Ketoprak Mulai Diminati Kembali
RADAR JOGJA - Perkembangan kesenian ketoprak di Jogja, beberapa tahun terakhir ini cukup menggembirakan. Upaya mengembangkan kesenian Jawa dengan berbagai media, seperti ketoprak humor, ringkes, lawak-MC, wartawan, dan birokrat, memberikan nilai plus untuk menarik kembali minat masyarakat agar kembali menghargai keseniannya sendiri itu.
Setidaknya, itu terlihat saat pentas ketoprak berjudul Huru-Hara Majapahit yang dimainkan secara kolaborasi oleh berbagai profesi di Concert Hall Societet TBY, Sabtu (15/3) malam. Meski tidak penuh, penonton yang mengisi empat pertiga kursi yang disediakan, tampak menikmati sajian ketoprak "serius" itu.
"Ini hanya satu langkah nyata dalam ikut menjaga pelestarian dan pengembangan ketoprak. Cerita ini serius meski dengan pemeran dari pelbagai profesi. Seperti dosen, pengusaha, polisi, pelajar, dan birokrat," papar Yati Pesek, salah satu pemain.
Keseriusan malam itu ditunjukkan dengan ditampilkannya pemain-pemain dari Ketoprak Siswo Budoyo. Meski digabung dengan aktor dari profesi luar seniman ketoprak, suguhan ketoprak yang dibintangi pelawak Kelik Pelipur Lara, Topan, dan Bambang Rabies itu berjalan sukses.
Tak tampak kejenuhan dari penonton kendati cerita tentang pemberontakan Rakuti di Majapahit ini serius. Lelucon yang ditampilkan tiga pelawak itu mampu mencairkan keseriusan cerita ini, tanpa mengurangi misi cerita pentas ini.
"Properti dan kostum kami persiapkan tenanan. Ini menggembirakan sambutan positif atas gelaran ketoprak mulai diminati masyarakat, meski ceritanya serius. Harapan kami ketoprak ini bisa kembali jaya," ucap Pimpinan Produksi Surasa Khocil Birawa.
Keseriusan pentas ketoprak ini tampak jelas saat adegan peperangan yang melibatkan puluhan prajurit. Aktor-aktor Ketoprak Siswo Budoyo menunjukkan kebolehannya bermain akrobat dan bela diri. (ayu)
Setidaknya, itu terlihat saat pentas ketoprak berjudul Huru-Hara Majapahit yang dimainkan secara kolaborasi oleh berbagai profesi di Concert Hall Societet TBY, Sabtu (15/3) malam. Meski tidak penuh, penonton yang mengisi empat pertiga kursi yang disediakan, tampak menikmati sajian ketoprak "serius" itu.
"Ini hanya satu langkah nyata dalam ikut menjaga pelestarian dan pengembangan ketoprak. Cerita ini serius meski dengan pemeran dari pelbagai profesi. Seperti dosen, pengusaha, polisi, pelajar, dan birokrat," papar Yati Pesek, salah satu pemain.
Keseriusan malam itu ditunjukkan dengan ditampilkannya pemain-pemain dari Ketoprak Siswo Budoyo. Meski digabung dengan aktor dari profesi luar seniman ketoprak, suguhan ketoprak yang dibintangi pelawak Kelik Pelipur Lara, Topan, dan Bambang Rabies itu berjalan sukses.
Tak tampak kejenuhan dari penonton kendati cerita tentang pemberontakan Rakuti di Majapahit ini serius. Lelucon yang ditampilkan tiga pelawak itu mampu mencairkan keseriusan cerita ini, tanpa mengurangi misi cerita pentas ini.
"Properti dan kostum kami persiapkan tenanan. Ini menggembirakan sambutan positif atas gelaran ketoprak mulai diminati masyarakat, meski ceritanya serius. Harapan kami ketoprak ini bisa kembali jaya," ucap Pimpinan Produksi Surasa Khocil Birawa.
Keseriusan pentas ketoprak ini tampak jelas saat adegan peperangan yang melibatkan puluhan prajurit. Aktor-aktor Ketoprak Siswo Budoyo menunjukkan kebolehannya bermain akrobat dan bela diri. (ayu)
Komentar
Posting Komentar