Dinas Pendidikan Kota Cemas

PSB On Line Dibayangi Pemadaman Listrik
RADAR JOGJA – Dinas Pendidikan Kota Jogja mencemaskan pelaksanaan penerimaan siswa baru (PSB) tahun 2008. Itu karena PSB tahun ini dibayangi pemadangan listrik yang belakangan kerap terjadi di wilayah Jogja.

Listrik memang sangat vital pada pelaksanaan PSB karena sistem penerimaan akan menggunakan sistem on line. ”Terus terang kami merasa waswas apabila nanti pas pelaksanaan PSB tiba-tiba terjadi pemadamam listrik,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja Drs Syamsuri di ruangannya kemarin.
Syamsuri mengatakan, dalam PSB on line listrik menjadi penunjang utama pelaksanaan sistem ini. Sebab, seluruh kegiatan menggunakan sumber daya listrik. Dari mulai input data sampai pengumuman.
”Semuanya menggunakan komputer dan internet. Nah, kalau tidak ada listrik bagaimana mau on line. Bisa-bisa orang tua siswa nanti nggeruduk ke sini semua,” selorohnya.

Syamsuri mengakui, pemadaman listrik secara bergiliran telah mempengaruhi persiapan PSB. Beberapa dokumen yang seharusnya bisa segera dicetak belum bisa dicetak karena listrik padam.
”Pasti berpengaruh pada semua bidang pekerjaan yang dilaksanakan,” akunya. Syamsuri berharap, perusahaan listrik negera (PLN) tidak melakukan pemadamam listrik saat pelaksanaan PSB.
Syamsuri juga telah menyiapkan surat permohonan dispensasi kepada PLN agar tidak melakukan pemadaman. Syamsuri juga minta penambahan daya. ”Surat akan kami segera kirimkan dalam waktu dekat. Intinya, kami minta PLN tidak melakukan pemadaman listrik saat pelaksanaan PSB,” ujarnya.
Apabila opsi pertama ini tidak bisa dilakukan, dia mempunyai alternatif solusi lain. Yaitu melakukan pemadaman listrik secara bergiliran. ”Tapi yang pasti ada pemberitahuan terlebih dulu. Jadi, kami bisa merancang pelaksanaan PSB dengan baik,” harapnya.

Selain ke PLN, Dinas Pendidikan Kota juga akan mengirimkan surat permintaan dispensasi ke tiap sekolah di Kota. Surat ini berisi imbauan sekolah untuk menyediakan listrik cadangan saat pelaksanaan PSB. ”Agar ketika terjadi pemadaman listrik, pelaksanaan PSB tidak terganggu,” paparnya.
Sementara itu Humas PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Jogja Reffy Sangi menuturkan, pemadaman listrik tak bisa dihindari. Sebab, gangguan pelayanan terjadi di sisi hulu.
Gangguan tersebut akibat pasokan batu bara di beberapa sumber penghasil listrik berkurang sehingga terjadi defisit listrik sebesar 500 megawatt. ”Pemadamam ini terjadi di area Jawa Bali. Bukan hanya di Jogja,” paparnya.

Akibat pasokan listrik berkurang, PLN APJ Jogja menurunkan penggunaan daya listrik sebesar 27,4 megawatt. Sebanyak 20 megawatt pada siang hari, dan 7,4 megawaat untuk malam hari.
”Kalau tidak ada penurunan, daya pemakaian melebihi batas puncak. Bisa terjadi black out. Akhirnya kami lakukan pemadaman bergiliran,” katanya.

Soal permintaan dispensasi dari Dinas Pendidikan, Reffy menegaskan, para prinsipnya bisa dilakukan. Seperti dengan mengalihkan beban listrik ke area lain dengan masa tertentu.
”Bisa saja. Misal kalau pagi hari di daerah A dan siang hari ke daerah B. Tapi ini tergantung kebijakan manajemen karena menyangkut urusan antarinstansi. Yang penting surat masuk dulu,” tandasnya. (sam)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor