Natal di DIY Khidmat dan Lancar

HARIAN JOGJA: Pelaksanaan ibadah Misa Natal di sejumlah gereja di Daetah Istimewa Yogyakarta, Rabu (24/12), berlangsung khidmat dan lancar. Hal tersebut tidak terlepas dari penjagaan ketat kepolisian sebelum dan sepanjang prosesi Misa Natal berlangsung. Sejak Rabu sore, ribuan umat Kristiani di DIY berbondong-bondong menuju gereja. Karena banyaknya pengunjung umat Kristiani yang hendak menjalankan ibadah Misa, pihak gereja sampai harus menambah tenda-tenda di depan halaman Gereja dan di pinggir jalan.

Seperti nampak di Gereja St Antonius Kotabaru, Gereja Taman Siswa, Gereja Bintaran dan Gereja Kidul Loji, banyak umat Nasrani yang menghadiri Misa tak bisa masuk ke dalam gedung Gereja dan memilih duduk di bawah tenda.
Sejumlah ruas jalan ditutup dengan penjagaan polisi agar tidak terjadi kemacetan lalu lintas. Jalan Jl Abubakar Ali jalur ke arah Timur ke Kridosono ditutup dan dimanfaatkan sebagai tempat parkiran. Sementara jalan Taman Siswa dari arah Selatan juga ditutup agar tidak terjadi kemacetan di sekitar Gereja Taman Siswa.
Malam Natal juga menyedot warga untuk berkunjung ke pusat-pusat perbelanjaan. Ramainya warga datang ke pusat perbelanjaan seperti Malioboro, Ambarrukmo Plaza, menyebabkan arus lalu lintas di sepanjang Maliboro macet. Demikian juga di jalan Adisutjipto. Malioboro nampak paling ramai dikunjungi warga, baik wisatawan maupun warga Jogja yang memanfaatkan liburan untuk berbelanja.
Di Gereja St Antonius Kotabaru, jemaat gereja tetap padat hingga tengah malam. Menjelang pukul 17.00 WIB, warga Nasrani mulai berduyun-duyun mendatangi Gereja itu. Kebanyakan dari mereka adalah rombongan keluarga dan para orangtua berusia lanjut.
Misa malam Natal di Gereja Kotabaru dibagi dalam tiga sesi, masing-masing sesi 2,5 jam. Misa untuk umum, diselenggarakan dalam dua sesi, pukul 17.00 WIB dan pukul 20.00 WIB, yang dihadiri mayoritas rombongan keluarga. Sedangkan jemaat kaum muda dan remaja justru mulai memadati gereja menjelang pukul 23.00 WIB.
Sepanjang pelaksanaan ibadat Misa, satuan pengamanan gabungan dari Polsek Gondokusuman yang dibantu oleh satuan Operasi Lilin Natal 2009 dari Poltabes Yogyakarta dan Polda DIY, nampak berjaga-jaga. “Kita berjaga bergilir dalam dua shift. Semua berjumlah 40 personil,” kata Wakil Kepala Pelaksana Harian Operasi Lilin 2008 Kompol Frenky Yusandry yang turut terjun memantau di lapangan.
Sebelumnya pada siang hari, tiga tim gegana penjinak bom dari Polda DIY sempat melakukan sterilisasi ke sejumlah gereja. Tim yang masing-masing terdiri dari 8 personil itu menyebar ke gereja-gereja di tiga daerah, Sleman, Gunungkidul dan Kota Jogja.
Kanit Penjinak Bom Gegana Polda DIY Ipda Suripto yang memimpin sterilisasi di Gereja Kotabaru, mengatakan, penyisiran itu merupakan pekerjaan rutin Gegana menjelang perayaan Natal. Hal itu untuk mengantisipasi dari kemungkinan teror bom. “Sukurlah dari tim kami sama sekali tidak menemukan benda mencurigakan dan pihak yang menteror,” kata Suripto.

800 Kursi

Di Wates, sekitar 1.300 umat Katolik mengikuti perayaan malam natal di Gereje Paroki Santa Maria Bunda Penasihat Baik Wates. Salah seorang panitia, Antonius Wuryadi, mengatakan pihaknya
menyediakan sekitar 800 kursi di luar, sementara daya tampung di dalam gereja sebanyak 400 orang. "Semua rangkaian acara berjalan lancar, dimulai jam 19.00 WIB, hingga selesai jam 21.00 WIB. Perayaan dipimpin oleh Romo Pastor Petrus Sugiyarto SCY, dari Jogja, " kata Wuryadi selesai perayaan.
Suasana perayaan berlangsung khidmat dan tertib. Jemaah yang berada di luar gereja, disediakan 2 layar televisi yang menyorot ke arah Pastor, sehingga tetap dapat mengikuti misa dengan khusuk. Pengamanan oleh petugas Polisi tampak normal. Tidak ada yang berjaga-jaga di dalam Gereja. Penjagaan lebih banyak di luar untuk mengatur lalu lintas saja. Tidak ada pengalihan arus kepada pengendara, Polisi hanya meminta pengendara untuk memperlambat laju kendaraan. Pada saat bubar, juga berlangsung dengan tertib, terkendali.
"Kami sudah berkoordinasi dengan baik dengan Kapolres, kata Wuryadi yang sehari-harinya bekerja di sebuah lembaga keuangan mikro itu.
Dia menjelaskan, Gereja sudah mendapat pengamanan dari sejak tanggal 23 Desember pukul 00.00 WIB. Menurut Wuryadi, dengan Yesus Kristus datang ke dunia maka terciptalah kebaikan dan kedamaian. "Jadi, kita harus melawan kejahatan dengan kebaikan, saya kira semua agama menganjurkan seperti itu," kata dia.

Oleh Nugroho Nurcahyo & Heru Lesmana Syafei

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Lowongan Kerja Parsley

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir