Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2011

Sambut Ramadhan, Warga Yogyakarta Pawai Bedug

Gambar
Liputan6.com, Yogyakarta: Jelang Ramadhan, warga Yogyakarta menggelar parade bedug mengelilingi kota, Sabtu (30/7). Di sepanjang jalan bedug terus ditabuh untuk mengingatkan warga bahwa bulan suci telah menjelang. Selain itu acara ini sebagai ajakan agar umat muslim menegakkan ajarannya, antara lain berpuasa yang merupakan bagian rukun Islam. Sementara itu, lantunan shalawat nabi mengiringi parade menyambut Ramadhan di Blora, Jawa Tengah. Selain untuk mengekspresikan kegembiraan atas datangnya bulan suci Ramadhan, pawai juga dimaksudkan sebagai syiar agar masyarakat memaksimalkan ibadah dengan menggiatkan amal saleh. Pawai Ramadhan yang menempuh jarak 10 kilometer ini, berakhir di depan masjid agung. Di Semarang, Jateng, pawai menyambut Ramadhan diikuti ratusan murid taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Tak hanya parade mereka juga menggelar aksi treatrikal untuk menyerukan masyarakat agar bersiap memasuki bulan puasa dengan penuh keikhlasan serta menghindari godaan. Bulan s

18 Mahasiswa Asal Cina Diwisuda di Universitas Ahmad Dahlan

Gambar
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta mewisuda sebanyak 18 mahasiswa dari China yang telah menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra perguruan tinggi swasta itu. "Mereka terdiri atas empat mahasiswa dan 14 mahasiswi. Ke-18 mahasiswa yang telah lulus itu merupakan bagian dari 53 mahasiswa China yang belajar di Universitas Ahmad Dahlan (UAD)," kata Rektor UAD Kasiyarno di Yogyakarta, Sabtu. Menurut dia pada upacara wisuda sarjana dan pascasarjana UAD periode Juli 2011, studi mereka di UAD merupakan hasil kerja sama dengan Guangxi University for Nationalities, China, dalam program 2+2. "Program 2+2 adalah dua tahun belajar di Guangxi University dan dua tahun di UAD. Program itu dimulai pada Agustus 2009," katanya. Ia mengatakan, upacara wisuda periode Juli 2011 diikuti 578 lulusan UAD dari 29 program studi. Lulusan sebanyak itu terdiri atas 568 lulusan sarjana dan 10 lulusan pascasarjana. &q

Sembako Aman

Gambar
YOGYAKARTA– Dinas Pertanian DIY menjamin berbagai komoditas pokok mampu mencukupi kebutuhan masyarakat selama Ramadan nanti. Khusus untuk beras, tingkat produksi mengalami surplus melebihi dari konsumsi rutin masyarakat. Kepala Dinas Pertanian DIY Nanang Suwandi mengatakan, secara garis besar komoditas pemicu inflasi yang menjadi kebutuhan masyarakat di wilayahnya masih dalam kondisi aman. Hingga Agustus, bahan pokok seperti beras,telur,dan daging sapi masih mencukupi kebutuhan. Sedangkan sayuran serta bumbubumbuan, di antaranya cabai serta bawang merah pasokannya tidak mengalami kendala. “Masyarakat tidak usah khawatir mengenai stok.Pasokan masih aman untuk memenuhi penduduk DIY yang mencapai 3,5 juta jiwa. Kami terus berkoordinasi dan memantau bersama asosiasi-asosiasi yang langsung tahu kondisi di lapangan,” katanya kepada wartawan, kemarin. Saat Ramadan, sebenarnya konsumsi masyarakat DIY per kapita tidak berbeda dari bulan reguler. Hanya yang bertambah pengonsumsi dari

Soal CPNS 2011, Pemkot Yogya Tunggu Pusat

Gambar
YOGYA (KRjogja.com) - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Yogyakarta, Tri Widayanto mengaku masih menunggu keputusan pemerintah pusat soal penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun ini. "Kami masih menunggu keputusan pusat atau surat resmi dari Menteri PAN. Kemungkinan Agustus atau September nanti baru turun," jelasnya, Jumat (29/7). Tri mengaku mengajukan 465 formasi CPNS kepada pusat dan sebagian besar tenaga teknis dan disalurkan ke berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). "Yang jelas kami belum bisa memastikan. Apakah mungkin nanti ada moratorium atau tidak, kami belum tahu, dan masih menunggu," imbuhnya. Sebelumnya, para peminat Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Sleman tahun ini harus gigit jari. Pasalnya, pengajuan formasi CPNS Pemkab Sleman ditolak oleh pemerintah pusat. Bupati Sleman, Sri Purnomo mengaku, Pemkab Sleman sudah mendapatkan moratorium terkait hal tersebut. "Moratoriumnya sudah begitu. Jadi, tahun ini

Puasa, Jam Kerja PNS DIY Dikurangi

Gambar
Di bulan puasa mendatang jam kerja hanya dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.30 WIB. VIVAnews -- Menjelang berlangsungnya bulan puasa yang akan dimulai pada tanggal 1 Agustus 2011 mendatang, Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan aturan untuk memperpendek jam kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pengurangan jam kerja ini mengacu kepada keputusan gubernur DIY. ”PNS biasa masuk kerja jam 08.00 WIB hingga 15.30 WIB, namun saat bulan puasa mendatang jam kerja hanya dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.30 WIB atau jam pulang kerja maju satu jam,” kata Plt. Sekda Kabupaten Bantul, Riyantono, di ruang kerjanya, Kamis, 28 Juli 2011 Dia menambahkan, pemerintah juga memberikan waktu istirahat selama 30 menit bagi PNS untuk sholat Duhur dan kultum yang biasanya dilaksanakan di mushola Pemkab Bantul. ”Pengurangan jam kerja ini diharapkan tidak mengurangi kinerja PNS meski bersamaan dengan kegiatan berpuasa,”paparnya Riyantono menyatakan pihaknya nant

Warga Resah dengan Turunnya Empat Macan Merapi

Gambar
SLEMAN--MICOM: Dugaan keberadaan empat macan dari lereng Gunung Merapi yang turun hingga di wilayah Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menimbulkan keresahan di masyarakat setempat. Kepala Dukuh Jetis, Desa Argomulyo, Aris Munandar, Kamis (28/7), tidak membantah munculnya binatang buas dari lereng Gunung Merapi tersebut. "Memang ada di ladang tebu di sisi timur Dusun Jetis. Beberapa kali warga melihat satu induk macan bersama dengan tiga anaknya yang keluar masuk area ladang tebu tersebut," katanya. Menurut dia, meski dirinya belum pernah melihatnya secara langsung, namun sudah banyak warganya yang melihat langsung. "Kalau dari jenisnya tidak tahu namun yang jelas terlihat berwarna hitam," katanya. Keberadaan macan tersebut sebenarnya sudah terdeteksi sejak beberapa bulan lalu, pascaerupsi Merapi 2010. "Macan-macan tersebut sampai sekarang diperkirakan masih berada di sekitar bantaran Sungai Gen

Ploroti Pacar, Polisi Gadungan Dibekuk

Gambar
JOGJA – Diduga mengaku-ngaku sebagai anggota Polri, lalu melakukan pemerasan, WW alias Wawan diciduk petugas kepolisian Kota Jogja. Penangkapan terhadap tersangka, berawal dari laporan korban, beberapa hari sebelumnya. Sebelumnya, korban melaporkan tiga unit hanphon dan uangnya senilai Rp 3 juta amblas dibawa tersangka. Padahal, antara korban dengan tersangka sudah kenal sejak lama. Bahkan, kedua inisan ini mengaku tengah menjalani masa penjajakan alias pacaran. Dalam aksinya, pria berumur 28 tahun asal Tangerang (Jawa Barat) ini mengaku sebagai polisi yang bertugas di Polda Metro Jaya. Bahkan, pemuda yang mengaku anggota polisi ini tak hanya terkait masalah ngaku-ngaku sebagai polisi, tapi juga melakukan penipuan terhadap seorang gadis bernama Eko Nur (21) warga Kalasan Sleman. “Antara korban dengan tersangka sudah saling kenal. Tersangka kami tangkap di kost-nya yang berada di wilayah Tahunan Umbulharjo Jogja kemarin (25/7) malam. Awalnya saat kami bawa ke Mako tidak mau, namu

Jelang Arus Mudik, Permohonan SIM Melonjak

Gambar
Liputan6.com, Yogyakarta: Mudik dengan sepeda motor ternyata masih menjadi pilihan sebagian warga di hari Lebaran nanti. Lihat saja suasana di SIM Corner Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta. Sepekan menjelang Ramadan, tempat pelayanan surat izin mengemudi di sebuah pusat perbelanjaan ini dipenuhi warga. Jika sebelumnya dalam sehari jumlah pemohon paling banyak 75 orang, saat ini jumlahnya meningkat menjadi lebih dari 150 orang per hari atau melonjak dua kali lipat. Kebanyakan pemohon SIM adalah warga yang akan mudik dengan sepeda motor pada hari Lebaran nanti. Sejumlah warga bahkan sengaja mengurus perpanjangan SIM lebih awal sebelum habis masa berlakunya. Mereka khawatir tidak sempat lagi mengurusnya pada Ramadan nanti karena sibuk mempersiapkan keperluan mudik. Akibat lonjakan jumlah pemohon SIM, Polda DIY terpaksa menambah jumlah jam pelayanan SIM agar semua keinginan warga bisa terpenuhi. Pelayanan SIM juga dilakukan dengan menggunakan dua unit mobil keliling. Satu mo

Kunker DPRD Bantul Telan Setengah Miliar Lebih

BANTUL—Puluhan anggota DPRD Bantul kembali mengadakan kunjungan kerja (kunker) ke luar pulau Jawa. Kali ini, anggaran yang dikeluarkan mencapai setengah miliar lebih. Padahal belakangan, Bantul menuai banyak sorotan lantaran 71 persen APBD habis hanya untuk belanja pegawai. Kunker anggota dewan ke luar Jawa tersebut merupakan kali ke dua pada tahun ini. Bila tak ada aral melintang, puluhan anggota dewan beserta stafnya tersebut bakal berangkat Selasa (26/7) hingga 30 Juli nanti. Kepala Bagian Persidangan DPRD, Endang Krisvianti saat ditemui, senin (25/7) mengatakan, seluruh anggota dewan atau sebanyak 45 orang mengikuti agenda rutin tersebut didampingi dua hingga tiga orang staf tiap komisi (total empat komisi). Sesuai Satuan Harga Barang dan Jasa (SHBJ), tiap peserta menghabiskan biaya hingga Rp10 juta. Komplit untuk biaya transportasi, akomodasi, konsumsi hingga biaya lainnya. Bila dihitung dengan perkiraan minimal, yakni 45 anggota dewan di tambah delapan orang staf komisi (sat

Warga DIY Keberatan Hujan Buatan

YOGYAKARTA– Warga DIY di bantaran sungai yang berhulu di Gunung Merapi keberatan dengan rencana Pemprov Jateng yang akan membuat hujan buatan untuk menurunkan material vulkanik. Mereka umumnya kawatir,material Merapi yang turun nantinya berimbas bagi warga Yogyakarta. Seperti yang diungkapkan Lestari, 34,warga Gowongan, Jetis,Kota Yogyakarta. Dia mengaku takut hujan buatan membuat Kali Code menjadi banjir. Apalagi Kali Code merupakan terusan dari Kali Boyong yang berhulu di Merapi.“Jika hujan buatan dibuat, material Merapi ikut turun ke Sungai Boyong, kita yang tinggal di bantaran Kali Code juga kena imbasnya,” katanya,kemarin. Dia beranggapan, material Merapi sulit diprediksi ke mana akan mengalir akibat hujan buatan tersebut.“Kalau hujan buatan itu bisa memastikan material tidak masuk DIY ya silakan, tapi siapa yang bisa menjamin,” ujarnya bernada tanya. Kekhawatiran itu cukup beralasan. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungaapian (BPPTK) Yogyakarta justru meng

PM Toh Menebar Senyum di Lereng Merapi

KOMPAS.com — Senyum lebar terlihat dari puluhan anak lereng Gunung Merapi yang tinggal di Kecamatan Dukun. Senyum itu mengembang saat Agus Nur Amalia atau yang lebih dikenal dengan PM Toh, seniman pendongeng asal Pulau Weh, Provinsi Aceh, membawakan cerita lucu di Padepokan Prasetya Budya, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (24/7/2011). Dalam penampilannya, ia mengantarkan cerita asal-muasal munculnya manusia di muka bumi. Untuk menggambarkan bumi, ia menggantung bola plastik pada seutas tali. Untuk matahari, bola tersebut ia bungkus menggunakan plastik berwarna merah. Sementara untuk samudra, ia menggambarkannya dengan sebuah ember besar berwarna biru. Setelah munculnya manusia pertama kali di muka bumi, Adam dan Hawa, keberadaannya melahirkan keturunan yang terus-menerus hingga mencapai jutaan manusia. Suatu ketika, di belahan bumi terdapat peristiwa letusan sebuah gunung berapi. Letusan itu ia gambarkan dengan plastik berwarna merah dibentuk

Angkasa Pura Gelar Latihan Pengamanan di Bandara Adisutjipto

Yogyakarta - PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta bersama sejumlah instansi terkait menggelar simulasi Penanggulangan Gawat Darurat (PGD) Airport Emergency dengan sandi Dirgantara Raharja ke 62 dan Aviation Security Exercise. Latihan digelar di sisi timur bandara sehingga tidak menganggu lalu-lintas penerbangan. Dalam simulasi pada Kamis (21/7/2011) itu, sebuah replika pesawat dengan nama Halilintar Air, nomor penerbangan 312 yang membawa para teroris dari Jakarta terjatuh di Kali Kuning sisi timur bandara saat akan mendarat di Adisucipto. Kecelakaan akibat gangguan teknis di sayap kiri sehingga pesawat terbakar. Meski hanya latihan, keseriusan tampak terlihat dari para peserta. Layaknya sebuah peristiwa yang sebenarnya, tim penyelamat gabungan dengan kendaraan lengkap seperti mobil pemadam, ambulans datang ke lokasi menyelamatkan para awak dan penumpang. Para korban jiwa dan luka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Petugas yang lain langsung m

Polsek Depok Timur Razia 134 Liter Ciu

SLEMAN—Sebanyak 134 liter ciu yang dikemas dalam empat drum 60 liter dan 27 botol air mineral ukuran 600 mililiter, serta 11 botol Anggur Orangtua (AO) berhasil diamankan petugas Polsek Depok Timur, Jumat (22/7) pagi. Miras itu didapatkan dari operasi yang digelar di dua tempat yang berbeda. Operasi dipimpin langsung Kapolsek Depok Timur, Kompol Agus Tri Wiratmo di dua penjual miras yang berada di dusun Maguwo, Maguwoharjo Sleman. Langkah ini dilakukan sebagai upaya cipta kondisi jelang Ramadhan dan juga berdasarkan laporan sejumlah warga terkait masih maraknya penjualan miras. Di rumah Dodi, 30, penjual bensin eceran petugas berhasil mengamankan sebanyak 134 liter ciu yang disimpan dalam empat jerigen, sedangkan sisanya disimpan dalam botol air mineral 600 mililiter. "Untuk AO, kami dapatkan dari pemilik toko kelontong, Sastro Mujinem, 67, warga bedrek Maguwoharjo, Sleman," terang Kapolsek. Akibat perbuatannya, kedua penjual miras itu terancam terkena tindak

Tak Ada Teroris yang Ditangkap di Yogyakarta

Liputan6.com, Jakarta: Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) membantah adanya penangkapan teroris di Yogyakarta beberapa hari lalu. Menurutnya, aksi tersebut merupakan latihan kemampuan pelopor yang digelar mendadak untuk persiapan Bulan Suci Ramadan. "Di Yogya tidak benar. Nggak ada yang ditangkap, penangkapan oleh Densus 88," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/7). Seperti diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dikabarkan menyergap teroris di Kulonprogo, Selasa (19/7) petang. Sejumlah anggota Brimob Polda DIY yang bermarkas di Sentolo, Kulonprogo dan Resimen Pelopor Brimob Polda DIY dikerahkan di beberapa lokasi. Jajaran Polres Sleman dan Polres Kulonprogo juga bersiaga di wilayahnya masing-masing.(MEL) Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction There are no Terrorists Arrested in Yogyakarta Liputan6.com, Jakarta: Indonesian Po

Arus Mudik Rute Jakarta-Yogyakarta Padat

YOGYA (KRjogja.com) - Rute penerbangan Jakarta - Yogyakarta jelang lebaran 2011 sejak awal Juli hingga saat ini sudah padat. Diperkirakan load factor arus mudik untuk rute tersebut akan mencapai 90 persen pada 26 hingga 28 Agustus 2011 mendatang. Sales Manager Garuda Indonesia Yogyakarta, Flora Izza mengatakan ramainya pemesanan tiket terutama untuk penerbangan rute Jakarta ke Yogyakarta yang mendominasi hingga lebih dari 60 persen “Pemesanan tiket banyak untuk penerbangan pada 26 sampai 28 Agustus untuk arus mudik. Tingkat keterisian penumpang mencapai 90 persen pada tiga hari tersebut,” saat dihubungi KRjogja.com, Kamis (21/7). Penerbangan Garuda Indonesai di Bandara Adisutjipto saat ini dilakukan sebanyak 13 kali penerbangan dengan tiga rute utama yaitu Yogyakarta-Jakarta mencapai 9 kali penerbangan, Yogyakarta-Denpasar 3 kali,dan di Yogyakarta ke Balikpapan ada satu kali penerbangan. “Mengenai harga tiket, kami memakai harga normal, meski kami tetap menjual harga pro

Bisnis Perhotelan di DIY Makin Ketat

YOGYAKARTA--MICOM: Bisnis perghotelan di Daerah Istimewa Yogyakarta akan makin ketat menyusul adanya 15 hotel baru yang segera beroperasi tahun ini. Demikian dikatakan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DIY Istidjab Danunegoro. Menurut Istidjab dari beroperasinya sejumlah hotel baru kelas bintang tahun ini membuat jumlah kamar hotel di DIY bertambahan 2.000 buah. Ia menyebutkan sejumlah hotel baru tersebut empat di antaranya bintang lima, dan lainnya bintang dua hingga bintang empat. Menurut dia, penambahan hotel baru di DIY memang akan memicu persaingan tarif kamar. Namun, diharapkan tidak terjadi saling banting tarif, dan harus bersaing secara sehat. Artinya, tidak bersaing dalam tarif, tetapi dalam pelayanan terhadap tamu hotel. "Kualitas pelayanan terhadap tamu hotel hendaknya dikedepankan sebagai bentuk persaingan yang sehat, bukan saling banting tarif kamar," katanya, Kamis (21/7). Ia mengatakan setiap hotel kelas bintang di DIY memiliki ciri khas d

Peringatan Hari Jadi Ke-180 Kabupaten Bantul : Bertabur Prestasi, tapiBeragam Masalah

BANTUL - Gegap gempita peringatan ulang tahun ke-180 Kabupaten Bantul mencapai puncaknya, pagi kemarin (20/7). Di lapangan Trirenggo yang berada tepat di depan rumah dinas Bupati Bantul, upacara peringatan itu digelar. Upacara yang menggunakan bahasa Jawa itu dihadiri Gubernur DIJ Hamengku Buwono X, Bupati Bantul Sri Suryawidati beserta jajaran pejabat teras serta ribuan masyarakat Batul. Upacara sarat dengan budaya Jawa yang kental. Para lelaki menggunakan surjan, blangkon, dan keris terselip di belakang. Sedangkan peserta perempuan berkebaya. Di tengah lapangan, berkumpul puluhan SKPD dan camat dengan surjan dan kebaya putih. Bupati Sri Suryawidiati mengambil posisi sebagai pemimpin upacara, sedangkan Hamengku Buwono X menjadi pembina upacara. Di pinggir lapangan, dipenuhi warga perwakilan dari 17 kecamatan dam ribuan anggota pramuka. Tak luput juga masyarakat sekitar yang ingin tahu peringatan kabupaten mereka. Terlihat banyak jodang atau hasil bumi di pinggir lapangan. Sri

TKI Bantul Terancam Tangannya Dipotong

BANTUL—Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmirasi (Disnakertrans) Bantul Didik Warsito memastikan, TKI asal Trimulyo, Jetis, Sri Wahyuni yang terancam dipotong tangan di Arab Saudi tak terdata di lembaganya. Pasalnya, kata dia, sejak 2008 Pemkab Bantul menghentikan pengiriman TKI untuk pembantu rumah tangga. Meski begitu, menurutnya, lembaganya segera berkoordinasi dengan Disnakertrans DIY. “Kemungkinan data tidak terekam, apalagi kalau berangkat bukan dari Jogja. Tapi bagaimanapun ini harus kami telusuri,” ujarnya. Sementara itu Gubernur DIY Sir Sultan Hamengku Buwono X dan Bupati Bantul Sri Suryawidati mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. “Saya malah belum dengar, dari mana berangkatnya, akan segera saya tanyakan ke Disnakertrans,” ujar Sultan usai peringatan HUT ke-180 Kabupaten bantul, Rabu (20/7). Sri Surya Widati juga mengaku belum mengetahui kabar tersebut. “Saya belum tahu. Apalagi kami tidak pernah kirim TKI untuk pembantu rumah tangga, tapi ini segera saya tany

Tolak Disebut Pemalsu Dagadu, Puluhan Orang Mengadu ke LBH Yogya

Yogyakarta - Puluhan orang dari Komunitas Masyarakat (Terlanjur) Dagadu Djokdja mengadu ke kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta. Mereka yang mencari kehidupan dari bisnis suvenir sandang khas Kota Gudeg itu menolak disebut sebagai pemalsu Dagadu. Mereka resah dan khawatir akan adanya somasi dari PT Asli Dagadu Djokdja (ADD) agar menghentikan perdagangan segala produk berlabel Dagadu Djokdja. Puluhan orang ini adalah pedagang kaki lima (PKL), pemilik kios, produsen, tukang becak, kusir andhong dan pemandu wisata di Yogyakarta yang menggantungkan hidupnya dari bisnis kaos, dan suvenir dengan label Dagadu Djokdja dan simbol matanya itu. Selama lebih dari 17 tahun, mereka telah menggantungkan hidupunya dari bisnis tersebut. Di kantor LBH Yogyakarta, mereka diterima langsung direktur LBH Yogyakarta, Irsyad Thamrin. Kepada Irsyad mereka sepakat memberikan kuasa kepada LBH, bila mereka harus berhadapan dengan aparat penegak hukum maupun dengan pengacara PT ADD. "Usaha

Di Yogya, Melahirkan Tidak Dipungut Biaya

Biaya gratis ini tidak hanya untuk warga miskin, tapi juga untuk menengah ke atas. VIVAnews - Kabar gembira bagi para ibu hamil di Yogyakarta yang bingung bagaimana mencari biaya kelahiran. Lewat program Jaminan Persalinan (Jampersal), pemerintah akan menanggung seluruh biaya persalinan tersebut. Berbeda dengan Jamkesos atau Jamkesda ataupun askeskin, Jampersal ini tidak saja menanggung seluruh biaya ibu menjalani persalinan dari keluarga miskin, program itupun berlaku juga bagi ibu hamil menengah keatas. “Semua ibu hamil yang akan menjalani persalinan ditanggung oleh Jampersal baik dari dari kalangan miskin hingga kaya raya,” kata Tuti Sulistyowati, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Senin. Persalinan gratis, ditegaskan Tuty, hanya dilayani di Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas. Jika dalam persalinan tidak normal maka Puskesmas akan merujuk ibu yang akan melahirkan tersebut kerumah sakit dan tidak akan ditarik biaya sepeserpun. “Berapapun bia