Ekspor DIY Anjlok Akibat Krisis Ekonomi
GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - Bank Indonesia (BI) Yogyakarta mencatat tingkat ekspor DIY anjlok pasca krisis ekonomi yang terjadi di sejumlah negara negara Eropa dan Amerika Serikat. Sektor yang paling terpukul akibat situasi global tersebut adalah ekspor manufaktur pakaian dan perabot rumah tangga. Ekonomi Muda dan Peneliti Senior BI Yogyakarta, Fadhil Nugroho, mengatakan, komoditas ekspor DIY sebagian besar didominasi trade chanel atau perdagangan. Ironisnya, berbagai produk yang diperdagangkan tersebut sebagian besar terserap di negara-negara yang kini tengah dihantam krisis ekonomi. "Sebesar 42 hingga 45 persen produk ekspor di DIY selama ini terserap ke Pasar Amerika. Sementara 30 hingga 33 persen masuk ke Pasar Eropa," katanya saat workshop ekonomi dan perbankan di Pantai Indrayanti, Gunungkidul, Minggu (30/10). Menurut Fadhil, ekspor DIY selama ini mengandalkan 21 produk unggulan. Dari 21 produk tersebut enam diantaranya berkapasitas besar. Dalam dua tahun