Petugas Panen Cacing Hati-Minta Tidak Dibagikan ke Masyarakat

RADAR JOGJA - SLEMAN - Cacing hati masih ditemukan pada hewan kurban di Sleman dan Bantul. Pengawas Pemeriksaan Pemotongan Hewan Dinas Pertanhut Sleman menemukan cacing hati. Dari sembilan ekor yang diperiksa, tiga diantaranya mengidap cacing hati. Namun, petugas mengimbau warga tidak khawatir mengkonsumsi daging tersebut. "Asalkan dimasak hingga matang, daging aman dikonsumsi," kata Kepala Pertanhut Sleman Suwandi Azis kpeada wartawan kemarin. Petugas mengaku kesulitan mendeteksi cacing hati sebelum sapi disembelih. Meski sebenarnya dapat diobati sebelum disembelih.

"Ternak sapi mudah mengidap penyakit satu ini karena cacing hidup jerami yang menjadi makanana ternak," terang Suwandi. Koordinator pengawas pemeriksaan pemotongan hewan Gigih Prabowo mengaku kesulitan mendeteksi cacing hati pada ternak.
"Hanya bisa diketahui melalui penelitian lab," katanya.Tiga ternak yang mengidap cacing hati langsung di musnahkan. Sasaran periksa petugas adalah hati, paru dan limpa.
Hati diperiksa untuk mengetahui cacing, paru untuk mengecek kemungkinan TBC dan limpa mengantisipasi adanya antraks.

Di Bantul, tim pemantau yang diterjunkan Dinas Peternakan, Kelautan dan Perikanan (PKP) Bantul juga menemukan cacing hati di sejumlah lokasi penyembelihan.
Karena dianggap membahayakan dan tidak layak konsumsi, hati dilarang dibagikan kepada masyarakat. Kasubdin Kesehatan Hewan Dinas PKP drh Sri Budoyo mengatakan, temuan tersebut jumlahnya masih sementara. "Sebab, kami akan melakukan pemantauan selama dua hari berturut- turur sampai besok (hari ini, Red)," terangnya.

Dinas PKP menerjunkan 150 petugas. Hingga kemarin siang, tim pemantau mencatat hewan kurban di 96 lokasi. Dari lokasi itu, tercatat sebanyak 180 sapi, 507 domba dan 189 kambing.
"Saya kira jumlahnya akan lebih banyak dibandingkan dengan tahun lalu," terang Sri tanpa menyebut angka pasti. (lin/din)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir