Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

Perilaku Siswa Pasca-UN

Konvoi hura-hura sepeda motor disertai aksi corat-coret seragam sekolah pasca-Ujian Nasional (UN) SMA/SMK/MA 2011 yang terjadi di beberapa kota besar di Indonesia cukup memprihatinkan. Bagaimana tidak,UN yang baru saja usai seolah-olah dimaknai sebagai pencapaian puncak karier akademik mereka. Pakaian seragam yang semestinya masih baik digunakan dan masih layak disedekahkan ke siswa yang kurang mampu, dicorat-coret hanya untuk meluapkan kegembiraan yang emosional.Para pelajar sepertinya telah yakin bahwa mereka akan lulus UN dan oleh karena itu, mereka pantas merayakan kegembiraannya di jalan raya dengan cara-cara yang kurang terpuji. Nilai-nilai moralitas yang diajarkan selama mengenyam pendidikan sirna hanya karena kegembiraan dan luapan emosi sesaat. Apakah persoalan tersebut menyangkut krisis identitas? Pakar psikologi,Grotevant dan Cooper (1998), menyatakan bahwa masa remaja adalah masa pencarian identitas di mana mereka sering kali mengembangkan identitas personal yang uni

BNPB Butuh Rp 444,7 M untuk Perbaiki Kerusakan Akibat Lahar Merapi

detiknews | Kerusakan infrastruktur akibat lahar dingin Merapi luar biasa parah. BNPB telah menyiapkan dana sebesar Rp 20 miliar untuk memperbaiki sungai yang dibanjiri lahar dan material Merapi. Namun, masih butuh dana Rp 444,7 miliar untuk memulihkan semuanya. "Guna mendukung penanganan tersebut, BNPB telah memberikan dana siap pakai kepada BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Serayu-Opak sebesar Rp 20 miliar," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis kepada detikcom, Jumat (29/4/2011). Sutopo mengatakan, dana ini digunakan untuk perbaikan darurat normalisasi sungai, pembersihan, pengerukan intake saluran, perbaikan dam/sabo dam/tanggul di Kali Putih, Kali Krasak, Kali Batang, Selokan Mataram, Kali Bawang, Kali Kuning, dan Kali Gendol sebanyak 6 paket pekerjaan. BNPB juga telah mengajukan kepada Menteri Keuangan pencairan dana siap pakai sebesar Rp 444,7 miliar untuk perbaikan darurat benc

Hujan Abu Terjadi di Lereng Merapi

MICOM: Hujan abu terjadi di lereng Gunung Merapi di kawasan Tlogolele di perbatasan antara Kabupaten Boyolali dengan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (29/4). Petugas Pos Pemantau Gunung Merapi Babadan Ismail mengatakan berdasarkan laporan warga dari radio komunikasi, sekitar pukul 10.40 WIB telah terjadi hujan abu tipis di daerah Tlogolele. "Hujan abu relatif tipis dan tidak berbahaya sedangkan di kawasan Babadan tidak terjadi hujan abu," katanya. Ia mengatakan hujan abu tersebut kemungkinan karena hembusan gas dari dalam perut gunung dan abu vulkanik terbawa arah angin. Menurut dia, hal itu biasa terjadi dan tidak membahayakan. Hingga sekarang, status Gunung Merapi masih "waspada". Hartono, warga Magelang yang sempat melintas di kawasan Tlogolele mengatakan hujan abu itu tidak terlalu terlihat tetapi abu vulkanik tampak sekali menempel di dedaunan pohon. Selain hujan abu, beberapa hari terakhir terdengar suara gemuruh dari puncak Merapi d

Madain Shaleh, Kota Kuno di Bukit Berbatu

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi anda yang melakukan ibadah haji atau umrah, tentu akan menyempatkan diri untuk berkunjung ke tempat-tempat ziarah yang terdapat di sekitar kota Makkah atau Madinah. Salah satu tempat yang biasa atau dapat dikunjungi wisatawan atau peziarah adalah Madai'n Saleh, sebuah kota kuno yang terletak di Arab Saudi bagian utara. Mada'in Saleh disebut juga Al-Hijr—atau Hegra dalam bahasa Yunani—terletak sekitar 1.400 kilometer sebelah utara Riyadh. Sebutan Al-Hijr digunakan hingga abad ke-14 M, dan sekarang lebih dikenal dengan nama Madai'n Saleh, menisbatkan pada Nabi Saleh as. Mada'in Saleh dianggap sebagai salah satu kota yang paling penting dan kuno tertua di Arab Saudi. Situs bersejarah ini terletak di barat laut kota Al-Ula, dalam posisi strategis di salah satu rute yang paling penting pada masa perdagangan kuno. Kawasan ini menghubungkan selatan semenanjung Arab ke utara, seiring dengan majunya pusat ekonomi dan kebudayaan Mesopotamia, Suriah d

Pesawat Latih Jatuh di Berbah, Dua Tewas

Gambar
SLEMAN (KRjogja.com) - Sebuah pesawat latih TNI AU jenis capung Glider jatuh di kawasan Berbah, Sleman, Kamis (28/4) siang sekitar pukul 15.00 WIB. Dalam insiden ini, dua orang tewas yang satu diantaranya merupakan anggota Karbol AAU. “Yang jatuh merupakan pesawat latih jenis Glider. Kejadian di dekat Masjid Wotgeleh, Berbah,” kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto, Yogyakarta, Mayor Sus Yuto Nugroho. Menurut informasi, kedua korban kini telah dilarikan di RS Harjolukito, Sleman. Hingga berita ini diturunkan, indentitas dua korban belum bisa diketahui. Sementara itu, baik lokasi jatuhnya pesawat dan RS tempat korban disemayamkan dijaga ketat anggota Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU. (Van) Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction Plane Train crashes in Berbah , Two Killed SLEMAN (KRjogja.com) - An Air Force training aircraft dragonfly species glider crashed in the area Berbah, Sleman, Thursday (28 / 4) a

4 Mahasiswa UII Dilaporkan Jadi Korban NII

JOGJA: Setelah Universitas Sanata Dharma (USD) mengkonfirmasi ada lima mahasiswanya jadi korban Negara Islam Indonesia (NII), giliran mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang dilaporkan jadi korban gerakan tersebut. Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) V, Bambang Supriyadi menyebutkan, ada empat mahasiswa UII jadi korban NII. Namun ia mengaku tak mengatahui pasti data tersebut, karena kabar itu baru mengemuka dalam forum pertemuan koordinator Kopertis, Aptisi dengan 109 pimpinan perguruan tinggi DIY yang digelar di USD hari ini, (28/4). "Kami mengimbau seluruh PTS untuk memberi perhatian serius terkait hal ini. Bisa melalui Bidang Kemahasiswaan," ujarnya. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kebijakan penanganan tersebut kepada masing-masing universitas. Ia khawatir jika tak diatasi, hal tersebut akan membawa dampak buruk bagi dunia pendidikan khususnya universitas di DIY. Menurut dia, kondisi tersebut bisa menimbulkan keresahan orang tua dan m

UIN Yogya Waspadai NII Masuk Kampus

DetikNews | Isu Negara Islam Indonesia (NII) telah lama bergulir di negeri ini. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mewaspadai ekpansi NII ke kampus. NII Crisis Center pun dibentuk di universitas ini. "Sebenarnya soal NII masuk kampus itu isunya sudah lama. NII sudah menjadi isu sejak negeri ini berdiri. Ketika sekarang marak gerakan teror, akhir-akhir ini isu ini banyak dibicarakan. NII Crisis Center kita bentuk untuk membantu mahasiswa," ujar Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Musa Asy'arie, dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (27/4/2011). Dia menengarai, sebenarnya ada banyak orang yang menjadi korban perekrutan NII. Namun karena NII merupakan gerakan bawah tanah, tidak banyak juga yang terang-terangan mengungkap ke publik. Menurutnya, orang-orang yang pernah direkrut NII, terancam dari luar maupun dari dalam sehingga kurang terbuka. "Di dalam mungkin ada ancaman kalau mau keluar, sedangkan dari luar juga mungkin ada sanksi sosial dari lingkungannya kal

Muhammadiyah-NU Dukung Penetapan

Gambar
YOGYAKARTA– Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsudin mendukung pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur DIY dengan mekanisme penetapan, bukan pemilihan seperti yang diusulkan pemerintah. Dukungan Muhammadiyah disampaikan Din Syamsudin dengan menemui langsung Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Gedung Jene Keraton Yogyakarta,kemarin. Din datang didampingi pengurus PP Muhammadiyah seperti Haedar Nashir, Sukriyanto, Agung Danarto, Zamroni, Ketua PP Aisyayah Siti Noorjanah Djohanni, dan Ketua PW Muhammadiyah DIY Taufiqqurrahman. Kedatangan petinggi Muhammadiyah ke Keraton Yogyakarta ini memang secara khusus dilakukan untuk menyatakan sikap dan pandangan Muhammadiyah seputar Rancangan Undang-undang Keistimewaan (RUUK) DIY. Din menegaskan, kata kunci Muhammadiyah terhadap RUUK DIY adalah mengharapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun partai-partai politik di DPR mengembangkan kearifan dan wawasan.Menur

Rehabilitasi Merapi : Tanaman Perintis Dapat Jadi Solusi Awal

KOMPAS.com - Upaya pemulihan lahan pertanian yang rusak karena terkena awan panas dan tertimbun material vulkanik, dapat dilakukan dengan menanami tumbuhan perintis, yang sudah terbukti dapat bertahan hidup saat erupsi terjadi. Tanaman perintis yang dimaksud yaitu rumput-rumputan, yang meskipun terkena material erupsi tetap hidup. Selain dapat bertahan hidup, tanaman perintis juga akan memulihkan kesuburan tanah lebih cepat dan menjawab kebutuhan ekonomi masyarakat. Demikian terungkap dalam seminar mengenai Upaya Pemulihan Lahan Akibat Eruspi Gunungapi, Selasa (26/4/2011) di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah. Seminar tersebut merupakan hasil kerja sama para akademisi dari berbagai universitas di Indonesia, peneliti, serta badan dan lembaga yang tergabung dalam Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI). Pengajar Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNS Rahayu, mengungkapkan, keragaman hayati lokal yang rusak akibat erupsi dapat ditingkatkan kembali dengan tanaman

Gempa Cilacap Dirasakan Hingga Yogyakarta

YOGYA (KRjogja.com) - Gempa bumi tektonik berkekuatan 6,3 Skala Richter (SR) mengguncang Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (21/3) pukul 13.39 WIB. Getaran gempa bahkan dirasakan hingga wilayah Bantul, Yogyakarta dan sebagian wilayah DIY. Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menunjukkan, pusat gempa terjadi di dalam laut pada koordinat 8,60 lintang selatan (LS) dan 109,36 bujur timur (BT) dengan kedalaman 24 km atau sekitar 120 km sebelah barat daya kota Cilacap. BMKG menyatakan, gempa yang terjadi kali ini tidak akan menimbulkan gelombang tsunami, lantaran kekuatan magnitude yang dimiliki cukup rendah. (Van) Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction Cilacap, Yogyakarta Earthquake Felt Up YOGYA (KRjogja.com) - tectonic earthquake measuring 6.3 on the Richter Scale (SR) rocked of Cilacap, Central Java, on Tuesday (21 / 3) at 13:39 pm. Tremors felt even to the region of Bantul, Yogyakarta and parts of DIY. Data from the

Mendiknas Bantah Ujian Nasional SMP Bocor

Inspeksi juga dilakukan untuk memastikan distribusi soal Ujian Nasional berjalan lancar. VIVAnews - Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh melakukan inspeksi mendadak Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama di Yogyakarta. Inspeksi ini juga untuk memastikan ada tidaknya soal yang bocor sebelum ujian digelar. "Setelah kami cek di lapangan apa benar ada bocoran, ternyata tidak benar," kata M Nuh di sela inspeksi di SMPN 5 Yogyakarta, DIY, Senin 25 April 2011. Menurut M Nuh, inspeksi ini juga dilakukan untuk memastikan distribusi soal Ujian Nasional berjalan lancar agar pelaksanaan ujian tidak terhambat. Karena itu inspeksi juga dilaksanakan hingga ke ruangan penyimpanan soal ujian. M Nuh tampak memantau posisi ruangan yang sudah terkunci rapat dengan dua gembok, sesuai dengan arahan Kementerian. M Nuh menjelaskan, proses ketat distribusi ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Penggembokan ruangan soal ujian itu, kata M Nuh,

Anggap Kunci Jawaban yang Beredar Palsu

YOGYAKARTA--MICOM: Siswa diminta tidak percaya dengan kunci jawaban ujian nasional yang biasanya beredar saat Ujian Nasional tingkat SMP, Senin (25/4). Hal tersebut disampaikan oleh R Kadarmanta Baskara Aji, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (24/4). Ketika dihubungi para wartawan, ia mengatakan, akibat dari kunci jawaban tersebut, nilai ujian nasional DIY mengalami penurunan. Nilai Bahasa Indonesia contohnya, pada tahun 2010, nilai rata-rata bahasa Indonesia turun 0,5 dari tahun sebelumnya. Padahal, nilai Bahasa Indonesia pada 2009 mencapai 7,7, tetapi pada 2010 turun menjadi 7,2. Sejauh ini, berdasarkan pengujian terhadap kunci jawaban yang beredar, nilai rata-rata pelajaran siswa akan buruk jika menggunakan kunci jawaban tersebut. "Jika menggunakan kunci jawaban yang beredar saat ujian nasional, nilai rata-rata 3," tambahnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas Pendidikan, jelas Aji, setahun ini telah

Pengedar Aqua Galon Palsu Digerebek di Bantul

BANTUL: Petugas kepolisian Bantul menyita 72 galon air kemasan palsu, merk Aqua, Sabtu, (23/4). Barang palsu itu diketahui beredar setiap hari di Bantul hingga Sleman. Penggerebekan dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB di markas pengedar Aqua palsu di Dusun Tangkil, Srihardono, Pundong. Kepala Unit Penyidikan (Kanit Idik) II bidang tindak pidana tertentu, Iptu Budi Kustanto kepada wartawan mengatakan, polisi menahan dua tersangka berinisial WY, 28, warga Banguntapan Bantul, seta ES, 37, warga Karanganyar, Solo. Keduanya tertangkap basah tengah mengisi galon Aqua dengan air sumur di rumah tersebut. Air disedot menggunakan pompa dan dialirkan lewat selang ke galon-galon, tanpa terlebih dahulu dimasak. Untuk mengelabuhi konsumen, pelaku menggunakan segel bekas yang disolder hingga tak kelihatan bahwa segel telah rusak. Sementara pada segel bagian luar, digunakan plastik transparan, berhologram dan bertuliskan merk dagang. “Hampir sama persis kalau secara kasat mata. Yang memebeda

Perbankan Syariah Butuh SDM Dengan Semangat Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Ketua Asosiasi Bank Syariah Seluruh Indonesia (Asbisindo), A Riawan Amin mengatakan saat ini perbankan syariah membutuhkan sumber daya manusia yang tidak hanya memiliki skill dan pengetahuan namun juga memiliki 'semangat' syariah. "Terutama semangat atau 'attitude', bukan skill atau pengetahuan. Kalau sudah punya semangat syariah, mau dibuat ilmu apa saja bisa," ujarnya akhir pekan lalu, di Yogyakarta. Ia mengharapkan sumber daya manusia dalam industri perbankan syariah dapat berkembang, baik dari bankir konvensional yang mempunyai "semangat" syariah maupun dari para lulusan baru yang merupakan lulusan ekonomi syariah dan memiliki semangat membangkitkan ekonomi berkeadilan. "Sumber daya manusia bisa dibangun berdasarkan semangat bukan hal-hal teknis dan hal tersebut tidak bisa diajarkan dan dibikin," ujarnya. Selain itu, pengembangan infrastruktur yang memadai juga diperlukan untuk mendukung pertumb

Wow, 8,32 Juta Orang Masih Menganggur

Liputan6.com, Yogyakarta: Jumlah penganggur terbuka di Indonesia hingga kini mencapai 8,32 juta orang atau 7,14 persen dari total 116,53 juta orang angkatan kerja di Indonesia. Demikian diungkapkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar saat menghadiri upacara wisuda lulusan program doktor, magister, sarjana, dan diploma periode IV Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta, Sabtu (23/4). "Kondisi itu secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi jumlah penduduk yang cukup besar, terbatasnya peluang kesempatan kerja di sektor formal dan potensi sumber daya alam yang belum dimanfaatkan secara optimal. Besarnya jumlah penganggur dan penduduk miskin tentu menjadi beban bangsa yang harus dicarikan solusinya," kata Muhaimin. Menurut pria yang akrab disapa Cah Imin ini, program Kabinet Indonesia Bersatu II, bertekad untuk menurunkan angka pengangguran menjadi 5,1 persen pada 2014. "Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan kesempat

Daerah Rawan Tawuran Dipetakan

YOGYAKARTA – Jajaran Polsek Gondokusuman,Kota Yogyakarta, mulai memetakan wilayah yang berpotensi dijadikan lokasi tawuran pelajar. Upaya ini untuk meminimalisasi aksi balas dendam pasca tewasnya siswa SMA Gama Yogyakarta dalam aksi tawuran beberapa hari lalu. ”Ada beberapa titik yang kita waspadai,yakni di seputaranSagan, Terban,Gondokusuman, Jalan Tunjung, Baciro dan Kota Baru,” kata Kapolsek Gondokusuman Kompol Hadi Sutomo kemarin. Upaya yang dilakukan antara lain melakukan patroli keliling pada jam-jam pulang sekolah terutama pada lokasi yang sudah dipetakan.Kegiatan patroli keliling ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya aksi balas dendam yang menyulut tawuran susulan. ”Kepolisian juga meningkatkan peran Babinkamtibmas untuk melakukan koordinasi dengan pihak sekolah,”ujar Hadi. Sebelumnya diberitakan,aksi tawuran berujung maut kembali menondai Kota Pelajar.Kelompok siswa SMU Gama (Tiga Maret) bentrok siswa SMU Bopkri 2 di simpang tiga Jalan Prof Yohanes Yogyakarta, tep

NII Yogya Lakukan Cuci Otak di Mal

Calon korban harus mematuhi 5 syarat untuk dibaiat. VIVAnews - Penipuan metode 'cuci otak' dalam perekrutan Negara Islam Indonesia (NII) mulai marak di Yogyakarta. Perekrut melaksanakan pertemuan yang mereka anggap sebagai pengajian di pusat perbelanjaan hingga kafe-kafe untuk melakukan proses 'cuci otak' atau doktrinasi. "Pertemuan mereka di mal, rumah makan, kafe-kafe yang mereka sebut pengajian," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti saat dihubungi VIVAnews.com, Sabtu, 23 April di Yogyakarta. "Pengajian mereka adalah diskusi agama yang agak melenceng". Menurut Anny, modus mereka dengan meninjam uang korban dengan alasan untuk mengganti perbaikan benda temannya yang rusak karena dipinjam. "Modusnya seperti, perekrut pinjam uang korban Rp2 Juta dengan alasan untuk mengganti perbaikan kamera temannya yang dirusak, kemudian korban korban hanya punya Rp400 ribu lalu diambil," ungkap Anny mencontohkan kasus penipuan

Kapolda DIY : Waspadai Jaringan NII di Yogya

SLEMAN (KRjogja.com) - Salah satu perekrut anggota NII yang ditangkap, Ft (21), diduga merupakan kelompok baru. Selain Ft, ditengarai masih ada kelompok lain yang bertugas di DIY. Kapolda DIY, Brigjend Ondang Sutarsa berjanji akan berusaha mengungkap jaringan yang meresahkan masyarakat beberapa waktu terakhir ini. "Yang kita amankan ini baru 1-3 bulan melakukan perekrutan. Masih ada kelompok lain, yang pelaku sendiri juga tidak kenal. Namun, kita terus dalami," ungkapnya usai melakukan investigasi terhadap Ft di Mapolres Sleman, Jumat (22/4) malam. Jaringan yang dijalankan Ft ialah spesialis perekrutan calon anggota baru khusus mahasiswi di perguruan tinggi di DIY. Ada 3 perguruan tinggi yang dijadikan sasaran. "Saya belum bisa menyebut nama-nama perguruan tinggi tersebut karena masih didalami. Namun, kami minta civitas akademik turut serta mengawasi gejala ini," imbuh Ondang. Saat disinggung mengenai calon anggota yang sudah direkrut oleh Ft, Ondang mengak