Numplak Wajik Jelang Garebeg Sekaten
RADAR JOGJA - Kesibukan para abdi dalem Keraton Jogja menyiapkan ubo rampe gunungan untuk Garebeg Sekaten kini mulai terlihat. Salah satunya menyelesaikan pembuatan gunungan wajik.
Sejak pagi hingga siang kemarin, beberapa abdi dalem menggarap gunungan wajik. Gunungan ini dibuat dari ketan yang dicat warna-warni. Ada merah, hijau, putih, coklat, orange dan hitam.
Pengerjaannya membutuhkan kesabaran. Wajik-wajik itu dipasang pada sebilah bambu. Bambu yang berjumlah ratusan ini kemudian ditancapkan satu per satu hingga membentuk gunungan.
Sebelum membangun gunungan wajik, dilaksanakan upacara numplak wajik. Nantinya, gunungan ini akan dibawa ke halaman Masjid Besar Kauman untuk diperebutkan masyarakat pada Garebeg Sekaten, Kamis (20/3) mendatang.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Garebeg Sekaten menjadi magnet bagi masyarakat. Mereka tidak hanya dari Kota Jogja, melainkan juga dari Kabupaten Bantul, Kulonprogo, Sleman dan Gunungkidul. Bahkan tak sedikit pengunjung luar DIJ yang datang.
Sementara itu, masyarakat terus berdatangan ke halaman Masjid Kauman. Di tempat ini, pengunjung yang berdatangan dari berbagai daerah menyaksikan dan mendengarkan alunan musik gamelan Kyai Nagawilaga dan Kyai Guntur Madu. (uki)
Sejak pagi hingga siang kemarin, beberapa abdi dalem menggarap gunungan wajik. Gunungan ini dibuat dari ketan yang dicat warna-warni. Ada merah, hijau, putih, coklat, orange dan hitam.
Pengerjaannya membutuhkan kesabaran. Wajik-wajik itu dipasang pada sebilah bambu. Bambu yang berjumlah ratusan ini kemudian ditancapkan satu per satu hingga membentuk gunungan.
Sebelum membangun gunungan wajik, dilaksanakan upacara numplak wajik. Nantinya, gunungan ini akan dibawa ke halaman Masjid Besar Kauman untuk diperebutkan masyarakat pada Garebeg Sekaten, Kamis (20/3) mendatang.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Garebeg Sekaten menjadi magnet bagi masyarakat. Mereka tidak hanya dari Kota Jogja, melainkan juga dari Kabupaten Bantul, Kulonprogo, Sleman dan Gunungkidul. Bahkan tak sedikit pengunjung luar DIJ yang datang.
Sementara itu, masyarakat terus berdatangan ke halaman Masjid Kauman. Di tempat ini, pengunjung yang berdatangan dari berbagai daerah menyaksikan dan mendengarkan alunan musik gamelan Kyai Nagawilaga dan Kyai Guntur Madu. (uki)
Komentar
Posting Komentar