Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2010

Kemendiknas Siapkan Rp 500 M untuk Bangun Sekolah di Lereng Merapi

| Erupsi Merapi telah menimbulkan banyak dampak bagi berbagai sektor kehidupan masyarakat, tak terkecuali pendidikan. Untuk itu, Kementerian Pendidikan Nasional telah mempersiapkan dana setengah triliun rupiah untuk membangun kembali sarana dan prasarana sekolah, terutama di sekitar lereng Merapi. “Sampai saat ini, Kemendiknas sudah merencanakan anggaran sekitar lima ratus miliar demi mengembalikan kegiatan belajar mengajar di wilayah Merapi,” ujar Harmanto selaku perwakilan dari Kemendiknas saat jumpa pers dengan wartawan di Media Center, Jl Kenari, Yogyakarta, Jumat (26/11/2010). Hingga saat ini, kata Harmanto, Kemendiknas masih melakukan pendataan terkait sekolah-sekolah mana yang akan menjadi alokasi dana tersebut, baik di wilayah Yogyakarta maupun Jawa Tengah. “Dana ini rencananya akan mulai dialokasikan setelah pemetaan sekolah-sekolah selesai. Pemetaan ini masih kami lakukan di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah,” katanya. Selama ini, kata Harmanto, dalam perencanaan d

Kemensos Minta Pendataan Penduduk Korban Merapi Dipercepat

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan jaminan hidup (jadup) bagi para pengungsi lutusan Gunung Merapi disesuaikan berdasarkan data dan fakta dari pemerintah daerah. Kemensos meminta pendataan dipercepat karena masa anggaran hampir mendekati tenggat. “Kementerian Sosial tidak melakukan pendataan, yang melakukan pendataan adalah pemerintah daerah. Kemudian data tersebut kami verifikasi, barulah kami berikan jadup. Makin cepat data, makin baik,” ujar Direktur Bantuan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos, Andi Haningdito, pada paparannya kepada Kepala BNPB dan dinas terkait lainnya di Kantor Pemda Klaten, Jateng, Kamis malam (25/11). Jadup yang akan diterima para pengungsi sebesar Rp 5 ribu per jiwa per hari selama sebulan. Untuk waktu berikutnya akan dievaluasi kembali. “Ini harus diverifikasi dan waktunya harus cepat, karena tahun anggaran sudah mendekati akhir,” katanya. Selain jadup, pemerintah juga memberikan tambahan, berupa beras sebanyak 0,4 kg

Eks Pengungsi Merapi : Setengah Hidup Pascaerupsi...

KOMPAS.com — Aktivitas Merapi boleh mereda, sebagian pengungsi juga bisa pulang ke dusunnya, tetapi kegundahan masih bersama tiga ribuan siswa-siswi SD, SMP, hingga SMA di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Arya Rangga Yudha Rizki Pratama (11) salah satunya. Pengungsi Merapi di Gedung Olahraga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu harus pindah sekolah lagi. Sepekan terakhir, pelajar kelas VI SD Negeri I Pakem, Sleman, itu menumpang belajar di SD Negeri Deresan di Kecamatan Depok. Belum cukup kenal teman baru dan adaptasi, mulai Rabu (24/11/2010) ia harus pindah lagi ke SD Negeri Pojok yang lebih dekat dengan Stadion Maguwoharjo. ”Pusing sekali pindah-pindah sekolah begini,” kata Arya. Kepindahannya seiring kepindahan sekitar 150 pengungsi GOR UNY ke Stadion Maguwoharjo, Depok. Sementara sekitar 600 pengungsi sudah dapat pulang ke rumah masing-masing karena telah dinyatakan aman. Sejak erupsi Merapi 5 November, nasib sejumlah murid sekolah di Kabupaten Sleman terombang

Ujicoba UAN di Sekolah Lebih Sedikit

HARIAN JOGJA: Pelaksanaan uji coba ujian akhir nasional (UAN) di sekolah lebih sedikit dibanding lembaga bimbingan belajar. Uji coba ujian di sekolah hanya 7 kali sedangkan bimbingan belajar bisa menggelar uji coba sampai 12 kali. Intensitas latihan itu menyebabkan kesiapan ujian siswa yang mengikuti bimbingan belajar lebih baik. Pandangan serupa mendorong animo siswa mengikuti bimbingan belajar terus mengalami peningkatan, terutama di masa mendekati ujian akhir. Timbul Mulyono, Kepala Sekolah SMA 10 mengaku total uji coba UAN di sekolah mencapai 7 kali. Sekolah menggelar 1 ujian, musyarawah kerja kepala sekolah menggelar 3 ujian, dinas pendidikan Kota Jogja menggelar 2 ujian dan dinas pendidikan pemuda dan olahraga (Dikpora) Provinsi DIY menggelar 1 ujian. “Jadi kami yang buatkan soal secara interen, diujikan kemudian dan dibahas,” jelas Timbul yang juga Plt Kepala Sekolah SMA 7 Jogja, Senin (22/11). Ia menambahkan, soal ujian yang digunakan uji coba disusun berdasar kisi-kis

Pemkab Sleman Kembangkan Lava Tour

YOGYA (KRjogja.com) - Pemerintah Kabupaten Sleman akan mengembangkan wisata lava atau lava tour untuk menggerakkan perekonomian setempat bila status Gunung Merapi kembali normal. Komandan Tanggap Darurat Merapi Kabupaten Sleman, Widi Sutikno mengungkapkan kehidupan perekonomian masyarakt di lereng Merapi mengandalkan sektor pertanian dan peternakan. Namun, akibat erupsi kedua sektor itu tak bisa diandalkan sehingga harus mencari alternatifnya. "Dibukanya akses bandara, diharapkan ekonomi warga Sleman segera Bangkit. Kami mengimbau warga untuk dapat membuka usaha. Dalam jangka kedepan, kami berfikir untuk mengembangkan potensi pariwisata pasca erupsi, yakni lava tour. Tentu saja ini setelah status waspada Merapi telas dicabut," ujarnya di Media Center BNPB, Minggu (21/11). Menurut Widi lava dingin yang terbentuk dari aktivitas erupsi Gunung Merapi memiliki ketinggian sekitar 20 meter dan bisa dikembangkan sebagai daerah wisata terutama di Manggung, Umbulharjo. "T

Baru 3 Maskapai Beroperasi di Adi Sutjipto

Gambar
Masyarakat masih menunggu kepastian kapan bandara beroperasi secara normal. VIVAnews - Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, sudah mulai beroperasi, setelah hampir tiga pekan ditutup. Namun, baru sedikit maskapai penerbangan yang beroperasi di Adi Sutjipto ini. "Resmi dibuka kemarin siang, tapi tidak serta merta bisa beroperasi," kata General Manager Bandara Adisutjipto, Agus Adrianto, ketika dihubungi VIVAnews, Minggu 21 November 2010. Untuk hari ini, kata Agus, baru tiga maskapai yang secara resmi beroperasi di Adi sutjipto. "Ini sudah datang dan berangkat Garuda dari Denpasar dan sudah kembali ke Denpasar," kata Agus. Selain Garuda, maskapai penerbangan AirAsia juga sudah beroperasi di Adi Sutjipto. Untuk AirAsia, lanjut Agus, tujuan Jakarta-Jogjakarta-Singapura.

Merapi Stabil, Hujan Abu Turun dengan Intensitas Sedang

Gambar
Yogyakarta - Radius aman dari puncak Gunung Merapi di beberapa kabupaten untuk saat ini sudah diturunkan. Tapi hingga kini, abu vulkanik yang menyelimuti rumah dan pepohonan di sekitar Merapi masih turun dengan intensitas sedang. Dari data yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Sabtu (20/11/2010), pukul 19.00 WIB, abu awan panas turun dengan intensitas sedang di Manisrenggo pada pukul 14:50 WIB. Gempa vulkanik mengalami sedikit peningkatan dari 19 kali pada Jumat kemarin menjadi 23 kali sepanjang hari ini. Peningkatan juga terjadi pada gempa multiphase. Terjadi tiga kali gempa multiphase setelah dalam dua hari ini 'absen' dari Merapi.

Peta Terkini Zona Bahaya Merapi

Gambar
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi mengurangi radius bahaya Gunung Merapi di wilayahKabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyusul erupsi gunung ini cenderung terus menurun, Jumat. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan meskipun zona bahaya dipersempit, tetapi status aktivitas Gunung Merapi masih tetap berada di level 4 atau "awas". "Aktivitas Gunung Merapi cenderung menurun, termasuk intensitasnya, sehingga kami memutuskan untuk mengurangi radius bahaya meski status tetap 'awas'," katanya. Berdasarkan hal-hal tersebut, PVMBG kemudian menetapkan radius bahaya Merapi pada Jumat untuk Kabupaten Sleman dibagi menjadi dua wilayah yaitu 15 kilometer untuk sisi timur Kali Boyong, dan 10 kilometer di sisi barat Kali Boyong. Sebelumnya, radius bahaya Merapi di wilayah kabupaten ini adalah 20 ki

Yogyakarta Aman Dikunjungi

Gambar
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Yogyakarta aman dikunjungi. Aktivitas Gunung Merapi selama ini dinilai tidak berpengaruh terhadap kondisi Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Keamanan Yogyakarta dari aktivitas Gunung Merapi itu ditegaskan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono. "Yogyakarta aman-aman saja. Kalau tidak aman, kenapa saya tinggal di Jogja," ujarnya saat hadir dalam pertemuan Keluarga Public Relations (Kapurel) Jogja, Jumat (19/11). Terkait dengan keamanan Yogyakarta , pada Jumat siang, radius bahaya letusan Gunung Merapi telah diturunkan. Di wilayah Kabupaten Sleman, misalnya, radius bahaya diturunkan dar i 20 kilometer menjadi 15 kilometer untuk wilayah sisi timur Sungai Boyong, dan 10 kilometer untuk wilayah di sisi barat Sungai Boyong. Surono mengusulkan, untuk menghidupkan kembali perekonomian pascaerupsi Merapi, pemerintah pusat bisa mengalihkan semua kegiatan rapat ke DIY. Den

Pelayanan Kartu Kuning di Sleman per Hari 100 Lembar

| SLEMAN: Bencana letusan Gunung Merapi tidak berpengaruh pada permintaan Kartu Tanda Pencari Kerja atau Kartu Kuning di Kabupaten Sleman. Sampai saat ini pelayanan Kartu Kuning baik penerbitan baru maupun perpanjangan mencapai 100 lembar per hari. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Sleman, Kriswanto mengatakan peningkatan tersebut karena adanya penerimaan CPNS (calon pegawai negeri sipil) baru di DIY di akhir 2010 ini. "Meski ada bencana merapi tapi permintaan masih tinggi sekitar 100 lembar per hari sehingga sampai saat ini mencapai 10.140 kartu kuning,” katanya dalam siaran pers yang diterima Harian Jogja, Selasa (16/11). Dibandingkan bulan-bulan sebelumnya jumlah permintaan per hari ini mengalami peningkatan, yang dimungkinkan pada bulan mendekati akhir tahun biasanya banyak dibuka lowongan pekerjaan, terutama pendaftaran CPNS di berbagai instansi pemerintah. Bahkan berdasarkan informasi bahwa pada bulan November ini dibuka pendaftaran CPNS dilingkungan P

Tiga Hari Terakhir, Merapi Tak Keluarkan Awan Panas

YOGYA (KRjogja.com) - Kondisi Merapi yang terpantau sejak 15 November lalu hingga pagi ini relatif stabil. Bahkan, tercatat Merapi tak mengeluarkan awan panas. Meskipun demikian, status awas gunung Merapi belum dicabut karena kemungkinan erupsi masih bisa terjadi. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Subandrio menyampaikan, secara umum intensitas letusan di gunung Merapi memang telah menurun dan tergolong stabil. Namun erupsi hingga kini belum terhenti yang ditandai dengan masih adanya gempa vulkanik, guguran maupun aktivitas tremor yang beruntun. "Merapi memang sudah lewat menurun dibandingkan beberapa waktu lalu. Bahkan sampai pukul 06.00 pagi tadi belum tercatat adanya luncuran awan panas. Sementara gempa vulkanik telah terjadi 4 kali dan gempa tektonik sebanyak 2 kali. Tremor terpantau terjadi secara beruntun," ujarnya di Yogyakarta, Rabu (17/11). Dijelaskan, tremor yang terjadi beruntun sangat berkorelasi dengan he

Sultan Salat Ied Bersama Pengungsi di Maguwo

Jumlah hewan kurban yang akan dipotong sebanyak 22 ekor sapi dan 32 ekor kambing. VIVAnews - Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, melaksanakan Salat Ied bersama sekitar 2.000 pengungsi di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu 17 November 2010. Salat Ied di Stadion Maguwoharjo ini rencananya juga akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono. Namun hingga saat ini Agung belum tampak hadir. Tidak berbeda dengan Salat Ied kemarin, hari ini, ribuan pengungsi dan masyarakat sekitar juga antusias mendatangi Stadion Maguwo. Bertindak sebagai imam dan khatib adalah mantan Rektor UIN Yogyakarta, Muhammad Amin Abdullah. Rencananya, pemotongan hewan kurban juga akan dilaksanakan usai salat. Hingga saat ini sudah terkumpul 22 ekor sapi dan 32 ekor kambing. Kurban sapi itu antara lain adalah sumbangan dari Presiden SBY sebanyak 2 ekor sapi, Sultan sebanyak 1 ekor sapi, dan Agung Laksono 2 ekor sapi. Laporan: Erick Tanjung | Yogyakarta

Mbah Rono: Menurunkan Status Merapi Tak Semudah Menaikkannya

DetikNews | Meski beberapa hari ini aktivitasnya stabil, Gunung Merapi masih dikenakan status awas. Penurunan status jadi lebih ringan, jauh lebih berat perhitungan dan tanggung jawabnya dibanding saat meningkatkan status. "Kalau saya memutuskan menaikkan (status -red) dan ternyata tidak meletus atau tidak terjadi apa-apa, paling-paling risikonya dipecat. Tapi untuk menurunkan itu perkara lain," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG), Surono, di Yogyakarta, Selasa (16/11/2010). Menurut pria yang belakangan akrab dipanggil Mbah Rono ini, penurunan status dari awas ke siaga akan sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis masyarakat. Padahal jika kondisi belum benar-benar aman dan ternyata terjadi mendadak maka jumlah korban dan kerugian akan jauh lebih besar. "Jika saya turunkan, maka masyarakat itu merasa tenteram. Nah jika sudah seperti itu mereka cenderung lengah. Kalau terjadi letusan, melakukan evakuasi kepada masyarakat yang sep

Pengungsi Merapi di Gunung Kidul Laksanakan Shalat Idul Adha

REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNG KIDUL--Pengungsi letusan Gunung Merapi melaksanakan Shalat Idul Adha 1431 Hijriyah di posko Rest Area Bunder Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan penuh keterbatasan, Selasa. "Pengungsi di posko pengungsian Rest Area Bunder melaksanakan Shalat Idul Adha 1431 Hijriyah pada Selasa," kata Koordinator Lapangan Posko Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Bambang Isbandi, di Pasko Rest Area Bunder, Playen. Shalat Idul Adha dilaksanakan dengan penuh keterbatasan yang dilakukan di sela-sela bangunan tenda di halaman joglo Rest Area Bunder yang digunakan untuk menampung bantuan logistik dan tenda pengungsi. Pelaksanaan Shalat Idul Adha tampak berlangsung secara khusuk dan khidmat serta diwarnai isak tangis dari pengungsi. Shalat Idul Adha dipimpin oleh imam dan khotib dari kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunung Kidul, Untung Santoso. Dalam khotbahnya, Untung Santoso menyampaikan pesan agar pengungsi bers

Desember, Pariwisata Di Recovery

Harian Jogja | Selain menghancurkan sejumlah desa, erupsi Gunung Merapi kali ini juga mengganggu kelangsungan sektor pariwisata DIY. Dua asosiasi yang berhubungan langsung dengan dunia pariwisata di DIY, PHRI dan Asita, menyiapkan program recovery untuk dilakukan Desember 2010. Program tersebut sangat beragam, seperti kampanye Jogja aman, pemberian diskon hingga mendirikan Media Center Insan Pariwisata Jogja. Namun, hasil dari program ini belum bisa diprediksi hasilnya, begitupun dana yang digulirkan. Semua masih dalam proses rembukan. Hanya saja, sejumlah pihak, termasuk Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) sudah menyiapkan langkah strategis untuk menyelamatkan pariwisata DIY. Ketua PHRI DIY, Istidjab M Danunagoro, menjelaskan dampak erupsi Merapi sejak 26 Oktober lalu, memukul bisnis perhotelan. Tingkat okupansi turun hingga 50%, dibandingkan November tahun lalu. “November tahun lalu, tingkat kunjungan rata-ra

Hewan Kurban Bagi Pengungsi Merapi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian masyarakat Yogyakarta menyumbangkan hewan kurban mereka kepada para pengungsi korban letusan Gunung Merapi. "Hingga hari ini ada delapan ekor kambing dan satu ekor sapi yang disumbangkan kepada pengungsi korban letusan Gunung Merapi," kata Ketua Pusat Pengadaan Hewan Qurban Angkatan Muda Muhammadiyah Kotagede Sigit Budiharjo di Yogyakarta, Senin (15/11/2010). Ia mengatakan delapan ekor kambing tersebut merupakan sumbangan warga masyarakat sedangkan seekor sapi merupakan sumbangan salah satu partai politik. "Mungkin mereka menganggap saat ini para pengungsi merupakan pihak yang paling membutuhkan bantuan. Terlebih lagi juga ada seruan dari pemerintah untuk memberikan kurban kepada para pengungsi yang tertimpa bencana alam," katanya. Menurut dia pihaknya juga menyediakan layanan antar hewan kurban yang didedikasikan kepada para pengungsi Merapi di seluruh DIY. "Untuk layanan antar keluar Kota Yogyakarta dikenakan biaya

Penutupan Bandara Adi Sucipto Diperpanjang

Gambar
“Dikhawatirkan abu bisa membuat mesin pesawat rusak dan jarak pandang (pilot) terbatas.” VIVAnews – Penutupan Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, yang sebelumnya hanya sampai besok, Selasa, 16 November 2010, diperpanjang hingga Sabtu, 20 November 2010. Perubahan ini dilakukan karena status Gunung Merapi masih awas sehingga potensi gangguan abu tetap ada. “Dikhawatirkan abu bisa membuat mesin pesawat rusak dan jarak pandang (pilot) terbatas,” kata Manajer Operasional Angkasa Pura I, Halendra Woworuntu, saat dihubungi VIVAnews.com, Senin, 15 November 2010. Halendra menambahkan, kewenangan perubahan kebijakan bandara ini bukan ada pada pengelola Adi Sucipto, melainkan langsung oleh Kementerian Perhubungan.

Titik Api Diam Terus Tampak di Merapi

SLEMAN (KRjogja.com) - Titik api masih tampak di puncak Gunung Merapi dan sering terekam oleh kamera pengintai di pos pengawasan dalam dua hari terakhir terutama ketika cuaca cerah. Berdasarkan laporan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono, titik api diam terekam dari dua kamera CCTV yang dipasang di Pos Pengawasan Deles, Klaten dan Museum Gunung Merapi Sleman. Titik api diam tersebut dilaporkan dapat diamati saat cuaca di puncak Gunung Merapi cerah dan tampak selama sekitar satu jam pada pukul 03.19 hingga 04.28 WIB Senin. Pada Minggu (14/11), titik api diam dapat teramati sepanjang dini hari serta pukul 17.55 hingga 18.00 WIB, dan kamera CCTV dari Deles Klaten kembali merekam adanya titik api diam pada pukul 18.50 WIB. Selain titik api diam, pengamatan visual dari sejumlah pos pengamatan juga menampakkan keluarnya asap putih keabuan hingga kecoklatan dengan tinggi kolom asap 800 meter yang condong ke arah barat laut. Masyarakat di sekitar Gu

BNPB: Pengungsi Jangan Buru-buru Pulang ke Rumah

DetikNews | Jarak zona aman Merapi di 3 kabupaten direvisi. Revisi ini membuat banyak warga meninggalkan barak pengungsian untuk kembali ke rumahnya, termasuk para pengungsi di Sleman, Yogyakarta. Padahal jarak aman untuk kabupaten ini masih tetap radius 20 Km. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Media Center menjelaskan bahwa status Merapi saat ini masih awas. Penurunan jarak aman hanya bagian dari informasi terkait aktifitas Merapi yang beberapa hari ini relatif stabil, walaupun sesekali mengeluarkan guguran material dan awan panas. “Merapi itu masih berbahaya, statusnya saja masih Awas, jadi para pengungsi dimohon untuk tetap tinggal di tempat pengungsian”, ujar kordinator Media Center Tanggap Darurat Bencana Merapi, Sukosono saat dihubungi detikcom, Minggu (14/11/2010). Sampai saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana belum mengeluarkan surat resmi terkait penurunan jarak aman dan status Gunung Merapi. “Tidak ada surat resmi dari BNPB mengenai penuru

Radius Aman Sekitar Merapi Mulai Diperpendek

Gambar
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Melihat aktivitas Gunung Merapi secara umum mengalami penurunan hingga Ahad (14/11) pagi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan radius jarak aman di setiap daerah yang tadinya berpotensi terkena dampak erupsi Gunung Merapi. Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R Sukhyar mengatakan, penurunan radius aman itu terjadi untuk daerah Boyolali jadi 10 Km, Magelang jadi 15 Km, dan Klaten jadi 10 Km. "Namun, untuk Sleman masih dipertahankan di radius 20 Km, lantaran, kecenderungan dari guguran lava masih ditaksir memiliki daya jangkau 20 km. Dan status Merapi tetap awas," ujar Sukhyar di Media Center posko utama PNBP, Ahad (14/11). Menurutnya, penurunan radius aman ini telah menjadi ketetapan, kepala BNPB telah memahami dan ini telah menjadi keputusan resmi. Dijelaskan Sukhyar, secara teknis, aktivitas merapi dari segi bahaya mengalami penurunan dari aktivitas ekspolsif menjadi awan pan

Tak Ada Luncuran Awan Panas Hingga Saat Ini

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas Gunung Merapi sejak Sabtu (13/11/2010) hingga Minggu (14/11/2010) berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi cukup stabil, dan tidak terjadi awan panas. "Tidak terjadi awan panas, tetapi ada hujan abu vulkanik tipis," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono, di Yogyakarta, Minggu. Berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menjelaskan awan panas Gunung Merapi terakhir keluar pada Jumat (12/11) sebanyak dua kali, sedangkan sepanjang Sabtu (13/11) hingga Minggu (14/11) aktivitas tersebut tidak ditemui. Surono mengatakan meski demikian, erupsi masih berlangsung dengan intensitas yang cukup tinggi, dan status Merapi masih dinyatakan pada level "awas". Hasil laporan semua petugas teramati asap dengan tinggi maksima

Kerja Relawan Merapi Sudah Mirip Arkeolog

Tim evakuasi mayat seperti sedang mencari fosil di gunung debu vulkanik. VIVAnews - Beradu cepat dengan wedhus gembel dan panasnya suhu Merapi menjadi hal yang biasa dialami Ariyanto Joko Widodo (39), relawan lokal dari desa Ukirsari, Cangkringan, Sleman. Seluruh kemampuan inderanya dikerahkan maksimal, tak terkecuali penciuman, untuk mengetahui jenazah para korban yang sudah terkubur pasir dan abu vulkanik. "Bau mayat binatang dan manusia itu berbeda," katanya saat berbincang dengan VIVAnews.com, Sabtu. 13 November 2010. Menurutnya, selain medan yang ganas, tantangan lain yang menyulitkan adalah terjeblos dalam kubangan pasir panas ketika mencari korban yang masih terkubur. "Kita biasanya sering terjeblos di pasir yang masih sangat panas, bahkan sampai membakar sepatu," ungkap dia. Biasanya bagi relawan yang memilki tongkat mendaki gunung es, akan ditempatkan di paling depan saat evakuasi. Mereka bertugas sebagai pembuka jalan. "Tongkat itu sangat b

Pemerintah Hitung Ulang Anggaran Penggantian Ternak

Harian Jogja | SLEMAN: Pemerintah segera melakukan penghitungan ulang anggaran penanganan ternak korban Merapi. Potensi penambahan anggaran teridentifikasi sebesar Rp61 miliar. Sebelumnya alokasi khusus ternak sebesar Rp100 miliar, juga sudah mendapat persetujuan DPR RI. Penambahan tersebut dilakukan sebagai antisipasi makin bertambahkan jumlah ternak yang mati serta pembelian ternak dari masyarakat korban Merapi. Total ternak yang terdata di empat Kabupaten sebanyak 61.884 ekor, padahal yang baru teridentifikasi sebanyak 6.787 yang ditempatkan di 167 barak ternak. "Artinya masih ada 55.097 yang belum diketahui. Realokasi anggaran sedang dibicarakan, pemerintah sedang melakukan penyisiran anggaran tersebut," ujar Menteri Pertanian, Suswono, di sela-sela kunjungannya ke barak ternak di Desa Tlogoadi, Mlati, Sabtu (13/11). Pemerintah sebelumnya telah menetapkan harga penggantian ternak sapi, anak sapi (pedet) Rp4 juta, dara Rp7 juta, bunting Rp9 juta dan sapi perah dih

Merapi Terpantau Relatif Stabil Pagi Ini

DetikNews | Setelah sempat mengeluarkan awan panas pada kemarin (12/11/2010) petang, aktifitas Merapi cenderung turun. Gunung paling aktif di Indonesia ini terpantau landai pagi ini. Berdasarkan data seismograf dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kegunungapian (BPPTK), tercatat tidak ada lagi awan panas yang signifikan setelah kemarin petang yang berakhir pada pukul 18.40 WIB. Tremor beruntun juga terus terjadi begitu juga dengan suara gemuruh. Sedangkan untuk gempa vulkanik terjadi dua kali dan gempa tektonik satu kali. Cuaca di sekitar Merapi sendiri cukup cerah. Gunung tersebut dapat dilihat dengan jelas dari arah Sleman, Yogyakarta, Bantul. Badan gunung tampak jelas berwarna biru terpadu dengan warna langit sebagai latarnya yang berwarna lebih muda. Di puncak tampak gumpalan awan tebal mengepul mengarah ke barat. "Memang sudah selama dua pekan terakhir selalu mengarah ke barat. Ya ada beberapa yang ke selatan," ujar petugas piket BPPTK Rinekso dalam perbin

Selama 1 Jam Merapi Keluarkan Awan Panas

Sindo | Setelah istirahat beberapa hari, Gunung Merapi kembali mengamuk dengan mengeluarkan awan panas atau wedhus gembelpukul 17.38 kemarin. Wedhus gembel yang dimuntahkan gunung bertipe stratodi perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta-Jawa Tengah tersebut cukup besar dan berlangsung lebih dari satu jam. Berdasarkan pantauan kamera CCTV yang dipasang di Deles Klaten, dalam erupsi tersebut juga terlihat kolom asap tinggi mengarah ke barat daya yang diikuti dengan munculnya lava pijar yang cukup besar sekitar pukul 18.45. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM Surono menjelaskan, awan panas yang dikeluarkan Merapi pada petang kemarin tergolong besar karena bisa dilihat berdasarkan pantauan di amplitudo energi Merapi yang terpantau di seismograf di BPPTK Yogyakarta. “Jarum di seismograf bergerak cepat menunjukkan energi Gunung Merapi masih besar.” ”Amplitudo energi tersebut berbanding lurus dengan awan panas yang dikeluarkan. Bisa saya katakan,

Erupsi Merapi Hari Ini Relatif Menurun

Gambar
YOGYA (KRjogja.com) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi mencatat, pada hari ini (Jumat, 12/11) sejak pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB erupsi Gunung Merapi tetap berlangsung meski dengan intensitas yang menurun. Suara geuruh dengan intensitas lemah hingga sedang masih terdengar dari kawasan Kaliurang. "Berdasarkan hasil pemantauan kegempaan diperoleh jumlah kegempaan terjadi tremor beruntun, 10 guguran dan 2 kali gempa teknonik, selebihnya gempa vulkanik, MP dan LF tidak terdeteksi. Pukul 12.54 WIB awan panas meluncur ke arah Selatan," kata Kepala PVMBG, Dr Surono di kantornya, Jumat (12/11). Secara umum, Surono mengatakan, endapan lahar telah teramati di semua sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi dari arah tenggara, selatan, barat daya, barat, hingga barat laut, meliputi KaliWoro, Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Sat, Lamat, Senowo, Tringsing dan Kali Apu. Lahar di Kali Boyong telah diendapkan di Dusun Kardangan D

Babak Baru Gunung Merapi

KOMPAS.com — Skala dan pola letusan eksplosif Gunung Merapi di Yogyakarta tahun ini meninggalkan kelaziman erupsi Merapi setidaknya selama 138 tahun terakhir. Pola erupsi Merapi selama ini dikenal ”kalem”, tidak meledak-ledak, dengan pembentukan kubah lava yang longsor menjadi guguran ataupun luncuran awan panas skala kecil hingga menengah (terjauh 8 kilometer). Semua tersentak saat Gunung Merapi meletus dahsyat pada 26 Oktober 2010. Tiga dentuman hebat disertai gelombang luncuran awan panas bersuhu 600 derajat celsius berdurasi maksimal 33 menit meluncur sejauh 8 km, meluluhlantakkan segala yang dilintasinya. Kemudian ternyata rangkaian letusan lain susul-menyusul terjadi, yang memuncak (hingga saat ini) pada erupsi tiada henti sejak 3 November hingga 7 November. Guguran material dan awan panas terjadi tiada putus diselingi gemuruh yang terdengar hingga radius 30 km. Hujan pasir menjangkau radius 15 km dan hujan abu merembet hingga Jawa Barat. Letusan pada 4 November bahkan m

Malam Ini Asap Merapi Condong ke Barat

Terpantau melalui CCTV di kawasan Deles, ada sinar api di Puncak Merapi. VIVAnews - Kondisi Merapi hingga Kamis malam, 11 November 2010, masih terlihat adanya asap setinggi 800 meter yang arahnya condong ke barat. Pada pukul 18.15 hingga 22.15 WIB, tampak sinar api di puncak Merapi yang terpantau melalui CCTV di kawasan Deles, yang jaraknya 4 kilometer dari timur Merapi. "Dapat teramati dari Selo dan Ketep, tampak asap dengan tinggi 800 meter condong ke barat," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Penangangan Bencana dan Sosial Andi Arief, berdasarkan komunikasi dengan Surono, Kamis malam, 11 November 2010. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, juga memastikan kondisi Merapi pada Kamis malam ini hingga pukul 22.15 WIB, tidak ada awan panas yang muncul, dan terdapat tiga kali guguran yang tidak teramati secara visual yang hanya dapat terpantau secara instrumental. Meski terlihat asap setinggi 800 meter terlihat, tapi tidak terekam gempa vulkanik.

Gunung Merapi Belum Stabil, Macan Turun ke Pemukiman

DetikNews | Meningkatnya aktivitas Merapi selama beberapa pekan terakhir juga berimbas kepada hewan liar. Seekor macan dilaporkan turun gunung sampai ke pemukiman warga, tepatnya di dusun Kuron, Candibinangun, Pakem. "Ada satu macan yang masuk ke pemukiman pukul 13.00 siang tadi," ujar Camat Pakem, Budiharjo ketika dihubungi detikcom, Kamis (11/10/2010). Budi menuturkan bahwa tim dari Kebun Binatang Gembiraloka telah dilibatkan dalam penanganan Macan ini. Sampai pukul 22.00 WIB, dirinya mengaku belum mendapat laporan ditemukannya hewan liar tersebut. "Saat ini masih dalam penanganan. Sudah ada tim dari Gembiraloka yang ke sana," tambahnya. Namun Budi memperkirakan Macan tersebut tidak akan mendatangkan bahaya serius. Pasalnya situasi di dusun Kuron, Candibinangun, Pakem hampir seluruhnya kosong karena warga mengungsi ke bawah. "Tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Penduduk di sana hampir semanya mengungsi ke bawah," terangnya. Menurut

Awas, Magma di Perut Merapi Perlu Dicermati

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Letusan Gunung Merapi yang terus menerus sulit diprediksi. Namun, yang perlu dilakukan adalah mencermati magma yang terkandung di dalam perut gunung ini."Langkah yang perlu dilakukan saat ini adalah memperkirakan magma yang masih terkandung di perut bumi, khususnya di dalam perut Gunung Merapi," kata ahli vulkanologi dari Universitas Kyoto, Jepang Masato Iguchi, di Yogyakarta. Menurut dia, masalah seperti ini sering ditemui di berbagai letusan gunung berapi lainnya, bukan hanya Gunung Merapi. "Oleh karena itu, ke depan yang juga perlu dicermati adalah kondisi magma di perut Merapi," kata Iguchi di kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta. Meski demikian, ia memuji langkah yang diambil Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), karena mampu melakukan prediksi cukup tepat sebelum terjadi letusan pada 26 Oktober 2010

Pengungsi Barak Maguwoharjo Terganggu Aksi Sweeping

Harian Jogja | SLEMAN: Sejumlah pengungsi di Stadion Maguwoharjo mengaku resah akibat adanya sweeping yang dilakukan oknum berseragam loreng. Sejak dua hari terakhir, mereka mengaku didatangi beberapa orang berpakaian loreng dan berpakaian preman, yang langsung mengambil beberapa pelengkapan yang dibawa pengungsi. "Semalam saya didatangi sekitar tujuh orang, dua orang berpakaian loreng dan lainnya pakaian biasa. Mereka langsung mengambil tikar yang sedang saya pakai," ujar salah seorang pengungsi yang menempati Blok 4 barak Stadion Maguwoharjo. Menurutnya, orang-orang yang mendatanginya sama sekali tak mengatakan apa-apa, dan langsung mengambil begitu saja. Menurutnya kejadian tersebut terjadi sekitar puku 12 malam. Ia mengira saat itu sedang dilakukan sweeping. Ia juga menyebutkan bahwa malam-malam berikutnya hal tersebut masih akan dilakukan lagi. Ia menjelaskan perlengkapan tersebut ia bawa dari barak pengungsian sebelumnya di Hargobinangun. Ia menolak tegas jika d

UGM Terjunkan 500 Mahasiswa KKN ke Daerah Bencana Merapi

YOGYA (KRjogja.com) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta melepas sebanyak 500 mahasiswa kuliah kerja nyata program pemberdayaan masyarakat peduli bencana untuk membantu tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. "Mereka diterjunkan di beberapa lokasi yang terkena dampak bencana erupsi Merapi. Hal itu sebagai bentuk nyata kepedulian Universitas Gadjah Mada (UGM) terhadap terjadinya bencana khususnya erupsi Merapi," kata Rektor UGM Sudjarwadi di Yogyakarta, Rabu (10/11). Menurut dia pada pelepasan 500 mahasiswa KKN-PPM Peduli Bencana, pelaksanaan kegiatan itu telah memadukan unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, seperti KKN-PPM pada umumnya. "Kegiatan KKN-PPM Peduli Bencana dilakukan berdasarkan skala prioritas yang mengacu pada tujuh program pokok, yakni logistik, kesehatan-psikologi, infrastruktur, pendidikan, pemulihan ekonomi, administrasi publik, dan mi

Gempa Pengaruhi Energi Merapi

YOGYAKARTA(SINDO) – Gempa tektonik yang terjadi di Yogyakarta kemarin diperkirakan bisa memengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Dengan adanya gempa itu setidaknya akan membuka jalan magma lebih besar dari ukuran semula. Pengaruh tersebut akan terjadi bila pada tubuh, magma dan puncak gunung api mendapat getaran gempa. Direktur Pusat Penelitian Penanggulangan Bencana Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta Dr Eko Teguh Paripurno mengatakan, pengaruh akan lebih besar pada saat pematangan magma seperti sekarang ini. Setidaknya akan membuka jalan magma lebih besar dari ukuran semula. “Kalau rencana eksplosifnya akan lama, maka (dengan gempa) ini mempercepat”ujarnya. Menurut Eko yang juga vulkanolog, hal ini justru membawa dampak positif bagi erupsi merapi.Penjelasannya, fase ini Merapi sedang melakukan pengumpulan energi namun paksaan dari goyangan gempa membuat energi tersebut terpaksa dilepaskan sebelum waktunya. Dari sisi risiko bencana, hal ini lebih mengun

Sulit Distribusikan Bantuan : Lokasi Pengungsi Tersebar di Banyak Titik

RADAR JOGJA - Menangani pengungsi berjumlah puluhan ribu orang dengan lokasi tidak tersentral, bukan hal mudah bagi Pemprov DIJ. Lokasi pengungsian yang tersebar di berbagai titik itu menimbulkan kendala tersendiri. Terutama menyangkut distribusi bantuan makan bagi pengungsi. ’’Rentang kendali untuk dapur umum menjadi luar biasa,’’ ujar Gubernur DIJ Hamengku Buwono X saat menerima kunjungan silaturahim pengurus PWI Cabang Jogja yang dipimpin Sihono Harto Taruno (ketua) dan Primaswolo Sudjono (sekretaris) di Kepatihan kemarin (9/11). Gubernur membeberkan, dapur umum yang berada di Youth Center Cebongan, Mlati, Sleman harus melayani 1.900 pengungsi di lokasi tersebut plus 10 ribu pengungsi yang tersebar di 11 titik pengungsian. Menurut HB X, kapasitas dapur umum di Youth Center masih mampu mencukupi karena kapasitas dapat melayani 15 ribu pengungsi. Namun untuk menjangkau pengungsi di luar Youth Center diperlukan transportasi lebih banyak agar bantuan makanan dapat didistribusikan

Pengungsi Diintimidasi, Sultan Turun Tangan

VIVAnews - Puluhan pengungsi korban bencana Merapi yang mengungsi di tempat ibadah Ganjuran, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dibuat resah dengan intimidasi yang dilakukan organiasi massa tertentu dengan mendatangi lokasi pengungsian tersebut. Ormas itu meminta kepada para pengungsi yang beragama muslim untuk segera pindah dari lokasi pengungsian. Kondisi yang menjurus ke permasalahan sara ini langsung mendapatkan respon cepat dari Gubernur Sultan HB X. Raja Keraton Yogyakarta ini meminta masalah ini agar tidak membesar dan menjadi bencana kedua bagi para pengungsi yang saat ini hidupnya sudah menderita Sultan yang datang bersama dengan istrinya Ratu Hemas langsung melakukan pertemuan bersama pejabat Bantul. Usai menggelar rapat dengan para pejabat Pemerintah Kabupaten Bantul, Sultan menyatakan setiap pengungsi harus mendapatkan jaminan keamanan. Jangan sampai ada pihak-pihak yang memaksa pengungsi dipindah. "Bencana Merapi belum selesai, jangan sampai timbul masalah

Jalan di Kaliurang Dibuka, Pengungsi Merapi Tengok Rumahnya

Yogyakarta - Hujan debu Merapi di kawasan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, mulai mereda dan jalan-jalan telah dibuka. Sejumlah pengungsi menegok rumahnya dan mengambil barang-barang yang dibutuhkan. Pengamatan detikcom, Selasa (9/11/2010), Jalan Kaliurang KM 14, tepatnya dekat kampus Universitas Islam Indonesia (UII) sudah dibuka untuk umum. Beberapa polisi yang berjaga-jaga tidak melarang pengungsi yang ingin menegok rumahnya. "Hati-hati," pesan seorang polisi yang berjaga-jaga kepada setiap pengendara yang melintas. Begitu pula di Jalan Kaliurang KM 10, Kecamatan Pakem, yang sebelumnya digunakan sebagai posko utama kini mulai didatangi Tim SAR dan anggota TNI. Pengungsi terlihat berlalu lalang di Jalan Kaliurang. "Cuma nengok rumah. 2 Hari kan kita tidak pulang. Kemarin-kemarin masih dilarang tetapi sekarang sudah boleh. Ternyata masih aman. Sekalian mau ambil termos. Penting di pengungsian buat ambil air panas," kata Parwito Wiyono. Kediaman Parwito terl

Vulkanolog AS-Jepang Meneliti Merapi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Letusan Gunung Merapi tak hanya membawa bencana bagi warga. Justru, erupsi Merapi yang sangat dahsyat ini menarik perhatian ahli vulkanologi dari Amerika Serikat untuk meneliti gunung yang paling aktif di dunia ini. Jepang pun juga mengirim ahli vulkanologi ke Merapi. Kedatangan ahli vulkanologi asal Amerika, Senin (8/11/2010) bukan atas permintaan pemerintah lndonesia. Mereka datang atas inisiatif sendiri. Menko Kesra Agung Laksono di kantor Pusdalops BNPB, Yogyakarta mengatakan para ahli vulkanologi tersebut juga akan membantu tenaga vulkanologi di Yogya. "Mereka juga akan membantu Pak Rono (Surono)," terangnya. Agung menambahkan, adanya pihak yg tertarik dengan Merapi membuktikan Merapi adalah sebuah gunung terpenting di dunia. Untuk itu, menurut Agung, bangsa lndonesia patut bangga mempunyai Merapi. "Jadi, Merapi itu laboratorium vulkanologi dunia," katanya. (Tribun Jogja/Joko Widiyarso)

Energi Merapi Masih Besar

YOGYAKARTA(SINDO) – Masyarakat di kawasan Merapi harus bersabar tinggal lebih lama di pengungsian.Hingga kemarin,gunung teraktif di dunia itu masih terus menebar ancaman. Berdasarkan data seismograf di Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, aktivitas Merapi masih tinggi. Tremor, awan panas, dan guguran lava pijar terjadi terus-menerus. Sejak meletus Rabu pekan lalu (3/11),gunung bertipe strato tersebut sudah meletus lebih dari 96 kali selama 4 hari tanpa henti. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Surono mengungkapkan, aktivitas Gunung Merapi tanggal 7 November 2010 pukul 06.00 sampai 12.00 WIB stabil tinggi. Selama enam jam terjadi kegempaan vulkanik sebanyak 31 kali,sedangkan tremor,guguran, dan awan panas terjadi secara beruntun tiada henti. Menurut dia, berdasarkan pengamatan secara visual dari pos Ketep terjadi banjir lahar skala kecil di Kali Pabelan Kecamatan Sawangan.Huj