kerjanya, Senin (16/11). Kesalahan tersebut, lanjut Azis, diantaranya soal proses pemotongan hewan, cara menguliti serta cara pencucian. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengakibatkan proses pemotongan hingga pencucian dianggap belum memenuhi prosedur. “Proses pe

Pilkada Sleman 2010, Golkar Belum Tentukan Arah

SLEMAN (KRjogja.com) - Menjelang Pilkada Sleman 2010, Partai Golkar berencana menggelar diskusi politik pada di Kaliurang, Rabu (18/11) mendatang. Ajang ini dianggap sebagai salah satu cara menjaring sejumlah nama calon untuk Pilkada Mei 2010 mendatang. Dikatakan Sekretaris DPD II Golkar Sleman, Wisnu Aji, pihaknya menganggap gelaran acara diskusi yang dikemas dengan sarasehan ini sebagai salah satu langkah dalam menjaring calon yang akan diusung pada Pilkada mendatang. “Dalam diskusi ini kita akan membedah kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan kepemimpinan di Sleman. Maka kami akan menghadirkan praktisi dan akademisi sehingga nantinya ada pencerahan bagi calon pemimpin,” ungkap Wisnu Aji di Sleman, Senin (16/11). Hasil diskusi tersebut, kata Wisnu, bisa dijadikan masukan bagi DPD sebagai bahan rekomendasi. Meski demikian, penetapan para kandidat masih harus menunggu digelarnya Musyawarah Daerah (Musda) yang menurut rencana digelar pada tanggal 30 Novembar – 1 Desember 2009

Dewan Desak BKD Umumkan Hasil Ujian CPNS

Masyarakat Inginkan Transparansi SLEMAN - Ujian calon pegawai negeri sipil (CPNS) kabupaten Sleman baru akan dilaksanakan pada hari Minggu, 22 November 2009. Namun, arus tuntutan transparansi terhadap hasil ujian terus mengalir dari para calon peserta. Hal itupun menggugah anggota komisi A DPRD Sleman yang membidangi pemerintahan, turut angkat bicara. Salah seorang pelamar CPNS mengatakan transparansi sangat penting agar tidak terjadi pembohongan publik di mata masyarakat. "Seperti sudah menjadi wacana umum setiap ada lowongan CPNS, pasti muncul 'titipan' dari pejabat-pejabat tertentu," katanya, kemarin (15/11). Ferdianto, 23, pelamar lainnya mengaku pengumuman hasil ujian CPNS secara menyeluruh cukup ribet. Tapi, jika hal itu tidak dilakukan akan merugikan para pelamar. "Jelas rugi dong kami selaku peserta. Tapi masalah KKN kan memang sudah tidak awam lagi karena telah mendarah daging," ujar salah satu peserta try out CPNS yang diselenggarakan Rad

SMAN 7 Solo Juara Pop Mie Cheerleadance II 2009 Jogjakarta

RADAR JOGJA- Gelaran Pop Mie Cheerleadance Competition 2009 Jogjakarta berakhir sukses. Kegiatan yang dihelat di Lapangan Parkir Abu Bakar Ali Sabtu (14/11) itu akhirnya menetapkan SMAN 7 Solo keluar sebagai juara, sekaligus menjadi wakil Jateng dan Jogjakarta untuk bertanding di tingkat nasional Januari 2010 mendatang. Mereka akan bertanding untuk melawan dari perwakilan Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali untuk mendapatkan juara nasional. Kompetisi untuk regional Jateng-Jogjakarta Sabtu (14/11) lalu diikuti 21 peserta SMA Se-Jateng dan DIJ. Selain menetapkan SMAN 7 Solo sebagai juara pertama, juri juga menetapkan juara 2 untuk SMA Steladuce 1 Jogjakarta, dan peringkat ketiga SMAN 3 Semarang. Juri yang beranggotakan Benjamin Tong dari Singapura, Arianto dari Alfa Dancer dan Ade Herlina masing-masing bertugas dalam penilaian dari segi modern dance (tari), cheerleader serta kostum dan ekspresi. "Kegiatan ini menarik. Karena cheerleadance merupakan perpaduan antara ch

12 Shelter Baru Trans Jogja dibangun di Sleman

HARIAN JOGJA - SLEMAN: Dinas Perhubungan DIY rencananya menambah 12 shelter bus Trans Jogja di wilayah Sleman. Sejauh ini pihak Pemprov sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Permukiman, Prasarana Wilayah dan Perhubungan Kabupaten Sleman. Beberapa lokasi yang akan dijadikan titik shelter tersebut sudah dilakukan survei lokasi. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Trans Jogja Dishub DIY Agus Minang Satyo mengatakan dalam waktu dekat, 24 shelter baru segera terbangun. Dari 24 shelter baru ini, dua di antaranya diintegrasikan dengan area parkir sepeda onthel dan kendaraan roda empat. Sebanyak 12 shelter berada di Kota Jogja dan 12 lainnya di Kabupaten Sleman. “Rencananya shelter akan mulai dibangun pada awal 2010, yang kita lakukan sebagai upaya untuk memfasilitasi mobilitas untuk warga Sleman,” ujarnya pada Harian Jogja, Jumat (13/11). Di wilayah Sleman sendiri, kawasan yang yang sudah dilewati Trans Jogja adalah Prambanan, Terminal Condongcatur dan Terminal Jombor.Agus menambahkan s

Jogja Sulit Terapkan UU Lalu Lintas

HARIAN JOGJA: Undang-undang No.22/2009 tentang Lalu Lintas belum bisa maksimal diterapkan di Jogja. Hal ini dikarenakan sejumlah aturan tidak sesuai dengan kondisi jalan di kota ini. Sejauh ini kepolisian baru bisa menerapkan aturan light on, atau kewajiban menyalakan lampu di siang hari sesuai yang diatur dalam Pasal 107 ayat 2. Itupun tidak sepenuhnya aturan dalam ayat tersebut dilaksanakan. Karena aturan dalam pasal itu yang mewajibkan pengendara motor harus lewat lajur kiri tak mungkin dilaksanakan. “Light on, sudah mulai diberlakukan sejak 1 November 2009 dan kami yakin ini bisa meningkatkan kewaspadaan pengendara,” kata Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Muhamad Ikhsan me lalui Kasi Laka Subditbin Dit Lantas Polda DIY Kompol Yulianto. Namun untuk kewajiban melalui jalur kiri, menurut Yulianto memang masih sulit dilakukan karena karakter jalan di kota Jogja yang tidak memenuhi syarat. Selain itu masih banyak jalan yang lajur kiri digunakan untuk parkir kendaraan bermotor.“Oleh k

Peminat Ribuan, Jatah Transmigrasi Yogya 250 KK

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta hanya akan memberangkatkan 250 kepala keluarga untuk ikut program transmigrasi tahun 2010. Jumlah pemberangkatan ini menurun dibanding tahun 2009 yang mencapai sekitar 400 kepala keluarga karena masalah keterbatasan dana. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY Hendarto Budiyono, Sabtu (14/11) mengatakan , anggaran untuk program transmigrasi berasal dari pusat dan provinsi. Tahun 2010 nilai anggaran turun hingga 30 persen dibanding tahun 2009, sehingga kuota kepala keluarga yang akan diberangkatkan juga turun. "Peminat sebenarnya ada ribuan kepala keluarga. Tapi transmigrasi itu memerlukan dana sehingga tidak semua bisa diberangkatkan," jelasnya. Dari jumlah 250 kepala keluarga tersebut, sebanyak 200 kepala keluarga akan masuk dalam program transmigrasi umum (TU) dan transmigrasi swakarsa berbantuan (TSB) yang pesertanya tidak perlu mengeluarkan terlalu banyak biaya. Sedangkan sebanyak 50

DPW PKS DIY: SBY Harus Cepat Memutuskan

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Harapan agar Presiden SBY cepat memutuskan sikap juga disuarakan oleh partai, seperti dilakukan Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) DIY, kemarin. DPW PKS DIY mendesak presiden memberhentikan Kapolri dan Kepala Kejaksaaan Agung jika kriminalisasi terhadap pimpinan KPK terbukti. Jika pimpinan KPK yang terbukti bersalah, presiden juga harus tegas. Rekaman yang diperdengarkan di MK, menurut Ketua DPW PKS DIY Ahmad Sumiyanto, membuka mata rakyat bahwa pemberantasa korupsi di negeri ini masih jauh dari harapan. DPW PKS berharap rekomendasi Tim Delapan ke presiden bisa mengerucut sampai ke siapa pihak-p ihak yang mestinya dicopot dari jabatannya. Sedikit banyak, dengan digantinya pejabat yang dianggap tidak baik, akan ikut menyelamatkan citra institusi bersangkutan, ujar Ahmad ayng juga berharap fraksi-fraksi di DPR termasuk Fraksi PKS, lebih pro aktif dalam melawan korupsi. DPW PKS DIY, kata Ahmad, berharap, setelah menerima rekomendasi

Tak Bawa KTP, 55 Orang Jalani Sidang di Tempat

SLEMAN - Sebanyak 55 orang harus menjalani sidang ditempat karena tertangkap tangan tak membawa kartu tanda penduduk (KTP) saat bepergian. Mereka terjaring dalam operasi yustisi sidang di tempat yang dilakukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Pol PP dan Tibmas Sleman di wilayah Cemoro, Tempel, Sleman. Mereka yang harus menjalani sidang di tempat itu diantaranya tak membawa KTP, membawa KTP kadaluarsa, bahkan ada juga yang tak memiliki KTP sama sekali. Sidang di tempat pun langsung digelar untuk menertibkan para penduduk yang tak memperhatikan pentingnya KTP ini. "Ada sekitar 300 orang yang kami cegat untuk dirazia, tapi yang terjaring ada 55 orang. Jumlah tersebut memang sedikit, tapi kami tetap akan terus tertibkan," ujar Kasie Operasional Dinas Pol PP dan Tibmas Sleman Ignatius Sunarto, kemarin (12/11). Operasi yang digelar guna mensosialisasikan Perda No. 7 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil ini bekerjasama dengan P

Operasi Pekat : 21 PSK Terjaring

BANTUL - Tak kenal waktu, tak akan menyerah. Itulah yang ingin diperlihatkan petugas Sat Pol PP Pemkab Bantul dalam memerangi penyakit masyarakat (pekat) di wilayah pesisir Pantai Selatan. Puluhan petugas, Kamis malam (12/11) pukul 22.00, berhasil menjaring 20 perempuan pekerja seks komersial (PSK) yang biasa mangkal di Pantai Parangkusumo, Kretek. Razia yang digelar hanya dalam waktu 40 menit itu berlangsung dramatis, PSK berontak ketika hendak dibawa ke atas truk oleh petugas. Dengan ketegasan dan kesabaran, petugas akhirnya berhasil membawa mereka, selanjutnya dibawa ke Kantor Sat Pol PP komplek Kantor Pemkab Bantul untuk didata. Kepala Badan Sat Pol PP Pemkab Bantul, Kandiawan menegaskan operasi ini sengaja digelar untuk menepis anggapan masyarakat yang mengatakan petugas tidak berani menggelar razia pada Kamis malam Jumat Kilowon dan Senin malam Selasa Kliwon. "Kita buktikan bahwa kita akan menegekkan aturan tanpa harus melihat hari dan jam serta tidak pandang bulu. Sehi

Tari Srimpi : Tak Lekang dimakan Waktu

Seiring alunan gending gemulai liukan tubuh empat penari srimpi seolah mengalir bak air. Pelan dan halus gerakan gemulai para penari srimpi lugas menggambarkan suasana gerakan air yang mengalir. Dari mulai lengan, leher, kepala, panggul hingga kakinya. Gerak tarian seperti kengser, ngigel dan sabetan selendang dilakukan dengan halus. Sehingga menampilkan erotisme dan keanggunan dari sang penari. Sebagai sebuah warisan leluhur yang adiluhung, tetap menjadi primadona di kalangan para seniman tari. Bahkan tidak jarang banyak seniman tari yang banyak mengambil inspirasi [roh] dari tarian ini ketika membuat sebuah tarian baru. Dan layaknya sebagai warisan budaya yang adiluhung, pertunjukan tari srimpi meski tidak hanya digelar di lingkungan keraton saat ini. Pertunjukan tarian yang dikenal memiliki daya magis pada zaman dahulu ini nyata hanya dikonsumsi oleh masyarakat umum dalam strata tertentu. Semisal pada saat menyambut tamu kenegaraan atau tamu agung. Perubahan durasi Tari Srimp

Satu Jam Menikmati Keindahan Gedung Agung

Mengisi liburan tidak harus selalu mengunjungi tempat-tempat rekreasi seperti biasanya. Berkunjung ke pantai, pusat perbelanjaan atau ke tempat rekreasi lainnya mungkin sudah sangat wajar. Sekadar melepas kepenatan setelah berhari-hari bergulat dengan kesibukan sehari-hari bisa juga dilakukan di tempat lain. Yakni melakukan kunjungan ke Gedung Agung Jogja. Tidak hanya bisa melepas penat, kita juga bisa mendapatkan banyak pengetahuan usai melakukan telusur di Istana Negara Kepresidenan di Jogja itu sekitar 1 jam lamanya. Berkeliling dan melihat secara dekat Gedung Agung bukan hal yang mustahil dilakukan. Sejak beberapa tahun yang lalu, kebijakan dari Kepala Istana Negara telah memperbolehkan kalangan umum untuk bisa berkunjung ke sejumlah Istana Negara Kepresidenan yang tersebar di Indonesia. Salah satunya adalah di Jogja. Syaratnya mudah, hanya dengan mengajukan surat permohonan untuk melakukan kunjungan selama hari kerja kepada Sekretariat Rumah Tangga Keresidenan Istana Jo