1 Februari, Tarif Angkutan Turun

Besarnya Ditentukan 5 - 7,5 persen
RADAR JOGJA - BANTUL - Tarif angkutan darat di Bantul mengalami penurunan mulai 1 Februari mendatang. Penurunan tarif angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) mencapai lima persen. Sedangkan angkutan dalam kota dan angkutan pedesaan mencapai 7,5 persen.

Penetapan tersebut merupakan kesepakatan antara Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bantul dan pengusaha angkutan. Namun, mereka mengeluhkan penurunan tersebut.
Ketua Organda Bantul Joko Harsono mengatakan, para pengusaha masih menghadapi mahalnya harga suku cadang dan onderdil kendaraan.

"Harga onderdil saat ini memang masih tinggi dan itu memberatkan para pengusaha angkutan," terangnya.

Penurunan tarif antara lain, berlaku angkutan jurusan Jogja-Pandansimo. Semula Rp 5.500, menjadi Rp 5.000. Jogja- Samas dari Rp 5.000 menjadi Rp 4.750. Jogja- Parangtritis dari Rp 5.500 menjadi Rp 5.000.

Tarif angkutan yang masuk dalam sapta manunggal juga akan diturunkan. Dinas Perhubungan Bantul mengklaim, kesepakatan penurunan telah disepakati para pengusaha dan pengemudi kendaraan angkutan.

Dengan kesepakatan itu, dipastikan tidak akan terjadi gejolak antara awak kendaraan dan pemilik angkutan. Sehingga, saat pemberlakuan tarif baru, semua pihak menerima.

"Kami menerapkan local wisdom untuk menyelesaikan persoalan ini," terang Kepala Dinas Perhubungan Bantul Drs Mardi Ahmad.

Mardi optimistis, pendekatan khusus kepada para awak dan pengusaha angkutan, kebijakan penurunan tarif dapat dilaksanakan.

Dishub Bantul juga tidak akan memberlakukan operasional kendaraan secara ketat. Mereka diberi keleluasaan menentukan jam-jam operasionalnya. Sedangkan wacana memberi subsidi kepada awak dan pengusaha angkutan, masih dikaji.

"Selama ini kami banyak memberikan fasilitasi kepada awak angkutan berupa asuransi, tes kesehatan dan kemungkinan akan kami upayakan untuk mendapatkan bantuan sosial lain," janji Mardi.

Saat ini, wilayah Bantul dilayani sekitar 294 angkutan terdiri AKDP dan angkutan perkotaan pedesaan. Jumlah ini dianggap masih ideal memenuhi kebutuhan masyarakat. (din)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir