1.500 Anak Menentang Perdagangan Manusia

MOGIRI: Sebanyak 1.500 anak berkumpul di Lapangan Desa Kebonagung, Kecamatan Imogiri, Minggu (21/12), dalam rangka deklarasi menentang perdagangan manusia. Mereka berharap, pemerintah segera menetapkan 12 Desember sebagai Hari Anti Perdagangan Manusia, terutama perdagangan anak-anak. Pembukaan deklarasi ini dihadiri beberapa tokoh LSM dan pejabat.

Bupati Idham Samawi dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Djoko Soelasno Nimpuno, Kepala Badan Kesejahteraan Keluarga mengatakan, ada empat penyebab utama perdagangan anak marak. “Pertama karena rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai perdagangan manusia, khusunya anak. Hal ini menyebabkan tindakan kekerasan orang tua terhadap anak menjadi sering ditemui. Kekerasan tersebut baik melalui perkataan maupun paksaan,” katanya.
Penyebab lain menurut Idham adalah lemahnya kekuatan undang-undang yang melarang perdagangan manusia. Kemiskinan dan lemahnya budi pekerti masyarakat pun dapat memicu adanya kekerasan dalam kehidupan dan berdampak kepada perdagangan manusia, khususnya anak-anak.
Untuk itu, pemerintah, lembaga sosial masyarakat dan seluruh elemen masyarakat yang peduli terhadap hal ini perlu bekerjasama untuk menghilangkan perdagangan manusia. “Tidak hanya menjadi tugas pemerintah, namun juga menjadi tugas semua elemen masyarakat,” kata Djoko membacakan sambutan Idham Samawi.
Sementara Emmy LS, Koordinator Presidium Indonesia Against Child Trafficking mengatakan, Menteri Pemberdayaan Perempuan telah menyetujui penetapan 12 Desember sebagai Hari Anti Perdagangan Anak. “Hanya tinggal melobi kepada Presiden saja,” katanya.
Emi berharap, dengan terwujudnya acara tersebut, penetapan hari anti perdagangan, khususnya anak-anak segera terwujud. “Anak menjadi unsur utama yang bersuara menetapkan deklarasi,” kata Emi.
Koordinator acara, Odi Shalahuddin dari Yayasan Sekretariat Anak Merdeka Indonesia (Samin) mengatakan, pada bulan Desember ini, pihaknya dan berbagai elemen masyarakat serta anak-anak akan mewujudkan anti perdagangan manusia.
“Di bulan ini digelar deklarasi bertajuk Anak Bersuara Menentang Perdagangan Manusia. Di bulan ini mari bertekad bersama-sama menentang perdagnagn manusia,” katanya. Acara dihadiri 1.500 anak yang berasal dari 17 kota dari seluruh Indonesia. Selain deklarasi anak nasional, berbagai acara workshop akan digelar memeriahkan acara yang digelar Minggu (21/12) hingga Selasa (23/12) besok.

Oleh Ratri Lila Prabawani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir