Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2010

Arah Kiblat Masjid di Yogya Dibenahi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta menyatakan terus melakukan pembenahan arah kiblat sejumlah masjid dan mushala sehingga jumlah tempat ibadah dengan arah kiblat yang tidak benar tinggal 10 persen. "Banyak masjid dan mushala yang sudah membenarkan arah kiblatnya. Masjid dan mushala yang belum membenarkan arah kiblatnya tinggal sedikit saja," kata Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam dan Pemberdayaan Masjid Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Nasiruddin di Yogyakarta, Jumat (30/4/2010). Menurut dia, pihaknya beserta tim dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terus melakukan pembenaran arah kiblat masjid atau mushala di Yogyakarta. Meski demikian, pembenaran arah kiblat tersebut, lanjut dia, baru akan dilakukan apabila ada permintaan dari masyarakat atau pengurus masjid. Dia menyatakan, penyebab masih adanya masjid dengan arah kiblat yang tidak benar atau tidak mengarah ke Kabah karena saat dibangun

Faceboker Diharap Waspadai Impersonation

YOGYA (KRjogja.com) - Para Facebooker atau pengguna Facebook, diharapkan untuk lebih waspada terhadap kejahatan dunia maya impersonation yang akhir-akhir ini sedang marak di kalangan pengguna Facebook dan di dunia maya. Tiap orang berlomba untuk memiliki teman sebanyak-banyaknya di Facebook biar terkesan eksis. Secara sederhana, impersonation merupakan perilaku meniru gaya dan tindakan seseorang, tanpa diketahui seseorangtersebut. Dampak yang mungkin terjadi kemudian, yakni penyalahgunaan data seseorang di internet yang dapat merugikan dirinya sendiri atau pihak tertentu. Information and Communicaton Technology (ICT) Watch, Bonny BU mengimbau, bagi seluruh pemilik akun Facebook dan mungkin jejaring sosial lainnya untuk berpikir ulang dalam memberikan data, informasi dan terlebih foto-foto diri. Alasannya, di dunia maya, siapapun dapat dengan leluasa medowload atau mengunggahnya di internet. "Dengan mengupload data di internet, hal itu berarti kita telah memberikan data kita

Saya Sangat Kecewa

Gambar
DANUREJAN: Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku kecewa dengan banyaknya siswa SMA, MA dan SMK yang tidak lulus Ujian Akhir Nasional (UAN). “Kalau ditanya perasaan melihat banyak yang tidak lulus, saya kecewa tapi mau gimana lagi? Yang penting sekarang kita menolong yang tidak lulus,” kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Rabu (28/4). Ditanya, apakah akan mencopot Prof. Suwarsih Madya dari jabatan sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga terkait tingkat ketidaklulusan SMA sederajat yang mencapai 23%, Sultan tersenyum. “Ya nggak sampai begitulah. Jangan melempar isu seperti itu,” ujar suami GKR Hemas ini sambil tersenyum. Pada tahun ini, dari jumlah peserta UAN tingkat SMA sebanyak 41.657 siswa yang terdiri atas 19.505 siswa SMA/MA dan 22.152 siswa SMK, siswa tidak lulus mencapai 4.629 siswa SMA/MA dan 4.614 siswa SMK. Bagi siswa tidak lulus bisa mengikuti ujian ulangan pada 10-14 Mei. Menurut Gubernur kini waktunya sejumlah pihak membantu siswa yang dinya

Laga Persik-Persebaya Akhirnya di Yogyakarta

VIVAnews - Laga Persik Kediri melawan Persebaya Surabaya akhirnya diputuskan akan digelar di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Kamis 29 April 2010. Keputusan tersebut diterima kubu tim Macan Putih, Senin 26 April 2010 malam. Meski mengaku dirugikan, kubu Persik tetap menerima keputusan tersebut. Rombongan Persik, kata Pelatih Agus Yuwono, sudah meninggalkan kota kretek tersebut sejak Selasa 27 April 2010. “Jelas, keputusan ini merugikan kami karena seharusnya jadi tuan rumah. Dengan predikat tuan rumah, peluang untuk mendulang nilai sempurna sangat besar. Sekarang, kami harus melakoni partai hukuman, padahal kami sendiri tidak melakukan kesalahan. Ini bukan partai hukuman atau usiran, tapi pihak kepolisian setempat telah membuat keputusan yang tidak populer dengan asalan pengamanan pilkada,” sungut Agus pada GOSport. Menurutnya, banyak jalan untuk tetap mementaskan pertandingan Persik dengan Persebaya di Kediri. Pertama, melarang pendukung Persebaya datang ke Kediri. Kedua, per

Patrialis Akbar Lulus Magister Hukum UGM

YOGYAKARTA -- Universitas Gajah Mada mewisuda 1.072 wisudawan/wisudawati program pascasarjana periode III tahun ajaran 2009/2010. Salah satu di antara mereka adalah Patrialis Akbar, menteri hukum dan HAM, yang lulus program studi magister hukum. Akbar mulai sekolah di UGM sejak Juli 2007. Ia lulus dengan predikat memuaskan dengan IPK 3,33 dengan tesisnya berjudul "Tinjauan Yudiris terhadap Penerapan Demokrasi Ekonomi dalam Mewujudkan Ekonomi Terbuka Berkeadilan Sosial''. Hanya saja, kemarin Patrialis Akbar tak dapat hadir dalam acara wisuda itu karena kesibukan tugasnya sebagai menteri. Mereka yang diwuda kemarin terdiri dari 1.019 master, 36 spesialis, dan 17 doktor. Waktu studi rata-rata periode kali ini adalah 2 tahun 2 bulan untuk program S-2, 5 tahun 3 bulan untuk program Spesialis, dan 5 tahun untuk program S-3. Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi MEng PhD dalam pesannya kepada para lulusan baru ini menegaskan saat ini UGM memiliki reputasi bagus di tingkat internas

Keraton Akan Tingkatkan Pengetahuan Guide

Perlama Length Of Stay Wisatawan RADAR JOGJA - Singkatnya waktu tinggal (length of stay) wisatawan yang pergi ke Jogja membuat Keraton dan masyarakat pemerhati budaya prihatin. Demi meningkatkan length of stay ini keraton bakal mendidik pemandu wisatanya (guide). Mereka akan dibekali pengetahuan semua hal tentang keraton. "Saat ini di keraton memiliki dua kelompok abdi dalem yang bertugas memandu wisata. Dua kelompok itu diwadahi Badan Kepariwisataan Keraton (BKK) dan Keprajuritan. Mereka masih dibagi tiga tempat yakni Museum Kereta, Siti Hinggil, dan Keraton. Pengetahuannya ya hanya tempat-tempat itu saja. Tidak mengetahui secara luas keraton," kata Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat, Pengageng Keraton saat acara diskusi budaya keraton di Joglo Tamansari, kemarin (19/4). Guide keraton tersebut, menurut Yudhaningrat, diambilkan dari abdi dalem keraton baik prajurit maupun non prajurit. Maka, pengetahuan yang dimiliki guide ini pun sebatas tugas mereka menj

Pilkada Sleman 2010 : Pemilih Pemula Buta Pilkada

Harian Jogja |SLEMAN: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman memiliki tugas yang berat untuk mendongkrak partisipasi pemilih pemula dalam Pilkada 23 Mei mendatang. Pasalnya sebagian besar pemilih pemula tersebut masih buta dengan urusan coblos-mencoblos tersebut. Jumlah pemilih pemula pada pilkada mendatang juga tidak bisa dibilang sedikit. Dari total 780.000 nama yang tercantum di dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), lebih dari 17.000 di antaranya merupakan pemilih pemula. Irwan Pamungkas, siswa SMAN 1 Cangkringan mengatakan, dirinya mengaku bahwa pilkada itu penting. Namun sayangnya informasi mengenai pilkada, seperti siapa saja calon yang akan berkompetisi sama sekali belum diketahuinya. “Saya tahu pilkada itu memang penting, tapi saya belum tahu akan nyoblos calon yang mana. Saya juga tidak tahu calonnya siapa saja,” ujar warga Karangpakis, Wukirsari, Cangkringan ini, Selasa (27/4). Selain masih buta dengan para calon, pemilih pemula seumuran Irwan juga rawan tindak kecurangan oleh

Razia Sat Pol PP Sleman Bocor, Lapen Nihil

SLEMAN (KRjogja.com) - Petugas Sat Pol PP Kabupaten Sleman berhasil menyita 200 botol minuman keras golongan A dan B dalam razia miras dan lapen yang digelar Senin (26/4) mulai pukul 19.00 WIB hingga Selasa (27/4) 00.00 WIB dini hari. Diduga bocor, lapen oplosan yang menjadi jadi incaran petugas, ternyata tidak satupun ditemukan. "Kami duga razia lapen yang kami gelar tadi malam sudah bocor. Pasalnya, saat kami menyanggongi rumah Toni S (45) di Mriyan Tirtoadi Mlati Sleman, hanya kami temukan bekas-bekasnya saja, yakni 5 jerigen bekas lapen yang masih basah. Kemungkinan, sebelum kami datang, pemilik rumah sudah tahu dan langsung menyembunyikannya di tempat lain," terang Kasi Penegakan Perundangan sekaligus Ketua PPNS Kabupaten Sleman, Ignatius Sunarto, saat ditemui KRjogja.com di kantornya, Selasa (27/4). Petugas sendiri sudah mencium penjualan lapen di rumah Toni sudah sejak lama. Pasalnya, meski sudah disidang hingga 4 kali, namun warga Mlati tersebut masih belum jera

Setahun, Cuma 95 Turis ke Kulon Progo

KULON PROGO, KOMPAS.com - Meski masih berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, wilayah Kulon Progo belum dilirik turis asing. Kulon Progo juga tidak banyak menikmati dampak kunjungan wisata karena sebagian besar wisatawan menginap di daerah lain. Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Kabupaten Kulon Progo, kunjungan wisatawan asing selama tahun 2009 hanya 95 orang. Angka ini turun drastis dibanding jumlah wisatawan asing pada 2008 yang mencapai 291 orang. Kepala Seksi Pemasaran dan Promosi Wisata Disbudparpora Kulon Progo, Ekasari Winarsiwi, Senin (26/4) menuturkan, pihaknya sudah berupaya mempromosikan obyek wisata di wilayahnya. Antara lain, bersama 14 kabupaten/kota di DIY dan Jawa Tengah dalam wadah Java Promo. Namun hingga saat ini, dampak promosi terhadap tingkat kunjungan wisata, utamanya wisatawan asing, belum terlihat. Selama ini wisatawan asing lebih tertarik untuk mengunjungi wisata minat khusus seperti ke Pusat Pe

Ulang Tahun, Amien Rais Hadiahkan 50 Ingkung Ayam

Gambar
Yogyakarta - Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Amien Rais memberikan hadiah 50 nasi ingkung ayam kepada para pekerja bangunan di kompleks sekolah Budi Mulia Dua (BMD) Yogyakarta. Acara tersebut sekaligus juga syukuran ulang tahun Amien yang ke 66. Hadiah itu diberikan saat peresmian pembangunan gedung SMA Internasional BMD di Dusun Panjen, Ngemplak Sleman, Minggu (25/4/2010). Acara digelar bersamaan dengan ulang tahun Yayasan Budi Mulia Dua ke 23 dan ulang tahun Amien Rais ke 66. "Daripada dibuat pesta kembang api di sini. Itu menghamburkan uang lebih baik syukuran dengan 50 ingkung ayam untuk para pekerja bangunan yang ada di sini. Itu tradisi Zoroaster," kata Amien usai memberikan pidato sambutan. Nasi ingkung ayam kampung lengkap itu kemudian diberikan pimpinan pekerja bangunan atau mandor, Pak Mardi untuk dibagi bersama para pekerja lainnya. "Ini untuk Pak Mardi dan kawan-kawan. Ini malah lebih baik," kata Amien yang mengenakan baju k

Sukseskan Pemilukada DIY 2010

Jogjainfo - Direncanakan pada hari Minggu Tanggal 23 Mei 2010 mendatang, secara serentak di tiga wilayah Propinsi DIY yaitu Kabupaten Sleman, kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul akan diselenggarakan Pemilihan Umum Kepala Daerah 2010. Kegiatan Pesta Demokrasi yang akan di gelar satu bulan mendatang tersebut semakin terasa aroma persaingannya bakal calon kepala daerah, salah satunya dari melihat baliho-baliho yang terpampang di beberapa sudut-sudut jalan protokol yogyakarta, juga dari media masa yang meliput agenda-agenda calon bupati dan tim kampanyenya yang mengadakan kegiatan-kegiatan sosialisasi program masing-masing bakal calon kepala daerah. Kita sebagai warga masyarakat khususnya di wilayah masing-masing daerah Sleman, Bantul dan Gunung Kidul tidak ada salahnya, bahkan wajib untuk mengetahui Calon pemimpin-pemimpin kita, baik karakter pribadi masing-masing maupun program-programnya ataupun janji-janji kampanyenya agar kita nantinya betul-betul memilih pemimpin yang b

Pilkada Bantul : Ibnu Kadarmanto Terkaya, Sumarno Termiskin

BANTUL (KRjogja.com) - Pengumuman Laporan Hasil Kekayaan Penyelengaran Negara (LHKPN) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul, tidak dihadiri pasangan calon bupati dan wakil bupati. Satu-satunya calon bupati yang hadir, hanya Sukardiyono, itupun sesaat setelah acara usai. Dari perhitungan, calon yang memiliki kekayaan paling tinggi yakni cawabup yang diusung PDIP, Ibnu Kadarmanto dengan nilai Rp 2.505.575.986. Sementara pasangannya, Drs Kardono memiliki harta Rp 747.389.903. Pasangan Idaman yang maju pemilukada melalui PAN, Golkar dan PKPB, calon bupati Hj Sri Suryawidati nilai kekayaannya sebesar Rp 1.438.252.168. Sementara pendampingnya, Drs Sumarno Prs, menjadi calon yang memiliki kekayaan paling sedikit, yakni Rp 429.033.259. Dari Sukardiyono-Darmawan (Sukardama), calon bupati Sukardiyono nilai kekayaan sebanyak Rp 515.308.566 dan Darmawan dari perhitungan, harta yang dimiliki sebanyak Rp 1.288.296.125. Ketua KPU Bantul, Budhi Wiryawan mengungkapkan, pengumuman nil

Tak Ada Lulus 100 Persen di Jogja

HARIAN JOGJA: Di Kota Jogja tidak ada sekolah lulus ujian akhir nasional (UAN) 100%. Sementara di Gunungkidul tercatat ada 2 sekolah angka ketidaklulusannya 100%. Tingkat ketidaklulusan ujian akhir nasional (UAN) utama SMA/MA/SMK di DIY memang merata di hampir semua sekolah termasuk di rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI). Peserta UAN 22 Maret lalu sebanyak 19.505 siswa SMA/MA di DIY dan 4.623 di antaranya tidak lulus ujian utama. Adapun peserta SMK sebanyak 22.152 siswa dan 4.614 siswa tidak lulus ujian utama. Siswa yang tidak lulus mengikuti ujian ulangan 10 – 14 Mei. Baskara Aji, Ketua Penyelenggara UAN DIY mengatakan bahwa tingkat ketidaklulusan merata di semua sekolah. Bahkan satu Provinsi DIY hanya ada empat sekolah yang lulus 100%. Dia bahkan memprediksi khusus SMK, ada kemungkinan tingkat kelulusan akan meningkat. Pasalnya terdapat beberapa nilai ujian kompetensi yang belum masuk komponen kelulusan. Penyebabnya adalah kendala teknis yakni data dari daerah tid

Lagi, Dinlopas Sukses Relokasi Pedagang Pasar

Pindah Dari Jalan Tridharma Ke Pasar Talok RADAR JOGJA -Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja kembali torehkan prestasi. Tanpa diwarnai aksi bentrok seperti halnya di daerah lainnya, Dinas Pengelolaan Pasar (Dinlopas) Kota Jogja sukses merelokasi 120 pedagang, di Jalan Tridarma, Gendeng, Baciro. Mereka kini menempati Pasar Talok juga di daerah yang sama. Sebelumnya, pedagang sayuran ini menempati Jalan Tridarma. Selama lebih dari lima tahun berdagang di pasar tiban, mereka kini menempati pasar yang lebih layak. Berdagang di atas tanah 454 meter persegi, setiap pedagang mendapatkan tempat dua meter persegi. "Modulnya kami desain memang lebih kecil. Karena sesuai dengan kebutuhan dari pedagang yang menggunakan tenggok. Jadi, luas tersebut tetap membuat aktivitas jual beli tetap leluasa," kata Kepala Dinlopas Ahmad Fadli, kemarin, disela peresmian Pasar Talok ini. Fadli juga menjelaskan perdagangan di Jalan Tridarma ini sebelumnya hanya ada tujuh orang. Namun, seiring dengan ju

Warga Negara Filipina Bawa 2,6 Kg Heroin

Liputan6.com | Petugas Bea dan Cukai Yogyakarta, Minggu (25/4) menangkap seorang penumpang wanita warga negara Filipina yang membawa 2,6 kilogram heroin di Bandara Internasional Adisutjipto. Humas Ditjen Bea dan Cukai Evi Suhartantyo dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (25/4), mengatakan tersangka bernama Mary Jane Fiesta Veloso yang berangkat dari Kuala Lumpur menuju Yogyakarta menggunakan pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan 594. "Tersangka membawa 2.611 gram heroin melalui pesawat Air Asia flight 594 yang berangkat dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Yogyakarta," ujarnya. Ia menambahkan, belum diketahui berapa kerugian negara akibat pelanggaran hukum tersebut. Saat ini tersangka dan barang bukti, akan segera diserahkan kepada pihak kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut.(Ant/ARI)

Mahasiswa Ingatkan Suhu Ekstrim DIY

YOGYA (KRjogja.com) - Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengajak semua elemen masyarakat untuk mencintai bumi. Hal ini terkait dengan hari bumi pada 22 April 2010 dan kondisi suhu di DIY yang semakin ekstrim mencapai 38 derajat celcius pada 2009. Koordinator aksi peringatan Hari Bumi, Wijanarko Herlambang menjelaskan sengaja turun ke jalan untuk membangkitkan semangat masyarakat agar lebih peduli terhadap bumi. "Aksi ini tak lain untuk menggugah rasa kepedulian kita semua kepada bumi. Makanya, dalam aksi ini kami beri tema Pesan Rimbawan Untuk Bumi Tercinta," terangnya saat ditemui KRjogja.com di sela aksi, Minggu (25/4). Harapannya, tumbuh kesadaran masyarakat dalam merawat bumi ini. Khususnya, menerapkan pola hidup sehat serta managemen pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Sementara Kepala Departemen Advokasi LEM Fakultas Kehutanan UGM, Chandra Nur Triwiyanto menambahkan, suhu panas di Yogyakarta saat ini melebihi Kota Makassar sebagai suh

Pilkada Bantul : Kardono-Ibnu Dilarang Pakai Atribut PDIP

BANTUL, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Bantul akan mencabut dukungannya kepada pasangan Kardono-Ibnu Kadarmanto, calon bupati dan wakil bupati yang diusung dan telah didaftarakan ke Komisi Pemilihan Umum. "Kami akan mencabut dukungan terhadap pasangan Kardono-Ibnu Kadarmanto yang telah kami daftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul untuk mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 23 Mei 2010," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Bantul Aryunandi, Sabtu. Menurut dia, surat pencabutan dukungan akan segera disampaikan kepada KPU Bantul. "Pencabutan dukungan ini sesuai keputusan partai yang hanya mengantarkan pasangan Kardono-Ibnu Kadarmanto sampai proses administrasi di KPU," katanya. Ia mengatakan setelah memasuki masa kampanye, dan pada saat pemungutan suara pilkada, seluruh kader dan simpatisan PDIP hanya akan memberikan suaranya kepada pasangan Sri Suryawidati-Sumarno yang direkomendasikan DPP PDIP

Seleksi Pemain PSS Usai Pilkada

SLEMAN: Seleksi calon pemain Skuad Super Elang Jawa (Elja) PSS direncanakan bakal digelar usai pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sleman, 23 Mei mendatang. Hal ini diungkapkan oleh General Manajer PSS, Joko Handoyo kepada Harian Jogja, Jumat (23/4) siang di Sleman. Joko yang akrab dipanggil Johan menambahkan,dengan ditundanya seleksi bagi calon-calon pemain baru PSS itu, menurut dia, akan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para calon pemain yang ingin bergabung. Pengunduran jadwal seleksi itu akan memberi waktu bagi para calon pemain untuk untuk mempersiapkan diri. Dan sejauh ini, lanjut Johan sebanyak sembilan pemain yang masih terikat kontrak hingga Agustus mendatang, sedang mengikuti gelaran turnamen Piala Bupati Purbalingga. Keikut sertaan pemain yang masih terikat kontrak tersebut, untuk mengisi waktu dan mempersiapkan diri sebelum seleksi digelar untuk menghadapi kompetisi Divisi Utama 2010/2011 mendatang. "Saya sudah dapat laporannya. Untuk sem

UAJY Wisuda 415 Mahasiswanya Hari Ini

Gambar
SLEMAN (KRjogja.com) - Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) pagi ini (24/4) menggelar acara wisuda periode III Tahun Akademik 2009/2010. Sebanyak 415 sarjana yang terdiri dari 389 sarjana S1 dan 26 sarjana S2 (magister) diwisuda di kampus II UAJY Babarsari. Rektor UAJY, Ir. A. Koesmargono, M. Const.Mgt.,Ph.D, menyampaikan, pada wisuda kali ini, tercatat 24 lulusan (23 sarjana dan 1 magister) atau hampir 6% dari total lulusan dinyatakan lulus dengan predikat cum laude. Lulusan dengan IPK tertinggi diraih oleh Jessica Hendrawaty dari program studi Akuntansi, dengan masa studi tiga tahun dan enam bulan. "Lulusan tercepat yaitu tiga tahun lima bulan dicapai oleh 13 orang lulusan. Untuk wisuda periode kali ini lulusan termuda adalah Stefanus Agung Samodro dari program studi ilmu hukum yang lahir di Tegal pada 20 April 1989. Sedangkan untuk program magister, IPK tertinggi 3,94 adalah Antonius Maria Laot Kian dari prodi magister Ilmu Hukum dengan masa studi 1 tahun 4 bulan,&quo

Pemkot Yogyakarta Beri Kuota Khusus Siswa Miskin

YOGYAKARTA--Pemkot Yogyakarta memberikan kuota khusus bagi siswa dari keluarga miskin (KMS) untuk masuk ke sekolah-sekolah negeri di wilayahnya. Kuota khusus itu ditetapkan melalui Peraturan Walikota tentang penerimaan peserta didik baru (PPDB) setiap tahunnya. ''Kuota bagi siswa KMS jelas ada, tahun kemarin sudah kita lakukan, untuk tahun ini Perwalnya masih dalam bentuk draft,'' ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Syamsuri, di Yogyakarta, Kamis (22/4). Pada PPDB tahun 2009, Pemkot memberikan kuota 25 persen dari kursi bagi siswa di tingkat SMP Negeri di Yogyakarta untuk siswa dari keluarga miskin. Daya tampung yang disediakan 16 SMP Negeri di Yogyakarta sebanyak 3.132 bangku bagi siswa baru. Dengan begitu kuota untuk warga miskin sebanyak 800 bangku lebih. Di tingkat SMA, Pemkot Yogyakarta menerapkan kuota 10 persen untuk siswa dari keluarga miskin. Daya tampung 11 SMA Negeri di Kota Yogyakarta sebanyak 2.556 bangku. Berarti, kuota untuk siswa miskin

Petani Kulon Progo Surati Presiden

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Memanfaatkan momentum hari bumi, Paguyuban Petani Lahan Pantai Kulon Progo menyurati Presiden dan sejumlah tokoh lain. Dalam surat itu mereka menuntut agar proyek tambang pasir besi di pesisir selatan Kulon Progo dibatalkan. Surat-surat tersebut dikirimkan melalui Kantor Pos Besar Yogyakarta, Kamis (22/4/2010). Total ada 49 amplop surat yang dikirimkan. Selain ditujukan kepada Presiden Susuilo Bambang Yudhoyono, surat tersebut juga dikirimkan kepada sejumlah menteri, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, pe jabat di Provinsi DIY dan Kabupaten Kulon Progo, serta anggota komisi penilai analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) tambang pasir besi Kulon Progo. Salah seorang anggota PPLP, Widodo, menuturkan, pembatalan tambang pasir besi selaras dengan semangat hari bumi. Surat-surat itu terutama ditujukan kepada anggota komisi penilai amdal agar mereka bisa memberi penilaian yang tepat, sesuai dengan aspirasi masyarakat pesisir Kulon Progo. "Surat ini se

Pedagang Pasar Balangan Resah

HARIAN JOGJA - MINGGIR: Pedagang Pasar Balangan resah dengan adanya rencana pendirian minimarket berjaringan di Dusun Balangan, Desa Sendangrejo, Kecamatan Minggir. Pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pasar Balangan itu mengadu ke Dewan untuk memperjuangkan aspirasi mereka. Setelah menerima aduan, Kamis (22/4), Komisi B DPRD Sleman menanggapi dengan mengadakan temu pedagang di Pasar Balangan. Sekitar 50 pedagang yang merupakan perwakilan itu curhatkarena apabila minimarket itu jadi berdiri maka akan mengancam eksistensi para pedagang pasar tersebut. “Komoditas yang dijual di minimarket itu jauh lebih murah dari barang dagangan kami, karena mereka membelinya dengan sistem ritel,” ungkap salah seorang pedagang yang namanya tak mau disebut. Pedagang juga mengeluh karena kondisi pasar tak begitu ramai, kecuali hari pasaran seperti wage dan legi. Sehingga kehadiran minimarket berjaringan itu membuat pedagang terancam gulung tikar. “Jelas warga sekitar sini memilih minimarket kare

Tenun Lurik Yogya Terancam Punah

Di Kabupaten Bantul, kini hanya terdapat satu orang pengrajin tenun lurik tradisional. VIVAnews - Bisnis tenun lurik sebetulnya sangat menjanjikan. Sayang pengrajin tenun ini dari tahun ke tahun terus menyusut. Di Yogyakarta saja pengrajin tenun ini sekarang bisa dihitung dengan jari. Di Kabupaten Bantul, kini hanya terdapat satu orang pengrajin tenun lurik tradisional. Sementara pengrajin lainnya terdapat di beberapa daerah di luar Kabupaten Bantul. Salah satu pengrajin tenun lurik tradisional adalah Hany Suharjono (43). Warga Dusun Krapyak, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini mengelola bisnis turun temurun yang sudah berlangsung 48 tahun. “Di kampung saya ini dulu banyak sekali perajin tenun lurik tradisional, tapi yang dapat bertahan hingga saat ini hanya ini," kata Hany, Selasa, 20 April 2010 Hany adalah generasi kedua di keluarganya yang menekuni tenun lurik. Ayah mertuanya yang merintis usaha ini, Debyo Sumarto, mewariskan puluhan

Bank Buku Ala Pemkot Yogyakarta

YOGYAKARTA -- Bukan hanya menabung uang saja yang saat ini tengah digalakkan Pemkot Yogyakarta, tetapi juga menabung buku. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta membuka program baru ini untuk memenuhi kebutuhan buku di Kota Yogyakarta. Program bernama Bank Buku ini secara resmi diluncurkan Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto, bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, Rabu (21/4). Menurut Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Sri Sulastri, program itu diluncurkan untuk mengalakkan kegiatan menabung buku atau menyumbangkan buku pada perpustakaan di Yogyakarta. Hal itu kata dia, dilakukan agar kebutuhan buku bagi masyarakat setempat terpenuhi dan juga bisa meningkatkan minat baca masyarakat di Yogyakarta sendiri. "Melalui program ini kita berharap kebutuhan buku masyarakat Yogyakarta terpenuhi dan tercukupi dengan baik," terangnya. Menurutnya, pihaknya telah menyiapkan satu unit sepeda motor yang dilengkapi dengan bagasi besar untuk me

PDAM Yogya Siapkan Bantuan Air

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Guna mengantisipasi kemarau ekstrem yang diprediksi melanda wilayah DI Yogyakarta tahun ini, Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta Kota Yogyakarta menyiapkan berbagai antisipasi. Salah satunya akan memberikan bantuan air bersih gratis bagi warga yang sumurnya kekeringan. Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprediksikan kemarau tahun ini, yang mulai masuk pada awal Mei nanti, akan lebih kering dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, curah hujan akan berada 15-30 persen di bawah rata-rata curah hujan selama 30 tahun terakhir. "Masyarakat yang sumurnya kekeringan tinggal mengajukan ke kami, dan akan kami drop tangki air, gratis," ujar Direktur Utama PDAM Tirtamarta Imam Priyono , saat ditemui, Kamis (22/4/2010). Namun, Imam mengatakan harus minimal dua keluarga yang mengajukan permintaan bantuan tersebut. Dari pengalaman kemarau setiap tahun, daerah Kampung Bener di Kecamatan Tegalrejo dan di sepanjang

Sultan HB X Segera Pulang

Gambar
HARIAN JOGJA: Setelah menjalani sejumlah pemeriksaan di Singapura, kondisi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X semakin membaik dan diperkirakan akan pulang ke Jogja akhir pekan ini. Kepastian itu diungkapkan adik tertua Sri Sultan HB, Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Hadiwinoto ketika ditemui wartawan seusai menerima pengurus Perkumpulan Urusan Kematian Jogjakarta (PUKJ) di Gedhong Pracimosono, Kraton, Rabu (21/4). Ia mengatakan, kondisi Sultan sudah semakin membaik. Diperkirakan kakak kandungnya itu akan pulang dalam satu atau dua hari ke depan. “Sudah baik tetapi beliau berangkat ke Singapura bukan karena sakitnya melainkan check up. Untuk masalah check up, beliau memang sudah sekitar 15 tahun ini rutin melakukan pemeriksaan di Singapura, tepatnya di Mount Elisabeth Hospital. Karena sudah semakin baik, satu dua hari ke depan beliau akan pulang,” tutur dia. Ditanyakan perihal sakit yang diderita oleh orang nomor satu di DIY tersebut, Hadi menegaskan bahwa pencernaan

Hari Kartini, Ratusan Perempuan Yogyakarta 'Ngonthel'

YOGYA (KRjogja.com) - Dalam rangka memperingati Hari Kartini, panitia peringatan Hari Kartini Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta 2010 mengadakan acara Women on Bicycle. Dalam acara ini, ratusan perempuan dari berbagai instansi di Yogyakarta bersepeda, berangkat dari Dalem Joyokusuman dan berakhir di Benteng Vredeburg. Rute perjalanan para pesepeda ini melewati Jalan Brigjen Katamso, Jalan Ibu Ruswo masuk ke Plengkung Wijilan menuju Plengkung Gading dan beristirahat sebentar di Pojok Beteng Kulon. Setelah itu, massa menuju utara menuju Alun-Alun Utara, titik nol, Jalan Bhayangkara, Jalan Gandekan, Jalan Pasar Kembang menuju Malioboro dan berakhir di Benteng Vredeburg. Nampak hadir mengikuti acara ini, istri Walikota Yogyakarta, Dyah Suminar, isteri Wakil Walikota Yogyakarta, Tri Kirana M, Kepala Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta, MK Poncosiwi dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yulia Rustianingsih. Puluhan Polwan, guru, dokter dan anggota PKK Kota Yogyakarta

Desak Penerbitan UU Pendidikan Gratis Semua Jenjang

RADAR JOGJA- Pembatalan UU badan hukum pendidikan (BHP) oleh mahkamah konstitusi (MK) dinilai belum cukup membereskan masalah pendidikan di Indonesia. Untuk menjamin pendidikan Indonesia dinikmati semua masyarakat, harus ada UU yang menggratiskan pendidikan di semua level. Aksi mahasiswa mendesak pendidikan gratis di semua jenjang dilakukan sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam serikat mahasiswa Indonesia (SMI) komite cabang Jogja. Kemarin (19/4), aksi yang berlangsung di pertigaan UIN Sunan Kalijaga (Suka) sempat menimbulkan kemacetan kecil karena para mahasiswa membakar ban mobil di tengah jalan. Pendidikan yang berorientasi pada perdagangan dan liberalisasi merupakan warisan pemerintahan orde baru. Melalui serangkaian persetujuan dengan pihak asing, seperti yang tertuang dalam poin persetujuan world trade organization (WTO), pendidikan dijadikan sektor jasa. "Peran pemerintah dikurangi. Subsidi di bidang pendidikan dicabut. UU sisdiknas yang keluar tahun 2003, setela

Peringati Hari Kartini, Mahasiswi UNY Tolak Diskriminasi Perempuan

Yogyakarta - Mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar aksi demo memperingati hari kelahiran Kartini. Mereka menyatakan menolak segala bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan. Aksi yang tergabung dalam Alainsi Perempuan UNY Peduli Moral Bangsa tersebut digelar di Kampus UNY di Karangmalang, Yogyakarta, Rabu (21/4/2010). Selain menggelar orasi, massa juga berkeliling di berbagai fakultas di kampus tersebut. Seperti halnya aksi lainnya, massa yang semuanya adalah mahasiswi itu juga membawa berbagai poster. Beberapa poster di antaranya bertuliskan 'kami perempuan Indonesia siap bergerak, wanita Indonesia spirit berkarya'. Selama menggelar aksi mereka juga meneriakkan yel-yel 'hidup perempuan Indonesia.' Saat berkililing fakultas, massa juga memberikan bunga kertas warna merah muda kepada para mahasiswi dan dosen serta warga sekitar kampus. Usai berkeliling kampus, massa kemudian menggelar orasi lagi di teras kantor rektorat UNY. Salah satu pesert

Pencairan ADD Berbelit-Belit

Gambar
BANTUL: Sejumlah kepala desa mengeluhkan syarat pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) berbelit-belit karena harus menyertakan penyusunan RAPBDes. Akibatnya, dari 75 desa, hanya 10 desa yang telah mengajukan penerimaan ADD melalui RAPBdes. Kepala Desa Patalan Kecamatan Jetis, R Diharjo Purboko menyebutkan penyusunan RAPBDes sesuai aturan baru menyulitkan desa untuk mencairkan ADD. Selain itu, desa umumnya kesulitan menyusun surat pertanggungjawaban (SPJ) penggunaan ADD pada 2009. Padahal, anggaran itu sangat mendesak untuk beragam kegiatan desa. “Kami kerepotan dengan syarat administrasi pencairan ADD yang membutuhkan waktu yang lama. Padahal dana pemberdayaan masyarakat mendesak digunakan,” kata dia saat dihubungi Harian Jogja, Selasa (20/4). Desa Patalan, lanjut Purboko pada 2010 menerima ADD sebesar Rp176 juta atau turun ketimbang 2009 sebesar Rp196 juta.

Guru Sleman Harus Mampu Membuat Karya Ilmiah

SLEMAN (KRjogja.com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mendorong kepada guru di kabupaten ini untuk mampu membuat karya tulis ilmiah. Hal ini penting dikuasai para guru untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi mereka. "Kami menyadari membuat karya tulis ilmiah KTI memang tidak mudah, namun kami mendorong agar guru mampu membuatnya dan mengungkapkan hasil pengalaman, pengamatan secara tertulis dan sistematis," kata Plt Bupati Sleman Sri Purnomo pada Diklat karya tulis ilmiah guru di Sleman, Selasa (20/4). Menurut dia, dengan penguasaan keterampilan menulis ilmiah, para guru akan terbiasa untuk mengemukakan pikiran dan gagasan secara runtut. "Kebutuhan penguasaan keterampilan penulisan KTI saat ini semakin meningkat, seiring dengan semakin berkembangnya kesadaran ilmiah masyarakat termasuk kalangan profesional karena penulisan KTI merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pengembangan profesi kependidikan," katanya. Dikatakannya, tenaga pendidik yang m

Teliti Limbah Teh Hitam, Siswi UGM Mendunia

Daning menemukan limbah teh hitam bisa mengurangi dampak gas metan yang merusak ozon. VIVAnews - Mahasiswa UGM menorehkan prestasi yang membanggakan di tingkat internasional. Dewi Ratih Ayu Daning, mahasiswi Fakultas Peternakan UGM berhasil menjadi jawara dalam Altech Young Scientis yang diselenggarakan oleh Altech. Daning, nama akrabnya, menyabet dua kemenangan sekaligus. Dia terpilih sebagai The 1st Place Undergraduate Country Winner for Indonesia dengan menyisihkan 80 kandidat. Selanjutnya pada bulan Februari lalu ia bersaing di tingkat Asia Pasifik sukses menyabet peringkat pertama mengalahkan 1.000 kandidat se-Asia Pasifik. Berkat keberhasilan tersebut, pada 16-19 Mei mendatang Daning akan melaju di tingkat dunia. Dia akan mempersentasikan hasil penelitiannya di hadapan Altech’s 26th International Animal Health and Nutrition Syimposium di Kentucy, Amerika Serikat. Dia akan bersaing dengan perwakilan dari Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, dan Afrika. Keberhasilan maha

119 Pelajar SMP Terkena Razia

Rela Sekali Parkir Bayar Rp 5 Ribu RADAR JOGJA- Tingkat pelanggaran lalu-lintas yang dilakukan oleh pelajar SMP di Jogja cukup memprihatinkan. Senin pagi kemarin Satlantas Poltabes Jogja bekerjasama dengan Pol PP, Dinas Pendidikan dan Dinas Perhubungan Kota berhasil menjaring 119 pelajar dalam razia khusus pelajar. Kasatlantas Poltabes Jogja Kompol Ruminio Ardano didampingi Kanit Dikyasa Satlantas Poltabes Jogja AKP Sri Wahyuni menjelaskan, angka pelanggaran tersebut hanya yang berhasil dijaring dalam razia. Sedangkan angka pelanggaran riil yang dilakukan oleh pelajar SMP di Jogja jauh lebih tinggi. "Karena keterbatasan jumlah personil, maka razia yang kami lakukan hanya di titik-titik tertentu. Pelanggaran lain yang tidak terjaring razia jumlahnya jauh lebih besar," kata AKP Sri Wahyuni. Razia yang digelar mulai pukul 06.30 hingga pukul 07.30 kemarin dilakukan di empat titik. Sasaran dari razia tersebut adalah pelajar SMP yang mengendarai sepedamotor saat berangkat k

Sultan Cek Kesehatan Ke Singapura

HARIAN JOGJA: Setelah kembali sempat menginap di RS Bethesda, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Senin (18/4) terbang ke Singapura. Hanya, tidak diketahui dengan jelas, terbangnya Raja Keraton tersebut ke Singapura lantaran ingin mendapatkan perawatan yang optimal atau hanya pemeriksaan rutin saja. Menurut Kepala Bidang Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setprov DIY, Biwara Yuswantara Sultan melakukan medical check up saja. Sultan ke Singapura dengan penerbangan Air Asia pada pukul 09.30 WIB dengan didampingi GKR Hemas, dan dua putrinya, GKR Pembayun dan GKR Candrakirana. “Ngarso Dalem hanya general check up. Seperti biasanya, kalau untuk general chek up, Ngarso Dalem biasanya pergi ke Singapura. Tidak tahu kapan terakhir beliau [Sultan] melakukan medical check up” kata Birawa saat ditemui di meja kerjanya, Senin (19/4). Dikatakannya, kondisi Sultan cukup baik saat diterbangkan ke Singapura. Sultan, kata dia, bisa berjalan sendiri ketika menaiki pesawat. “Ngarso Dalem b

Lagi, Empat PTS di Yogyakarta Gulung Tikar

YOGYAKARTA--Empat lagi perguruan tinggi swasta (PTS) di Yogyakarta mengalami kolaps karena keuangan yang tidak mencukupi untuk biaya operasional. Bahkan saat ini, PTS itu telah menjual mebeler untuk membayar dosen dan karyawannya. Hal itu diungkapkan Koordinator Kopertis V Yogyakarta, Prof Budi Santoso Wignyosukarto pada peletakan batu pertama pembangunan Kampus Kebangsaan Unit III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjana Wiyata (FKIP UST) Yogyakarta, Sabtu (17/4). Kampus Kebangsaan Unit III ini dibangun dengan luas bangunan 3.731 meter persegi yang terdiri 24 ruang kuliah dengan beaya Rp 10,397 miliar. Peletakan batu pertama dihadiri Ketua Umum Majelis Luhur Tamansiswa Jendral TNI (Purn) Ki Tyasno Sudharto, Rektor UST Prof Djohar MS, dan tamu undangan lainnya. Pembangunan kampus ini juga diharapkan bisa memberi keuntungan bagi masyarakat sekitar. "FKIP UST ini berkebalikan dengan kondisi saat ini. Di saat PTS pada berguguran, UST malah membangun gedung bar

Pelajar SMP Dilarang Bermotor

YOGYA (KRjogja.com) - Petugas gabungan dari Poltabes Yogyakarta, Satpol PP, Dinas Ketertiban, Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan serta PPNS Pemkot Yogyakarta, merazia pelajar SMP yang mengendarai sepeda motor, Senin (19/4) pagi. Hari ini, razia dipusatkan di 4 titik, yakni SMP Muhammadiyah 2, SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 8 Yogyakarta. Razia ini merupakan bentuk penegakan dari Perwal Nomor 24 tahun 2008 pasal 21 ayat (1), yang menyatakan bahwa pelajar SMP dilarang mengendari sepeda motor, baik ketika berangkat sekolah maupun pulang sekolah. "Meskipun dia (pelajar SMP.red) itu telah memiliki SIM, namun sesuai dengan Perwal tersebut mereka tetap belum diperbolehkan," terang Bagian Hukum Pemkot Yogyakarta, Muhammad Soleh. Sementara Kabag Bina Mitra Poltabes Yogyakarta, Kompol Gandung Suhartono menjelaskan, operasi ini merupakan bentuk tindakan represif kepada pelajar yang melanggar aturan. Pihaknya mengaku, aturan mengenai pelarangan kendaraan roda dua bagi pelajar SMP sudah dis

Prameks Eksekutif Beroperasi Mulai Juni

YOGYAKARTA (SI) – PT Kereta Api (KA) Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta siap meluncurkan rangkaian kereta api Prambanan Ekspres (Prameks) kelas eksekutif. Tarif kereta yang rencananya diluncurkan mulai Juni mendatang tersebut berkisar antara Rp20.000-40.000 per orang. ”PT Railling, anak perusahaan PT KA (persero),memang mewacanakan mengeluarkan KA Prameks Eksekutif,”kata Kepala Humas PT KA Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto kemarin.Peluncuran KA Prameks Eksekutif itu, lanjut dia, bukan dilakukan secara tiba-tiba.Namun telah melalui pengkajian yang mendalam. Bahkan PT KA Daop 6 Yogyakarta telah mengoperasikan embrio prameks yang membidik penumpang kelas menengah ke atas ini sejak awal 2009. Kereta ini tidak dioperasikan setiap hari,tapi pada waktu ada kereta yang tidak digunakan. Jam operasi adalah pagi dan siang hari dengan tarif tiket sebesar Rp20.000 per orang. ”Sebenarnya (KA Prameks Eksekutif) mau diresmikan pada April ini.Namun karena belum ada armadanya dan harus merombak t

Terigu Palsu Diduga Beredar di Kulonprogo

Dua Orang Ditahan, Satu Truk Tepung Diamankan KULONPROGO - Tepung terigu palsu diduga beredar di sejumlah Pasar Tradisional di Kulonprogo, salah satunya di Pasar Wates. Banyak konsumen yang mengeluhkan terigu yang dibelinya tidak bagus, padahal terigu tersebut berlabel merek terkenal, seperti Segitiga Biru, Cakra Kembar dan Lencana Merah. Pengecer tepung terigu di Pasar Wates, Irah (56) mengatakan bahwa dirinya mendapatkan komplain dari para pembelinya. Mereka mengkomplain bahwa terigu yang dijual kondisinya tidak bagus dan berbau apek. Selain itu, ketika dipakai untuk membuat kue tidak bisa mengembang. Mendapati keluhan pelanggannya itu, Irah langsung melaporkan ke pemilik merek di Jogjakarta. "Saya langsung melapor ke pemilik merek, karena sudah dua kali ini saya mendapati sejumlah karung terigu yang segelnya rusak. Pertama tanggal 1 April lalu, dan kedua 12 April lalu," ujarnya. Berangkat dari laporan itu, pemilik merek terigu langsung melaporkan adanya kejanggalan

Ratusan Aborsi Terungkap

Gambar
BANTUL: Wagirah atau Sosrojuono, 67, dukun aborsi yang ditangkap polisi ternyata sudah melakukan praktik sejak 1990-an atau tepatnya sekitar 20 tahun yang lalu. Jumlah korban atau pasiennya sudah tidak terhitung, dan menurut tersangka sudah ratusan orang. Pengakuan itu diungkapkan tersangka dalam pemeriksaan oleh polisi secara maraton mulai Jumat (16/4) sore lalu hingga Sabtu (17/4) kemarin. Saat dihubungi AKP Danang Kuntadi, Kasat Reskrim Polres Bantul menjelaskan praktik yang dilakukan oleh tersangka yang ditangkap di rumahnya Panggungharjo, Sewon ini sudah dilakukan semenjak dirinya bertempat tinggal di Sedayu. “Dalam pengakuan ke penyelidik, semua tindak kejahatan aborsi yang dilakukannya terlepas dari saat masih membantu bidan yang dulu pernah ditangkap dalam kasus yang sama,” ujarnya. Bahkan saking banyaknya pasien yang mendatanginya, nenek satu putri itu mengaku sudah tidak ingat lagi.

Perayaan Ultah Sultan HB X Kental Tradisi

Gambar
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan ulang tahun atau tingalan dalem Raja Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X yang memasuki usia ke-66 menurut kalender Jawa atau usia ke-64 menurut tahun masehi, Sabtu (17/4/2010) malam di Bangsal Kencana Keraton Yogyakarta berlangsung meriah dan kental nilai budaya. Tari Bedaya Harjunawijaya yang merupakan kreasi Sultan menjadi suguhan utama dalam peringatan tingalan dalem. Bedaya tidak sekadar tari, tetapi menjadi wahana penyampaian pesan Sultan sebagai Raja Yogyakarta. Koreografi istana yang ditarikan sembilan penari wanita ini berangkat dari ide Sultan tentang tokoh Harjuna sebagai ksatria sejati yang merupakan simbol kesempurnaan hidup manusia. "Dalam menjalankan kehidupannya, Harjuna selalu bermuara dalam bakti kepada rakyat, bangsa, dan negara," ujar Sultan melalui tari bedaya. Dalam menjalankan kehidupannya, Harjuna selalu bermuara dalam bakti kepada rakyat, bangsa, dan negara. -- Sultan HB X Sebelumnya, Sultan menciptakan B

Bappeda Yogyakarta Buka Program Hibah Penelitian 2010

YOGYA (KRjogja.com) - Pemkot Yogyakarta melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta sejak awal bulan April lalu membuka program Hibah Penelitian Tahun 2010. Penelitian ini dibuka untuk masyarakat umum yang memiliki kompetensi di bidang penelitian. Tahun ini, tema penelitian yang diangkat yakni 'Kota Yogyakarta Sebagai Kota Tertata Rapi Dengan Tingkat Polusi Rendah dan Didukung Dengan Pelayanan Yang Optimal'. Menurut Kasubid Litbang Bappeda Kota Yogyakarta, Sugito Raharjo, program ini sudah berjalan sejak tahun 2002. Menurutnya, akan dipilih 12 proposal yang dibiayai oleh pemerintah untuk melakukan penelitian selama 3-4 bulan, dengan biaya total Rp74 juta untuk 12 penelitian. "Tematik tersebut merupakan tematik pembangunan kota tahun depan. Untuk itu, hasil penelitian akna menjadi masukan untuk menentukan kebijakan pemkot tahun 2011," katanya di komplek Balaikota Yogyakarta, Jumat (16/4). Dijelaskannya, pendaftaran dibuka hingga tangal

Jogja Jadi Gerbang Narkoba

SLEMAN - Imej Jogja sebagai pintu gerbang masuknya narkoba, obat-obatan terlarang, dan psikotropika agaknya semakin melekat menyusul tertangkapnya Srie Moertarini yang membawa 2,6 kilogram shabu-shabu (SS) di Bandara Adi Sutjipto, Selasa (13/4). Penangkapan terhadap warga Rt 05/Rw 02 Kelapa Dua Jakarta Barat yang mengaku sebagai kurir itu adalah kali ke dua yang terjadi di wilayah hukum DIJ. Sebelumnya, kasus serupa dengan modus yang juga mirip terjadi pada Jum'at (26/2). Meixiu Zhou alias Sofia, warga Tiongkok ketahuan membawa 9.976 butir pil yang diduga ekstasi senilai Rp 1 miliar. Mereka tercatat menumpang pesawat yang sama Air Asia dengan nomor penerbangan AK 594. Bahkan cara mengelabuhi petugas pemeriksa barang terlarang yang mereka bawa juga sama. Yakni menyembunyikan narkoba di balik dasar koper yang telah dibuat ruang tambahan. Jakarta sama-sama menjadi kota tujuan kedua tersangka. Bedanya, jika Sri datang dari Kuala Lumpur, Malaysia membawa SS berbentuk kristal senila