Capai Puncak Tahun Baru

Jogja Macet di Sejumlah Titik
JOGJA - Kemacetan di Jogja selama liburan ini sebenarnya telah diprediksikan dan diantisipasi oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja. Pihak Dishub telah memperkirakan kemacetan tersebut berlangsung sejak malam Natal. Penumpukan kendaraan dan kemacetan akan terjadi di sejumlah titik. Ini terjadi karena diperkirakan ada peningkatan volume kendaraan hingga 50 persen. Kondisi tersebut membuat ruas badan jalan yang ada tidak mampu menampung arus lalu lintas.

"Sebagai konsekuensi, terjadi penundaan kecepatan bagi pengguna jalan raya. Kecepatan menjadi 10 Km/jam," terang Kabid Lalu Lintas, Angkutan dan Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan Kota Jogja Purnomo Raharjo, kemarin.

Dari pantauannya pada Sabtu dan Minggu, kemacetan hampir terjadi di setiap ruas jalan secara merata. "Dari ring road utara sampai Prambanan, sepanjang Jalan Kaliurang hingga perempatan Pingit dan jalan masuk Kota Jogja. Semuanya padat dan merayap," kata Purnomo saat dihubungi Radar Jogja.

Pantauan Radar Jogja juga menunjukkan kemacetan juga terjadi di sepanjang Jalan Solo, Demangan dan Jalan Kusumanegara. "Hingga saat ini (kemarin) belum ada kendala yang cukup berarti. Paling hanya keterlambatan beberapa menit," imbuh Purnomo yang menyatakan peningkatan kepadatan lalulintas di Jogja telah diprediksi sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi di Bali. "Dibanding Jakarta, dua lokasi itu (Jogja dan Bali) paling banyak dikunjungi wisatawan," katanya.

Kemacetan yang terjadi dalam dua hari kemarin belum mencapai puncak. Purnomo memprediksi, puncak kemacetan akan terjadi pada malam tahun baru.

Karenanya, kata Purnomo, Dinas Perhubungan Kota Jogja telah mendapatkan instruksi dari pusat untuk memfokuskan pada pengamanan macet dan kecelakaan lalu lintas.

''Kami akan mengoptimalkan petugas. Pada malam tahun baru semua petugas akan kami kerahkan," ujarnya menambahkan sekitar 80 petugas Dishub yang dikerahkan akan dibantu aparat Poltabes Kota Jogja.

Pada malam tahun baru, terang Purnomo, ada empat titik sasaran rawan kemacetan. Yakni perempatan Tugu, teteg Malioboro, perempatan Kantor Pos Besar (titik nol kilometer) hingga sekitar Taman Pintar dan perempatan Gondomanan.

Selain volume kendaraan yang melebihi kapasitas jalan, menurut Purnomo, kemacetan yang terjadi di Kota Jogja disebabkan masih banyak pengendara yang tidak sadar tata tertib lalu lintas. Terutama para pengendara sepeda motor. "Banyak yang melaju dengan cara zig-zag dan melawan arus. Itu justeru menambah ruwet dan berbahaya," katanya.

Belum lagi masih banyak pengendara sepeda, becak, dan andong yang melintas yang turut mewarnai kemacetan, terutama di pusat kota.

Untuk menjaga kelancaran lalu lintas, Purnomo berharap para pengendara untuk bersabar dan tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada. "Demi keamanan dalam berkendaraan juga," imbaunya.(yog)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir