Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2011

Job Fair di UGM Digelar Akhir Pekan Ini

HARIAN JOGJA: Career Days UGM VIII akan digelar selama dua hari pada pada 5-6 Februari 2011 mulai pukul 08.00-17.00 WIB di Gedung Grha Sabha Pramana (GSP) lantai pertama dan kedua. Sebanyak 58 perusahaan besar nasional dan internasional akan turut ambil bagian dalam bursa lowongan kerja itu. Melalui rilis yang diterima Harian Jogja, Minggu (30/1), ECC UGM mengatakan bursa lowongan kerja kali ini bertema Fancy February Fidelity. Tema itu mengandung harapan agar job fair mampu menciptakan momentum yang bagus untuk mengenal, mendekati, dan memilih perusahaan yang tepat bagi para calon karyawan. Sebaliknya, perusahaan dapat menemukan karyawan yang terbaik. Career Days UGM VIII 2011 terbuka bagi seluruh lulusan universitas serta berbagai latar belakang pendidikan dan jurusan. Khusus bagi anggota www.ecc.ft.ugm.ac.id, akan mendapatkan keistimewaan akses masuk melalui pintu utama gedung GSP dengan menunjukkan kartu identitas sebagai member ECC. Adapun pengunjung non-member bisa masuk

Polisi Ringkus 4 Pencuri Motor

SLEMAN (KRjogja.com) - Jajaran Restkrim Polres Sleman berhasil meringkus empat tersangka pencuri sepeda motor di kos-kosan dengan barang bukti berupa 15 unit motor. Penangkapan yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Danang Kuntadi berasal dari laporan kehilangan pada Oktober 2010. "Dari laporan polisi itu berhasil menangkap seorang pemetik, AP dan setelah didalami memiliki komplotan yang telah melakukan aksi serupa di empat lokasi berbeda," kata Kapolres Sleman, AKBP Irwan Ramaini di Mapolres, Minggu (30/1). Kapolres menjelaskan polisi akhirnya menangkap AM, KP dan EK sebagai penadah. Namun, semua tersangka masih diminta keterangan yang kemungkinan para tersangka bisa bertambah termasuk barang bukti. Sedangkan modusnya mencari kenderaan yang terparkir di halaman kos dan saat pemilik lengah, tersangka menggondolnya dengan kunci T. Barang bukti yang berhasil diamankan adalah Yamaha Mio, Kawasaki Ninja dan Honda Sonix, "Kemudian diberikan penadah dan dijual ke luar daerah s

Audisi Penghuni Terakhir ANTV 2011 Wilayah Yogyakarta

Audisi PENGHUNI TERAKHIR ANTV 2011 wilayah Yogyakarta, Minggu 30 Januari 2011 mulai jam 7 pagi - 12 Siang di Auditorium Univ Negeri Yogyakart (UNY) Jl Colombo 1 Yogyakarta. Pendaftaran GRATIS, formulir bisa diambil di http://www.an.tv/penghuniterakhir/ atau dapat diambil di di Radio GERONIMO FM, telp 0274511058 dan Radio GCD FM Telp. 0274-381872 Seperti kita ketahui Penghuni Terakhir adalah sebuah program acara realitas yang ditayangkan ANTV dan diproduksi oleh Triwarsana, rumah produksi milik Helmy Yahya. Dalam program ini, para penghuni yang dipilih berdasarkan hasil audisi di beberapa kota di Indonesia, menjalani kehidupan sehari-hari di sebuah rumah di kawasan Jakarta Selatan selama 100 hari. Gerak-gerik mereka direkam setiap hari dengan menggunakan 20 kamera yang terpasang di setiap sudut rumah kecuali di kamar mandi. Tayangan ini merupakan jenis baru acara realitas di Indonesia, yang menampilkan kegiatan sehari-hari tanpa menggunakan naskah dan dilakoni oleh orang-orang bia

Sultan Tak Ingin Kebal Hukum

YOGYAKARTA (SINDO) – Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) DIY tengah dalam pembahasan antara pemerintah pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat. Anggota Tim Asistensi RUUK Pemprov DIY Tavip Agus Rayantov mengingatkan bahwa masa perpanjangan jabatan Sultan Hamengku Buwono (HB) X sebagai gubernur akan habis pada Oktober tahun ini. Karena itu, penyelesaian RUUK akan menjadi pertaruhan politik bagi kinerja pemerintahan SBY di mata masyarakatYogyakarta. Dia berharap target pembahasan selesai pada April mendatang tak meleset. Menurut Tavip,Sultan bersama dengan tim mencermati aspek yang menonjol dari usulan pemerintah, yaitu soal gubernur utama. Interpretasi usulan ini adalah keinginan pemerintah pusat ingin menempatkan Sultan sebagai sosok yang tidak mungkin terjangkau oleh hukum. Menurut Tavip, makna gubernur utama inilah yang menjadi salah satu perbedaan pandangan antara Sultan HB X dan pemerintah pusat.Sultan menginginkan posisinya di hadapan hukum sama dengan masyarakat yang

Ratusan Juta untuk Berantas Leptospirosis

Penyakit ini sudah menewaskan sedikitnya 6 orang. VIVAnews - Dinas Kesehatan Bantul, Yogyakarta, menganggarkan dana sebesar Rp350 juta guna keperluan Kejadian Luar Biasa Leptospirosis yang saat ini telah melanda di 17 Kecamatan. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan bakteri Leptospira sp. Penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Leptospirosis dikenal juga dengan nama demam pesawah, demam lumpur, dan tifus anjing. Bakteri ini biasanya dibawa oleh tikus, babi, kambing, domba, kuda, anjing, kucing, serangga, burung, kelelawar, tupai, dan landak. Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Siti Noor Zaenab mengatakan, dana tersebut nantinya digunakan untuk pembelian obat bagi penderita leptospirosis, obat pembasmi tikus, dan pelatihan bagi para medis dalam penanganan penderita leptospirosis. "Untuk obat tikus pengadaan dilakukan oleh Dinas Pertanian Kehutan dan Peternakan, sedangkan obat bagi pasien dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan," katanya, Kamis, 2

Cuaca Buruk, Nelayan Tak Berani Melaut

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com — Nelayan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih merasakan dampak dari cuaca buruk. Meski ketinggian ombak sudah landai pada kisaran 1-2 meter, nelayan belum berani melaut. Hal ini terutama karena angin kencang sering kali tiba-tiba bertiup pada sore atau malam hari. Seluruh nelayan di Pantai Wediombo dan Pantai Baron, misalnya, memilih tetap libur melaut. Sebagian besar dari mereka beralih profesi menjadi petani atau buruh bangunan ke kota besar. Nelayan memperkirakan cuaca buruk akan mereda setelah memasuki Maret. "Kami menunggu angin reda, belum berani melaut," ujar nelayan Pantai Wediombo, Subowo, Rabu (26/1/2011). Koordinator Tim Search and Rescue Gunung Kidul Sumarno mengatakan, seluruh anggota tim SAR di Gunung Kidul telah siap siaga menjaga seluruh kawasan pantai ketika terjadi cuaca buruk. Sepanjang 2010, empat wisatawan tewas di Pantai Selatan Gunung Kidul dan satu orang tewas pada 2011. Tak hanya menjaga kawas

Warga Jogja Harus Waspada Leptospirosis!

Harian Jogja | Warga Kota Jogja yang tinggal di perbatasan dengan Sleman dan Bantul diharapkan waspada dengan menjangkitnya penyakit leptospirosis. Di DIY, penyakit yang ditularkan dari tikus ini mulai banyak terjadi di Sleman dan Bantul. Dari penderita yang suspect dan meninggal dunia akibat penyakit ini pun lebih banyak terjadi di daerah perbatasan dengan Kota Jogja. Di 2010 ada empat kasus leptospirosis di Jogja. Tiga di antaranya masih suspect berasal dari Sorosutan, Umbulharjo dan Sapen, Demangan, Gondokusuman. Di tahun yang sama ada juga satu yang positif terjangkit leptospirosis dari warga Sorosutan. ”Di 2011 sudah ada satu suspect di Wirogunan,” kata Pelaksana Program Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan Kota Jogja, Rubangi. Ditemui di kantornya, Selasa (25/1), Rubangi menerangkan satu pasien suspect leptospirosis tidak terjangkit di rumahnya, tetapi sebelumnya sempat memancing di Bantul. Leptospirosis merupakan penyakit yang berasal dari tikus. Siklus penula

'Ufo Berbah' Jadi Tempat Wisata

SLEMAN (KRjogja.com) - Fenomena crop circle yang membentang di areal persawahan Dusun Rejosari dan Dusun Jogomangsan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman menyedot perhatian masyarakat sehingga dijadikan daerah wisata dadakan. "Pengunjung rela mendaki bukit yang terjal dan sangat licin. Bahkan, ada yang jatuh dan pingsan namun tetap nekat naik," kata Warga setempat Kusnadi yang juga ikut membantu pengamanan di lokasi kepada KRjogja.com, Selasa (25/1). Warga, kata Kusnadi tetap nekat mendekati lokasi bekas 'ufo' untuk melihat susunan padi yang roboh padahal sudah dipasangi police line larangan mendekat. Karena itu, warga berinisiatif memasang pengeras suara mengingakan pengunjung. "Satu orang saja yang mendekat, nanti pasti akan diikuti oleh warga lain. Kasihan yang memiliki sawah, nanti rusak semua," imbuh Kusnadi. Kusnadi mengaku ramainya pengunjung dimanfaatkan penduduk untuk menambah pemasukan kas desa dengan membuat jasa parkir ser

'Lingkaran UFO' di Sleman Tempati 7 Petak Sawah Siap Panen

Gambar
Detik News - Harapan 6 petani pemilik 7 petak sawah di Dusun Jogomangsan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, DIY, untuk segera panen agak tersendat. Sebab lahan mereka saat ini menjadi pusat perhatian setelah ketempatan "lingkaran UFO". Salah satu pemilik petak sawah adalah Ngadiran. Senin (24/1/2011) pagi ini dia menengok sawahnya yang menjadi tontonan ratusan warga dari atas bukit Gunung Suru. Dia hanya berjaga agar sawahnya tidak diinjak-injak warga. Sawah Ngadiran dkk berisi padi yang tak lama lagi akan panen. Bulir-bulir padi telah menggelayut. Agar sawahnya tidak rusak, Ngadiran dan petani lainnya menempatkan tulisan larangan memasuki sawah tersebut. Tanda larangan ditempatkan di sekitar lahan plus di pintu masuk pematang. Semakin siang, makin banyak warga yang menonton. Mereka menyaksikan dari atas bukit Gunung Suru yang licin akibat hujan semalam. Sedangkan cuaca pagi ini cerah. Bosscha: Lambang 'UFO'di Sleman Dibentuk Abu Vulkanik Merapi

3 Menteri Datangi Lokasi Banjir Lahar Dingin

Empat pejabat akan mendatangi lokasi banjir lahar dingin Merapi. VIVAnews - Tiga menteri dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengunjungi lokasi bencana banjir lahar dingin Gunung Merapi. Setelah usai bencana erupsi Merapi, banjir lahar dingin mengancam sejumlah wilayah di kaki gunung. Tiga menteri yang akan mendatangi lokasi banjir lahar dingin yakni Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Agung Laksono, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufrie, dan Kepala BNPG Syamsul Maarif. Empat pejabat itu akan mendatangi lokasi banjir lahir dingin di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sekitar pukul 13.00 WIB, Minggu 23 Januari 2011. Empat pejabat itu dijadwalkan singgah di Koperasi UPT Ngitik Sari, Kali Urang, Sleman. Usai dari Ngitik Sari, para pejabat itu akan lokasi pengungsian sementara di Kowang, Cangkringan, Sleman. Di lokasi hunian sementara ada sekitar 130 pengungsi banjir lahar dingin. Para pengungsi ini sebagian besar dari desa

Badan Jalan Magelang-Yogya Tergerus 7 Meter

Gambar
KOMPAS.com — Badan jalan raya Magelang-Yogyakarta di Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tergerus sekitar tujuh meter pascabanjir lahar dingin Kamis (20/1/2011). Petugas Pelaksana Kebijakan Bina Marga Jawa Tengah Wilayah Magelang Budi Sudarman di Magelang, Jumat (21/1/2011), mengatakan, badan jalan tergerus selebar tujuh meter sepanjang 35 meter dengan kedalaman empat meter. Badan jalan yang semula selebar 15 meter tersebut sekarang menyempit, dari empat lajur menjadi dua lajur, sehingga terjadi antrean kendaraan di jalur utama Magelang-Yogyakarta tersebut. "Kami berupaya memperbaiki jalan yang rusak dengan pengerukan dan menata batu-batu besar sebagai fondasi kemudian baru ditambal," katanya, Jumat (21/1/2011). Menurut dia, ancaman banjir lahar dingin yang masih bisa terjadi merupakan kendala bagi perbaikan jalan. Apalagi, sering hujan sehingga mempersulit pengerjaan perbaikan jalan. "Perbaikan ini sebagai upay

Pemasukan UGM Rp1,7 triliun!

HARIAN JOGJA: Penghapusan Ujian Masuk (UM) Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam seleksi penerimaan mahasiswa tidak mempengaruhi kondisi keuangan UGM. Pasalnya, anggaran pendapatan dan pengeluaran dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) UGM pada 2011 mencapai Rp1,7 triliun. Pernyataan itu disampaikan Kepala Humas Universitas Gadjah Mada, Suryo Baskoro, saat dihubungi Harian Jogja, Kamis (20/1). Suryo menyebutkan pemasukan UGM sebesar Rp1,7 triliun bersumber dari subsidi pemerintah, kerjasama dengan industri, unit bisnis, dan mahasiswa. Sebagai contoh sumber dana, UGM memiliki 18 fakultas dan 28 pusat studi yang seringkali mengadakan penelitian. Dana penelitian diperoleh dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dan kerjasama dengan mitra UGM. Dana tersebut jauh lebih besar dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2011 Provinsi DIY sebesar Rp1,4 Triliun. Dana tersebut selama ini digunakan untuk membiayai kegiatan dosen, mahasiswa dan kegiata

Inflasi Januari 2011 Lebih 'Jinak'

YOGYA (KRjogja.com) - Tim Pengendalian Inflasi (TPI) Propinsi DIY menyatakan harga kebutuhan pokok hingga pertengahan Januari 2011 lebih stabil dibandingkan dengan Desember 2010 sehingga laju inflasi di Yogyakarta akan lebih rendah daripada sebelumnya. Demikian dikatakan Pemimpin Bank Indonesia Yogyakarta, Dewi Setyowati, Jumat (21/1). Menurutnya berdasarkan pengamatan harga bahan pokok terjadi pergerakan yang relatif rendah dan terjadi penurunan harga tipis. Misalnya, daging ayam ras, kacang panjang, telur ayam ras, wortel, beras dan buncis. Sedangkan yang mengalami kenaikan adalah cabai, bawang merah, kentang, minyak goreng, gula pasir dan emas. Khusus untuk beras, Dewi menjelaskan stok mencapai 67 ribu ton, namun belum termasuk stok di petani, Gapoktan dan Bulog. Bahkan masih bisa bertambah sejalan masa panen raya pada Februari - Mei 2011. "Belajar pada pengalaman tahun sebelumnya, tahun ini Bulog akan lebih cepat melakukan penyerapan gabah dan beras dari petani. Setiap

Wah! Mahasiswa Lebih Doyan Internet Daripada Baca Buku

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Perpustakaan mulai terabaikan seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi, kata Direktur Direktorat Perpustakaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Farham HM Saleh. "Masyarakat termasuk sivitas akademika saat ini lebih mengutamakan akses internet untuk mengetahui beragam informasi atau mencari literatur dalam penelitiannya," katanya, di Yogyakarta, Rabu. Kondisi itu, menurut dia dalam seminar pustakawan, merupakan hal yang lumrah di era teknologi informasi, sehingga pengembalian citra perpustakaan perlu dilakukan dengan segera untuk menarik minat masyarakat. "Untuk itu, para pustakawan harus selalu berupaya meningkatkan mutu perpustakaan. Salah satunya dengan berpartisipasi aktif dalam penulisan karya ilmiah aplikatif atau terapan," katanya. Ia mengatakan terdapat beberapa upaya pengembangan untuk mewujudkan perpustakaan sebagai pusat layanan informasi bagi sivitas akademika UII dan masyarakat pelajar dengan landas

UGM Hapus Tes Mandiri, Semua Mahasiswa Dijaring Lewat SNMPTN

DetikNews | Menyusul ITB, Universitas Gadjah Mada (UGM) akhirnya menghapus ujian tulis (utul) atau Ujian Masuk (UM) UGM secara mandiri. Mulai tahun ini UGM akan menjaring semua mahasiswa baru melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). "UGM tidak menyelenggarakan seleksi mandiri. UGM akan menjaring 100 persen mahasiswa baru melalui SNMPTN yang terdiri dari peserta ujian tulis SNMPTN dan undangan," ungkap Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi, PhD di Kantor Pusat UGM di Bulaksumur Yogyakarta, Selasa (18/1/2011). Menurut dia, untuk seleksi mahasiswa baru tahun ini, soal-soal yang dikembangkan UGM telah disepakati banyak diintegrasikan di dalam ujian tulis SNMPTN. Integrasi tersebut akan membuat hasil seleksi SNMPTN 2011 lebih berkualitas dan mampu menjaring para mahasiswa terbaik. Tim dari UGM, UI dan ITB juga diikutkan dalam penyusunan soal-soal SNMPTN mendatang bersama tim dari PTN yang lain sehingga hasilnya diharapkan lebih berkualitas. "Karena su

Kali Gendol Sudah Penuh, Sleman Siaga Banjir

Alat-alat berat sudah disiagakan di pinggir Kali Gendol dan Kali Opak di Sleman VIVAnews - Banjir lahar dingin masih mengancam pemukiman warga di bantaran sungai yang berhulu ke Merapi. Kali Gendol, salah satu sungai yang berhulu ke Merapi, bahkan sudah dipenuhi aliran lahar dingin. Widi Sutikno, Komandan Tanggap Darurat dan Penanggulangan Bencana Merapi Sleman mengatakan Kali Gendol bahkan sudah bercabang, masuk ke arah Kali Opak. "Untuk antisipasi banjir lahar dingin, kami melakukan kanalisasi khusus Kali Gendol dan Kali Opak," katanya kepada VIVAnews, Selasa 18 Januari 2011 pagi. Pembuatan alur sungai agar lahar dingin tidak melimpah ke mana-mana. "Yang saya takutkan adalah jatuh korban jiwa. Kalau sarana-prasarana rusak, jembatan jebol tidak apa-apa. Itu bisa dibangun dan diperbaiki kembali, tapi kalau nyawa tidak bisa," ujarnya. Makanya, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai selalu disiagakan. "Dan kami sudah mensosialisasikan agar bergeser d

Angin Kencang Hingga Tiga Hari ke Depan

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sejak empat hari terakhir, wilayah DI Yogyakarta dilanda angin kencang sebagai dampak dari badai atau siklon tropis Vince yang terjadi di Australia. Angin kencang yang diperkirakan masih berlangsung hingga tiga hari ke depan tersebut sempat merobohkan rumah, pohon, dan infrastruktur umum seperti menara stasiun televisi serta papan iklan. Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta Tonny Agus Wijaya, kecepatan angin kencang di wilayah daratan bisa mencapai 20 kilometer per jam, dari yang normalnya hanya 10 kilometer per jam. Sementara kecepatan angin di wilayah perairan laut selatan DIY bisa mencapai 30 kilometer per jam dengan ketinggian ombak lebih dari 3 meter. Pada Minggu (16/1/2011) angin kencang yang terjadi di wilayah Gunung Kidul merobohkan salah satu menara stasiun televisi swasta di Desa Ngoro-oro, Patuk, Gunung Kidul. Warga sekitar mengaku waswas karena di desa tersebut masih terpancang 15 men

Angin Kencang Tumbangkan Papan Reklame

KULONPROGO: Angin kencang yang terjadi pada Sabtu (15/1) siang, menumbangkan sebuah papan reklame di simpang lima Karangnongko, Wates. Beruntung papan reklame dengan ukuran 4x2 meter roboh tersebut tidak menimpa pengguna jalan maupun warga sekitar, namun kejadian tersebut membuat traffic light yang tepat berada di sebelahnya mengalami kerusakan. Menurut warga sekitar, Dwi Budi, 49, angin kncang yang berhembus sepanjang siang tersebut secara tiba-tiba merubuhkan papan reklame tersebut, apalagi menurut Dwi, fondasi untuk pemasangan papan reklame dianggap kurang kuat untuk menopang papan reklame setinggi 10 meter tersebut. “Tiba-tiba terdengar suara keras, begitu saya lihat ternyata papan reklamenya sudah roboh, beruntung tidak mengarah ke rumah saya, karena di garasi sebelah juga ada mobil dan dua sepeda motor,” katanya, Sabtu (15/1).(Harian Jogja/Dasa Saputra)

Polda DIY Tangkap Tujuh Orang Pengguna Narkoba

YOGYA (KRjogja.com) - Direktorat Narkoba Polda DIY merilis hasil penangkapan pengguna narkoba dalam pekan ini. Sebanyak 7 pengguna sabu-sabu dan putaw tertangkap dalam operasi berbeda. Penangkapan pertama di Alun-Alun Selatan yang berada wilayah Kraton Yogyakarta, Rabu (12/1) lalu. Polisi membekuk dua orang, berinisial DD (51) dan teman perempuannya, SR (39). Dari tangan keduanya, polisi mengantongi 4 gram shabu-shabu sebagai barang bukti. Setelah dilakukan penyidikan, keduanya menyebut nama AG (35), warga Sonapakis Kasihan Bantul. Beberapa jam kemudian, polisi berhasil menangkap Agus di rumahnya. Dari hasil penggeledahan, ditemukan 0,57 gram shabu. Dari AG, polisi mendapatkan nama MN sebagai kurir. Pencarian terhadap MN pun dilakukan. Alhasil, Kamis, 13 Januari, polisi berhasil menangkap MN di Plosokuning Winomartani Ngaglik Sleman. Dari tangan MN, polisi mengamankan 1,5 gram putaw. Pengakuan MN, ada seorang yang diduga sebagai pemakai aktif. Polisi pun bergerak melakukan pen

Loket Mandala Tutup, Penumpang Kebingungan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Loket tiket Mandala Airlines di Bandara Adisutjipto sejak Kamis pagi tutup dan tidak ada satupun petugas yang berjaga. Ini membuat para calon penumpang mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi termasuk untuk pengembalian uang pembelian tiket (refund). "Saya sejak tadi menunggu di sini untuk mendapatkan kejelasan soal pembatalan penerbangan, namun ternyata tidak ada satupun petugas yang dapat dimintai keterangan karena loket Mandala tutup," kata calon penumnpang asal Sleman, Joko. Namun pihak bandara mengklaim kondisi penumpang Mandala baik-baik saja. "Tidak ada gejolak yang berarti dari calon penumpang maskapai Mandala atas pembatalan seluruh penerbangan, memang dari pihak Mandala sendiri sebelumnya telah memberirtahukan kepada calon penumpang jika maskapai ini untuk sementara berhenti beroperasi," kata Humas Bandara Adisutjipto Yogyakarta Isye Yuviana, Kamis. Menurut dia, pihak bandara saat ini juga membantu para calon pe

Konferensi Penyelamatan Lingkungan Digelar di UGM

Yogyakarta - Mendiknas Mohammad Nuh membuka Konferensi Asia Pasific penyelamatan bumi di Kampus UGM Yogyakarta. Agenda kegiatan yang akan berlangsung hingga 15 Januari 2001 adalah membahas upaya merintis penyelamatan bumi melalui pendidikan. "Pendidikan adalah media yang paling tepat untuk menyampaikan masalah ini bila kita ingin memberi bekal masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan hidup," kata Nuh saat membuka acara bertajuk The Asia-Pasific Regional Center of Expertise (RCE) Conference, Rabu (12/1/2010). Menurutnya, upaya penyelamatan bumi harus dilakukan semua pihak dan dirintis sejak usia dini. Yaitu melalui pendidikanmulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMP hingga perguruan tinggi. Terlebih kerusakan alam yang terjadi saat ini akibat ulah manusia. Maka pendidikan yang menghargai lingkungan alam menjadi penting untuk segera dilakukan untuk menularkan nilai-nilai dan praktek-praktek perlindungan alam yang mungkin telah lama hilang. "Tak harus berupa ku

Outlet Ambarrukmo Plaza Terbakar

Gambar
tripadvisor.com SLEMAN (SINDO) – Salah satu outletpakaian jadi di pusat perbelanjaan terbesar di Yogyakarta, Ambarrukmo Plaza (Amplaz) Jalan Yogyakarta-Solo, Ambarukmo, Depok,Sleman terbakar, sore kemarin Selasa (11/1). Kejadian ini membuat panik pengunjung yang sedang berbelanja di tempat itu.Mereka kemudian lari menyelamatkan diri ke jalan.Beberapa unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkot Yogyakarta diterjunkan ke Amplaz untuk menangani kebakaran itu agar tidak meluas. Hingga tadi malam,belum diketahui pasti penyebab kebakaran. Polisi masih melakukan penyelidikan dan pendataan peristiwa itu. Informasi diperoleh SINDO, kabakaran ini diketahui terjadi sekitar pukul 17.00 WIB di lantai dua.Tepatnya di gudang penyimpanan pakaian gerai Planet Surf (PS).Akibatnya beberapa barang PS yang sebagian besar merupakan kaos-kaos terbakar. Sedangkan produk-produk lainnya yang berada di luar gudang, seperti di lemari selamat dari kobaran api. Kebakaran outletyang berada di lantai dua ini da

Yogya Tawarkan Wisata 'Awan Panas'

VIVAnews - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menaikkan target kunjungan wisatawan domestik menjadi 1,6 juta dan mancanegara 200 ribu orang pada 2011. Dibandingkan tahun lalu, naik 200 ribu orang untuk domestik, dan 30 ribu orang untuk mancanegara. Kepala Dinas Pariwisata DIY, Tazbir, agaknya cukup berani memasang target kunjungan wisawatan di tengah kondisi alam yang masih belum bersahabat. Selain status Gunung Merapi yang belum normal, juga ancaman banjir lahar dingin. Tapi, Tazbir mengaku sudah menyiapkan sejumlah trik untuk menarik minat wisatawan. Sedikitnya 40 kegiatan pariwisata sudah disiapkan sepanjang tahun ini. “Event yang telah disiapkan oleh pemprov DIY ini diharapkan dapat dipromosikan oleh para pelaku wisata di Yogyakarta, sehingga dengan promosi yang lebih awal ini para wisatawan akan tertarik berkunjung ke Yogyakarta,” ujarnya. Program wisata yang sudah mulai dipromosikan sejak akhir tahun adalah 'Lava Tour' di kawasan lereng Merapi. Ini cu

Lahar Dingin Merapi Kian Ganas

Harian Jogja | Hujan deras di kawasan Gunung Merapi membuat sungai-sungai di wilayah Muntilan, Jawa Tengah dan Sleman, DIY, kembali diterjang banjir lahar dingin, Minggu (9/1). Banjir disertai material erupsi Merapi kemarin malam lebih ganas di banding banjir-banjir sebelumnya. Di Muntilan, empat sungai yang berhulu di Merapi meluap. Empat sungai itu meliputi Putih, Lamat, Blongkeng dan Pabelan. Lahar dingin yang meluap di Putih bahkan kembali memutus jalan Jogja-Magelang akibat tinggi timbunan mencapai dua meter. Jalur utama yang menghubungkan DIY-Jawa Tengah, yang sebelumnya telah dibersihkan dari tumpukan material, seperti pasir, lumpur dan batu-batu besar, kini putus lagi sepanjang 800 meter. Luapan Putih juga membuat 70-an rumah di Dusun Gempol tertimbun material setinggi lima meter. Warga Gempol, Yusuf, mengungkapkan banjir lahar dingin yang lebih ganas dibanding banjir-banjir sebelumnya membuat sejumlah kendaraan roda dua dan empat terjebak di jalan Jogja-Magelang. “Ada b

Harga Cabai Melangit, Pedagang Abon Cabai Menjerit

Gambar
SLEMAN (KRjogja.com) - Akibat harga cabai meroket dan pasokan semakin menipis, salah satu konsumen yang menggunakan bahan utamanya cabai untuk membuat abon cabai terpaksa menghentikan produksinya hingga harga cabai mulai normal kembali. Pemilik usaha abon cabai, Desak Nyoman Astuti mengungkapkan daripada menjual abon cabai dengan harga yang tinggi atau membuat abon cabai dengan cabai yang kualitasnya buruk lebih baik produksi abon cabai dihentikan sementara. "Jika harga abon cabai dinaikan menjadi mahal,para pembeli otomatis enggan membeli dan jika memakai cabai kualitas jelek maka akan mempengaruhi mutu abon cabai yang saya jual," ujarnya di toko abonnya bernama 'Abon Kenanga' di Jalan Kenanga Adisutjipto Yogyakarta, Sabtu (8/1) Selama ini dirinya membeli pasokan cabai untuk produksi di Pasar Giwangan.Namun cabai yang menjadi bahan utama abon adalah cabai rawit merah yang harganya di Pasar Giwangan sudah mencapai Rp.95.000 per kilogram. Semula harga abon cab

Desa Wisata Yogyakarta Promosi Lewat Internet

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Desa wisata di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dipromosikan melalui internet. Upaya memanfaatkan teknologi informasi ini memiliki dampak yang sangat besar. "Pemanfaatan teknologi informasi semakin menjadi kebutuhan umat manusia, tidak terkecuali untuk promosi potensi pariwisata. Selain biaya murah, dampak yang dihasilkan juga sangat besar," kata Ketua Forum Desa Wisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Hasbulah Ashari. Menurut dia, hal itu yang menjadi alasan sejumlah pengelola desa wisata di Provinsi DIY untuk berlomba-lomba mempromosikan potensi objek wisata tersebut melalui media "online". "Erupsi Gunung Merapi beberapa waktu lalu mengakibatkan sejumlah desa wisata di DIY terutama di lereng gunung itu mengalami penurunan jumlah pengunjung," katanya. Untuk itu, menurut dia, kerja sama penggunaan teknologi informasi untuk promosi desa wisata menjadi alternatif sekaligus upaya untuk mempercepat pemulihan pariwisata di DIY

19.000 Warga Gunung Kidul Menganggur

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com — Wilayah Kabupaten Gunung Kidul masih menjadi salah satu daerah tertinggal di DI Yogyakarta. Pengentasan masyarakat dari kemiskinan di Gunung Kidul cenderung stagnan karena keterbatasan sumber daya alam dan lapangan kerja. Saat ini masih terdapat 19.000 angkatan kerja yang menganggur di Gunung Kidul. Menurut Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Gunung Kidul Dwi Warna Widi Nugraha, investor atau pengusaha berskala besar belum tertarik menanamkan investasi di Gunung Kidul. Mayoritas warga mengandalkan pekerjaan di sektor pertanian yang didominasi ladang pertanian tadah hujan dengan panen padi hanya satu kali dalam setahun. Hingga kini Gunung Kidul juga masih dikenal sebagai daerah penyuplai tenaga kerja pembantu rumah tangga dan buruh kasar. Sebagian besar generasi muda memilih merantau ke berbagai kota yang sebagian besar berbekal pendidikan sekolah lanjutan tingkat atas. Di wilayah Jabodetabek, misalnya, terdapat 100.000 pekerja yang berasa

Sekaten Tahun ini Lebih Istimewa

YOGYAKARTA (SINDO) – Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) atau yang lebih dikenal sebagai sekaten pada tahun ini terasa lebih istimewa. Sebab, sekaten yang berlangsung selama 40 hari,mulai kemarin sampai 15 Februari pembukaannyabertepatan dengan dikukuhkannya YogyakartasebagaiKota Republik. Sekaten juga merupakan salah satu keistimewaan DIY karena merupakan akulturasi unsur budaya, religi bahkan ekonomi rakyat. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengaku bangga dan terharu karena ide Kota Republik justru berasal dari generasi muda yang sadar terhadap sejarah.“Artinya,generasi muda Yogyakarta ternyata tidak lupa dengan sejarah,”katanya saat pembukaan PMPS 2011 di Titik Nol Kilometer, kemarin. Sultan menambahkan, budaya merupakan bahasa rakyat yang di dalamnya mampu mengungkapkan sebuah aktualisasi nilai kebenaran secara riil.“Sekaten merupakan akulturasi dari eksplorasi budaya, religius dan peningkatan aktivitas ekonomi,”imbuhnya. Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto menga

Baru 10 Persen Material Merapi Dibawa Banjir

Yang dihanyutkan turun dari Merapi adalah material hasil erupsi tahun 2010. VIVAnews - Ancaman banjir lahar dingin Merapi makin tinggi di musim hujan tahun 2011 ini. Apalagi, ternyata masih banyak material vulkanik, dari total 30 juta meter kubik, yang masih berada di puncak. "Estimasi saya baru 10 persen material yang terbawa banjir. Masih banyak di puncak," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), Subandriyo, saat dihubungi VIVAnews.com, Jumat, 7 Januari 2011. Ia menjelaskan, material yang telah dihanyutkan turun dari Merapi adalah material hasil erupsi tahun 2010, bukan sisa erupsi 2006 yang diperkirakan beberapa ahli. "Tahun 2006 letusan Merapi ke arah selatan, khususnya Kali Gendol, dan bersifat sektoral. Sisa materialnya sudah habis." BPPTK terus memantau aliran lahar Merapi dan memberikan peringatan dini pada masyarakat. "Yang harus diutamakan adalah keselamatan penduduk di bantaran sungai. Apabila banjir

PSS Maksimalkan Gelandang

SLEMAN: Menghadapi tim PSBI Blitar Jumat (7/1) peran lini tengah skuat PSS Sleman diandalkan sebagai tumpuan serangan penekan. Kembalinya sang gelandang Agus 'Awank' Setiawan menjadi harapan baru. Kehadiran Awank juga diharapkan lebih memberikan kekuatan di lini tengah untuk melakukan tekanan ketat. Saat laga kandang melawan Persekam Metro FC Malang pekan lalu, kekuatan tekanan itu tak tampak. Pelatih PSS M. Basri pada latihan rutin yang digelar Rabu (5/1) sore memberikan pengawasan khusus pada teknik pola dan kooordinasi antara lini tengah dan depan. Peran Awank, Kukuh, juga Anang Hadi dikorelasikan agar padu dengan gerak lini sayap dan juga lini depannya. "Kita maksimalkan kembali peran lini tengah agar semakin punya kekuatan untuk menekan,” katanya. Pada pertandingan Persekam, meski PSS secara menang 2-0 namun menurut Basri bukan berarti skuatnya telah menunjukkan permaianan yang maksimal dan memuaskan. Absennya Awank akibat akumulasi kartu kuning dinilai Basr

Sultan Akan Canangkan 4 Januari Jadi Hari Yogya Kota Republik

Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X akan mengeluarkan surat keputusan yang menetapkan setiap tanggal 4 Januari, warga Yogyakarta wajib memperingati Yogyakarta Kota Republik. Tanggal tersebut untuk memperingati peristiwa bersejarah, pindahnya pemerintahan Republik Indonesia (RI) ke Yogyakarta, 4 Januari 1946. Hal itu dikatakan Sultan Hamengku Buwono X saat memberikan pidato "Kirab Budaya dan Pengukuhan Yogyakarta Kota Republik" di Pagelaran Kraton Yogyakarta, Selasa (4/1/2011). "Saya selaku Gubernur Yogyakarta punya kewenangan membuat keputusan bahwa setiap tanggal 4 Januari wajib memperingati Yogya Kota Republik," kata Sultan langsung disambut ribuan peserta kirab dengan meneriakkan yel-yel "Hidup Yogya! Hidup Yogya!". Sultan kemudian mengajak semua warga masyarakat untuk mendukung hal tersebut sehingga menjadi sebuah kekuatan bersama. "Harapan saya, ini kita sengkuyung bersama sebagai kekuatan k

UGM Peringati Republik Yogya

Gambar
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menggelar kuliah umum untuk memperingati ulang tahun Republik Yogya yang tahun ini jatuh Selasa (4/1). Peringatan ini dimaksudkan untuk mengingatkan kembali semangat persatuan dan saling menghargai antara Keraton Yogyakarta dan Pemerintah Republik Indonesia yang terjadi pada periode itu. Peristiwa Republik Yogya adalah perpindahan pusat pemerintahan Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta. Periode itu berlangsung pada 4 Januari 1946 28 Desember 1949. Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta terpaksa menjalankan pemerintahan Indonesia dari Yogyakarta karena kondisi Jakarta yang tidak stabil akibat agresi militer Belanda. Pemerintahan darurat Indonesia ini mendapat dukungan penuh dari Sultan Hamengku Buwono (HB) IX. Mantan Ketua Senat Akademik Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Sutaryo di Yogyakarta, Senin (3/1), mengatakan, periode itu sangat menentukan keberlangsungan Republik Indonesia. Saat itu Sulta n HB IX

Jumlah Pengunjung Bonbin Tembus 20 Ribu

YOGYA (KRjogja.com) - Kebun Raya dan Kebun Binatang (KKRB) Gembiraloka kebanjiran pengunjung dan mencapai 20 ribu orang baik dari dalam ataupun luar Yogyakarta pada libur penutup akhir tahun. Puncak kunjungan terjadi Sabtu (1/1) mencapai 20 ribu orang. "Membludaknya pengunjung ini sudah bisa dipastikan mengingat masa liburan di akhir tahun 2010 dan pulihnya iklim pariwisata di DIY pasca erupsi Gunung Merapi beberapa waktu lalu," ujar Manager Marketing KRKB Gembiraloka, Raj.Dyah Tjondrokusumaningrum di Yogyakarta, Minggu (2/1). Menurut Dyah jumlah pengunjung yang mencapai 20 ribu orang lebih tinggi sekitar 30 persen dari libur akhir tahun 2009 lalu yang puncaknya hanya mencapai sekitar 17 ribu pengunjung. Bahkan, lebih tinggi dibandingkan hari biasa hanya 400 orang setiap hari atau pada akhir pekan 3000 orang. "KRKB bukan hanya tempat rekreasi saja, tetapi sebagai tempat edukasi yang bisa memberikan pendidikan bagi para pengunjung khususnya bagi para pelajar. Mesk

Sampah Naik Empat Kali Lipat

YOGYAKARTA(SINDO) – Perayaan tahun baru 2011 yang meriah juga meninggalkan sampah yang begitu banyak.Hanya dalam satu malam,volume sampah di Kota Yogyakarta naik empat kali lipat dari biasanya. Peningkatan sampah terjadi di sejumlah titik pusat keramaian.Salah satunya di kawasan legendaris Malioboro yang menjadi lokasi favorit masyarakat merayakan tahun baru. Kepala UPT Malioboro Kota Yogyakarta Purwanto menuturkan, untuk mengatasi peningkatan volume sampah maka pihaknya menerjunkan 13 personel tambahan. ” Biasanya kami hanya menerjunkan 6-8 orang sehari. Namun berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya maka personel terpaksa harus ditambah,” ujarnya. Dia mengungkapkan, pembersihan sampah di kawasan Malioboro dimulai sejak pukul 02.00 hingga 06.00 kemarin. Jenis sampah yang paling banyak pun berupa bekas pembungkus makanan,plastik dan sisa-sisa terompet.”Dari sore,biasanya kami sudah mulai membersihan sampah.Namun dikarenakan sejak sore saja Malioboro sudah padat,kemungkinan sampah y