PERINGATI HARI KARTINI ; Perempuan Tolak Kenaikan Harga BBM

YOGYA (KR) - Puluhan aktivis perempuan berbusana kebaya dan petani menjadikan peringatan Kartini dengan menyuarakan penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan penurunan harga sembako, Kamis (24/4).
Selain itu, mereka yang tergabung dalam perempuan 'Kinasih' ini juga menuntut keterlibatan perempuan yang lebih besar dalam aktivitas politik.

Aksi mereka gelar melalui Jalan Malioboro dan berhenti sejenak di depan Gedung DPRD DIY untuk selanjutnya berunjukrasa di depan Gedung Agung Yogyakarta. "Jika harga BBM dinaikkan pada saat harga sembako dan bahan kebutuhan lain semakin tak terjangkau, masyarakat akan panik," kata koordinator aksi Kinasih, Natalia Fajarini.

Dalam aksinya, mereka mengungkapkan bahwa kondisi saat ini telah menyebabkan semua orang terutama perempuan mengalami tekanan berlapis-lapis, mulai dari tekanan sosial hingga tekanan ekonomi. Selain menyoroti partisipasi perempuan, juga mengangkat ketahanan pangan yang semakin menjauhkan negara ini dari kedaulatan pangan. Kekeringan dan banjir yang melanda Indonesia telah menurunkan produksi pangan.
"Kondisi ini diperparah ketika pemerintah tidak mampu menjaga ketahanan pangan lokal dari solusi impor yang diberlakukan," katanya.
Krisis pangan yang terjadi saat ini merupakan akumulasi dari ketidakseriusan pemerintah membangun sektor pertanian.
Ia mengingatkan, pemerintah dalam upaya memutuskan ketergantungan pada impor harus memperkuat ketahanan pangan, di antaranya dengan menyediakan bibit, pupuk murah dan alat produksi yang layak. Aksi yang disertai nyanyian Ibu Kartini dan Ibu Pertiwi itu mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian setempat.
Dalam kesempatan itu juga mendesak pemerintah untuk menghentikan praktik perdagangan manusia (trafficking) serta mengadili para pelakunya. Tidak hanya itu, kebijakan yang diskriminatif terhadap perempuan juga harus dihentikan. (Jon)-z

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor