Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2011

Bencana Belum Usai, Sleman Kehabisan 'Duit'

SLEMAN: Pemkab Sleman mengaku kehabisan anggaran untuk menangani kebutuhan pascaerupsi dan banjir lahar dingin Merapi. Saat ini pemkab hanya mengandalkan anggaran dari pos tak terduga sementara penggunaanya tidak seluruhnya untuk kawasaan Merapi. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (BPKKD) Sleman, Samsidi menjelaskan, selama ini Pemkab menggantungkan bantuan dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekitar Rp50 miliar. Alokasinya diantaranya untuk operasional normalisasi sekitar, Rp1,6 miliar, penanganan pengungsi termasuk jadup sekitar Rp6,9 miliar, rehabilitasi tanaman salak padat karya sekitar Rp2,5 miliar, non padat karya sekitar Rp550 juta dan beberapa pos kebutuhan lainnya. Dari anggaran salak, lanjut Samsidi, masih ada sisa anggaran. Kemudian atas persetujuan pusat dana tersebut di alokasikan untuk menambah kebutuhan dana normalisasi sungai berhulu merapi menjadi sekitar Rp1,9 miliar. "Sekarang dana itu sudah habis. Untuk itulah,

Jalur Semarang-Yogja Putus : Jembatan Ambrol Hanya Bisa Dilalui SepedaMotor

DetikNews | Usai separuh jembatan Pabelan ambrol dan mengakibatkan jalur Semarang-Yogya terputus, jembatan tersebut hanya bisa dilalui sepeda motor. Sementara untuk kendaraan roda empat dan lebih masih harus memutar lewat Purworejo yang memakan waktu tempuh 3-4 jam. “Sistimnya buka tutup dan secara bergantian dilewati oleh pemakai jalan dan hanya berupa sepeda motor yang diperbolehkan melintas,” kata Kepala Unit Registrasi dan Identifikasi (Kanitregident) Satlantas Polres Magelang Iptu Eko Mardiyanto saat ditemui detikcom di lokasi jembatan Pabelan yang ambrol di Desa Taman Agung, Muntilan, Magelang, Rabu(30/3/2011). Kendati bisa melalui, bagi pengendara roda dua yang masih merasa khawatir Eko memberikan alternatif jalur yaitu dari Candi Borobudur-Candirejo-Sambeng-Jagalan-Kalibawang dan langsung sampai ke Yogyakarta dengan jarak tempuh sekitar dua sampai tiga jam. “Namun bagi pemakai jalan harap berhati-hati karena kondisi jalan licin dan sempit,”ungkap Eko. Sementara untu

CPNS Pemprov DIY Terima SK Pengangkatan

YOGYA (KRjogja.com) - Sebanyak 99 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Propinsi (Pemprop) DIY menerima Surat Keputusan (SK) Gubernur tentang pengangkatan CPNS menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) bersama 8 PNS lainnya yang mengucapkan sumpah janji PNS. Penyerahan SK dan pengambilan sumpah dilakukan Asisten Administrasi Umum Sekda DIY Drs. Sigit Sapto Raharjo, MM, di Ruang C Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY, Rabu (30/3). Hadir menyaksikan Kepala Regional I Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Wiritno, SH, dan sejumlah kepala instansi di lingkungan Pemprop DIY. Asisten Administrasi Umum Sigit Sapto Raharjo dalam sambutannya mengemukakan, dari perspektif hukum, pengucapan sumpah/janji merupakan amanat perundang-undangan yang wajib dipenuhi. Hal ini dimaksudkan agar status PNS menjadi sah. "Untuk menindaklanjuti amanat UU itulah, maka CPNS yang baru diangkat menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah janji PNS. Termasuk PNS yang sudah sekian lama menikmati hak seb

5 Oknum Polisi DIY Positif Pakai Narkoba

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Lima oknum anggota Polda DI Yogyakarta terbukti pengguna narkoba. Salah satu dari kelima anggota polisi itu kini telah meringkuk dalam tahanan Polda dan empat lainnya dalam pengawasan ketat. Kepala Polda DIY Brigjen (Pol) Ondang Sutarsa mengatakan, terungkapnya kasus kelima oknum polisi pengguna narkoba tersebut bermula dari pemeriksaan urine terhadap anggota Polda DIY. Pemeriksaan hanya dilakukan kepada mereka yang dicurigai. ”Dari sekitar 600 anggota yang diapelkan, 60 anggota kami curigai dari tanda-tanda fisiknya seperti berkeringat di ruangan ber-AC, mata merah, tremor, ngomong tidak jelas, dan semacamnya, lima oknum positif pengguna,” tuturnya di Mapolda DIY, Rabu (30/3/2011). Dia mengatakan, pemeriksaan bagi anggota ini merupakan tindak lanjut surat edaran Kapolri yang akan dilakukan secara berkala setiap tahun minimal sekali. ”Bagi anggota yang positif, akan kami proses ke persidangan umum. Mereka akan dijerat UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Nar

Sawah di Sleman Terus Menyusut

SLEMAN– Luas lahan sawah di Kabupaten Sleman dari tahun ke tahun terus mengalami penyusutan. Banyak lahan persawahan yang telah berubah fungsi dan pemanfaatannya. Dalam dua tahun terakhir penyusutannya mencapai 169,6 hektare (ha). Jumlah ini merupakan penyusutan lahan pada 2009 seluas 81,94 ha dan 2010 seluas 87,66 ha. ”Kondisi ini memang menuntut perhatian dan keseriusan bersama untuk mengendalikan perubahan pemanfaatan tanah di Sleman,” kata Bupati Sleman Sri Purnomo kemarin. Pemkab Sleman sebenarnya telah berusaha mengendalikan perubahan pemanfaatan tanah tersebut. Salah satunya dengan memperketat pemberian Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT). Tercatat, 2010 lalu dari 967 pengajuan IPPT, hanya 506 izin pengajuan yang disetujui atau 52,33%. Sisanya ditolak dan masih dalam proses. ”Untuk yang ditolak, 169 permohonan IPPT atau 17,48% dan yang masih dalam proses 292 buah atau 30,20%. Jika dibandingkan dengan 2009 ada penurunan. Sebab, pada 2009 dari 920 permohonan, yang mend

Pengancam Bom ke Kapolda DIY Ditangkap

Ancaman bom dikirimkan ke rumah Brigjen Ondang di Jalan Laksda Adi Sucipto. VIVAnews - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menangkap tersangka pelaku teror bom ke rumah Kepala Kepolisian DIY, Brigjen Pol. Ondang Sutarsa Budhi. "Orangnya sudah ditangkap dan saat ini dalam pengembangan," kata Kapolda DIY, Brigjen Ondang Sutarsa Budhi, saat dihubungi VIVAnews.com, Selasa 29 Maret 2011. Namun, Ondang enggan merinci kronologi penangkapan tersangka. "Besok pagi semuanya akan kami jelaskan," ujarnya. Pekan lalu, Kapolda Ondang mendapat teror bom. Teror itu disampaikan melalui surat yang berisi ancaman bom pada Rabu, 16 Maret 2011 sekitar pukul 17.00 WIB. Surat itu dikirimkan ke rumah Ondang yang beralamat di Jl. Laksda Adi Sucipto km 6 No. 9, Yogyakarta. Dalam surat itu tertera atas nama Purwito dengan alamat Dusun Patran Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Laporan: Erick Tanjung | Yogyakarta Translate using google translate May Nee

Soal "E-Learning", Contohlah Yogyakarta

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 500 SD dan SMP di DI Yogyakarta jadi model program pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan mutu pendidikan nasional. Tiap sekolah kini diharapkan memperoleh pembelajaran tanpa terikat ruang dan waktu. "Ini kesempatan belajar tanpa batas pertama yang diterapkan di tingkat SD dan SMP. DIY jadi pelopor e-learning di Indonesia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring pada peresmian program E-education Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Peningkatan dan Pemerataan Mutu Pendidikan di SMPN 1, Bantul, Sabtu (26/3/2011) lalu. Saat ini, 110 SD dan SMP di DIY sudah menerapkan program pemanfaatan TIK. Tahun 2012, total 500 sekolah (300 SD dan 200 SMP) di DIY akan menerapkan program itu. Program TIK terdiri dari penyediaan perangkat, konten pembelajaran, dan pelatihan. Setiap sekolah akan mendapat 21 komputer. Melalui Internet Data Center di Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan,

APBD Kulonprogo tidak Mampu Perbaiki Jalan Rusak

KULONPROGO--MICOM: APBD Kabupaten Kulonprogo 2011 tidak mampu menutup keperluan penanganan kerusakan jalan yang semakin meluas. Kasubbag Binamarga pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, Eko Susanto, Minggu (27/3) mengatakan, ABPD Kulonprogo 2011 dana pos dana pemeliharaan dan peningkatan sebesar Rp11 miliar. Meski mengalami kenaikan dibandingkan dengan anggaran tahun sebelumnya namun masih belum bisa menutup. Ia memerinci dari dana tersebut sebesar Rp2,6 miliar untuk menambal jalan di 12 kecamatan. Pemeliharaan berkala Rp3,8 miliar untuk delapan ruas jalan dan konsultan. Untuk peningkatan jalan sebesar Rp2,9 miliar diperuntukkan lima ruas jalan dan konsultan. Pemeliharaan jembatan sebanyak Rp1,5 miliar dibagi delapan jembatan dan konsultan. Sedangkan dana penyesuaian infrastruktur daerah Rp9,9 miliar untuk 18 ruas jalan. Kulonprogo memiliki jalan kabupaten sepanjang 900 km. Dengan adanya keterbatasan angaran, ujarnya, maka tidak semua jalan yang rusak bisa

Selly Juga Terlilit 3 Kasus Penipuan di Yogyakarta

DetikNews | Sepak terjang penipu cantik, Selly alias Selly Yustiawati, licin bagai belut. Nyaris hampir di tiap kota yang disinggahi, Selly memangsa sang korban. Selly juga diduga terlibat 3 kasus penipuan di Kota Gudeg, Yogyakarta. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Gde Sugiayar, menceritakan penangkapan Selly berawal saat Polsek Denpasar Selatan menerima laporan daftar pencarian orang kasus penipuan dari Polresta Bogor. "Kita mendapatkan info, tersangka berada di Hotel Amaris, Kuta Bali. Kemudian ditangkap, dicek identitasnya, ternyata cocok dengan DPO dari Polresta Bogor," kata Sugiayar. Hal ini disampaikan Sugiayar di Mapolsek Denpasar Selatan, Jalan By Pass Sanur, Denpasar, Bali, Senin (28/3/2011). Sugiayar mengaku juga mendapatkan informasi dari hasil penyelidikan dari Polda Yogyakarta bahwa yang bersangkutan melakukan tindak pidana kasus yang sama, yakni ada 3 kasus penipuan. "Sampai saat ini, belum ditetapkan sebagai DPO oleh Polda Yogya masih

Ratusan Keluarga Ngotot Tinggal di Kawasan Rawan Bencana III Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN-- Ratusan kepala keluarga korban bencana erupsi Gunung Merapi di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta nekat membangun rumah permanen dan menempati rumah di Kawasan Rawan Bencana III Merapi. "Warga yang membangun rumah permanen dan sudah mulai menempati terus bertambah, dan tidak menghiraukan peringatan kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi tidak boleh untuk hunian lantaran berada di wilayah ancaman bencana Merapi," kata Kepala Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan Suroto, Ahad. Menurut dia, ratusan warga ini membangun rumah dengan berbagai fasilitasnya baik dilakukan secara swadaya maupun dari bantuan donatur. "Meskipun rekomendasi pemerintah untuk KRB III Merapi diikuti dengan tidak dibangunnya jaringan listrik, tetapi mereka nekat membangun sendiri dengan mengambil jaringan dari Desa Balerante, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Desa Glagaharjo. Jaringan listrik

Maling Monitor Warnet Ditangkap

SLEMAN: Pencurian di warnet kembali terulang. Berkedok hendak mengakses internet, Handriyansyah Putra, 26, bersama seorang rekannya ternyata mencuri monitor di warnet BellaNet, Gejayan, 19 Maret lalu. Ia sendiri baru kemarin, (25/3), berhasil ditangkap anggota Polres Sleman di rumahnya di Perum Pertamina, Blok 1, No 7, RT 13/4, setelah polisi melakukan penyelidikan selama beberapa hari. Rekan pelaku hingga kini masih dalam pengejaran. Polisi melakukan pengejaran berdasarkan laporan dari pemilik warnet, Ie Sioe Tjai alias Herman. Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Danang Kuntadi didampingi Kanit Pidum, Iptu Zaky Maghfur menjelaskan, modus yang digunakan pelaku adalah dengan berpura-pura menjadi pengguna warnet. Berdua dengan rekannya ia masuk ke salah satu bilik. Tak berapa lama ia keluar dan masuk ke salah satu bilik yang lain, dan mengambil monitor LCD merek SonicView yang ditaksir berharga Rp6 juta. Pelaku menyambunyikan monitor tersebut ke dalam tasnya, lalu kabur sebelum akhirn

BLH Kota Yogya Bakal Terapkan Car Free Day

YOGYA (KRjogja.com) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta bakal menerapkan hari bebas kenderaan (car free day) dengan lokasi ujicoba di Alun - Alun Selatan Kota Yogyakarta. "Kami masih mencari tempat yang sesuai untuk program ini. Kemungkinan besar di Alun - Alun Selatan karena di Alun - Alun Utara menjadi lokasi parkir bus pariwisata sehingga tidak memungkinkan," kata Kepala BLH Kota Yogyakarta, Suyana saat dikonfirmasi KRjogja.com, Sabtu (26/3). Suyana mengakui kendala yang dihadapi adalah minimnya dukungan sekaligus pemahaman masyarakat. Sebab, tidak ada kenderaan akan menghambat kegiatan ekonomi sehingga harus memberi sosialisasi secara intensif. Sebaliknya, kegiatan akan mengurangi polusi. "Program ini akan diterapkan setiap hari minggu. Kami akan melibatkan Dinas Perhubungan dan Polisi untuk membatasi kenderaan yang masuk ke Alun - Alun Selatan. Saya yakin, masyarakat akan memahami kondisi itu," tandasnya. (Den) BLH Yogya City Will Apply C

Sepeda Kreasi Ramaikan Alun-alun Kidul

Liputan6.com, Yogyakarta: Kreativitas didukung oleh pariwisata. Itulah yang dimanfaatkan sebagian warga di Kota Yogyakarta. Sadar akan potensi wisata yang terus berkembang, warga Ngadisuryan menciptakan sepeda kreasi. Moda transportasi ramah lingkungan ini dibentuk sedemikian rupa sehingga mampu menarik wisatawan untuk mencobanya. Para wisatawan yang berada di Alun-alun Kidul bisa menyewa jasa sepeda kreasi berpenumpang empat orang ini sekadar untuk menikmati waktu dan suasana lain di Kota Gudeg. Sepeda kreasi ini juga dilengkapi bel dan lampu warna-warni, sehingga tampak indah di malam hari. Untuk membuat sepeda unik ini diperlukan biaya Rp 6 juta. Warga iuran bersama menanggung biaya pembuatan agar tak terasa berat. Dalam sehari, uang 100 ribu bisa diraih dari wisatawan. Cukup dengan uang Rp 10 ribu, wisatawan bisa berkeliling Alun-alun Kidul untuk satu kali putaran. Tak hanya bermanfaat secara ekonomi, bagi warga sekitar kebereradaan sepeda kreasi juga menghidupkan kawasan

Material Erupsi Baru Runtuh 30%

YOGYAKARTA – Banjir lahar dingin dari Gunung Merapi masih akan terus terjadi dan sulit diketahui kapan berakhir. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menyatakan, saat ini baru sekitar 30% material erupsi Merapi yang turun sebagai lahar hujan. Sementara material hasil erupsi Merapi 2010 lalu diperkirakan mencapai sekitar 140 juta meter kubik. “Material hasil erupsi Merapi yang masih berada di atas adalah sekitar 70%. Ini masih akan terus menjadi ancaman, selama musim hujan masih terjadi,” kata Kepala BPPTK Yogyakarta Subandriyo di Yogyakarta,kemarin. Menurutdia, hujan dengan intensitas kurang dari 20 milimeter per jam sudah mampu menghanyutkan material erupsi Merapi menjadi lahar hujan. BPPTK telah memasang alat pemantau pergerakan lahar hujan di 12 sungai yang berhulu di Gunung Merapi,namun peralatan pemantau yang menjadi bagian dari sistem peringatan dini tersebut hanya sebagian kecil dari upaya penyelamatan yang bisa dilakukan. "Ma

Erupsi Merapi Telah Menggeser Mata Air

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Erupsi Gunung Merapi mengakibatkan perubahan pola mata air, karena terkuburnya sumber utama mata air pada sabuk mata air paling atas. "Perubahan pola sabuk mata air itu akibat endapan material lahar khususnya di sekitar aliran Sungai Kuning, Gendol, dan Sungai Woro," kata Langgeng Wahyu Santoso, peneliti dari Fakultas Geografi UGM, yang juga anggota KLMB Fakultas Geografi UGM di Yogyakarta, Kamis (24/3/2011). Menurut dia, salah satu sumber mata air potensial yang selama ini telah dimanfaatkan sebagai sumber utama air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sleman, DIY, adalah mata air hulu Sungai Kuning, yakni Umbul Wadon dan Umbul Lanang. Kedua sumber ini telah terkubur endapan lahar Merapi. "Untuk dapat merumuskan tindakan yang lebih baik dan tepat dalam upaya pengelolaan sumber daya mata air pascaerupsi Merapi, harus dipahami pendekatan geomorfologi kegunungapian. Selain itu, juga perlu dilakukan kajian potensi kerentanan

Pakar UGM Nilai RI Tetap Perlu Bangun PLTN Untuk Cukupi Listrik

Yogyakarta - Meskipun krisis PLTN Fukushima Jepang menjadi contoh bahayanya energi nuklir, Indonesia tetap dinilai perlu membangun PLTN. PLTN dinilai dapat memenuhi kebutuhan listrik Indonesia di masa depan. "Kebutuhan energi di Indonesia saat ini cukup kritis. Pembangunan PLTN di Indonesia diharapkan bisa mengatasi kemungkinan adanya krisis energi," kata Ketua jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Sihana kepada wartawan di Bulaksumur, Yogyakarta, Selasa (22/3/2011). Menurut dia uranium sebagai bahan bakar energi nuklir belum dieksplorasi secara maksimal. Uranium diperkirakan akan habis pada masa 30 tahun mendatang. Oleh karena itu teknologi nuklir akan beralih ke teknologi nuklir lain yang lebih canggih. "Untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Kita tinggal memilih untuk memulai sekarang atau nanti," kata Sihana. Dia mengatakan pendirian PLTN di Indonesia memerlukan beberapa syarat yang matang. Belajar dari pengalaman rea

Saluran Limbah Warga Kali Code Belum Normal

YOGYAKARTA--MICOM: Banyak saluran air limbah dan irigasi warga di bantaran Kali Code, yang belum normal. Sehingga membuat buangan air limbah warga tersebut tidak normal, seperti yang terjadi di daerah Jogoyudan. "Saluran-saluran itu masih mampet, belum bisa normal, karena belum ada perbaikan dari pemkot," kata Hatta Mustofa, warga Jogoyudan, Gowongan, Jetis, Yogyakarta. Mampetnya saluran irigasi warga, dikarenakan terbuntu oleh pasir yang dibawa banjir lahar dingin. Dan hal itu, memerlukan perbaikan dengan menyedot atau membongkar ulang beberapa saluran.Harus direkonstruksi lagi, Mas," kata Hatta kepada Media Indonesia. Sementara itu, di kelurahan Suryatmajan, saluran-saluran air itu sudah dibersihkansecara swadaya masyarakat. Sehingga beberapa sumur yang kemarin keruh karena banjir, sudah normal jernih lagi. "Sudah kita sedot, dan sekarang sudah normal," kata Syarif Teguh Prabowo, lurah Suryatmajan. Pembersihan," kata Teguh, tidak hanya di sal

38 Sekolah RSBI di DIY dipertahankan

HARIAN JOGJA: Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) tidak menghapus sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di DIY, pascaevaluasi. Guna memperbaiki kualitas RSBI, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pemerintah Provinsi DIY juga tidak akan menambah jumlah sekolah tersebut. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi DIY, Baskara Aji menjelaskan, sebanyak 38 sekolah berstatus RSBI di DIY lolos evaluasi oleh Kemendiknas. Seluruh sekolah dianggap memenuhi syarat RSBI. Selain itu, sekolah RSBI di DIY dianggap menerapkan biaya pendidikan yang lebih murah ketimbang sekolah RSBI di luar DIY. Sebagai perbandingan, biaya iuran sekolah RSBI di DIY per bulan rata-rata sebesar Rp225.000. Adapun, biaya iuran per bulan untuk RSBI di luar DIY bisa mencapai Rp750.000 hingga Rp1 juta. Biaya iuran selama ini ditentukan dari hasil musyawarah di tingkat komite sekolah. “Kami menengarai biaya pendidikan sekolah RSBI di DIY yang

Soal UN Dibagi Lima Paket, Siswa Dituntut Lebih Teliti

YOGYA (KRjogja.com) - Peserta Ujian Nasional (UN) tahun ini diharapkan bisa lebih teliti dalam mengerjakan soal maupun mengisi lembar jawab. Pasalnya dalam ketentuan UN kali ini paket soal dibagi menjadi 5 bagian dan secara otomatis menjadikan proses menjadi lebih rumit. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) DIY, Baskara Aji mengungkapkan, dengan dibaginya soal UN menjadi 5 paket ini maka siswa dimina untuk tidak salah dalam menuliskan nomor kode soal pada lembar jawab dan pada daftar hadir. Karena, jika sampai terjadi kesalahan, maka pelacakan nomor akan sulit dilakukan. "Memang dengan dibagi menjadi 5 pake ini mekanismenya menjadi lebih rumi dan kita dituntut untuk lebih jeli dalam mengarahkan siswa mengisi lembar jawab dengan teliti. Meski demikian, sistem demikian sengaja diterapkan unuk meminimalisir adanya kecurangan yang dilakukan siswa maupun pihak lain," ujarnya kepada KRjogja.com di kantornya, Senin (21/3). Menurutnya, kemungkinan kendal

Lahar Dingin Merapi Terjang 41 Rumah

10 hektare lahan persawahan di Desa Argomulyo tertimbun material Merapi. VIVAnews - Sedikitnya 41 rumah milik warga di Dusun Jaranan, Guling, dan Banaran, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, dan Dusun Tambahaan/Jambon, Desa Sindumartani Kecamatan Ngemplak, hancur diterjang lahar dingin Merapi yang mengalir melalui Kali Gendol. "Banjir lahar dingin yang terjadi pada Sabtu 19 Maret 2011, merupakan banjir lahar dingin yang paling besar selama ini dan mengakibatkan 41 rumah warga yang berada tak jauh dari aliran Sungai Gendol dan Kali Opak hancur diterjang banjir lahar dingin," kata Camat Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Samsul Bakri, Minggu 20 Maret 2011. Menurut dia, saat ini, kawasan Merapi masih terus diguyur hujan yang setiap waktu dapat meruntuhkan material di puncak gunung, yang kemudian akan mengalir melalui dua sungai tersebut, sehingga warga yang berada di 30 dusun di Kecamatan Cangkringan dan Ngemplak harus waspada datangnya banji

Kantor Jamaah Ahmadiyah di Yogyakarta Disegel

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Puluhan massa dari Front Umat Islam (FUI) Yogyakarta melakukan penyegelan terhadap kantor Jamaah Ahmadiyah Indonesia di Yogyakarta, Ahad (20/3) sore. Kantor Ahmadiyah Yogyakarta yang terletak di Jalan Krasak Timur, Danurejan, Yogyakarta atau persisnya di depan Mapolsek Danurejan tersebut disegel dengan selembar spanduk bertuliskan disegel oleh massa FUI. Sebelum penyegelan massa FUI yang terdiri dari beberapa elemen antara lain Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK), Remaja Masjid, Front Jihad Islam (FJI), Gerakan Anti Maksiat (GAM), Komando Kemanan Muhammadiyah (KOKAM), Al Misbah, Gerakan Pemuda Kabah (GPK) dan elemen Islam lainnya ini melakukan orasi di gedung PDHI Yogyakarta. Mereka menyuarakan penolakan keberadaan ajaran ahmadiyah di Yogyakarta. Dalam melakukan aksinya, mereka juga membagi-bagikan pamlet mengenai ajaran Ahmadiyah. "Kami meminta pemerintah DIY bertindak tegas untuk membubarkan Ahmadiyah," pa

Jalur Magelang-Yogyakarta Dibuka Kembali

Liputan6.com: Jalur Magelang-Yogyakarta yang semalam ditutup total akibat terjangan banjir lahar dingin Kali Putih, sudah dibuka pada Ahad (20/3). Meski lalu lintas lancar, tebalnya debu vulkanik Gunung Merapi yang beterbangan akibat terlindas roda kendaraan dikeluhkan para pengguna jalan. Selain itu, debu sisa material pasir Merapi yang dibersihkan dengan alat berat itu juga membuat mata perih sehingga mengganggu penglihatan. Alhasil, sejumlah pengendara memilih jalur alternatif lewat perkampungan agar tidak terganggu debu Merapi. Kemarin, banjir lahar dingin yang turun dari Merapi sempat mengagetkan warga Gempol, Desa Jumoyo, Magelang. Terlebih, lahar yang melewati Kali Putih ini meluap membawa material berupa batu dan pasir. Lahar ini pun menutupi badan jalan karena membawa material setinggi satu meter sepanjang 50 meter. Line Yogyakarta-Magelang Opened Back Liputan6.com: Path of Magelang, Yogyakarta, which closed last night totally a result of cold lava flood Kali Wh

Puluhan Rumah Terendam Lahar Dingin

Banjir lahar dingin kembali terjadi akibat guyuran hujan deras di kawasan Gunung Merapi dan salah satu alirannya melewati Kali Code sebagaimana terlihat di Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta, Sabtu (19/3/2011) malam. Warga di tepi sungai tersebut dihimbau untuk mengungsi ke tempat yang aman untuk menghindari timbulnya korban jiwa. YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan rumah di pinggir Sungai Code, Yogyakarta, Sabtu (19/3/2011) malam, terendam banjir lahar dingin Merapi. Semua warga yang tinggal di pinggir Sungai Code untuk sementara waktu mengungsi di masjid setempat. Arus air yang sangat deras di sungai yang membelah Kota Yogyakarta tersebut terjadi mulai pukul 18.30 WIB. Ketinggian air sungai dan aliran sungai semakin malam semakin deras. Hal ini terjadi karena di puncak Gunung Merapi diguyur hujan deras cukup lama. Endapan material letusan Gunung Merapi terbawa oleh air hujan dan memenuhi sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Sungai Code merupakan anak Sungai Boyong yang ber

Leptospirosis Tewaskan Tiga Warga DIY

YOGYAKARTA--MICOM: Sejak Januari hingga Maret, tujuh warga Kota Yogyakarta positif terkena leptospirosis dan tiga diantaranya meninggal dunia. "Yang meninggal ini berasal dari Kecamatan Umbulharjo, Kecamatan Mergangsan dan Kecamatan Kotagede," kata Kabid Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Vita Yulia, Kamis (17/3). Menurut dia, penyakit leptospirosis ini ditularkan melalui air kencing tikus. "Salah satu yang meninggal, terkena setelah membersihkan kolam, yang satu adalah peternak itik dan satu lagi petani di sawah di Kota Yogyakarta," ujarnya. Menurut dia, pada 2010 lalu, hanya terjadi tiga kasus dan tidak ada yang meninggal dunia. Dengan adanya korban meninggal imbuhnya, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan instansi lainnya termasuk Dinas Pertanian untuk penyuhan kepada masyarakat serta upaya membasmi tikus. "Para dokter di Puskesmas juga kita beri pengetahuan terkini mengenai penyakit itu, agar lebih memahami leptosp